Penelitian ini dilakukan di ruas jalan La Ode Hadi, Kota kendari, Sulawesi
Tenggara. Data kecelakaan selama tiga tahun terakhir didapat dari Kepolisian Resort
Kota Kendari. Pengumpulan data di lapangan akan dilakukan dengan cara manual,
dengan melakukan pengukuran (lebar jalur, lebar bahu jalan dan lain sebagainya),
ruas jalan yang diinspeksi menjadi segmen-segmen dengan panjang per segmen 400
meter
Analisis tingkat kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan yang ditinjau dalam
penelitian ini adalah satuan kecelakaan lalu lintas per sejuta kendaraan kilometer.
kejadian tingkat kecelakaan yang tinggi bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor,
baik faktor yang berasal dari diri manusia itu sendiri maupun dari faktor yang timbul
akibat dari kesalahan teknis. Biasanya faktor tersebut adalah kesalahan manusia,
seperti pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan dan penjalan kaki.
Faktor jalan dan lingkungan seperti keadaan lingkungan disekitar jalan, keadaan lalu
lintas, perencanaan geometrik dan jarak pandang yang kurang bagus. Serta faktor
kendaraan, seperti ban pecah, patah as, kegagalan rem, over load.
Analisa tingkat kecelakaan lalu lintas ditunjukan lebih lanjut dengan prosedur
yang mencakup data laporan kecelakaan lalu lintas untuk masa tertentu, kondisi
cuaca, kondisi jalan, jenis kecelakaan lalu lintas (sudut, samping, belakang), jenis
kendaraan yang terlibat, tindakan pengemudi, serta informasi lainnya. Pola peristiwa
kecelakaan lalu lintas, data volume lalu lintas harian rata-rata, sifat-sifat lokasi dan
Tabel 4.1 menyajikan data jumlah kecelakaan yang terjadi di ruas jalan La
Ode Hadi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Data tersebut dikeluarkan oleh Kepolisian Resort Kota Kendari periode tahun 2017-
2019.
Tabel 4.1 Data kecelakaan Ruas Jalan La Ode Hadi priode tahun 2017-2019
No Tahun Jumlah
1 2017 5
2 2018 8
3 2019 9
Sumber : Kepolisian Resort kota kendari, 2019.
Gambar 4.1 diatas menjelaskan bahwa pada tahun 2019 terjadi paling banyak
kecelakaan yaitu sebanyak 9 orang, disusul pada tahun 2018 sebanyak 8 orang dan
Jumlah korban selama periode lima tahun (2017 – 2019) pada ruas jalan La
Ode Hadi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sebanyak 22 kejadian kecelakaan lalu
2017 1 2 3 6
2018 1 2 6 9
2019 2 3 6 11
Sumber : Kepolisian Resort Kota Kendari, 2020
Jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama kurun waktu tiga
periode (2017 – 2019) mencapai 26 korban jiwa yang dibagi dalam tiga kategori
a. Pada tahun 2017 didapati korban meninggal dunia sebanyak 1 jiwa, korban yang
mengalami luka berat sebanyak 2 jiwa dan korban jiwa yang mengalami luka
b. Pada tahun 2018 didapati korban meninggal dunia sebanyak 1 jiwa, korban yang
mengalami luka berat sebanyak 2 jiwa dan korban jiwa yang mengalami luka
c. Pada tahun 2019 didapati korban meninggal dunia sebanyak 2 jiwa, korban yang
mengalami luka berat sebanyak 3 jiwa dan korban jiwa yang mengalami luka
4
MD
3 LB
LR
2
1 LR
0 LB
2017 MD
2018
2019
Gambar 4.2 Jumlah kecelakaan lalu lintas ruas jalan La Ode Hadi Kota Kendari
Dari gambar 4.2 dapat dilihat tingkat kecelakaan selama Tiga tahun yaitu :
tahun 2017 (5) kejadian, tahun 2018 (8) kejadian, tahun 2019 (9) kejadian kecelakaan
lalu lintas. Sedangkan untuk jumlah korban kecelakaan lalu lintas selama tiga tahun
terdapat 26 korban jiwa, dimana 4 jiwa meninggal dunia, 7 jiwa luka berat, 15 jiwa
luka ringan.
Berikut persentase dari jumlah korban kecelakaan lalu lintas selama Tiga
lintas pada ruas jalan La Ode Hadi Kota Kendari yaitu pada tahun 2017 korban
kecelakaan lalu lintas mencapai 27,7%, tahun 2018 mencapai 36,4%, dan tahun 2019
mencapai 40,9%.
Penelitian mengenai analisis uji laik fungsi jalan telah banyak dilakukan oleh
mengatakan bahwa uji laik fungsi jalan merupakan amanat Undang-undang yang
mampu memberikan jaminan jalan yang berkeselamatan bagi pengguna jalan dan
itu penelitian yang pelebaran terhadap bahu jalan. diakukan oleh Afrianto (2014)
pada ruas jalan batas Kota Senggau-Sekadau menyimpulkan bahwa ruas jalan
tersebut masuk dalam kategori laik fungsi yang fungsi yang disertai dengan perbaikan
teknis yang meliputi tindakan perbaikan teknis komponen jalan, pemeliharaan rutin
Hasil analisis uji laik fungsi jalan secara teknis dalam mewujudkan jalan yang
berkeselamatan untuk ruas jalan La Ode Hadi Kota Kendari dengan metode analisis
deskriptif kualitatif menggunakan tabel komponen uji laik fungsi jalan, yang terbagi
dalam 6 (enam) segmen. Hasil survey dilapangan yang menghasilkan 3 (tiga) kategori
yaitu laik fungsi (LF), laik fungsi bersyarat (LS) dan tidak laik fungsi (TL).
Laik Fungsi Jalan (LF) adalah kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi persyaratan
Laik Fungsi Bersyarat (LS) adalah kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi sebagian
persyaratan teknis laik fungsi jalan sebagaimana disyaratkan tetapi masih mampu
memberikan keselamatan bagi pengguna jalan dan atau memiliki paling tidak
Tidak laik fungsi (TL) adalah kondisi suatu ruas jalan yang sebagian komponen
ruas jalan tersebut tidak mampu memeberikan keselematan bagi pengguna jalan, dan
atau tidak memiliki dokumen jalan sama sekali.
Berikut ini merupakan gambar dan tabel komponen uji laik fungsi jalan La Ode
komponen- komponen jalan yang diuji, fokus pengujian, perbandingan antara hasil
Keterangan :
LF : Laik Fungsi Jalan
Pembahasan uji komponen laik fungsi jalan segmen 1 sampai segmen 6 secara
Hasil ukuran lebar lajur 4,30 m lebih besar dari standar 3,50 m. standar
tersebut sudah sesuai dengan persyaratan teknis jalan raya berdasarkan petunjuk laik
Lebar bahu dengan tidak ada trotoar 1,50 m – 2,50 m hasil pengukuran km
0+000 – km 2+400 2,30 m (sudah persyaratan teknis geometrik jalan raya). Posisi
tinggikan pada kelas jalan raya (JR) 1,20 m > 1,30 m (sudah sesuai dengan
teknis berdasarkan permen PU pengaman konstruksi jalan tidak ada dan tidak
diperlukan. Jika jalan yang sudah beroprasi tidak memiliki ambang pengaman maka
Panjang bagian jalan yang lurus 330 m ≤ 2000, 420 m ≤ 2000 dan 1450 m ≤
2000 m, ( sesuai dengan persyaratan teknis jalan kolektor sekunder. Hasil ukur jarak
(sesuai dengan persyaratan teknis jalan kolektor sekunder). Untuk lingkungan jalan
pada bagian lurus alinyemen horizontal adalah kawasan pemukiman dan kawasan
komersial.
Hasil ukur jarak pandang henti (JPH) 27 m untuk V R = 30 km/jam. Pada ruas
Jenis perkerasan jalan yang di uji dari km 0+000 – km 2+400 adalah beton
beraspal dengan perkerasan beraspal sesuai dengan standar teknis dan spesifikasi
survey visual km +000 – km 2+400 tidak terdapat permukaan perkerasan yang retak
Kelas prasarana jalan yang diuji dari km 0+000 – km 2+400 adalah kelas jalan
raya (JR). Hasil ukur rumaja dengan standar 24 m yaitu 24 m sudah sesuai dengan
Kelas prasarana yang diuji dari km 0+000 – km 2+400 adalah kelas jalan raya
(JR). hasil ukur rumija 25,0 m > 26,0 m (sesuai dengan standar minimal lebar rumija
untuk jalan raya). Jaringan utilitas semua berada diluar Rumija disisi kanan dan kiri
badan jalan.
marka pembagi jalur, lajur marka tepi luar semua sudah lengkap, atau sudah sesuai
penyelenggaraan manajemen lalu lintas ada beberapa rambu yang harus di tambahkan
juga rambu peringatan adanya putar balik arah pada km 0+250, 0+660, 1+100 dan
Pada km 0+000 – km 2+400 tidak memiliki trotoar dan tidak perlu adanya
pembuatan trotoar.
(LS) yang dihasilkan setelah uji laik fungsi jalan untuk jalan La Ode Hadi Kota
Kendari, dengan panjang ruas jalan 2.400 meter adalah sebagai berikut :
dengan perlengkapan jalan yang bertujuan untuk memandu pengguna jalan tanpa
lambing, huruf, angka, kalimat dan panduan yang berfungsi sebagai peringatan,
La Ode Hadi Kota kendari dari arah Lampu merah Pasar Baru yang berada
didepan Maxel – Lampu depan Merah Hotel Dragon (km 0+000 – km 2+400)
970 km. Syarat rambu peringatan : warna dasar kuning, garis tepi hitam,
lambang hitam.
2) Peringatan adanya putar balik arah pada km 0+250, 0+660 dan 1+100 km
b. Marka
Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di
atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas
Berikut marka yang wajib terpenuhi sepanjang ruas jalan La Ode Hadi Kota
kendari dari arah Lampu merah Pasar Baru yang berada didepan Maxel – Lampu
depan Merah Hotel Dragon (km 0+000 – km 2+400) agar jalan LA Ode Hadi
1) Perluya pengecetan ulang pada marka melintang (zebra cross) pada km 2+400
yang terdapat rambu penyebrang jalan dan pada APILL (alat pemberi isyarat
lampu lalu lintas)
2) Perlunya pengecetan ulang pada marka pembagi jalur, lajur dan tepi luar. Pada
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
1) Perlu memperbaiki beberapa lampu penerangan agar pada malam hari tidak
gelap.
jalan tersebut (Pasal 8 UU No.22 tahun 2009 tentang lalu lintas jalan raya);
sampai 6 pada (bab 4) maka berikut ini adalah rekomendasi perbaikan atau
pada (km 0+230) dan memperbaiki lantai dasar dan dinding pada selokan
b. Perlu adanya pengecetan ulang pada marka pembagi lajur, marka tepi luar dan
tepi dalam, dan zebra cross pada rambu penyebrang jalan pada km 2+400.
3. Forgiving road yaitu jalan yang dioprasikan harus memenuhi laik fungsi jalan
secara teknis dan administrasi yang wajib dilaksanakan oleh penyelenggara jalan,
Ditjen bina marga (2007a) dalam Mulyono dkk (2009b;2009c) telah membuat
kemungkinan digunakan untuk menilai temuan defisiensi yang tidak memiliki riwayat
menilai temuan defisiensi yang telah secara nyata mengakibatkan kecelakaan karena
dikurang dengan hasil ukur dan pengamatan dibagi dengan nilai standar teknis
STK
Keterangan :
PP = persentase penyimpangan
Perhitungan penyimpangan untuk aspek jarak pandang henti pada tabel 4.13
sebagai berikut :
75
PP (%) = −62,66 %
lapangan
nilai kuantitatif 3 karena perbedaan yang terukur di lapangan antara 40% - 70%
adanya resiko yang masih berupa potensi karena tidak adanya riwayat kecelakaan
Setelah itu mengalikan antara nilai peluang dengan nilai dampak terjadinya
R= P x D
Keterangan :
P = Peluang
Untuk nilai dampak didapat dari data anatomi kecelakaan dari kepolisian
setelah itu dilihat apakah terjadi kecelakaan akibat defisiensi atau tidak. Untuk nilai
Hasil evakuasi korban kecelakaan berkendaraan di jalan Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
raya
Korban tidak mengalami luka apapun kecuali kerugian Amat ringan 1
Material
Korban mengalami luka ringan dan kerugian material Ringan 10
Korban mengalami luka berat dan tidak berpotensi cacat Sedang 40
Perhitungan nilai resiko pada aspek jarak pandang henti pada tabel 4.12
R= P x D
R= 3 x 1
R= 3
Untuk nilai kategori dan resiko dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12 Nilai dan kategori resiko beserta tingkat penanganan defisiensi
keselamatan infrastruktur jalan
Analisis resiko
Nilai resiko Kategori resiko **) Tingkat kepentingan penanganan **)
*)
< 125 Tidak berbahaya Monitoring rutin dengan inspeksi keselamatan jalan yang
kejadian
Kecelakaan
125 – 250 Cukup berbahaya Perlu penanganan teknis yang tidak terjadwal berdasarkan
sekitarnya
250 – 375 Berbahaya (B) Perlu penanganan teknis yang terjadwal maksimal 2 (dua)
Tabel 4.13 Hasil ukur dan pengamatan lapangan kondisi geometrik jalan terhadap defisiensi keselamatan infrastruktur jalan di lokasi
penelitian
Fatalitas korban
Pengamatan dan pengukuran Standar teknis Hasil ukur dan Penyimpangan Nilai
(orang)** Nilai dampak
keselamatan* pengamatan terhadap standar Peluang
Aspek satuan MD LB LR
Tabel 4.14 Hasil audit keselamatan jalan terhadap defisiensi kondisi geometrik jalan
standar teknis geometrik jalan yang berlaku. Nilai peluang potensi kejadian
kecelakaan dari sub-aspek jarak pandang henti sebesar 3 atau hasil ukur di lapangan
terjadi perbedaan pada rentang 40% - 70% terhadap standar teknisnya, tepatnya
adalah 62,66%. Demikian juga sub-aspek jarak pandang henti tikungan memiliki
nilai peluang sebesar 4 atau hasil ukur di lapangan terjadi perbedaan pada rentang
70%-100% terhadap standar teknisnya. Sedangkan sub-aspek lebar lajur lalu lintas
dan lebar bahu jalan memiliki nilai peluang sebesar 3 dan 3 atau hasil ukur di
lapangan tidak terjadi perbedaan untuk sub-aspek lebar lajur lalulintas dan lebar bahu
jalan terhadap standar teknisnya. potensi kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh
penyimpangan pada jarak pandang henti tikungan, walaupun nilai peluangnya sebesar
4 tetapi dalam laporan anatomi kecelakaan tidak ada korban MD, LB, dan LR
kecelakaan dari aspek geometrik jalan berdasarkan perkalian antara nilai peluang dan
Tabel 4.15 Hasil ukur dan pengamatan lapangan kondisi harmonisasi perlengkapan jalan terhadap defisiensi keselamatan infrastruktur jalan
di lokasi penelitian
**) Sumber: Mulyono dkk (2009); MD = meninggal dunia, LB = luka berat, LR = luka ringan
Tabel 4.16. Hasil audit keselamatan jalan terhadap defisiensi kondisi harmonisasi perlengkapan jalan
Aspek nilai nilai nilai Kat. *) Program aksi mengurangi defisiensi keselamatan
peluang dampak resiko resiko
Monitoring rutin dengan inspeksi keselamatan jalan yang
a. Rambu 2 1 2 TB terjadwal pada titik-titik yang berpotensi terhadap kejadian
kecelakaan
Monitoring rutin dengan inspeksi keselamatan jalan yang
b. Marka 3 1 3 TB terjadwal pada titik-titik yang berpotensi terhadap kejadian
kecelakaan dan pengecetan marka jalan
Monitoring rutin dengan inspeksi keselamatan jalan yang
c. Lampu penerangan 2 1 2 TB terjadwal pada titik-titik yang berpotensi terhadap kejadian
kecelakaan
Monitoring rutin dengan inspeksi keselamatan jalan yang
d. Median 2 1 2 TB terjadwal pada titik-titik yang berpotensi terhadap kejadian
kecelakaan
*) Kat = Kategori; TB = Tidak berbahaya; CB = cukup berbahaya; B = berbahaya; SB = sangat berbahaya
Pembahasann tabel 4.15 dan 4.16 Nilai resiko kecelakaan berkendaraan
ditinjau dari aspek harmonisasi perlengkapan jalan. Nilai peluang potensi kejadian
kecelakaan dari aspek harmonisasi perlengkapan jalan dapat dihitung dari besaran
berkontribusi sebesar 2 atau hasil ukur di lapangan terjadi perbedaan pada rentang
10% - 40% terhadap standar teknisnya, tepatnya adalah 20%. Demikian juga sub-
aspek marka memiliki nilai peluang sebesar 3 atau hasil ukur di lapangan terjadi
60,00%. Sedangkan sub-aspek median jalan memiliki nilai peluang sebesar 2 atau
hasil ukur di lapangan terjadi perbedaan pada rentang 10%-40% terhadap standar.
nilai peluangnya sebesar 3 tetapi dalam laporan anatomi kecelakaan tidak ada korban
MD, LB, dan LR sehingga nilai dampaknya sebesar 1 (satu). Selanjutnya dianalisis
perkalian antara nilai peluang dan nilai dampak, sebagaimana disajikan dalam Tabel
Hasil kajian keselamatan pada ruas jalan La Ode Hadi Kota Kendari, secara
rendah atau TB ”Tidak Berbahaya” dikarenakan dari laporan anatomi kecelakaan dari
kepolisian artinya tidak ada korban MD ”Meninggal Dunia” LB ”Luka Berat” dan LR
program aksi tersebut nyata masih terjadi kecelakaan dilokasi yang sama maka perlu
di audit ulang, sebaliknya jika setelah realisasi program aksi ternyata tidak terjadi
kecelakaan akibat defisiensi maka lokasi jalan yang di audit sudah memenuhi kriteria
jalan yang berkeselamatan (Forgiving road, self explanning dan self enfocing)
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik
kesimpulan yakni :
1. Kategori jalan La Ode Hadi Kota Kendari adalah jalan laik fungsi bersyarat (LS)
atau laik dengan beberapa rekomendasi dengan beberapa item yang harus
dilengkapi.
2. Hasil audit keselamatan jalan pada ruas jalan La Ode Hadi Kota Kendari
fasilitas jalan berada dalam kategori “TB” (Tidak Berbahaya). Jadi kecelakaan
yang terjadi di ruas jalan La Ode Hadi Kota Kendari terjadi akibat kelalaian para
pengemudi.
5.2 Saran
masukan atau saran yang bertujuan untuk mengurangi dan menekan banyaknya
1. Hendaknya penegakan hukum agar lebih diperketat lagi dan kejujuran yang
di jalan raya baik perjalanan dekat ataupun jauh kondisi kendaran penting untuk
dikontrol lagi sehingga pada dalam perjalanan tidak ada masalah pada
cepat-cepat diperbaiki. Sarana dan prasarana lalu lintas harus diperbaiki dan
ditambah pada ruas jalan yang belum memiliki fasilitas lalu lintas.
Kesadaran dari para pengguna jalan itu sangat penting karena pengguna
lintas yang telah diketahui hendaknya mentaati agar keselamatan tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Perhubungan Darat.
Management .
Umum, Jakarta.
Karya . Jakarta.
Marga, Jakarta.
Lintas, Jakarta.
Jalan. Jakarta.
Yogyakarta.
5658.
876346 56 6.
Jakarta
No.83/DIKTI/Kep/2009.
Yogyakarta.
Indonesia.
11, No. 58
Perencanaan Trotoar.
Di Kawasan Perkotaan
Penerangan
Yogyakarta.
Birmingham.
Universitas Mataram.