Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan bagian yang sangat penting dari kehidupan


manusia, khususnya transportasi dengan kendaraan bermotor, baik untuk
kebutuhan pergerakan manusia maupun angkutan barang. Dalam transportasi
keselamatan merupakan hal yang serius dan wajib diperhitungkan oleh para
pengguna jasa. Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan
transportasi lalu lintas semakin meningkat, selain itu juga menimbulkan
permasalahan pada sarana dan prasarana lalu lintas. Kepadatan volume lalu
lintas menyebabkan akses jalan sulit untuk dilalui, berbagai aktivitas pengguna
jalan tidak nyaman, sehingga secara tidak langsung menimbulkan risiko
permasalahan lalu lintas, seperti kemacetan dan kecelakaan yang berdampak
pada turunnya kinerja pelayanan jalan. Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu
peristiwa di jalan yang tidak diduga dan disengaja melibatkan kendaraan
dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia
dan/atau kerugian harta benda (UU Nomor 22 pasal 24 Tahun 2009).

Peristiwa kematian akibat kecelakaan lalu lintas (lalin) di seluruh dunia


sebesar 1,25 juta pada tahun 2013 di mana angka tersebut menetap sejak tahun
2007 (World Health Organization, 2015). Demikian pula di Indonesia, cedera
kecelakaan lalu lintas dan kematian yang terjadi sudah menjadi masalah sangat
serius. Prevalensi cedera hasil Riskesdas 2013 meningkat dibandingkan
Riskesdas 2007, penyebab akibat kecelakaan sepeda motor 40,6 persen,
terbanyak pada laki-laki dan berusia 15-24 tahun. Proporsi cedera karena
kecelakaan transportasi darat (sepeda motor dan kendaraan lain) meningkat dari
25,9 persen (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2008) menjadi
47,7 persen (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Laporan
Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di dua belas Kabupaten/Kota

1
tahun 2012 menunjukan kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian
tertinggi pada laki-laki, dengan kelompok umur 15-34 tahun.
Kecelakaan lalu lintas adalah masalah yang membutuhkan penanganan
serius. Di negara maju masalah keselamatan jalan merupakan masalah yang
sangat diperhatikan guna mereduksi kuantitas kecelakaan yang terjadi.
Pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin keselamatan para pengguna
dan menghindari terjadinya kecelakaan sebagai penyelenggara jalan. Untuk
mewujudkan hal tersebut tentu saja banyak langkah-langkah yang harus
dilakukan. Maka dari itu pemerintah wajib untuk mencari solusi penanganan
yang strategis baik dalam bentuk kebijakan maupun operasional lapangan
sehingga masalah kecelakaan lalu lintas yang terjadi dapat ditangani (Pusat
Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, 2004).
Kota Ambon adalah salah satu Kota yang sedang berkembang dengan
kepadatan penduduk yang lumayan banyak sehingga tingkat penggunaan
kendaraan bermotor bertambah, akibatnya tingkat kecelakaan pun naik. Pada
Kota Ambon terdapat beberapa titik lokasi rawan kecelakaan (Black Spot),
Setiap peristiwa kecelakaan yang terjadi pada daerah black spot ini biasanya
disebabkan oleh beberapa faktor yang muncul seperti faktor manusia, faktor
kendaraan, faktor jalan dan lingkungan, atau kombinasi dari beberapa faktor
tersebut.
Jalan Kapten Piere Tandean dengan status jalan sebagai Jalan Nasional
merupakan salah satu jalan di Kota Ambon yang terdapat pada Negeri Halong.
Jalan Kapten Piere Tandean dengan karakteristik jalan yang berada pada daerah
bukit memiliki kondisi jalan yang menanjak, menurun, dan ada juga beberapa
tikungan yang jarak pandanngnya cukup terhalang, Selain itu kondisi pada
permukaan jalan tersebut cenderung sudah mulai rusak karena terdapat
beberapa jalan yang sudah berlubang dan mengalami distorsi, sehingga
geometri pada jalan tersebut mempengaruhi aktivitas penggunaan jalan
tersebut, terutama terhadap keselamatan para pengguna jalan tersebut. Menurut
data black spot dari Ditlantas Polda Maluku Jalan Kapten Piere Tandean

2
merupakan salah satu Jalan pada Kota Ambon yang sering terjadi kecelakan
lalu lintas yang dimana kecelakaan itu sering terjadi akibat beberapa faktor
antara lain faktor manusia seperti: kelalaian dalam berkendara, pengemudi di
bawah pengaruh alkohol, kelebihan kecepatan dalam berkendara. Selain itu ada
juga akibat faktor kendaraan yang biasanya sering terjadi akibat pengendara
tidak memperhatikan perlengakapan-perlengkapan kendaraan seperti: rem
blong, lampu motor yang rusak, lampu sein kiri-kanan rusak, dan juga faktor
jalan antara lain jalan yang berlubang, tidak adanya lampu penerangan
jalan,rambu lalu lintas dan lain sebagainya.
Dari latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang diangkat
pada penelitian ini adalah “Analisisis Penanganan Daerah Rawan
Kecelakaan Di Negeri Halong (Studi Kasus: Jalan Kapten Piere Tandean
Negeri Halong)”. Hal ini perlu diketahui karena masih ada masalah kecelakaan
yang masih sering terjadi di Jalan Kapten Piere Tandean yang belum adanya
solusi atau cara penanganan pada daerah rawan kecelakan di jalan tersebut.

1.2 Rumusan masalah.

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi


permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas pada


ruas Jalan Kapten Piere Tandean Negeri Halong ?
2. Bagaimana mengidentifikasi perilaku pengemudi terhadap kecepatan pada
ruas Jalan Kapten Piere Tandean Negeri Halong ?

3
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:


1. Mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas pada ruas Jalan
Kapten Piere Tandean Negeri Halong.
2. Mengidentifikasi perilaku pengemudi terhadap kecepatan pada ruas Jalan
Kapten Piere Tandean Negeri Halong.

1.4 Batasan Masalah


1. Penulisan ini dibatasi hanya meninjau Penanganan Daerah Rawan
Kecelakaan yang terjadi pada ruas Jalan Kapten Piere Tandean.
2. Identifikasi faktor penyebab kecelakaan ditinjau dari aspek geomtetri
jalan, perlengkapan jalan dan kecepatan kendaraan.
3. Indentifikasi perilaku pengemudi menggunakan variabel kecepatan.
4. Mewawancarai 25 orang sebagai sampel dalam penelitian.
5. Panjang jalan yang ditinjau sepanjang 861m (Pendekat yang dipakai dari
arah Reklame sampai Dermaga Feri Galala-Buru)

Anda mungkin juga menyukai