Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan di jalan raya sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap
pemakai jalan raya. Ada bermacam-macam rambu lalu lintas yang dipasang
baik di marka atau di badan jalan, semua itu dimaksudkan untuk menertibkan
para pemakai jalan, dan secara langsung bertujuan untuk menjaga keselamatan
para pemakai jalan. Akan tetapi sebagian besar cara berkendara masyarakat
indonesia cenderung buruk, peraturan-peraturan (rambu-rambu) di jalan raya
banyak mereka langgar sehinga terjadi kecelakaan.
Perkembangan transportasi, khususnya transportasi darat semakin
mempermudah mobilitas masyarakat dari satu daerah ke daerah lain, namun di
sisi lain seperti yang terlihat hampir di semua kota - kota besar telah
berdampak pada munculnya berbagai permasalahan lalu lintas seperti
pelanggaran, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang dari waktu ke waktu
semakin kompleks. Salah satu permasalahan lalu lintas yang perlu
mendapatkan perhatian serius adalah kecelakaan lalu lintas, kecelakaan lalu
lintas merupakan salah satu isu penting di Indonesia saat ini.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian dengan
berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan
kesembilan sebagai kontributor utama kematian global. Kejadian kecelakaan
lalu lintas meningkat dalam jumlah maupun jenisnya dengan perkiraan angka
kematian dari 5,1 juta pada tahun 1990 menjadi 8,4 juta pada tahun 2020 atau
meningkat sebanyak 65 persen.
Laporan WHO menyatakan bahwa saat ini tingkat kecelakaan transportasi
jalan di dunia telah mencapai 1,2 juta korban meninggal dan lebih dari 30 juta
korban luka – luka/cacat akibat kecelakaan lalu lintas pertahun (2.739 jiwa
dan luka – luka 63.013 jiwa perhari). 85 persen korban yang meninggal akibat
kecelakaan ini terjadi dinegara – negara berkembang yang jumlah
kendaraannya hanya 32 persen dari jumlah kendaraan yang ada didunia.

1
Kecelakaan lalu lintas di Indonesia sudah memasuki tahap memprihatinkan.
Kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO)
dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner
dan tuberculosis/TBC. Menurut data Kepolisian Republik
Indonesia menunjukan bahwa bahwa sejak tahun 2014 – 2018, tercatat 2456
terjadi kecelakaan (2014: 403, 2015: 491, 2016: 550, 2017: 513, 2018: 499)
yang telah merenggut 718 jiwa (2014: 123, 2015: 130, 2016: 158, 2017: 159,
2018: 148). Hal itu berarti setiap tahun banyak korban yang meninggal di jalan
raya. Angka kematian di jalan raya menempati peringkat tertinggi jika
dibandingkan dengan kematian akibat kecelakaan kapal laut, pesawat terbang
maupun kereta api.
Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah disamping
berfungsi sebagai pusat kegiatan pengendalian pemerintahan Propinsi Jawa
Tengah, juga sebagai salah satu kota perdagangan, industri, pendidikan dan
kota wisata. Keadaan ini menyebabkan kegiatan masyarakat kota Semarang
cukup tinggi, tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi menimbulkan
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di beberapa ruas jalan. Data Satlantas
Polrestabes Semarang menunjukan tahun 2018 jumlah korban tewas akibat
kecelakaan di Kota Semarang masih tinggi. Di kota Semarang pada tahun
2018 jumlah kecelakaan tercatat 499 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari 499
kasus mengakibatkan 149 kasus meninggal dunia, 1 kasus luka berat, 492
kasus luka ringan. Salah satu yang banyak mengalami kecelakaan adalah
kendaraan pribadi khususnya sepeda motor, ini bisa dilihat dari jumlah
kecelakaan yang terjadi selama tahun 2016 adalah 550 kasus kecelakaan, 158
meninggal dunia, 3 luka berat, 532 luka ringan. (Data Satlantas Polrestabes
Semarang tahun 2016). Sedangkan selama tahun 2017 ada 513 kejadian
kecelakaan lalu lintas di jalan raya dan melibatkan 159 meninggal dunia, 6
luka berat, 540 luka ringan. (Data Satlantas Polrestabes Semarang Tahun
2017)
Kanit laka satlantas polres semarang, ipda wardoyo, menambahkan untuk
menghimbau pengendara menaati peraturan lalu lintas karena mayoritas

2
kecelakaan terjadi akibat pengendara yang lalai, tak memakai alat keselamatan
semisalnya helm dan sabuk pengaman, memacu kendaraan melebihi batas
kecepatan, juga pastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan.
Jalan majapahit termasuk jalan arteri sekunder yaitu melayani angkutan
utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi
dengan kecepatan paling rendah 30 km/jam, lebar badan jalan tidak kurang
dari 8 m, lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat, akses
langsung dibatasi tidak boleh lebih pendek dari 250 m dan jumlah jalan masuk
dibatasi seefisien mungkin, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk
masyarakat dalam kota. Sebagai salah satu pengguna jalan tersebut penulis
merasa perlu melakukan penelitan tentang pengaruh hubungan kecelakaan
dengan perilaku pengendara sepeda motor, kondisi jalan, karakteristik lalu
lintas sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan pada ruas jalan
majapahit.
Tabel 1.1
Data kecelakaan pertahun di jalan majapahit
NO Tahun Jumlah MeninggaL Luka Luka
Kejadian Berat Ringan
1 2014 403 123 13 414
2 2015 491 130 7 557
3 2016 550 158 3 532
4 2017 513 159 6 540
5 2018 499 148 1 492
Sumber : Porestabes Semarang 2019
Berdasarkan uraian diatas, Kecelakaan lalu lintas di jalan raya sangat
tragis dan banyak memakan korban meninggal. Oleh karena itu jalan raya
merupakan salah satu pembunuh yang sangat mengerikan, tingkat lalu lintas
tidak dapat lagi dipandang persoalan transportasi semata, dimensi
permasalahannya sudah seluas menjadi masalah sosial, ekonomi, lingkungan
kesehatan dan jika dikaitkan dengan penyediaan dan bagi upaya perbaikannya.
Dari latar belakang tersebut penelitian ini mencoba untuk menganalisis faktor-

3
faktor penyebab kecelakaan dan pengaruhnya terhadap tingkat kecelakaan
maka penulis tertarik mengambil judul : “PENGARUH PERILAKU
PENGENDARA SEPEDA MOTOR, KARAKTERISTIK LALU LINTAS
KONDISI JALAN DAN KONSENTRASI PENGENDARA TERHADAP
KESELAMATAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN MAJAPAHIT
SEMARANG”.

Gambar 1. Jalan Majapahit Kabupaten Semarang

1.2 Perumusan Masalah


Pada latar belakang masalah telah disebutkan bahwa keterlibatan
keselamatan, angka kecelakaan pada suatu ruas jalan, dan tingkat kecelakaan
pada titik tertentu merupakan hal - hal yang penting dalam menganalisis
keselamatan di ruas jalan majapahit Semarang. Oleh karena itu perlu kiranya
bagi peneliti untuk mengadakan analisis keselamatan lalu lintas di ruas jalan
majapahit Semarang. Peneliti akan merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah variabel perilaku pengendara sepeda motor berpengaruh terhadap
keselamatan lalu lintas di ruas jalan majapahit Semarang ?
2. Apakah variabel karakteristik lalu lintas berpengaruh terhadap
keselamatan lalu lintas di ruas jalan majapahit Semarang ?

4
3. Apakah variabel kondisi jalan berpengaruh terhadap keselamatan lalu
lintas di ruas jalan majapahit Semarang ?
4. Apakah variabel konsentrasi pengendara berpengaruh terhadap
keselamatan lalu lintas di ruas jalan majapahit semarang ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh perilaku pengendara sepeda motor
terhadap keselamatan lalu lintas di ruas jalan majapahit Semarang.
2. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik lalu lintas terhadap
keselamatan lalu lintas di ruas jalan majapahit Semarang.
3. Untuk menganalisis pengaruh kondisi jalan terhadap keselamatan lalu
lintas di ruas jalan majapahit Semarang.
4. Untuk menganalisis pengaruh konsentrasi pengendara terhadap
keselamatan lalu lintas diruas jalan maja pahit semarang?
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Penulis
a. Sebagai cara untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh
dibangku kuliah dan mengaplikasikan dengan kenyataan yang ada,
serta menambah pengalaman, dan pengetahuan penulis akan
masalah – masalah yang terjadi pada kegiatan transportasi
khususnya transporatasi darat.
b. Memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S-1) Program Studi Transportasi di Sekolah Tinggi Maritim Dan
Transpor ”AMNI” Semarang.
2. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang
bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap tingkat kecelakaan yang
terjadi di ruas jalan raya.

5
3. Bagi Pembaca
Sebagai referensi penelitian lebih lanjut dan diharapkan dapat
menambah pengetahuan bagi mahasiswa / i STIMART ”AMNI”
khususnya.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini diusahakan secara sistematis sehingga mudah untuk
dipahami oleh pembaca. Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2 Landasan Teori
Membahas tentang pengertian keselamatan lalu lintas, faktor
kecelakaan lalu lintas, jalan, pengguna jalan, perilaku, dan pengemudi,
karaktistik lalu lintas, penelitian terdahulu, hipotesa, serta kerangka
pemikiran.
Bab 3 Metodologi Penelitian
Membahas tentang definisi operasional, jenis penelitian sumber dan
jenis data, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan
pembahasan.
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Di dalam hasil dan pembahasan ini berisi tentang deskripsi obyek
penelitian, analisis data, pembahasan, dan implikasi manajerial.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Membahas tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil
analisis data, saran dapat diberikan pada pihak yang terkait atau untuk
koreksi terhadap studi selanjutnya.
Daftar Pustaka
Lampiran

6
7

Anda mungkin juga menyukai