Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN KONDISI

INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI

Survei Kondisi Jalan dengan Metode Road Condition Index dan Surface
Distress Index

DISUSUN OLEH :

Anton Sujarwo 16/396030/SV/10243

Kiki Kurnia Putri 16/400572/SV/11076

Muhari Nindra I 16/400580/SV/11084

Rizka Handayani S 16/400586/SV/11090

Ilyas Luhur Pribadi 16/405741/SV/12437

PROGRAM STUDI
D-IV TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
INFRASTRUKTRUR SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Road Condition Index (RCI) dan Surface Distress Index (SDI)

2.1. Latar Belakang


Jalan raya adalah salah satu sarana transportasi yanag paling banyak
dipergunakan untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia
sehari-hari. Maka jalan merupakan salah satu peranan penting untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan bagi suatu negara.
Seiring dengan digunakannya jalan raya untuk berbagai kegiatan, maka hal
tersebut juga mempengaruhi tingkat frekuensi kendaraan yang melewati jalan raya.
Dampak dari meningkatnya frekuensi jalan raya membuat turunnya tingkat pelayanan
jalan yang ditandai dengan adanya kerusakan lapisan perkerasan jalan. Kerusakan
yang terjadi dapat bervariasi disepanjang ruas jalan dan apabila dibiarkan maka akan
memperburuk kodisi lapisan yang ada, sehingga dapat mempengaruhi faktor
keamaan, kenyamanan, dan keselamatan dari pengguna jalan yang melintas.
Kerusakan pada lapisan perkerasan jalan dapat bervariasi seperti, retak- retak
(crack), lubang- lubang (pothole), dan sebangainya. Apabila hal ini terjadi, maka
terbukti bahwa jalan tersebut mengalami penurunan tingkat pelayanan jalan atau jalan
tersebut dalam kondisi rusak.
Untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut maka perlu dilakukan penilaian
kondisi jalan dengan menggunakan metode Road Condition Index (RCI) dan metode
Surface Distress Index (SDI). Metode RCI merupakan metode yang pertama
digunakan dengan melakukan pengamatan secara visual dari jenis permukaan dan
kondisi jalan yang ditinjau. Dalam pengamatan tersebut akan mendapatkan nilai RCI
dan perkiraan nilai IRI untuk mengetahui kondisi tersebut baik, sedang, rusak, dan
rusak berat. Metode SDI selanjutnya digunakan setelah mendapatkan nilai perkiraan
IRI, metode ini akan mendapatkan penilaian kondisi jalan dari baik, sedang, rusak
ringan dan rusak berat.

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 2


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

2.2. Tujuan dan Manfaat


2.2.1. Tujuan
a) Untuk menilai kondisi perkerasan jalan dengan mengetahui jenis dan tingkat
kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Tegal Melati Sinduadi Sleman, Yogyakarta.
b) Untuk mangetahuinilai kerusakan jalan dengan metode Road Condition Index
(RCI) dan metode Surface Distress Index (SDI) dalam mengevaluasi kerusakan
jalan pada ruas Jalan Tegal Melati Sinduadi Sleman, Yogyakarta.
c) Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki
perkerasan pada Jalan Tegal Melati Sinduadi Sleman, Yogyakarta sesuai dengan
kerusakan jalan tersebut.
2.2.2. Manfaat
a) Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan jalan.
b) Mahasiswa mampu mengidentifikasi nilai kerusakan jalan.

2.3 Metodologi
2.3.1. Tingkat kerusakan jalan
Menilai kondisi suatu jalan maka diperlukan suatu ketentuan yang dapat
menyeragamkan penilaian terhadap kondisi jalan. Ketentuan tersebut merupakan
aturan-aturan yang memuat tata pelaksanaan kegiatan survei dan tata cara penilaian
tingkat kerusakan serta perumusan-perumusannya dengan disertai satuan-satuan yang
digunakan dalam pengukuran tingkat kerusakan.
Menurut metode Road Condition Index (RCI) rating kerusakan jalan dibagi
dalam beberapa tingkatan, yaitu:

Tabel 2.1 Penentuan Nilai RCI

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 3


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Tabel 2.2 Penentuan Kondisi Ruas Jalan dari Nilai RCI

Setelah didapatkan Nilai tingkat kerusakan dari tabel diatas, maka


dilanjutkan dengan penentuan nilai SDI yang didapatkan dari tabel berikut :

Tabel 2.3 Penentuan Program Penanganan Jalan

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 4


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

IRI SDI
< 50 50-100 100-150 >150
(m/km
)
<4 Baik Sedang Sedang Rusak Ringan
4-8 Sedang Sedang Rusak Ringan Rusak Ringan
8-12 Rusak Ringan Rusak Ringan Rusak Berat Rusak Berat
>12 Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat

2.3.2. Tahap-tahap penentuan rating RCI


Tahap pertama dalam hal ini adalah pelaksanaan pengambilan data lapangan.
Selanjutnya data yang diperoleh dihitung luas sesuai dengan tingkat serta jenis
kerusakan dan jumlah kerusakan dari masing-masing kerusakan tersebut.
Langkah berikutnya adalah menghitung nilai RCI untuk tiap sampel unit dari
ruas-ruas jalan. Berikut ini akan disajikan cara penentuan nilai RCI.
a) Mencari persentase kerusakan (density)
Density adalah persentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit yang
ditinjau, dengan cara membagi luas kerusakan dengan luas sampel unit.
Density didapat dengan persamaan :
Density = l / Lu
dengan, Lu : luas sampel unit yang disurvei
l : luas kerusakan
b) Mencari LHR (Lalu lintas Harian Rata-rata)
Setelah nilai density diperoleh, kemudian menghitung LHR yang datanya
diperoleh dari survei volume kendaraan yang melewati jalan tersebut. Data
yang diperoleh kemudian dikelompokkan dan diubah satuan menjadi SMP
(Satuan Mobil Penumpang). Kemudian menjumlahkan kendaraan ringan dan
sepeda motor. Volume kendaraan yang dipakai yaitu per 5 menit. Setelah itu
menghitung nilai PHF Volume Kendaraan per 15 menit. Penentuan nilai LHR
rata-rata selama 10% (jalan lingkungan perkotaan).
Menghitung Volume Kendaraan
Jumlah Kendaraan
Volume Kendaraan =
Waktu
Menghitung Jumlah Kendaraan
Penjumlahan kendaraan pribadi dan sepeda motor.
Menghitung PHF
Nilai PHF diambil dari 4 nilai maksimum interval waktu 15 menit.
Menghitung LHR

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 5


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Nilai LHR asumsi tingkat kepadatan lalu lintas jalan lingkungan


perkotaan 10%, LHR = PHF/10%
c) Menentukan Nilai RCI dan IRI
Dengan menggunakan tabel 2.1 data jenis permukaan jalan dan kondisi
jalan yang ditinjau di masukkan dengan tabel sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya, maka akan diperoleh nilai RCI dan nilai IRI. Nilai RCI, nilai
IRI, dan Lalu-lintas Harian Rata-Rata Tahunan tersebut kemudian
dimasukkan pada tabel 2.2 sehingga diperoleh kondisi ruas jalan.
d) Menghitung nilai Surface Distress Index (SDI)
Nilai SDI dapat dicari setelah mendapatkan luas dan jenis kerusakan yang
diperoleh seteh survey. Nilai kerusakan seperti total luas retakan, rata-rata
lebar retakan, jumlah lubang, serta rata-rata kedalaman alur dikonversi
menggunakan ketentuan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Perhitungan Nilai SDI


Sumber: Lamp1-PermenPUPR47-2015

e) Menentukan nilai SDI


Setelah nilai SDI diketahui maka dapat ditentukan kondisi program
penanganan jalan sesuai dengan nilai IRI dan nilai SDI pada tiap stasioning
yang mengacu pada tabel 2.3. Sehingga pada jalan tersebut akan memperoleh
kriteria baik, sedang, rusak ringan, rusak berat.
2.4. Pelaksanaan Survei
2.4.1. Metode Penelitian

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 6


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Metode penelitian dapat diartikan sebagai konsep teoritik


(pengetahuan) yang mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda
yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Metode Penelitian Survei Jalan, yaitu penelitian yang mengambil
sampel dari jalan dan menggunakan formulir survei sebagai alat
pengumpulan data pokok.
2.4.2. Pelaksanaan Penelitian
2.4.2.1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Jalan Tegal Melati Sinduadi Sleman,
Yogyakarta sepanjang 1500 meter. Penelitian Traffic Counting dibagi pada
awal masuk jalan sampai akhir Jalan Tegal Melati Sinduadi Sleman,
Yogyakarta.
2.4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian data LHR dilaksanakan pada Sabtu, 8 September 2018 pada jam
10.15 WIB – 11.15 WIB, yang merupakan jam ramai bagi kendaraan yang
melintas jalan tersebut.
2.4.3 Objek Investigasi
Objek dari investigasi ini adalah sebagi berikut.
a) Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi,
yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungan antara fenomena yang diinvestigasi atau diamati, dan
pada investigasi ini variabel bebasnya adalah pengujian yang dilaksanakan di
laboratorium dan di lapangan.
b) Variabel Kontrol
Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau
kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk
dinetralisasi oleh peneliti, pada penelitian ini variabel kontrolnya merupakan
keadaan lingkungan terutama kondisi tanah di sekitarnya.

c) Variabel Terikat
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk
menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau
tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
2.4.4. Teknik Pengumpulan Data

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 7


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Dalam bidang transportasi, kegiatan pengumpulan data dan informasi merupakan


kegiatan yang langsung dilaksanakan di lapangan karena kegiatan transportasi itu
sendiri melekat dan menyatu dengan aktivitas harian masyarakat. Oleh karena itu,
digunakan Metode Survei Pengamatan secara visual pada kerusakan Jalan Tegal
Melati Sinduadi Sleman, Yogyakarta dan Metode Survei Perhitungan Lalu Lintas
(Traffic Counting) dalam pengumpulan data kali ini.
Metode Survei Pengamatan secara visual pada kerusakan Jalan Tegal Melati
Sinduadi Sleman, Yogyakarta dilakukan dengan cara mengukur stationing per 100
meter, lalu mengelompokkan kerusakan sepanjang Jalan Tegal Melati Sinduadi
Sleman, Yogyakarta.
Surveyor mengambil beberapa gambar pada saat melakukan investigasi untuk
memperjelas hasil dari investigasi yang telah dilakasanakan.
Studi literatur digunakan untuk memeperjelas data yang di dapat selama
investigasi dilaksanakan dan memperkuat solusi yang diberikan dari penulis
berdasarkan sumber yang terpercaya.
2.4.5. Peralatan Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data di
lapangan antara lain sebagai berikut :
a) Formulir survei, untuk pencatatan kerusakan jalan (contoh formulir
terdapatpada Lampiran 1),
b) Meteran, untuk mengukur kerusakan jalan (2 buah)
c) Odometer pada sepeda motor untuk menghitung panjang jalan.
d) Kamera Handphone, untuk mengambil foto kerusakan jalan
e) Senter, untuk penerangan pada saat pengambilan sampel kerusakan jalan
f) Counter, untuk menghitung setiap kendaraan yang lewat
2.4.6. Jenis Data yang diperlukan
Data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam data
pokok, seperti diuraikan di bawah ini.

a) Data Primer
Data primer merupakan data-data yang diperoleh langsung dari
survei lapangan. Data-data tersebut dikumpulkan oleh peneliti ke objek
pengamatannya dengan formulir survei.
b) Data Sekunder
D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 8
Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dalam


format yang sudah tersusun atau terstruktur, berupa gambar long Jalan
Tegal Melati Sinduadi Sleman, Yogyakarta

2.4.7. Bagan Alur Penelitian

MULAI

SURVEI : Pagi-siang jam 10.15 – 11.15

Perhitungan lalu lintas harian rata-rata

Pengolahan data

Perhitungan Nilai RCI, IRI dan SDI

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

SELESAI

2.5 Penyajian Data


Penyajian data dalam survey kondisi jalan Metode RCI (Road Condition Index)
dan SDI (Surface Distress Index) adalah sebagai berikut:
a. Formulir Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)
b. Data Kondisi Jalan Tegal Melati Sinduadi, Sleman, Yogyakarta

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 9


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Tabel 2.4 Tabel Data Jumlah Kendaraan Arah Jombor – Jalan Palagan Tentara
Pelajar

Kendaraan
Kendaraan Kendaraan
Waktu Sepeda Motor Tidak
Ringan Berat (truk)
Bermotor
10.15 – 10.20 0 0 8 0
10.20 – 10.25 1 0 6 0
10.25 – 10.30 1 0 2 0
10.30 – 10.35 1 0 7 0
10.35 – 10.40 0 0 6 0
10.40 – 10.45 1 1 3 1
10.45 – 10.50 1 0 4 0
10.50 – 10.55 0 0 5 0
10.55 – 11.00 1 0 3 0
11.00 – 11.05 4 0 4 0
11.05 – 11.10 1 0 4 0
11.10 – 11.15 0 0 4 0

Tabel 2.5 Tabel Data Jumlah Kendaraan Arah Jalan Palagan Tentara Pelajar –
Jombor
Kendaraan
Kendaraan Kendaraan
Waktu Sepeda Motor Tidak
Ringan Berat (truk)
Bermotor
10.15 – 10.20 14 0 20 0
10.20 – 10.25 8 2 26 0
10.25 – 10.30 10 0 23 0
10.30 – 10.35 3 0 24 0
10.35 – 10.40 5 0 23 2
10.40 – 10.45 5 0 23 2
10.45 – 10.50 8 0 18 0
10.50 – 10.55 14 0 21 0
10.55 – 11.00 5 0 27 1
11.00 – 11.05 9 0 22 0

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 10


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

11.05 – 11.10 11 0 19 0
11.10 – 11.15 19 0 25 0

Tabel 2.6 Data Kondisi Jalan Tegal Melati Sinduadi, Sleman, Yogyakarta

2.6 Analisis
2.6.1 Menghitung Nilai SMP
Tabel 2.7 Perhitungan Nilai smp dan Jumlah Kendaraan Arah Jombor – Jalan
Palagan Tentara Pelajar
Kendaraan Kendaraan
Waktu Sepeda Motor Volume (smp)
Ringan Berat
10.15 – 10.30 2 0 8 10
10.30 – 10.45 2 1,3 8 11,3
10.45 – 11.00 2 0 6 8
11.00 – 11.15 4 0 6 10

Tabel 2.8 Perhitungan Nilai SMP dan Jumlah Kendaraan Arah Jalan Palagan
Tentara Pelajar – Jombor
Kendaraan Kendaraan
Waktu Sepeda Motor Volume (smp)
Ringan Berat
10.15 – 10.30 32 2,6 34,5 69,1
10.30 – 10.45 13 0 35 48
10.45 – 11.00 27 0 33 60
11.00 – 11.15 39 0 33 72

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 11


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

2.6.2 Menghitung Nilai LHR Rata-rata


Tabel 2.9 Perhitungan Nilai LHR
Jumlah Volume
Waktu Volume kendaraan LHR (smp/jam)
Kendaraan
10.15 – 10.30 79,10
10.30 – 10.45 59,30
288,4 2884
10.45 – 11.00 68,00
11.00 – 11.15 82,00

Jumlah Volume Kendaraan dikalikan 10 sehingga didapatkan nilai LHR 24 jam =


2.884 smp/jam.

2.6.3 Mencari nilai RCI

Tabel 2.10 Penentuan Nilai RCI

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 12


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Tabel 2.11 Penentuan Kondisi Ruas Jalan Dari Nilai RCI


IRI Lalu lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) (dua lajur dua arah)
RCI Dar 0- 50- 100- 200- 300- 1.000- 3.000- >10.00
i Ke 50 100 200 300 1.000 3.000 10.000 0

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 13


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

7,61 ≤ RCI <


10,00 0 ≤ IRI < 3 B B B B B B B B
7,26 ≤ RCI < 3,
7,54 3 ≤ IRI < 5 B B B B B B B S
6,93 ≤ RCI <
7,20 3,5 ≤ IRI < 4 B B B B B B S S
5,74 ≤ RCI <
6.87 4 ≤ IRI < 6 B B B B B S S S
4,76 ≤ RCI <
5.96 6 ≤ IRI < 8 B B B B S S S R
3.94 ≤ RCI <
4,71 8 ≤ IRI < 10 B B B S S S RB R
3,27 ≤ RCI <
3,91 10 ≤ IRI < 12 B B S S S R RB RB
2,24 ≤ RCI <
3,24 12 ≤ IRI < 16 B S S S RB R RB RB
1,54 ≤ RCI <
2,22 16 ≤ IRI < 20 S R RB R RB RB RB RB
0,96≤ RCI <
1,53 20 ≤ IRI < 25 R R RB R RB RB RB RB
R
RCI < 0,94 IRI < 25 B RB RB RB RB RB RB RB

Pada tabel diatas di dapat nilai :


1. LHR = 2884
2. RCI = 5,36
3. IRI = 6
1.6.3 Menghitung Nilai Surface Distress Index (SDI)
Nilai Surface Distress Index (SDI) Jalan Tegal Melati Sinduadi Sleman Yogyakarta
a. Luas Total Keretakan per 100 m (%) adalah 2,86 %
Nilai SDI = 5  Total Area of Cracks < 10 %
Nilai SDI 1 = 5
b. Lebar Retak = 340,62 mm.
Nilai SDI = SDI * 2 = 10  Average Crack Width kategorinya wide > 3 mm
Nilai SDI 2 = 10
c. Total jumlah lubang per 100 m = 2 lubang
SDI 3 = SDI 2 + 15 = 10 + 15 = 25  Total Number of Potholes < 10 / km
d. Rata-rata kedalaman alur = 0
Nilai SDI 4 = SDI 3 = 25  tidak ada alur
Nilai SDI Jalan Tegal Mlati Sinduadi, Sleman, Yogyakarta adalah sebesar 25.

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 14


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

Tabel 2.12 Penentuan Nilai SDI


SDI
IRI (m/Km)
<50 50 – 100 100 - 150 >150
<4 Baik Sedang Sedang Rusak Ringan
4-8 Sedang Sedang Rusak Ringan Rusak Ringan
8 - 12 Rusak Ringan Rusak Ringan Rusak Berat Rusak Berat
> 12 Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat Rusak Berat

2.7 Pembahasan
Berdasarkan data – data yang didapat dari survei penilaian kondisi jalan di Jalan
Tegal Melati Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, setelah diolah menggunakan metode
International Roughness Index (IRI) adalah 5,36 dan Surface Distress Index (SDI)
adalah sebesar 25 dengan rating Sedang. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pada
ruas Jalan Tegal Melati Sinduadi, Sleman, Yogyakarta hanya mengalami kerusakan-
kerusakan ringan, dan jalan masih tergolong sangat baik sehingga masih layak
digunakan dan hanya membutuhkan beberapa perbaikan.
Data yang digunakan dalam penentuan SDI adalah data dari survei dengan metode
PCI (Pavement Condition Index), sehingga terdapat perbedaan persepsi terutama
mengenai jenis kerusakan retak. Data lebar retak pada PCI merupakan lebar sampel
retak yang diukur, sedangkan untuk metode SDI lebar retak yang dimaksud adalah
lebar retakannya. Oleh karena itu, rata-rata lebar retak yang kami dapat sangat besar
bila dilihat dari parameter metode SDI, sehingga kami terpaksa menggunakan syarat
parameter dengan kondisi yang paling ekstrim.

2.8 Kesimpulan
2.8.1. Kesimpulan
1. Jenis kerusakan yang dapat ditemukan pada ruas Jalan Tegal Melati Sinduadi,
Sleman, Yogyakarta sepanjang 1,5 km dari Stasioning 0 + 000,00 – 1 + 500,00
antara lain, retak memanjang, lubang, tambalan, dan amblas.

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 15


Praktikum Penilaian Kondisi Infrastruktur Transportasi - 2018

2. Dari hasil analisis data survei menggunakan metode SDI (Surface Distress
Index) pada Jalan Tegal Melati Sinduadi, Sleman, Yogyakarta Stasioning 0 +
000,00 – 1 + 500,00 didapatkan rating SDI sebesar 25 dengan kategori sedang
Sehingga dapat disimpulkan dari nilai SDI didapatkan bahwa Jalan Tegal
Melati Sinduadi, Sleman, Yogyakarta dengan panjang jalan sebesar 1,5 km
memiliki SDI sebesar 25 sehingga masih sangat layak untuk dilewati dan
belum memerlukan perbaikan yang berarti.
2.8.2. Saran
Walaupun jalan masih dikategorikan dalam keadaan sangat bagus, namun pada
beberapa stasioning terdapat kerusakan yang dapat mengganggu kenyamanan
berkendara sehingga disarankan perlu dilakukan pengaspalan ulang. Selain itu,
untuk menghindari kesalahan pemahaman mengenai suatu parameter kerusakan,
maka sebaiknya kita mempelajari secara detail poin-poin penting dari setiap
metode penilaian kondisi jalan, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

D-IV TPPIS 2016 – Kelompok 8 | 16

Anda mungkin juga menyukai