ABSTRAK
Jawa Timur merupakan salah satu propinsi terbesar di Indonesia yang mempunyai posisi strategis di
bidang industri dan perdagangan. Untuk mendukung pertumbuhan bidang tersebut diperlukan adanya
sistem jaringan jalan yang baik. Akan tetapi tidak semua jalan yang ada mempunyai kondisi baik dan
mampu melayani dengan baik. Oleh karena itu diperlukan metode untuk dapat memaksimalkan evaluasi
terhadap penilaian kondisi jalan. Alternatif yang dipilih adalah mencari hubungan antara nilai kerusakan
permukaan jalan dengan nilai ketidakrataan jalan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu Pavement Condition Index (PCI) dan International Roughness Index (IRI). Dari hasil kedua
parameter ini dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan suatu persamaan korelasi. Studi kasus yang
dipilih adalah ruas Gedek-Kesamben dan Batas Mojokerto-Ploso. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan nilai PCI ruas jalan Gedek-Kesamben adalah 71,14, yang masuk dalam kategori baik
(satisfactory). Untuk ruas jalan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 63,79, termasuk dalam
klasifikasi sedang (fair). Nilai IRI untuk ruas Gedek Kesamben dan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso
adalah 4,13 dan 5,52. Keduanya termasuk dalam kategori baik. Persamaan yang didapat dari kedua
parameter ini adalah IRI = 12,905 - 0,119xPCI dengan (R2) = 56%. Hasil analisis korelasi adalah r = 0,749 yang menunjukkan korelasi berlawanan arah.
Kata kunci: Kerusakaan jalan, Pavement Condition Index (PCI), International Roughness Index (IRI),
korelasi
ABSTRACT
East Java is one of the biggest provinces in Indonesia which has a strategic position in the field of
industry and trade. To support growth in these fields is necessary the good road network system.
However, not all the road have a good condition and able to serve well. Therefore we need a method to
be able to maximize the evaluation of the road condition assessment. The selected alternative is to find
the relationship between pavement condition index and international roughness index. This research uses
two methods: Pavement Condition Index (PCI) and International Roughness Index (IRI). Based on the
result of both parameters, the researchers conduct the processing data to obtain a correlation equation.
Case study conducts on Gedek-Kesamben segment and segment-limit of Mojokerto-Ploso. The result
shows the value of PCI for Gedek-Kesamben road is 71.14, in the category of good (satisfactory). The
limit road segment of Ploso-Mojokerto is 63.79, the values are categorized as moderate (fair). IRI values
for Gedek-Kesamben road segment and for the limit road segment of Ploso-Mojokerto is 4.13 and 5.52.
Both values are in the category of good. Equation obtained from both parameters is IRI = 12,905 0,119xPCI with (R2) = 56%. The result of correlation analysis is r = -0,749 which shows the opposite
correlation.
Key words: Road Damage, Pavement Condition Index (PCI), International Roughness Index (IRI),
correlation
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu provinsi
terbesar di Indonesia, Jawa Timur
mempunyai posisi yang strategis di
bidang industri maupun perdagangan.
Untuk mendukung pertumbuhan kedua
bidang tersebut diperlukan adanya
sistem jaringan jalan yang baik.
Berdasarkan data dari pemerintah
provinsi, Jawa Timur mempunyai total
panjang jalan 3660,12 km, sepanjang
1760,91 km merupakan jalan provinsi
yang tersebar di berbagai UPT (Bina
Marga, 2012). Akan tetapi tidak semua
jalan tersebut mempunyai kondisi yang
baik dan mampu melayani dengan baik.
Oleh karena itu diperlukan suatu
metode untuk dapat memaksimalkan
evaluasi terhadap penilaian kondisi
jalan.
Selama ini metode yang sering
digunakan sebagai evaluasi kondisi
jalan adalah metode IRI (International
Roughness Index) dengan alat ukur
NAASRA (Bina Marga, 2012). Namun
penggunaan metode IRI tidak dapat
mengggambarkan kondisi kerusakan
jalan secara keseluruhan. Karena
NAASRA yang dipasang pada suatu
kendaraan hanya dapat mencatat nilai
kerataan permukaan jalan yang dilewati
oleh kendaraan tersebut. Selain itu alat
NAASRA ini masih jarang, karena tidak
semua daerah di wilayah Indonesia
memilikinya.
Selain metode IRI ada juga
metode PCI (Pavement Condition
Index)
untuk
menentukan
nilai
kerusakan permukaan jalan (ASTM D
6433-07). Data kerusakan jalan yang
dihasilkan dari metode ini dapat
menggambarkan kerusakan jalan secara
keseluruhan, namun pelaksanaannya
membutuhkan waktu yang lama.
Disamping itu metode PCI kurang
cocok untuk lalu lintas yang ramai
karena menimbulkan problem lalu
lintas.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
Lokasi Penelitian
1. Survei primer
Survei primer merupakan peninjauan
langsung terhadap kondisi yang ada di
lapangan. Survei primer yang dilakukan
adalah survei kondisi jalan yang
bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis
dan dimensi dari kerusakan jalan.
Pelaksanaan survei mengikuti metode
ASTM D 6433-07.
2. Survei sekunder
Survei sekunder merupakan kegiatan
pengumpulan data yang berkaitan
dengan penelitian, didapat dari data
sekunder. Data-data tersebut adalah
peta jaringan jalan propinsi dan data
IRI dengan alat ukur NAASRA. Datadata sekunder tersebut diperoleh dari
Dinas Bina Marga propinsi Jawa
Timur.
Gambar
Nilai PCI
Kiri
Kanan
Nilai
PCI/km
0-1
65.88
65.00
65.44
Sedang
1-2
83.64
61.39
72.52
Baik
2-3
78.30
51.00
64.65
Sedang
3-4
86.26
63.20
74.73
Baik
4-5
77.54
68.40
72.97
Baik
5-6
88.02
64.20
76.11
Baik
6-7
85.02
58.04
71.53
Baik
71.14
Baik
Km
Pengumpulan Data
Kondisi
Jalan
Km
IRI
(m/km)
0-1
3.51
1-2
4.61
Baik
2-3
5.83
Baik
3-4
5.83
Kondisi Jalan
Kiri
Kanan
Nilai
PCI/km
0-1
74.06
43.04
58.55
Sedang
1-2
54.90
49.66
52.28
Jelek
2-3
65.30
65.80
65.57
Sedang
3-4
77.20
59.20
68.20
4-5
10.71
4-5
41.80
32.92
37.36
5-6
11.63
5-6
38.14
36.80
37.47
6-7
6.44
6-7
49.80
40.36
45.08
Sedang
Sangat
jelek
Sangat
jelek
Jelek
7-8
5.63
7-8
61.30
49.90
55.59
Sedang
8-9
6.75
8-9
66.20
44.80
55.50
Sedang
9 - 10
69.00
67.45
68.43
Sedang
9 - 10
2.61
Baik
Rusak, bergelombang, banyak
lubang
Rusak, bergelombang, banyak
lubang
Cukup, sedikit lubang,
permukaan tidak rata
Baik
Cukup, sedikit lubang,
permukaan tidak rata
Sangat rata dan teratur
10 - 11
95.54
76.50
86.02
Sangat baik
10 - 11
4.42
Baik
11 - 12
95.68
77.90
86.79
Sangat baik
11 - 12
2.48
12- 13
96.14 82.00
13 95.33 79.13
13.8
Nilai PCI rata-rata
89.07
Sangat baik
12 - 13
2.78
13 - 13.8
3.98
87.23
Sangat baik
63.79
Sedang
Nilai
IRI
5.52
Baik
Km
Kondisi
Jalan
3.
Nilai IRI
Kesamben
ruas
Gedek-
Km
IRI
(m/km)
0-1
3.09
1-2
3.51
2-3
4.31
Baik
3-4
3.09
4-5
4.92
5-6
6.14
Baik
Cukup,
sedikit
lubang,
permukaan tidak rata
6-7
3.82
Nilai
IRI
4.13
Baik
Kondisi Jalan
PCI
Kondisi
Jalan
IRI
Kondisi Jalan
8-9
52.28
Jelek
4.61
Sangat
baik,
umumnya rata
Sangat
baik,
umumnya rata
Baik
Sangat
baik,
umumnya rata
Baik
Cukup,
sedikit
lubang, permukaan
tidak rata
Sangat
baik,
umumnya rata
Sangat
baik,
umumnya rata
Baik
9 - 10
65.57
Sedang
5.83
Baik
10 - 11
68.2
Sedang
5.83
11 - 12
37.36
Sangat
jelek
10.71
12 - 13
37.47
Sangat
jelek
11.63
13 - 14
45.08
Jelek
6.44
14 - 15
55.59
Sedang
5.63
15 - 16
55.50
Sedang
6.75
16 - 17
68.43
Sedang
2.61
Baik
Rusak,
bergelombang,
banyak lubang
Rusak,
bergelombang,
banyak lubang
Cukup,
sedikit
lubang, permukaan
tidak rata
Baik
Cukup,
sedikit
lubang, permukaan
tidak rata
Sangat rata dan
teratur
17 - 18
86.02
18 - 19
86.79
19 - 20
89.07
20 20.8
87.23
Nilai
rata-rata
66.24
0-1
65.44
Sedang
3.09
1-2
72.52
Baik
3.51
2-3
64.65
Sedang
4.31
3-4
74.73
Baik
3.09
4-5
72.97
Baik
4.92
5-6
76.11
Baik
6.14
6-7
71.53
Baik
3.82
7-8
58.55
Sedang
3.51
Sangat
baik
Sangat
baik
Sangat
baik
Sangat
baik
Sedang
4.42
2.48
2.78
3.98
5.05
Baik
Sangat rata dan
teratur
Sangat rata dan
teratur
Sangat
baik,
umumnya rata
Baik
Saran
Berdasarkan hasil-hasil yang telah
diperoleh selama penelitian, maka
disarankan:
1. Perlu dilakukan perbaikan jalan
pada ruas jalan Batas MojokertoPloso, karena meskipun secara
keseluruhan bernilai sedang namun
pada beberapa segmen terjadi rusak
berat (km 4-5 dan km 5-6).
2. Dalam pelaksanaan survei kondisi
jalan berdasarkan metode ASTM D
6433-07, harus diperhatikan dengan
6
International
Road
Riding
Quality Experiment: Establising
Correlative and Calibration
Standard for Measurement,
Technical Paper 45. Washington
DC: World Bank.
Shahin, M. Y. 1994. Pavement
Management
for
Airports,
Roads, and Parking Lots. New
York: Springer Science and
Businnes Media.
SNI. 1994. Tata Cara Survai Kerataan
Perkerasan Permukaan Jalan
dengan Alat ukur NAASRA.
Jakarta: SNI.
Sugiarto, Ir. 1992. Tahap Awal +
Aplikasi
Analisis
Regresi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Suherman. 2008. Studi Persamaan
Korelasi Antara Ketidakrataan
Permukaan Jalan (IRI) dengan
Indeks Kondisi Jalan (RCI)
Studi Kasus Ruas Jalan LabuanCibaliung. Jurnal Teknik Sipil.
XIII (3): 206-214.
Supangat, Andi. 2007. Statistika Dalam
Kajian Deskriptif, Inferensi, dan
Nonparametik. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Suwardo & Sugiharto. 2004. Tingkat
Kerataan Jalan Berdasarkan
Alat Rolling Straight Edge
Untuk Mengestimasi Kondisi
Pelayanan Jalan (PSI dan
RCI).Jurnal
tidak
dipublikasikan.
Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Yoder, E. J. and M.W. Witczak (1975).
Principles of Pavement Design.
2nd Edition, John Wiley and
Sons, Inc. New York.
teliti
jenis
maupun
tingkat
kerusakan serta dimensi dari
kerusakan
yang terjadi agar
diperoleh data yang akurat. Hal ini
dikarenakan survei kondisi jalan
untuk penelitian ini dilakukan secara
visual.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
dengan mempertimbangkan jenisjenis kerusakan permukaan jalan
(PCI) yang berpengaruh terhadap
nilai ketidakrataan jalan (IRI) atau
bisa juga dilakukan uji korelasi
terhadap variabel-variabel jenis
kerusakan yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
ASTM. 2007. Standard Practice for
Roads and Parking Lots
Pavement
Condition
Index
Surveys1. New York: ASTM.
Hu, Fengxuan. 2004. Development of
Direct Type Road Roughness
Evaluation
System.
South
Florida: Departement of Civil
Environmental Engineering.
Kartika, A. A. G., Widyastuti, H.,
Herijanto, W., Buana, C., & Arif,
P. C. (2006) Validasi Persamaan
Korelasi antara NIlai International
Roughness Index (IRI) dengan
nilai kerusakan (NK) Jalan (Studi
Kasus Jalan Tol SurabayaGempol), Jurnal Transportasi
edisi Juni 2006, FSTPT.
Martin, Tim. 1999. The effect of climate
on the cost of road maintenance
in Australia. Australia: ARRB
Transport Research Ltd.
Paterson, W. D. O. (1987). Road
deterioration and maintenance
effects. Models for planning and
management. The International
Bank for Reconstruction and
Development, Washington, DC,
USA.
Sayer,