JALAN
PERKERASAN
LENTUR
18/10/2017 4
PERSYARATAN KONSTRUKSI
PERKERASAN LENTUR
Lalu lintas
Air
Material konstruksi perkerasan yang tidak
baik.
Iklim
Kondisi tanah dasar yang tidak stabil
Proses pemadatan yang kurang baik.
18/10/2017 6
KERUSAKAN PADA PERKERASAN
LENTUR
Retak (cracking)
Distorsi (distortion), perubahan bentuk
Kegemukan (bleeding/flushing)
18/10/2017 7
JENIS RETAK
1. Retak
Bercabang/Berliku
(Meandering Cracks)
Berbentuk tidak
beraturan berkelok-
kelok.
Umumnya terdiri
atas satu celah.
18/10/2017 8
JENIS RETAK
2. Retak Melintang (Transverse Cracks)
Melintang (transverse cracks).
18/10/2017 9
JENIS RETAK
3. Retak Memanjang
(Longitudinal Cracks)
Berbentuk retak memanjang
(longitudinal cracks).
Terdiri atas beberapa celah
yang saling sejajar.
18/10/2017 10
JENIS RETAK
4. Retak Diagonal
(Diagonal Cracks)
Berbentuk
diagonal.
11
JENIS 5. Retak Blok (Block Cracks)
RETAK Berbentuk blok pada perkerasan
jalan.
18/10/2017 12
6. Retak Kulit Buaya JENIS RETAK
(Alligator Cracks)
Retak kandang ayam
(chickenwire cracks) dan
retak poligon (polygonal
cracks).
Lebar celah retak > 3 mm
Saling berangkai membentuk
serangkaian kotak-kotak kecil
yang menyerupai kulit buaya
atau kawat kandang ayam.
Ukuran diagonal dari kotak
tersebut umumnya lebih kecil
dari 150 mm 200 mm
13
JENIS RETAK
18/10/2017 15
JENIS DISTORSI
1. Alur (Ruts)
Longitudinal ruts, atau channels/rutting.
Terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan dan berbentuk alur.
18/10/2017 16
JENIS DISTORSI
2. Keriting (Corrugation)
Kerusakan ini dikenal juga dengan istilah lain, yaitu: Ripples.
Bentuk berupa gelombang pada lapis permukaan.
Dapat dikatakan alur yang terjadi yang arahnya melintang jalan, dan
sering disebut juga dgn Plastic Movement.
Terjadi pada tempat berhentinya kendaraan dan kendaraan harus
mengerem.
18/10/2017 17
JENIS DISTORSI
3. Amblas (Deppression)
Bentuk berupa
amblas/turunnya
permukaan lapisan
permukaan perkerasan
pada lokasi-lokasi
tertentu (setempat)
dengan atau tanpa
retak.
Kedalaman kerusakan
ini umumnya lebih dari
2 cm.
18/10/2017 18
JENIS DISTORSI
4. Sungkur (Shoving)
19
JENIS CACAT PERMUKAAN
18/10/2017 21
JENIS CACAT PERMUKAAN
2. Delaminasi (Delamination)
18/10/2017 22
JENIS CACAT PERMUKAAN
3. Pelepasan Butir
(Ravelling)
Berupa terlepasnya
sebagian butiran-butiran
agregat pada permukaan
perkerasan yang
umumnya terjadi secara
meluas.
Dimulai dengan
terlepasnya material
halus dahulu yang
kemudian akan berlanjut
terlepasnya material yang
lebih besar
18/10/2017 23
JENIS CACAT PERMUKAAN
4. Pengelupasan Butir
(Stripping)
18/10/2017 25
JENIS CACAT PERMUKAAN
6. Kegemukan (Bleeding)
7. Tambalan (Patches)
18/10/2017 27
JENIS CACAT TEPI PERKERASAN
1. Gompal (Edge break)
Tergerusnya tepi
perkerasan sehingga tepi
tersebut menjadi tidak
beraturan.
18/10/2017 28
JENIS CACAT TEPI PERKERASAN
18/10/2017 29
JENIS PEMELIHARAAN
Untuk mempertahankan fungsi layanan jalan maka
diperlukan pemeliharaan.
18/10/2017 30
PEMELIHARAAN
Grafik kegiatan pemeliharaan Rutin dan Berkala terhadap masa pelayanan jalan
18/10/2017 31
PEMELIHARAAN RUTIN
18/10/2017 32
1. Laburan Pasir (Sanding)
Metode perbaikan ini diterapkan bila
aspal (binder) naik kepermukaan
perkerasan jalan (bleeding).
2. Laburan Aspal Setempat (Local
Sealing)
Untuk mengatasi jenis retak baik
Pekerjaan retak pada permukaan maupun retak
pada struktur perkerasan
Perbaikan 3. Penyumbatan Retak (Crack
Perkerasan Sealing)
Untuk mengatasi semua jenis
Pada kerusakan retak baik retak pada
Pemeliharaan permukaan ataupun retak yang
mengakibatkan rusaknya struktur
Rutin perkerasan.
18/10/2017 33
4. Penambalan Permukaan/Perataan
Permukaan (Skin Patching/Filling In)
Untuk memperbaiki kerusakan ringan
akibat alur, gerusan tepi, amblas, dan
lubang dengan melakukan pengisian
dengan campuran beraspal dingin.
5. Penambalan Struktural (Deep
Patching)
Pekerjaan Untuk memperbaiki tingkat kerusakan
sedang sampai parah sehingga perlu
Perbaikan dilakukan perbaikan struktur perkerasan
secara setempat.
Perkerasan 6. Perataan Bahu dan lereng (Filling on
shoulder and slopes).
Pada 7. Perbaikan Drainase (Improvement of
Pemeliharaan Drainage)
8. Perbaikan Bahu Jalan (shoulder
Rutin improvement)
18/10/2017 34
Pekerjaan Perbaikan Perkerasan
Pada Pemeliharaan Periodik
1. Pekerjaan Pelaburan
Perkerasan
Pemberian Laburan
Aspal Taburan Pasir
BURAS (Resealing)
18/10/2017 35
Pekerjaan Perbaikan Perkerasan Pada
Pemeliharaan Periodik
37
Pekerjaan Perbaikan
Perkerasan Pada
Pekerjaan Darurat
Bila pada ruas jalan yang
bersangkutan mengalami
kerusakan akibat adanya
bencana alam:
Bila masih memungkinkan
dibuatkan jalan
sementara/darurat
18/10/2017 38
TABEL TEBAL MINIMIMUM DAN TOLERANSI
PERKERASAN
40
MENGAKOMODASI MUATAN LEBIH DENGAN
TEKNOLOGI YANG HEMAT BBM, MUATAN
BANYAK, BIAYA BAGI PENYELENGGARAAN DAN
PENGGUNA JALAN MURAH :
BIAYA OPTIMUM
BAGI
PENYELENGGARAN
DAN PENGGUNA
BIAYA
1. Multi Axle
2. Self Steering Axle
3. Air Bag Suspesion
4. Ban Radial
5. Pengunaan BBG
6. Menggunakan Mesin yang RPM rendah dan
torsinya Besar
18/10/2017 42
TEKNOLOGI MULTI AXLE, AIR BAG SUSPENSION,
SELF STEERING AXLE, BAN RADIAL
43
REDUKSI BEBAN RODA PADA SISTEM PER
18 21
10
ton Ton
Ton
3 2 1
napak napak napak
Suspension sistem PER (springs) pada sistem yang rigid perlu
direduksi karena bila ada ketidak rataan jalan salah satu atau dua ban
(axle) kemungkinan pada posisi yang menggantung sehingga untuk
single axle = 10 Ton, Tandem axle = 18 ton dan triple axle = 21 Ton.44
TEKNOLOGI AIR BAG SUSPENSION
10 10 10
T T T
21
T
System air bag suspesion ketiga tiga nya akan selalu
napak dan beban terdistribusi secara merata kerena ban
selalu ditekan oleh udara dalam air bag 45
RANCANGAN KENDARAAN DENGAN AIR BAG
SUSPENSION
46
UJI COBA AIR BAG SUSPENSION
47
Retrievable axle
48
MANFAAT TEKNOLOGI SELF STEERING AXLE TERHADAP
KONSTRUKSI
Dengan self
steering axle
roda akan
berputar
melawan gaya
sentrifugal
sehingga
kerusakan jalan
Karena gaya akibat gaya
sentrifugal roda sentrifugal
bergeser keluar menjadi kecil
dan merusak
konstruksi jalan.
49
DENGAN SELF STEERING AXLE RADIUS JALAN DAPAT
DIKURANGI.
50
UJI COBA SELF STEERING AXLE
51
PENGHEMATAN BBM JIKA MENGGUNAKAN SELF
STEERING AXLE
52
PENGEMATAN BAN DENGAN STEERING AXLE
53
PENGGUNAAN BAN DENGAN KEKUATAN SAMPING YANG
LEBIH LENTUR
BAN BIAS BAN
RADIAL Keuntungan Penggunaan Ban Radial:
o Terhadap Konstruksi Jalan.
Tapak ban pada jalan lebih lebar dan konstan
(walaupun pada ban bias sudah
menggunakan double), kerusakan jalan lebih
sedikit.
Overload dapat dibatasi karena bagian
pinggir ban menggunakan 1 ply ratting kalau
lebih ban akan meletus
o Terhadap Pengguna jalan.
Daya tahan lebih lama (80.000 Km, 2 kali
lipat ban bias yang ketahanannya 35.000
Km).
Harga sama sehingga biaya ban lebih
menghemat
15-22 Cm
38.5- 44
Cm
55
Tires comparison
LLANTA DE BASE ANCHA SUPER SINGLE LLANTAS DUALES
TAMAO 385 / 65 R 22.5 o mayor (1) (NEUMTICOS GEMELOS)(2)
Tyre Tyre
Overload Overload
56
Semi-trailer rear view
Rotatin
g
trunion
Detailed
view next
slide
Flexible hose
compartments
57
PERUBAHAN TRUK 2 SUMBU MENJADI 4 SUMBU
KONDISI AKTUAL
RENCANA= 16 TON; RATA2= 21,017 TON; TERBERAT= 26,760 TON
JBI = 13,0 Ton (Klas II) JBI= 29,0 Ton (Klas II)
JBI = 16,0 Ton (Klas I) JBI = 35,0 Ton 9Klas I)
59
PERUBAHAN TRUK 3 SUMBU MENJADI 5 SUMBU
KONDISI AKTUAL
RENCANA= 24 TON;RATA2= 39,065 TON;TERBERAT= 42,573 TON
5 15 5T 8T 8T 8T 8 T
4
6
Ton 18
Ton P 6 T 10 T10 T10 T 10 T
Ton Ton 8,16
X 0,086 =
PDF Rencana = 3.6787
PDF Terberat = 33.7478 PDF Rekayasa =10.6644
PDF Rata Rata = 23.2469
60
PERUBAHAN TRUK 4 SUMBU MENJADI 6 SUMBU
KONDISI AKTUAL
RENCANA= 30 TON;RATA2= 39,065 TON;TERBERAT= 54,20 TON
Mesin mobil
cenderung besar
yang mempunyai
daya angkut
besar
TYPE MESIN
RPM TINGGI RPM RENDAH
TORSI KECIL TORSI BESAR
BOROS BBM HEMAT BBM
BAHAN BAKAR BAHAN BAKAR
DIESEL OIL BBG
66
DESAIN TRUCK UNTUK JALAN KLAS III
67
Truck 190 HP- 220 HP
semula 2 axle menjadi 4 axle, JBI
(JL Klas III = 30 ton)
68
Truck 290 -320 HP
semula 3 axle menjadi 5 axle JBI= 46 TON
69
SOLUSI SISTEM PERKERASAN KEDEPAN
PASANG SEPARATOR.
LAKUKAN STABILISASI SEKALIGUS SEBAGAI SUB
BASE ATAU BASE DAN UNTUK PERKERASAN
YANG SUDAH GAGAL LAKUKAN RECYCLING.
PRINSIP STABILISASI
SEMEN (KIMIA +BINDER)
KIMIA
Penggaraman
Pertukaran Anionic - Kation
Pertukaran Kationik Anionik.
Proses Encapsulasi atau pembukusan partikel
sehingga saling tolak menolak
Untuk peningkatan daya dukung tanah sebagai subbase
atau base ditambah binder.
70
Alat milling dan recycler untuk pekerjaan
CTRB in place
72
Alat pencampur CMRFB (in plant)
dan penghamparan
73
Modifikasi Lapis Permukaan
Umur Base = 20 tahun Umur Base = 20 tahun
Chip Seal /Micro seal
AC WC
AC Binder
AC Base
Cement Treated
Aggregat base B+A subbase /base
18/10/2017 75
Permasalahan dan kendala yang timbul selama
pelaksanaan pekerjaan perlu dicatat dan diinventarisasi
untuk mengetahui sejauh mana sistem pengendalian mutu
dan cara pemeliharaan yang telah dilakukan dapat
mencapai hasil kerja yang optimal.
Untuk mengkaji efektivitas hasil kerja yang telah dilakukan
dan harapan-harapan yang ingin dicapai, beberapa
komponen yang perlu diperhatikan antara lain:
Kualitas tenaga kerja/personil yang ada.
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan.
Mutu dan jumlah bahan/material yang harus disiapkan.
Metode/cara pelaksanaan yang dipakai dalam setiap
kegiatan.
18/10/2017 76
Sekian & Terima Kasih