Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan transportasi

lalu lintas semakin meningkat, selain itu juga menimbulkan permasalahan

pada sarana dan prasarana lalu lintas. Kepadatan volume lalu lintas

menyebabkan akses jalan sulit untuk dilalui, berbagai aktivitas pengguna

jalan tidak nyaman, sehingga secara tidak langsung menimbulkan risiko

permasalahan lalu lintas, seperti kemacetan dan kecelakaan yang berdampak

pada turunnya kinerja pelayanan jalan. Kecelakaan lalu lintas merupakan

suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan disengaja melibatkan

kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban

manusia dan/atau kerugian harta benda (UU Nomor 22 pasal 24 Tahun 2009).

Kecelakaan lalu lintas umumnya terjadi karena berbagai faktor

penyebab seperti pelanggaran atau tindakan tidak hati-hati para pengguna

(pengemudi dan pejalan kaki), kondisi jalan, kondisi cuaca, kondisi kendaraan

dan pandangan yang terhalang. Kurangnya investasi pada suatu sistem

jaringan transportasi dalam kurun waktu yang cukup lama dapat

mengakibatkan sistem prasarana transportasi tersebut menjadi sangat rentan

terhadap kemacetan dan kecelakaan yang terjadi apabila volume arus lalu

lintas meningkat lebih dari rata-rata (Tamin, 1997 dalam tesis Wedasana

Tahun 2011).
2

Secara Geografis, Kabupaten Kendal terletak antara 109 55’ 15’’–

110 21’41 Bujur Timur dan antara 6 50’ 20’’– 7 12’ 5’’ Lintang Selatan.

Wilayah Kabupaten Kendal di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa,

sebelah timur berbatasan dengan Kota Semarang, sebelah selatan berbatasan

dengan Kabupaten Temanggung dan sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Batang. Kabupaten kendal merupakan daerah yang memiliki

tingkat kerawanan kecelakaan yang besar, karena daerah tersebut terletak di

jalur pantura yang memiliki aksesbilitas tinggi. Kecelakaan sering disebabkan

dari angkutan yang besar seperti truk, mobil bok, mobil pribadi dan tronton.

Kebijakan transportasi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas

penggunaan ruang lalu lintas dan mengendalikan pergerakan lalu lintas,

diselenggarakan melalui manajemen kebutuhan lalu lintas berdasarkan kriteria

perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan kapasitas jalan,

ketersediaan jaringan dan pelayanan angkutan umum dan lingkungan umum.

Kebijakan transportasi barang harus memenuhi persyaratan dalam

pengangkutan barang yang meliputi prasarana jalan yang dilalui memenuhi

ketentuan kelas jalan, tersedia pusat distribusi logistik dan / atau tempat untuk

memuat dan membongkar barang menggunakan mobil barang yang terdiri

dari angkutan barang khusus dan alat berat (UU pasal 161 Nomor 22 tahun

2009).

Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah yang menjadi

penghubung arus lalu lintas antar kota menjadikan daerah tersebut

mempunyai volume lalu lintas yang cukup tinggi. Selain pengaruh dari hal
3

tersebut Kabupaten Kendal juga mempunyai fasilitas – fasilitas transportasi

seperti terminal dan terdapat banyak sekali bangunan – bangunan

perkantoran yang ada di dalam kota dan juga pasar – pasar yang ada di

pinggiran jalan nasional Kabupaten Kendal. Kondisi tersebut menyebabkan

arus lalu lintas menjadi padat dan hal ini dapat menimbulkan berbagai

permasalahan lalu lintas seperti sering terjadinya kemacetan dan kecelakaan

di ruas jalan nasional Kabupaten Kendal.

Jalan Nasional di Kabupaten Kendal terdiri dari beberapa ruas jalan

antara lain jalan lingkar Weleri yang memiliki panjang jalan 4,600 km, Weleri

– batas Kota Kendal sepanjang 16,648 km, jalan lingkar Bodri yang memiliki

panjang jalan 0,801, jalan raya barat dengan panjang jalan 1,660 km, jalan

raya Kendal panjang jalan 1,435 km, jalan raya timur (Kendal) panjang jalan

2,230 km, batas Kota Kendal – Batas Kota Semarang panjang jalan 8,738 km,

jalan Ketapang – Kebonharjo (Kendal) panjang jalan 5,400 km dan jalan

lingkar Kaliwungu panjang jalan 7,852 km (Keputusan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor 631/KPTS/M/2009).

Polres Kabupaten Kendal menyatakan bahwa tingkat kecelakaan lalu

lintas dari tahun ke tahun semakin tinggi. Dilihat dari data terakhir selama tiga

tahun (2009-2011) tercatat kejadian kecelakaan mencapai 1482 kali.

Kecelakaan tersebut menyebabkan korban kematian mencapai 58 jiwa dengan

rata – rata 10,77%, korban luka ringan mencapai 1305 orang dengan rata –

rata 77,13%, dan luka berat mencapai 119 orang dengan rata – rata 10,72%,

selain itu juga terjadi peristiwa kecelakaan yang belum tercatat (tidak
4

dilaporkan). Salah satu penyebab kecelakaan karena para pengendara

(manusia) tidak mentaati peraturan, minimnya rambu – rambu kecelakaan

dan kondisi fisik jalan. Berdasarkan data tersebut langkah utama yang perlu

dilakukan untuk menanggulangi risiko kecelakaan lalu lintas adalah dengan

menentukan dan menganalisis daerah rawan kecelakaan (black site) dan titik

rawan kecelakaan (black spot).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana telah dipaparkan

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik daerah rawan kecelakaan lalu lintas di jalan

nasional Kabupaten Kendal ?

2. Bagaimana menentukan lokasi daerah rawan kecelakaan (black site) dan

daerah titik rawan kecelakaan (black spot) lalu lintas di daerah tersebut ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui karakteristik daerah rawan kecelakaan lalu lintas di

jalan nasional arteri primer dan arteri sekunder Kabupaten Kendal.

2. Mengetahui lokasi daerah rawan kecelakaan (black site) dan daerah titik

rawan kecelakaan (black spot) lalu lintas di daerah tersebut.


5

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis, menyajikan materi – materi maupun teori – teori

pegetahuan mengenai analisis daerah rawan kecelakaan dan daerah titik

rawan kecelakaaan lalu lintas (studi kasus jalan nasional Kabupaten

Kendal). Memberikan pengetahuan mengenai karakteristik daerah rawan

kecelakaan lalu lintas.

2. Manfaat praktis, dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan secara praktis terhadap lembaga maupun instansi yang terkait

dalam mempertimbangkan kebijakan. Sebagai masukan pemerintah daerah

untuk melihat permasalahan lalu lintas dan juga upaya penanggulangan

permasalahan tersebut. Disamping itu peneliti dapat memberikan

pengetahuan secara praktis mengenai penyajian informasi data tabel

kecelakaan secara visual dalam bentuk peta.


6

E. Penegasan Istilah

Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan

menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,

hubunganya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam keseluruhan

yang terpadu.

2. Rawan Kecelakaan merupakan suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga

dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna

jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta

benda (UU RI Nomor 22 Pasal I ayat 24 Tahun 2009).

3. Jalan Nasional adalah jalan arteri primer, jalan arteri sekunder yang

menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan lain yang mempunyai

nilai – nilai strategis terhadap kepentingan nasional (UU Nomor 22 Tahun

2009).

4. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan

( UU RI Nomor 22 Pasal 1ayat 2 Tahun 2009 ).


7

C. Sistematika Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini secara umum terdiri dari tiga bagian,

yaitu (1) bagian awal skripsi, (2) bagian isi, dan (3) bagian akhir skripsi.

1. Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi memuat sampul, judul, pengesahan,

pernyataan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan daftar gambar.

2. Bagian isi

Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan

sistematika skripsi.

Bab II Tinjauan pustaka membahas tentang kerangka berfikir dan

hipotesis tindakan dan juga dasar teori yang dipakai dalam

penelitian.

Bab III Metode penelitian, membahas mengenai lokasi penelitian, subjek

penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, data dan

variabel penelitian,metode pengumpulan data, dan teknik analisis

data penelitian.

Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan, menyajikan tentang gambaran

umum lokasi penelitian, kondisi awal penelitian, analisis data

penelitian, pembahasan dan hasil penelitian.

Bab V Penutup, menyajikan simpulan hasil penelitian dan saran.


8

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka yang digunakan

sebagai acuan dalam penulisan skripsi, lampiran tabel, gambar, dan surat

ijin penelitian.

Anda mungkin juga menyukai