LALU LINTAS
Single Sites (Black Spot Program): Yaitu penanganan jenis kecelakaan tertentu di
suatu ruas jalan
Mass Action Plans: Penggunaan pola penanganan yang pernah dilakukan
sebelumnya untuk lokasi-lokasi yang mempunyai problem kecelakaan yang biasa.
Route Action Plans: Penggunaan cara-cara yang pernah dilakukan sebelumnya di
sepanjang rute yang mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi.
Area Wide Schemes: Penggunaan pola penanganan yang bervariasi yang meliputi
area yang luas (kota).
Penelitian Keselamatan Lalu Lintas
Ditinjau pengaruh kondisi ruas-ruas jalan Nasional dan kondisi ruas-ruas jalan
Propinsi yaitu kondisi perkerasan jalan dan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)
terhadap jumlah kecelakaan lalu-lintas.
Analisis Regresi Ganda: prediksi antara luas kerusakan perkerasan dalam kondisi
rusak ringan terhadap biaya pemeliharaan perkerasan jalan dengan menggunakan
buras maupun patching dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh perkerasan
jalan dalam kondisi baik, rusak ringan dan rusak berat Lalu-Lintas Harian Rata-
Rata (LHR) terhadap jumlah kecelakaan lalu-lintas yang terjadi.
Analisis Regresi Tunggal: Memprediksi antara luas kerusakan
perkerasan dalam kondisi rusak ringan terhadap biaya
pemeliharaan perkerasan jalan dengan menggunakan buras
maupun patching
Perhitungan Analisis Regresi Ganda dan Analisis Regresi
Tunggal, diselesaikan dengan menggunakan program
Statistical Program for Social Science (SPSS).
Pada jalan Nasional diperoleh hasil sebagai berikut:
pengaruh kondisi perkerasan jalan dan Lalu Lintas Harian
Rata-Rata (LHR) terhadap jumlah kecelakaan lalu-lintas 50,75
%, masing - masing memberi pengaruh yaitu: LHR 46%,
kondisi rusak ringan 42%, kondisi baik 41% dan kondisi rusak
35%.
Setiap adanya penambahan satu satuan luas kerusakan,
maka akan ada kenaikan biaya pemeliharaan dengan
menggunakan buras sebesar Rp 5.198 dan biaya
pemeliharaan dengan menggunakan patching sebesar Rp
32.254.
Pada jalan Propinsi diperoleh hasil sebagai berikut :
pengaruh kondisi perkerasan jalan dan Lalu Lintas Harian
Rata-Rata (LHR) terhadap jumlah kecelakaan lalu-lintas 75.27
%, masing - masing member pengaruh yaitu : kondisi rusak
ringan 53%, LHR 51% kondisi baik 49% dan kondisi rusak
30%.
Setiap adanya penambahan satu saluan luas kerusakan,
maka akan ada kenaikan biaya pemeliharaan dengan
menggunakan buras sebesar Rp 5.914 dan biaya
pemeliharaan dengan menggunakan patching sebesar Rp
36.698.
DAFTAR PUSTAKA