Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri otomotif adalah merancang, mengembangkan, memproduksi,

memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor dunia. Pada tahun 2007 lebih dari

73 juta kendaraan bermotor termasuk mobil dan kendaraan komersial diproduksi

ke seluruh dunia.

Kendaraan atau angkutan yaitu alat transportasi baik yang digerakkan oleh

mesin maupun oleh makhluk hidup. Kendaraan ini biasanya buatan manusia

seperti motor, mobil, pesawat, perahu, kereta. (Malkhamah, 1994).

Kecelakaan lalu lintas yang merupakan salah satu permasalahan dari

kegiatan transportasi sebenarnya adalah dampak yang terjadi dari adanya

mobilitas transportasi. Keseimbangan antara pengemudi, kemajuan teknologi

kendaraan dan penyediaan prasarana lalu lintas merupakan tigas kombinasi yang

menentukan mobilitas transportasi. Jika salah satu unsur tersebut tertinggal dalam

adaptasinya maka akan terjadi kesenjangan yang akan menjurus kepada terjadinya

kecelakaan (Soehartono, 1990)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menilai bahwa kecelakaan lalu lintas di

Indonesia menjadi pembunuh terbesar ketiga, dibawah penyakit jantung koroner

dan tuberculosis/TBC. Data WHO tahun 2011 menyebutkan, sebanyak 67%

korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif, yakni 22 – 50 tahun.

Terdapat sekitar 400.000 korban di bawah usia 25 tahun yang meninggal di jalan

raya, dengan rata-rata angka kematian 1.000 anak-anak dan remaja setiap harinya.

1
2

Bahkan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian anak-anak di

dunia, dengan rentang usia 10 – 24 tahun.

Di Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang meningkat setiap tahunnya

dan kelalaian manusia, menjadi faktor utama terjadinya peningkatan kecelakaan

lalu lintas. Data kepolisian RI menyebutkan, pada 2012 terjadi 109.038 kasus

kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang, dengan

potensi kerugian sosial ekonomi seitar Rp 203 triliun – Rp 217 triliun per tahun

(2,9% - 3,1% dari Pendapatan Domestik Bruto/PDB Indonesia). Sedangkan pada

2011, terjadi kecelakaan sebanyak 109.776 kasus, dengan korban meninggal

sebanyak 31.185 orang.

Tingkat kecelakaan lalu lintas di balikpapan tahun 2019 sebanyak 65%

yang dimana 40% kecelakaan roda 2 dan 15% kecelakaan roda 4,menurut

Polantas Balikpapan. Peristiwa kecelakaan yang terakhir pada tahun 2019

tepatnya pada 21 Juni, sebanyak 4 pengendara sepeda motor terlibat kecelakaan

dengan truk fuso bermuatan di Simpang Muara Rapak Balikpapan. Truk muatan

tersebut melindas 3 sepeda motor dan menyerempet 1 sepeda motor. Beruntung

tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Sementara korban diketahui

tidak mengalami luka berat, hanya saja kendaraan mereka mengalami kerusakan

berat akibat kecelakaan tersebut.

Simpang Muara Rapak mempertemukan lima arus lalu lintas di Pusat Kota

Balikpapan yaitu Jalan Soekarno Hatta KM. 0 sebagai jalan arteri primer, Jalan

Jendral Ahmad Yani sebagai jalan arteri sekunder, Jalan Ahmad Yani sebagai

jalan kolektor primer, Jalan Klamono sebagai jalan lokal primer, dan Jalan

Warukin 2 sebagai jalan lokal primer. Titik lokasi rawan kecelakaan yaitu Jalan
3

Soekarno Hatta KM. 0 diklasifikasikan sebagai ruas jalan arteri primer karena

menghubungkan antar pusat kgiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasiional

dengan pusat kegiatan wilayah sehingga seruing dilalui oleh macam-macam

kendaraan bermotor baik kendaraan pribadi, angkutan umum, maupun kendaraan

bervolume besar. Jalan Soekarno Hatta KM. 0 ini sering dilalui kendaraan

bervolume besar seperti truk karena jalan ini menghubungkan ke pusat kegiatan

bongkar muat barang di Pelabuhan Semayang. Selain itu jalan ini juga dilalui

kendaraan pribadi yang ingin menuju ke pusat Kota Balikpapan baik pengendara

dari pinggir kota maupun pengendara yang dari luar kota.

Oleh karena itu, berdasarkan kejadian di lapangan perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut mengenai “Analisa Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu

Lintas Muara Rapak Balikpapan”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah faktor penyebab

terjadinya kecelakaan lalu lintas di Muara Rapak Balikpapan

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka

ditetapkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Muara Rapak Balikpapan.

1.4. Batasan Masalah

Dalam peneletian ini hanya melakukan pembahasan faktor penyebab

kecelakaan lalu lintas di Muara Rapak dari polsek utara sampai simpang 5.
4

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk mengulangi

kecelakaan lalu lintas di Muara Rapak Balikpapan.

2. Manfaat Bagi Universitas Balikpapan Khususnya Fakultas Vokasi D4K3

Diharapkan laporan penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan

bagi mahasiswa serta acuan untuk penelitian selanjutnya.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan agar dapat menambah

wawasan dan pengetahuan penulis tentang kecelakaan lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai