Anda di halaman 1dari 22

DOKUMEN TEKNIS 4

Doc - 4.1
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
I. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Setelah melalui proses pencermatan secara detail dan teristematis terhadap Kerangka Acuan
Kerja (KAK) pekerjaan Audit Keselamatan Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan di DIY, kami
selaku penyedia jasa secara prinsip telah memahami secara keseluruhan substansi dari uraian
yang telah di paparkan. Melalui keberadaan KAK ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kaidah dan kriteria standrat
yang ditetapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku maupun ketentuan-ketentuan yang
dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Adapun pekerjaan yang sesuai dengan kaidah
dan kriteria standart tersebut dalam pelaksanaan dan hasilnya dapat mencapai tujuan,
maksud, dan hasil keluaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Merujuk pada KAK kami
selaku penyedia jasa akan menguaraikan tanggapan dan saran terhadap KAK antara lain
sebagai berikut:

A. Deskripsi Latar Belakang Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menjadi wilayah simpul jaringan
transportasi yang sangat penting sebagai jalur antara kota di lintas selatan Pulau Jawa.
Perkembangan DIY dari segala aspek yang makin meningkat menuntut eksistensi sarana dan
prasarana transportasi yang mampu melayani kebutuhan jasa transportasi lokal baik untuk
pergerakan orang maupun untuk pergerakan barang dalam dan antar wilayah yang aman,
nyaman, selamat, dan tepat waktu. Transportasi yang berkeselamatan, merupakan dambaan
setiap pengguna sarana transportasi, bukan sekedar transportasi yang aman, nyaman, dan
tepat waku saja.

Dambaan untuk menjadikan transportasi yang berkeselamatan nyatanya perlu melihat data
dan fakta lapangan yang terjadi. Pesatnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor di
Indonesia dalam tahun-tahun terkahir, dengan pertumbuhan penduduk yang memasuki usia
remaja serta beragam jenis kendaraan menjadi faktor pendukung dari buruknya masalah
keselamatan jalan. Kondisi tersebut akan tetap memburuk dengan pertambahan jumlah
kendaraan rata-rata 5,91% per tahun dan peningkatan jumlah penduduk. Adanya

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.2
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
pertumbuhan baik dari jumlah kendaraan maupun jumlah penduduk harus diikuti dengan
perbaikan dalam hal manajemen keselamatan jalan, baik yang menyangkut prasarana,
kendaraan, dan sumber daya manusia.

Korps Lalu Lintas Polri merilis data pada tahun 2017 bahwa di Indonesia setiap hari rata-rata
terjadi 283 kecelakaan. Adapun rincian dari data tersebut tergambar dalam grafik dibawah ini.

DATA KORBAN KECELAKAAN NASIONAL TAHUN


2017
350
329

300

250

200

150

100 83.75

50 39.48

0
meninggal dunia luka berat luka ringan

Data diatas menunjukkan jumlah angka korban kecelakaan lalu lintas secara Nasional pada
tahun 2017 dengan 3 (tiga) variabel sebagai indikator data penentu. Data diatas menujukkan
bahwa secara nasional jumlah angka korban kecelekaan tertinggi terdapat pada korban luka
ringan. Jika data korban kecelakaan secara nasional tersebut dilihat dari sudut pandang
daerah dalam hal ini DIY, maka untuk DIY sendiri data mencatat terdapat 11 (sebelas)
kecelakaan yang terjadi hampir setiap harinya.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.3
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
DATA KORBAN KECELAKAAN DIY TAHUN 2017

luka ringan 13.81

luka berat 0.08

meninggal dunia 1.21

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Data korban kecelakaan di DIY menunjukkan bahwa korban luka ringan berada di posisi
tertinggi. Munculnya angka-angka dalam data tersebut secara kajian-kajian empiris
disebabkan oleh beberapa faktor dan hal. Direktorat Jendral Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan RI menyampaikan data bahwa yang menjadi faktor dari penyebab
kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh pengemudi, keadaan jalan, kendaraan besar, dan
lingkungan. Adapun presentase faktor-faktor tersebut dapat terlihat dalam diagram sebagai
berikut
Kendaraan
besar Lingkungan
Jalan
3% 0%
3%

Penyebab Kecelakaan

Pengemudi
94%

Pengemudi Jalan Kendaraan besar Lingkungan

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.4
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
Bertolak dari diagram diatas sedianya penyebab dari kecelakaan lalu lintas tebersar pada
faktor pengemudi. Tetapi pada hal ini pemerintah menyadari bahwa faktor pengemudi
sebagai penyebab kecelakaan terbesar tidak dapat dipengaruhi secara langsung. Oleh karena
itu pemerintah melihat faktor-faktor apa saja yang kiranya dapat dipengaruhi sehingga ada
upaya konkret dari pemerintah untuk menurunkan angka kecelakaan. Faktor yang dirasa
perlu untuk dipengaruhi dan ditindaklanjuti secara serius adalah faktor jalan.

Sebagai faktor yang bisa dipengaruhi oleh pemerintah untuk menurunkan angka kecelakaan,
terdapat data dari Ditlantas Polda DIY dan Studi Evaluasi Kinerja Keselamatan Ruas Jalan
Provinsi di DIY, teridentifikasi lima ruas jalan yang memiliki angka kecelakaan yang terbesar
yaitu:

Ruas Jalan Gading-Playen 4.75 kejadian/km


Ruas Jalan Yogyakarta-Barongan 3.27 kejadian/km
Ruas Jalan Palbapang-Samas 2.92 kejadian/km
Ruas Jalan Bantul-Srandakan 1.90 kejadian/km
Ruas Jalan Gedongkuning-Wonocatur 1.67 kejadian/km

Jalan sebagai bagian dari prasarana dalam hal keselamatan menjadi penting untuk diperbaiki
mengingat jalan menjadi bagian yang dapat disentuh oleh pemerintah. Oleh karena itu
sebagai bagian dari urusan pemerintah, maka perlu adanya peningkatkan keselamatan jalan
berupa penyediaan fasilitas jalan yang berkualitas. Walaupun secara presentase keberadaan
jalan tidak sebanding dengan faktor pengemudi sebagai penyebab utama terjadinya
kecelakaan lalu lintas, setidaknya perbaikan kualitas jalan dapat mengurangi penyebab
terjadinya kecelakaan.

Sebagai langkah untuk menyediakan prasarana jalan yang berkualitas sesuai dengan
kapasitas, maka perlu dilakukan audit terhadap elemen-elemen geometrik jalan serta
beberapa fasilitas perlengkapan jalan, dan hambatan samping yang berpotensial terhadap
kecelakaan. Dilakukannya audit keselamatan sebagai bagian dari proses formal untuk
memastikan skema operasional lalu lintas dapat berjalan dengan baik. Walau demikian audit

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.5
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
keselamatan jalan ini hanyalah satu bagian dari program rekayasa dan manajemen
keselamatan lalu lintas jalan, dan bukan satu-satunya alat bagi pemerintah dalam upaya
melakukan peningkatan keselamatan lalu lintas jalan.

A.1. Tanggapan dan saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Latar belakang yang sudah dideskripsikan sebelumnya terkait pekerjaan Audit Keselamatan
Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan di DIY sudah cukup jelas bagi penyedia jasa sebagai
panduan awal dalam melaksanakan pekerjaan. Dalau uraian latar belakang yang telah
disampaikan bahwa audit keselamatan jalan adalah salah satu cara pemerintah untuk dapat
memberikan fasilitas pelayanan jalan yang terbaik dan sesuai. Oleh karena itu berdasarkan
latar belakang tersebut penyedia jasa akan memberikan poin-poin pemahaman, tanggapan,
dan saran antara lain:
1. Pemerintah perlu untuk menyikapi data tingkat kecelakaan baik secara nasional
maupun di level daerah.
2. Bahwa data terkait angka kecelakaan disebabkan oleh 3 (tiga) faktor yaitu
pengemudi, kendaraan besar, jalan, dan lingkungan.
3. Ketiga faktor yang sudah dipetakan sebagai penyebab dari tingginya angka kecelakaan
adalah dipengaruhi oleh faktor pengemudi.
4. Walaupun pengemudi sebagai penyebab terbesar dari tingginya angka kecelakaan baik
secara nasional maupun daerah, pemerintah belum punya cara yang fundamental dan
berdampak untuk membuat pengemudi lebih berhati-hati dalam mengemudi. Faktor
pengemudi timbul dari sisi alamiah manusia itu sendiri.
5. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka kecelakaan dari segi
urusan pemerintah adalah dengan membuat aturan, kebijjakan, dan kajian-kajian.
6. Bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk mengakomodir faktor jalan sebagai salah
satu penyebab kecelakaan lalu lintas adalah dengan membuat Audit Keselamatan
Jalan.
7. Audit Keselamatan Jalan adalah proses formal untuk memastikan skema operasional
lalu lintas yang sudah ada agar dapat berjalan dengan baik.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.6
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
Pemerintah menyadari Audit Keselamatan Jalan hanyalah satu dari bagian program rekayasa
dan manajemen keselamatan, dan bukan satu-satunya alat pemerintah dalam menanggulangi
upaya peningkatakan keselamatan lalu lintas jalan, tetapi setidaknya Audit Keselamatan Jalan
dapat membantu memberika jalan bagi cara-cara atau sistem lain untuk mengupayakan
peningkatan keselamatan lalu lintas jalan.

B. Deskripsi Tentang Dasar Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tanggal 22 Maret tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
2) Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2018
tanggal 30 Juli 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta;
3) Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64 Tahun 2018 tanggal 3
Oktober 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Perhubungan;
4) Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2018 tanggal 30
Juli 2018 tentang Standar Harga Barang dan Jasa Daerah beserta perubahannya
dengan perubahan terakhir Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 119 Tahun 2018 tanggal 15 November 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2018 tentang
Standar Harga Barang dan Jasa Daerah;
5) Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 369/Pem.D/UP/D.4
tanggal 19 Desember 2018 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama;
6) Penetapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-
SKPD) Nomor 59/DPA/2018, tanggal 17 Desember 2018;
Keputusan Kepala Dinas Perhubungan DIY Nomor 188/0148 tanggal 7 Januari 2019 tentang
Penunjukkan dan Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan di Lingkungan Dinas Perhubungan DIY Tahun Anggaran 2019

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.7
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
B.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Dasar Hukum

Penyedia jasa telah mempelajari dan memahami terhadap dasar hukum yang digunakan
sebagai landasan dalam pekerjaan Audit Keselamatan Jalan. Penyedia jasa menilai bahwa
dasar-dasar hukum tersebut sudah sesuai baik tata urutan yang disesuaikan dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Hanya saja dalam hal ini penyedia jasa memberikan
saran, bahwa daftar dasar hukum yang digunakan belum terlihat secara substantif di level
Undang-Undang ataupun Peraturan Pemerintah. Penyedia jasa belum melihat adanya
payung hukum dibawah Undang Undang Dasar 1945 yang mengatur secara substantif terkait
jalan maupun fasilitas jalan.

Dalam kaitannya dengan Audit Keselamatan Jalan yang notabene kajiannya adalah jalan dan
fasilitas jalan, maka penyedia jasa menyarankan untuk menambahkan beberapa instrumen
hukum berupa Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang sekiranya dapat digunakan
sebagai dasar maupun rujukan dalam pekerjaan Audit Keselamatan Jalan. Adapun instrumen
hukum tersebut adalah Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.

C. Deskripsi Tentang Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan Audit Keselamatan Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan di DIY adalah
untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan di ruas jalan provinsi di DIY yang rawan
terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sedangkan tujuan dari penyelenggaraan Audit Keselamatan
Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan di DIY adalah sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi potensi permasalahan keselamatan dan/atau penyebab kecelakaan

pada Daerah Rawan Kecelakaan;

b) Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mengurangi resiko

terjadinya kecelakaan pada Daerah Rawan Kecelakaan;

c) Menyusun rekomendasi penanganan perbaikan Daerah Rawan Kecelakaan.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.8
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
C.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Maksud Dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari pekerjaan ini sudah dijelaskan secara detail oleh pemberi kerja atau
dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Bahwa maksud dari pekerjaan ini adalah
untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan di ruas jalan provinsi DIY yang rawan
terjadinya kecelakaan lalu lintas. Adapun maksud tersebut dapat terealisasi dengan tujuan
berupa identifikasi potensi permasalahan serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menanggulangi resiko, dan menyusun rekomendasi atas penanganan perbaikan Daerah
Rawan Kecelakaan.

D. Deskripsi Tentang Lokasi Pekerjaan

Berdasarkan KAK telah disebutkan bahwa lokasi pelaksanaan pekerjaan Audit Keselamatan
Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan di DIY terletak pada lima ruas jalan antara lain sebagai
berikut:
1. Ruas jalan Gading - Playen sepanjang 2,95 Km;
2. Ruas jalan Yogyakarta - Barongan sepanjang 9,80 Km
3. Ruas jalan Palbapang - Samas sepanjang 12,65 Km;
4. Ruas jalan Bantul - Srandakan sepanjang 8,95 Km;
5. Ruas jalan Gedongkuning - Wonocatur sepanjang 1,20 Km

D.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Lokasi Pekerjaan

Bahwa PPK sudah menerangkan secara detail dan jelas terdapat 5 (lima) ruas jalan yang
akan menjadi lokasi pelaksanaan pekerjaan Audit Keselamatan Jalan.
E. Deskripsi Tentang Pemberi Tugas

Sesuai dengan dokumen KAK yang sudah penyedia jasa terima, bahwa yang bertindak
sebagai Pemberi Tugas adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Perhubungan DIY Nomor 188 / 0148 tanggal 7 Januari 2019
tentang Penunjukkan dan Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pembuat
Teknis Kegiatan di Lingkungan Dinas Perhubungan DIY Tahun Anggaran 2019 yaitu Dinas
Perhubungan DIY

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.9
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
E.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Pemberi Tugas

Penyedia jasa menilai pemberi tugas dalam pekerjaan ini sudah sesuai yaitu Dinas
Perhubungan DIY sebagai PPK.
F. Deskripsi Tentang Ruang Lingkup dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Secara garis besar Ruang Lingkup dan Tahapan Audit Keselamatan Jalan pada Daerah

Rawan Kecelakaan di DIY adalah sebagai berikut:

1) Melakukan inventarisasi data dan mengumpulkan data sekunder daerah-daerah


rawan terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas.
2) Melakukan identifikasi lapangan pada lokasi-lokasi yang menunjukkan indikasi rawan
terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan.
3) Mengumpulkan data primer dan mencatat profil daerah rawan kecelakaan yang
meliputi: ruas jalan, geometrik jalan, kilometer daerah rawan, fasilitas perlengkapan
jalan, kilometer daerah rawan, dan perkiraan penyebab seringnya terjadi kecelakaan
pada tiap lokasi pada daerah rawan kecelakaan. Selain itu juga melakukan survei
volume lalu lintas, survei kecepatan, konflik lalu lintas, dan perilaku pengguna jalan
serta melalukan wawancara kepada pengguna jalan maupun masyarakat di sekitar
ruas jalan untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan upaya penanganan.
4) Melakukan dokumentasi daerah rawan kecelakaan dan daerah potensi kecelakaan.
5) Melakukan evaluasi dan analisa terhadap daerah rawan kecelakaan.
6) Menyusun buku hasil audit yang dilengkapi dengan peta daerah rawan kecelakaan,
black spot area, dan daerah potensi rawan kecelakaan di ruas jalan di wilayah DIY.
7) Menyusun pedoman penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas yang berisi
antara lain
a. Solusi penanganan kecelakaan dipilih berdasarkan pertimbangan tingkat
pengurangan kecvelakaan dan pertimbangan ekonomis
b. Upaya penanganan yang ditujukan meningkatkan kondisi keselamatan pada
lokasi kecelakaan yang dilakukan melalui rekayasa jalan, rekayasa lalu lintas, dan
manajemen lalu lintas.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.10
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
F.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Ruang Lingkup dan Tahapan.

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya terkait ruang lingkup dan tahapan, penyedia jasa
sudah memahami secara keseluruhan terkait ruang lingkup dan tahapan tersebut, tetapi
untuk dapat lebih dipahami secara sistematis, maka penyedia jasa menggambarkan pada
diagram dibawah ini. Hal ini kami lakukan agar pekerjaan dapat berjalan secara tersistematis
dan terstruktur serta hasil yang baik dan sesuai dengan harapan.

Identifikasi
Pengumpulan Dokumentasi Daerah
MULAI
Data Primer Rawan Kecelakaan
Inventarisasi
Data
Sekuner Evaluasi dan Evaluasi dan Analisa
Pedoman Penanganan Lokasi Analisa 2
Rawan Kecelakaan

Solusi Upaya

G. Deskripsi Tentang Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan Audit Keselamatan Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan adalah
90 (sembilan puluh) hari kalender dan dimulai sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) atau sejak ditandatanganinya kontrak.

G.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Waktu Pelaksanaan

Penyedia jasa menilai waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender yang dimulai sejak
diterbitkannya SPMK atau sejak ditandatanganinya kontrak adalah waktu yang tepat dan
cukup untuk menyelesaikan pekerjaan Audit Keselamatan Jalan ini.
H. Deskripsi Tentang Tenaga Ahli

Berikut deskripsi tentang Tenaga Ahli yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini:

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.11
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
1) Ahli Madya Keselamatan Jalan sebagai Ketua Tim (Team Leader), berpendidikan S1
Teknik Sipil / Transportasi dengan pengalaman minimal 11 tahun atau berpendidikan
S2 Teknik Sipil / Transportasi dengan pengalaman minimal 6 tahun sebanyak 1
orang dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan.
b. Mekoordinasikan tim dalam menyusun laporan kegiatan studi.
c. Mengidentifikasi kondisi daerah rawan kecelakaan di wilayah studi melalui kajian
yang ada.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan survei primer dan sekunder.
e. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap daerah rawan kecelakaan.
f. Melakukan koordinasi dengan PPK.
g. Memonitor terhadap progres kegiatan studi dikaitkan dengan jadwal kegiatan
studi yang telah disepakati.
2) Ahli Muda Teknik Jalan, berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil / Transportasi dengan
pengalaman minimal 8 tahun atau berpendidikan S2 Teknik Sipil / Transportasi
dengan pengalaman minimal 3 tahun sebanyak 1 orang, dengan tugas dan tanggung
jawab antara lain sebagai berikut:
a. Membantu ketua tim di dalam kegiatan tim.
b. Mengidentifikasi kondisi infrastruktur jalan (antara lain kondisi konstruksi,
permukaan jalan, elevasi jalan, dll), dan pendukung daerah rawan kecelakaan
Provinsi di DIY.
c. Melakukan kajian teknis operasional berdasarkan data dan analisis
d. Memberikan solusi penangaan kecelakaan dipilih berdasarkan pertimbangan
tingkat pengurangan kecelakaan dan pertimbangan ekonomis.
e. Memberikan rekomendasi upaya penanganan yang ditujukan meningkatkan
kondisi keselamatan pada daerah rawan kecelakaan melalui perbaikan desain
geometrik jalan, melalui rekayasa jalan, rekayasa lalu lintas, dan manajemen lalu
lintas.
3) Ahli Muda Keselamatan Jalan berpendidikan minimal S1 Sarjana Teknik Sipil /
Transportasi dengan pengalaman minimal 8 tahun atau berpendidikan S2 Teknik Sipil

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.12
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
/ Transportasi dengan pengalaman minimal 3 Tahun sebanyak 1 orang, dengan
tugas dan bertanggung jawab sebabagi berikut:
a. Membantu ketua tim dalam kegiatan tim.
b. Mengidentifikasi karakteristik kecelakaan pada daerah rawan kecelakaan.
c. Melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang dapat berpengaruh terhadap
kejadian kecelakaan serta dampak kecelakaan.
d. Melakukan evaluasi dan analisis kinerja jaringan jalan.
e. Melakukan evaluasi dan analisis penanganan daerah rawan kecelakaan.
f. Melaksanakan dan menganalisis hasil survei guna mengetahui penyebab sering
terjadinya kecelakaan;
g. Merekomendasikan penanganan daerah rawan kecelakaan.
h. Melakukan kajian prioritas penanganan dan biaya penangan daerah rawan
kecelakaan.
4) Ahli Muda Sosial berpendidikan S1 Sarjana Sosiologi dengan pengalaman minimal 8
tahun atau berpendidikan S2 Sosiologi dengan pengalaman minimal 3 tahun
sebanyak 1 orang, dengan tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
a. Membantu tim dalam kegiatan tim.
b. Mengidentifikasi kondisi sosial masyarakat secara umum terkait perilaku berlalu
lintas;
c. Melaksanakan dan menganalisis hasil survei wawancara;
d. Melakukan kajian terhadap aspek sosial masyarakat yang bersinggungan dengan
penyebab kecelakaan di daerah rawan kecelakaan;
e. Menyusun rencana strategi dan rekomendasi untuk meminimalisasi akibat
perilaku berlalulintas masyarakat yang berpotensi terjadinya kecelakaan.
5) Tim survei (surveyor) bertugas untuk melaksanakan survey kualifikasi pendidikan
minimal D3/S1 semua jurusan.
6) Sekretaris/Administrasi, dengan kualifikasi pendidikan minimum SMA/SMK sebanyak
1 orang.
7) Operator komputer, dengan kualifikasi pendidikan minimum SMA/SMK Komputer
sebanyak 2 orang.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.13
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
8) Operator Autocad, dengan kualifikasi pendidikan minimal D3/S1 Teknik Sipil /
Arsitektur dan pengalaman minimum 1 tahun sebanyak 1 orang.

H.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Kebutuhan Tenaga Ahli

Secara keseluruhan KAK merupakan bagian bagi penyedia jasa dalam hal ini para tenaga ahli
yang terlibat untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan acuan dan pedoman. Adapun
tugas dan kewenangan tenaga ahli adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan KAK
2. Menerima pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standar harga dan
cara pembayaran yang telah ditentukan oleh aturan keuangan.
3. Memberikan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan
4. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja
miliknya dan gangguan pada masyarakat akibat pelaksanaan pekerjaan
5. Melindungi hasil pekerjaan dan tidak menyerbarluaskan hasil pekerjaan baik sebagian
atau seluruhnya tanpa seizin PPK atau pengguna jasa.

Secara umum personil dalam pekerjaan ini sudah sangat mencukupi dan sesuai dengan
kompetensi yang ada.

DESKRIPSI TENTANG LAPORAN

Penyedia dalam hal ini akan menanggapi saran terhadap mekanisme serta aturan main dan
produk pelaporan dalam kajian ini. Sebagai suatu tolak ukur pelaporan adalah bagian yang
sangat penting untuk menjadikan hasil akhir dari pekerjaan ini menjadi baik. Adapun saran
dan tanggapan dari penyedia terhadap sistem pelaporan adalah sebagai berikut:

I. Deskripsi Tentang Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Pendahuluan dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku/set paling lambat
14 (empat belas) hari kalender yang setidaknya berisikan mengenai :
a. Penjelasan dan maksud tujuan pekerjaan secara mendetail.
b. Penyusunan detail metodologi pelaksanaan pekerjaan.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.14
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
c. Pembuatan program kerja:
i. Program detail kegiatan
ii. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
iii. Perlengkapan dan organisasi kerja
iv. Penyediaan tenaga ahli
d. Studi literatur/kepustakaan (studi yang sejenis)
e. Penyusunan daftar data yang diperlukan, rencana survei lapangan,
konsep formulir survei/penelitian.
I.1. Tanggapan dan Saram terhadap Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Pendahuluan merupakan tolak ukur bagi penyedia jasa untuk memahami konteks
pekerjaan ini. Selain itu juga menjadi bagian dari para tenaga ahli untuk dapat
mengeksplorasi metodologi dan program kerja. Dalam penyerahan Laporan Pendahuluan
nantinya, diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan yang berisi tentang:
a. Program detail kegiatan
b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
c. Perlengkapan dan organisasi kerja
d. Penyediaan tenaga ahli
Saran dari penyedia jasa, sebelum Laporan Pendahuluan diserahkan agar setidaknya bisa di
koreksi terlebih dahulu oleh PPK, sehingga kualitas dari Laporan Pendahuluan dapat
dipertanggungjawabkan.

J. Deskripsi Tentang Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku/set paling lambat 45
(empat puluh lima) hari kalender, yang setidaknya berisikan mengenai:
a. Identifikasi lokasi Audit Daerah Rawan Kecelakaan
b. Sistem dan kondisi eksisting daerah rawan kecelakaan yang akan dikaji.
c. Perolehan data dan informasi hasil pekerjaan survei lapangan dan kuisioner;
d. Dokumentasi hasil survei yang dilakukan dan implikasi hasil survei tersebut
terhadap studi ini.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.15
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
e. Analisis sementara terhadap daerah rawan kecelakaan
J.1. Tanggapan dan Saran Tentang Laporan Antara (Interim Report)

Laporan Antara memuat beberapa hal seperti identifikasi lokasi Audit Daerah Rawan
Kecelakaan, sistem dan kondisi eksisting rawan kecelakaan, perolehan data dan informasi
hasil pekerjaan survey lapangan, dokumentasi hasil survei yang dilakukan dan implikasinya,
serta analisa sementara terhadap daerah rawan kecelakaan. Laporan Antara dibuat sebanyak
10 (sepuluh) buku dan dikumpulkan paling lambat 45 hari kalender.

K. Deskripsi Tentang Laporan Pra-Akhir (Draft Final Report)

Laporan Pra - Akhir dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku/set paling lambat 75
(tujuh puluh lima) hari kalender yang setidaknya berisi:
a. Penyempurnaan hasil analisis dan evaluasi daerah rawan kecelakaan,
dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil
presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan PPK atau Tim
Pendamping;
b. Usulan solusi penanganan kecelakaan dipilih berdasarkan pertimbangan
tingkat pengurangan kecelakaan dan pertimbangan ekonomis;
c. Usulan Upaya penanganan yang ditujukan meningkatkan kondisi
keselamatan pada lokasi kecelakaan dilakukan melalui rekayasa jalan,
rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas.
L. Tanggapan saran terhadap Laporan Pra-Akhir (Draft Final Report)

Laporan Pra Akhir diperlukan untuk memuat hal-hal terkait penyempurnaan hasil analisis dan
evaluasi, usulan solusi penanganan, dan usulan dari upaya penanganan. Laporan Pra Akhir
diserahkan paling lambat 75 (tujuh puluh lima) hari kalender dan sebanyak 10 (sepuluh)
buku.
M. Deskripsi Tentang Laporan Akhir ( Final Report )

Laporan Akhir dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku/set paling lambat 90
(Sembilan puluh) hari kalender, yang berisi :

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.16
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
a. Hasil akhir hasil analisis dan evaluasi daerah rawan kecelakaan, dengan
memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan
diskusi yang telah dilaksanakan dengan PPK atau Tim Pendamping;
b. Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas yang berisi hasil
penyempurnaan solusi dan upaya penanganan daerah rawan kecelakaan
yang disertai gambar;
M.1. Tanggapan dan saran Laporan Akhir ( Final Report )

Laporan Akhir menjadi bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal ini
merupakan suatu momentum bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya untuk dapat saling
koreksi. Penyedia Jasa menyarankan agar PPK memaksimalkan momentum ini sebagai media
konsolidasi pekerjaan. Laporan Akhir memuat hasil akhir analisa dan evaluasi serta pedoman
penanganan terhadap lokasi rawan kecelakaan. Laporan Akhir diserahkan paling lambat 90
(sembilan puluh) hari kalender, sebanyak 10 (sepuluh) buku.

N. Deskripsi Tentang Ringkasan Laporan Akhir (Executive Summary)

Ringkasan Laporan Akhir dibuat dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku/set paling
lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender, yang berisi penyajian data dan informasi Audit
Keselamatan Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan di DIY yang telah dibuat secara
sistematis, ringkas, jelas serta mudah dimengerti lengkap dengan lampiran tabel dan gambar
yang dicetak berwarna;

N.1. Tanggapan dan saran thd Ringkasan Laporan Akhir (Executive Summary)

Laporan Akhir yang sudah dibuat perlu untuk dibuatkan suatu ringkasan atau Executive

Summary yang berisi penyajian data dan informasi Audit Keselamatan Jalan pada Daerah

Rawan Kecelakaan di DIY, yang dibuat secara tersistematis, ringkas, jelas, dan mudah

dimengerti. Ringkasan Laporan Akhir diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku dan paling

lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.17
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
O. Deskripsi Tentang Presentasi

Dalam proses pelaksanaan pekerjaan Audit Keselamatan Jalan, maka disetiap tahapannya
perlu adanya pelaporan capaian. Pelaporan tersebut berupa presentasi paparan studi yang
dilakukan selama 3 (tiga) kali yaitu :
1) Paparan I
Paparan dilaksanakan sebelum selesainya Laporan Pendahuluan, dalam bentuk rapat
koordinasi dengan peserta 40 orang. Paparan dipimpin oleh 1 orang moderator
dengan menghadirkan 2 orang narasumber. Paparan berisi tentang kesiapan
Penyedia Jasa dalam melaksanakan studi ini, rencana pengumpulan dan analisis
sementara dari data sekunder.
2) Paparan II
Paparan dilaksanakan pada saat setelah selesainya Laporan Antara dan sebelum
selesainya Laporan Pra – Akhir. Paparan diselenggarakan dalam bentuk FGD (Forum
Group Discussion) dengan menyewa tempat di hotel minimal bintang 3 dengan
peserta 50 orang dari seluruh instansi dan stakeholder terkait. Paparan dipimpin oleh
1 orang moderator dengan menghadirkan 2 orang narasumber. Paparan berisi
tentang hasil pengumpulan data, hasil analisis, dan beberapa alternatif usulan solusi
dan upaya penanganan Daerah Rawan Kecelakaan.
3) Paparan III

Paparan dilaksanakan pada saat sebelum selesainya Laporan Akhir. Paparan

diselenggarakan dalam bentuk FGD (Forum Group Discussion) dengan menyewa

tempat di hotel minimal bintang 3 dengan peserta 50 orang dari seluruh instansi dan

stakeholder terkait. Paparan dipimpin oleh 1 orang moderator dengan menghadirkan

2 orang narasumber. Paparan berisi tentang hasil akhir analisis dengan

mengakomodasi usulan dan masukan perbaikan Laporan Pra-Akhir, serta hasil

Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.18
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
O.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Presentasi

Penyedia jasa dalam hal ini sudah memahami terkait sistem dan bagian-bagian apa saja
yang harus dipaparkan sesuai dengan kapasitasnya beserta standar minimal fasilitas sarana
presentasi.

P. Deskripsi Tentang Harga Perkiraan Sendiri

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Audit Keselamatan Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan
sebesar Rp.281.500.000,00 (Dua ratus delapan puluh satu juta rupiah) termasuk pajak
(rincian HPS terlampir).
P.1. Deskripsi Tentang Harga Perkiraan Sendiri

Penyedia jasa menilai HPS dari pekerjaan Audit Keselamatan Jala pada Daerah Rawan
Kecelakaan sebesar Rp. 281.500.000 (Dua Ratus Delapan Puluh Satu Juta Lima Ratus
Rupiah) termasuk pajak sudah cukup dan sesuai dengan beban dan masa pekerjaan.

Q. Deskripsi Tentang Penutup

1. Rekanan Penyedia Jasa harus dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan KAK dan peraturan-peraturan yang berlaku.
2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam KAK ini akan dituangkan Surat Perjanjian
Pekerjaan/Kontrak dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang merupakan satu kesatuan
dokumen dalam Pekerjaan Audit Keselamatan Jalan pada Daerah Rawan Kecelakaan di
DIY
Q.1. Tanggapan Dan saran Terhadap Penutup.

Penyedia sudah mempelajari dan memberikan tanggapan terhadap KAK ini dan dalam
konteks ini penyedia menganggap KAK ini cukup sebagaio landasan untuk melaksanakan
pekerjaan,

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.19
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
II. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS DARI PPK

Menurut konsultan personil yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah
memiliki kualifikasi yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan ini di. Fasilitas yang
diharapkan Konsultan (Penyedia Jasa) berupa dukungan administrasi dan data. Selain itu
konsultan juga membutuhkan fasilitas pendukung lainnya berupa data studi terdahulu,
peraturan-peraturan penunjang, dirasa sangat membantu konsultan dalam menyelesaikan
kegiatan ini, namun koordinasi tim konsultan dengan tim teknis tersebut diharapkan terus di
tingkatkan guna memperoleh hasil yang optimal. Sedangkan peralatan dan material yang
perlu disediakan oleh konsultan adalah:
1. Kantor dan kelengkapan kerja standart
2. Ruang Meeting dan peralatan standart
3. Komputer PC
4. Printer
5. LCD Projektor
6. Mobil dan Motor
7. Kamera digital
8. Alat Pengukuran
9. Drone jika diperlukan
10. Peralatan lain yang diperlukan dan di persyaratkan dalam pekerjaan ini.

A. Apresiasi dan Inovasi

Pekerjaan Jasa Audit Keselamatan Jalan di dinas Perhubungan ini dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan partisipatif. Dengan metode dan
pendekatan ini diharapkan dapat menggambarkan berbagai permasalahan secara utuh dan
menyeluruh, sehingga hasil analisis permasalahannya dapat dipergunakan sebagai landasan
untuk mengenali persoalan dasar, khususnya kebutuhan berkaitan dengan Lalu Lintas
Angkutan jalan dengan landasan dari data studi terdahulu, dan Regulasi tertulis yang berlaku
dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Jalan. Data yang

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.20
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
digunakan berasal dari data sekunder yang terdiri atas perencanaan dan Studi terdahulu,
Studi Literatur, Regulasi yang berupa peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan bidang Transportasi dan hasil Studi atau materi lain yang pernah dilakukan berkaitan
dengan pekerjaan tersebut.

B. Apresiasi dan Inovasi

Pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian perencanaan Audit Keselamatan Jalan di dinas

Perhubungan ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan

partisipatif. Dengan metode dan pendekatan ini diharapkan dapat menggambarkan berbagai

permasalahan secara utuh dan menyeluruh, sehingga hasil analisis permasalahannya dapat

dipergunakan sebagai landasan untuk mengenali persoalan dasar, khususnya kebutuhan

berkaitan dengan Keselamatan Jalan dengan landasan dari data studi terdahulu, dan

Regulasi tertulis yang berlaku dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang

berkaitan Lalu Lintas angkutan Jalan. Data yang digunakan berasal dari data sekunder yang

terdiri atas perencanaan dan Studi terdahulu, Studi Literatur, Regulasi yang berupa

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang Transportasi dan Penataan

ruang dan hasil perencanaan atau materi lain yang pernah dilakukan berkaitan dengan

pekerjaan tersebut.

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini antara lain:

1. Gambaran umum lokasi Pekerjaan,

2. Gambaran umum kondisi social masyarakat sekitar,

3. Hasil Survey Lalulintas

4. Rekomendasi-rekomendasi Berkaitan dengan Audit Keselamatan jalan Pada titik

Pekerjaan.

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.21
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK
Untuk Memahami pekerjaan ini kami akan menyampaikan alur berfikir dari pekerjaan ini,
pada diagram di bawah ini :

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN


DATA AWAL

Penyusunan Konsep/Metodologi

Data Awal Pengumpulan Data

Data Tambahan/Yang diperlukan Analisis/Identifikasi data awal

Analisis Pengembangan Park and Ride

Evaluasi Per tahapan pekerjaan


(laporan pendahuluan, Antara dan
Akhir)
Stekholder Analisis

Tercapainya
Pengumpulan Data Lanjutan
Target dan
sasaran

Konsultasi

Finaliasi Hasil Pekerjaan

Studi Lapangan/Eksisting

FINAL

DOKUMEN TEKNIS 4
Doc - 4.22
Tanggapan dan Saran terhadap KAK dan personil atau fasilitas dari PPK

Anda mungkin juga menyukai