Anda di halaman 1dari 11

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN PADA

RUAS TOL SOLO NGAWI


(KM 492+040 – 583+130)

Ri Susamsi 1), Sodikin, 2) , Iwan Ristanto, 3)


1)
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo,
Jl. Letjen Sudjono Humardhani, No.1, Jombor, Sukoharjo; Telp. 0271-593156.
Email: risusamsi@gmail.com
2)
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo,
Jl. Letjen Sudjono Humardhani, No.1, Jombor, Sukoharjo; Telp. 0271-593156.
Email:--

Abstrak
Dengan masih tingginya angka kecelakaan yang terjadi dijalan tol hingga saat ini, maka hal inilah yang
mendorong saya selaku Penulis untuk mengadakan suatu Analisa Kecelakaan khususnya di dalam Jalan
Tol Ruas Solo – Ngawi. Mengingat jalan tol adalah jalan bebas hambatan yang didesain untuk kecepatan
tinggi, sehingga kemungkinan akan menimbulkan kecelakaan adalah lebih besar dan juga besar pula
resikonya dan akibat yang ditimbulkan. Secara Global (dunia) setiap tahunnya 1,3 juta orang meninggal
setiap tahunnya dan lebih 25 juta orang menderita cacat permanen akibat kecelakaan lalu lintas. Kerugian
akibat kecelakaan di Indonesia adalah 2,9% dari PDRB (Pendapatan Regional Bruto) bahkan organisasi
Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) juga mengakui bahwa kecelakaan merupakan suatu hambatan besar
dalam pencapaian sasaran pembangunan dan kesehatan di seluruh dunia.

Kata kunci: Jalan Tol Ruas Solo Ngawi

Abstract
With the high number of accidents that occur on toll roads until now, this is what prompted me as a writer to
conduct an Accident Analysis, especially in the Solo – Ngawi Toll Road. Considering that the toll road is a freeway
designed for high speed, so the possibility of causing an accident is greater and the risks and consequences are also
greater. Globally (world) every year 1.3 million people die every year and more than 25 million people suffer from
permanent disability due to traffic accidents. Losses due to accidents in Indonesia are 2.9% of GRDP (Gross
Regional Income) even the United Nations (UN) organization also recognizes that accidents are a major obstacle in
achieving development and health goals worldwide.

Keywords: Solo Ngawi Toll Road

1. PENDAHULUAN untuk menekan angka kecelakaan dengan cara


mengetahui Karakterisitk terjadinya kecelakaan
Seperti dilansir oleh beberapa media cetak dan bisa menentukan titik Black Spot pada
maupun media online yang menyatakan bahwa lokasi yang sering terjadi kecelakaan sehingga
Kasus kecelakaan lalu lintas di ruas Solo- bisa dilakukan langkah – langkah pencegahan
Ngawi tergolong lebih tinggi dibandingkan jalan untuk menekan tingginya angka kecelakaan di
bebas hambatan lainnya. Sejak beroperasi tahun dalam jalan tol.. Jasa merupakan segala aktifitas
2019 sampai dengan saat ini tahun 2021, sudah atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu
banyak kecelakaan terjadi bahkan hingga pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
mengakibatkan kematian. Adapum pemicu tidak berwujud dan tidak menghasilkan
kecelakaan jalan Tol Solo Ngawi lebih banyak kepemilikan apapun, menurut Kotler dan
disebabkan oleh Over speed, mengantuk, human Amstrong (2012). Kegiatan ekonomi dan
error yang mencapai 61% transportasi memiliki keterkaitan yang sangat
Adapun hal – hal yang mendorong saya untuk erat, di negara ini dimana keduanya dapat saling
melakukan penelitian ini adalah agar dapat mempengaruhi dan berkaitan. Hal ini seperti
mencapai suatu kesimpulan penyebab utama yang diungkapkan oleh, bahwa pertumbuhan
kecelakaan di jalan tol, sehingga dapat antisipasi ekonomi memiliki keterkaitan pembangunan
dan diambil langkah – langkat pencegahan infrastruktur dengan moda transportasi, karena
12
akibat pertumbuhan ekonomi yang mulai dengan pasti dan tetap pada suatu titik
meningkat maka mobilitas seseorang akan dan tertentu.
kebutuhan pergerakannya. Untuk menganalisa kecelakaan sebenarnya
banyak faktor yang harus dipertimbangkan
2. METODE dalam menetapkan suatu kesimpulan,
Dalam melakukan penelitian kita perlu dikarenakan hal tersebut juga tidak terlepas
mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, dari kebijakan – kebijakan Pemerintah dan
agar hasil penelitian yang diperoleh dapat Instansi terkait. diantaranya adalah:
dikatakan valid. Metode penelitian pada 1. Stageholder atau pemangku kepentingan
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk dalam hal ini adalah
mendapatkan data dengan tujuan dan a. Kepolisian Republik Indonesia melalui
kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah Ditlantas yang menugaskan satuan PJR
adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar (Patroli Jalan Raya) untuk memastikan
pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, jalan tol aman, nyaman dan tertib bagi
sistematis dan empiris. pengguna jalan tol dan juga melakukan
Metode penelitian Karakteristik penindakan pertama pada pelanggaran
berlandaskan pada hal – hal logis yang lalu lintas di jalan tol.
sering terjadi dan penyebab kecelakaan. b. Dinas Perhubungan Darat mempunyai
Dalam hal ini penulis menggolongkan tugas melaksanakan perumusan dam
Karakterisitik kecelakaan menjadi beberapa pelaksanaan kebijakan, penyusunan
bagian : norma, standart, prosedur dan kriteria,
pemberian bimbingan teknis dan
1. Berdasarkan Jenis Kecelakaan Supervisi serta evaluasi dan pelaporan
2. Berdasarkan Penyebab Gangguan dibidang sarana angkutan jalan, sungai,
Perjalanan. danau dan penyeberangan dan salah
3. Berdasarkan Kondisi Cuaca. satunya adalah jalan tol.
4. Berdasarkan Kondisi Waktu (Sumber : http://hubdat.dephub.go.id/).
5. Berdasarkan Jenis Kendaraan

c. Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT)


Metode Statistik Kendali Mutu / Upper
Berdasarkan Peraturan Menteri
Control Limit (UCL Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat No 3/PRT/M/2015 mempunyai
Untuk menentukan titik Black Spot tugas dan fungsi :
digunakan Metode Statistik Kendali
Mutu/UCL (Upper Control Limit), 1. Merekomendasikan tarif awal dan
sedangkan untuk menurunkan angka TK/TF penyesuaian tarif tol kepada Menteri;
dilakukan 3E1S (Engineering, Education, 2. Melakukan pengambilalihan hak
Law Enforcement, Customer Service). pengusahaan jalan tol yang telah
Suatu ruas jalan atau segmen diidentifikasi selesai masa konsesinya dan
sebagai lokasi titik rawan kecelakaan lalu merekomendasikan pengoperasian
lintas jika jumlah Angka Ekivalen selanjutnya kepada Menteri;
Kecelakaan lebih besar dibandingkan 3. Melakukan pengambilalihan hak
dengan nilai UCL. Black Spot adalah sementara pengusahaan jalan tol
daerah yang memiliki tingkat kecelakaan yang gagal dalam pelaksanaan
tinggi pada resiko kecelakaan tinggi dan konsesi, untuk kemudian dilelangkan
potensi kecelakaan tinggi pada suatu ruas kembali pengusahaannya;
jalan. Black spot terjadi dimana lokasi
kecelakaan dapat diidentifikasikan

13
4. Melakukan persiapan pengusahaan jalan Dimana data – data yang ada untuk
tol yang meliputi analisa kelayakan dijadikan dasar perhitungan pada rumus
finansial, studi kelayakan, dan diatas adalah data Komulatif dari data akhir
penyiapan amdal; tahun berjalan.
5. Melakukan pengadaan investasi jalan tol UCL : Upper Control Limit.
melalui pelelangan secara transparan
dan terbuka λ (TK) : Tingkat kecelakaan rata – rata
6. Membantu proses pelaksanaan dalam satu tahun (Kecelakaan per
pembebasan tanah dalam hal kepastian 10^8 kend-km)
tersedianya dana yang berasal dari m : Tingkat kecelakaan pada
Badan Usaha dan membuat mekanisme daerah/titik blackspot dengan
penggunaannya; radius 1km terhadap 10^8
7. Memonitor pelaksanaan perencanaan dan kendaraan
pelaksanaan konstruksi serta
pengoperasian dan pemeliharaan jalan ψ : Faktor Probabilitas, ψ= 2,5768
tol yang dilakukan Badan Usaha; dan untuk tingkat probabilitas 99%
8. Melakukan pengawasan terhadap Badan
Langkah dalam menentukan suatu lokasi
Usaha atas pelaksanaan seluruh
sebagai titik rawan kecelakaan lalu lintas
kewajiban perjanjian pengusahaan jalan
(black spot) dengan metode UCL adalah
tol dan melaporkannya secara periodik
sebagai berikut :
kepada Menteri.
(Sumber : https://bpjt.pu.go.id/ a. Membuat tabulasi data kecelakaan untuk
9.Pengguna jalan tol. setiap tahun kejadian berdasarkan lokasi
Pengguna jalan mempunyai kewajiban kecelakaan (per KM) pada masing -
membayar jalan tol sesuai tarif yang masing Jalur A dan Jalur B.
ditetapkan Pemerintah serta mentaati b. Menentukan data Beban Ruas Lalu
Undang – Undang lalu lintas dan Lintas / Lalu Lintas Harian Rata-rata
menciptakan suasana yang nyaman dan (LHR) waktu pemantauan masing-
tertib berlalu lintas. masing segmen.
c. Menentukan data Beban Ruas Lalu
3.ANALISISA Lintas / Lalu Lintas Harian Rata-rata
Menurut Norden dan Orlansky bahwa (LHR) total ruas jalan tol.
daerah rawan kecelakaan ditentukan jika d. Menentukan nilai Tingkat Kecelakaan
tingkat kecelakaan melewati batas normal total ruas jalan tol.
(Upper Control Limit). Perhitungan nilai e. Menentukan nilai Tingkat Kecelakaan
UCL (Upper Control Limit) adalah untuk per KM
menentukan lokasi rawan kecelakaan f. Menentukan nilai Tingkat Kecelakaan
menggunakan statistik kendali mutu dengan Nasional (Tingkat Kecelakaan seluruh
rumus sebagai berikut : ruas jalan tol di lingkungan Jasa Marga)
g. Menentukan nilai Tingkat Kecelakaan
pada daerah/titik blackspot dengan
radius 1 km terhadap 10 juta kendaraan
(m)
h. Menentukan nilai UCL per KM
i. Membuat grafik hubungan antara
Tingkat Kecelakaan per KM, Tingkat
Kecelakaan Total Ruas Jalan Tol,
Tingkat Kecelakaan Nasional dan nilai
UCL pada satu grafik yang sama

14
j. Suatu lokasi dinyatakan sebagai titik a. Kerusakan materi : khusus dalam
rawan kecelakaan (blackspot) hal ini kerusakan materi yang
apabila Nilai Tingkat Kecelakaan dihitung adalah bernilai minimal
per KM lebih besar dari nilai UCL. 10 juta.
(Sumber : Operation Management, PT
Jasa Marga, Persero Tbk.) b. Luka – luka : berdasarkan
kondisi korban pada saat
Alur Analisa UCL kecelakaan.
c. Meninggal dunia : korban
meninggal dunia pada saat terjadi
kecelakaan.
d. Korban meninggal dunia yang
diakibatkan oleh pengguna jalan
lain, tetapi tidak bertanggung
jawab (Tabrak lari
7. Berdasarkan Penyebab Gangguan
Perjalanan.
a. Ngantuk : Kecelakaan di
prediksikan dikarenakan
Identifikasi Masalah mengantuk.
Identifikasi masalah dilakukan dengan cara
mengumpulkan data – data kecelakaan b. Kurang Antisipasi : Kecelakaan
dalam kurun waktu 1 tahun yaitu dari bulan disebabkan kurang antisipasinya
Januari 2020 sampai dengan Desember pengguna jalan tol, misalnya
2020 yang kita dapatkan dari Manajemen tidak jaga jarak.
PT Jasamarga Solo Ngawi, sehingga
c. Pecah Ban : Kecelakaan
terjamin keakuratannya.
disebabkan oleh karena pecah
ban.
Penetapan Tujuan
Adapun tujuan dari analisa kecelakaan di d. Slib (Genangan) : Kecelakaan
jalan Tol Solo – Ngawi adalah dimaksudkan disebabkan karena genangan air.
untuk dapat menetapkan dan menyimpulkan
faktor – faktor penyebab kecelakaan e. Kelebihan muatan : Kecelakaan
sehingga bisa dilakukan tindakan disebabkan karena melebihi
pencegahan ataupun menekan angka muatan yang dipersyaratkan.
kecelakaan. 8. Berdasarkan Kondisi Cuaca

Metode Penelitian Karakteristik a. Cerah : Kecelakaan terjadi pada


Metode penelitian Karakteristik saat cuaca cerah
berlandaskan pada hal – hal logis yang
b. Hujan : Kejelakaan terjadi pada
sering terjadi dan penyebab kecelakaan.
waktu turun hujan.
Dalam hal ini penulis menggolongkan
Karakterisitik kecelakaan menjadi beberapa 9. Berdasarkan Kondisi Waktu
bagian :
6. Berdasarkan Jenis Kecelakaan a. Siang : Kecelakaan terjadi pada
siang hari.

15
b. Malam : Kecelakaan terjadi pada 3. Kondisi Cuaca.
malam hari. 4. Kondisi Waktu.
10. Berdasarkan Jenis Kendaraan 5. Jenis Kendaraan.
a. MPV
b. Truk Data Primer
c. Bus Data primer yang kita dapatkan adalah
d. Sedan beberapa gambar penembatan rambu –
rambu, marka jalan, RUPJ (Rambu
Penunjuk Jalan) serta beberapa fasilitas
Metode Statistik Kendali Mutu / Upper Sarana dan Prasarana yang juga sambil
Control Limit (UCL) seiring waktu operasional terus dilakukan
Untuk menentukan titik Black Spot penambahan dan Improvisasi untuk
digunakan Metode Statistik Kendali menekan angka kecelakaan, misalnya
Mutu/UCL (Upper Control Limit), adanya tambahan Rumble Strip, Marka
sedangkan untuk menurunkan angka TK/TF Profil, Rambu Cevron dan lain – lain.
dilakukan 3E1S (Engineering, Education,
Law Enforcement, Customer Service).
Suatu ruas jalan atau segmen diidentifikasi
Lokasi Analisa
sebagai lokasi titik rawan kecelakaan lalu
lintas jika jumlah Angka Ekivalen Ruas jalan tol yang akan dilakukan analisa
Kecelakaan lebih besar dibandingkan adalah ruas jalan Tol Solo – Ngawi yang
dengan nilai UCL. terbentang di wilayah Jawa Tengah dan
Black Spot adalah daerah yang memiliki Jawa Timur. Adapun yang berada di
tingkat kecelakaan tinggi pada resiko wilayah Jawa Tengah adalah Kabupaten
kecelakaan tinggi dan potensi kecelakaan Boyolali, Kabupaten Karanganyar dan
tinggi pada suatu ruas jalan. Black spot Kabupaten Sragen, sedangkan yang berada
terjadi dimana lokasi kecelakaan dapat di wilayah Jawa Timur adalah Kabupaten
diidentifikasikan dengan pasti dan tetap Ngawi. Jalan tol ini memiliki 8 simpang
pada suatu titik tertentu. susun, antara lain :
1. Simpang Susun Colomadu
Pengumpulan Data Simpang Susun ini yang memfasilitasi
Pengumpulan Data dilakukan berdasarkan pengguna jalan dari arah Semarang
data kecelakaan yang terjadi dalam kurun ataupun Jogjakarta yang menuju ke Jawa
waktu dari bulan Januari 2020 sampai Timur dan sebaliknya tanpa harus
dengan Desember 2020 yang terjadi pada melalui kepadatan jalan di kota Solo.
ruas tol jalan Solo – Ngawi yang kita 2. Simpang Susun Bandara
dapatkan langsung dari Manajemen PT Simpang Susun ini diharapkan dapat
Jasamarga Solo Ngawi. memperlancar akses masyarakat menuju
bandara Internasional Adi Sumarmo,
Data Sekunder 3. Simpang Susun Solo
Data Sekunder adalah data Kecelakaan yang Simpang Susun ikonik dengan struktur
didapatkan dari laporan PT Jasamarga Solo bangunan jembatan cable stayed yang
Ngawi yang dibuat berdasarkan beberapa indah, dan merupakan simpang susun
kriteria : entrance dan exit untuk kota Solo bagian
1. Jenis Kecelakaan. barat yang hendak mengakses Tol
Transjawa.
2. Penyebab Gangguan Perjalanan.

16
4. Simpang Susun Data – data analisa berdasarkan
Karaktersitik Kecelakaan.
Gondangrejo/Purwodadi yang
menghubungkan akses Solo bagian a. Berdasarkan Jenis Kecelakaan
timur dengan jalan Purwodadi.
5. Simpang susun Karanganyar yang Jenis Kecelakaan Jumlah
Kejadian
berada di desa Kebak Kramat.
Simpang susun ini diharapkan akan (33M)
mempermudah masyarakat untuk Kerusakan materi 8
min. Rp.
mengakses kota Karanganyar yang 10.000.000,-
merupakan salah satu tujuan wisata (33 L) 50
Luka - Luka
di Jawa Tengah. (33 K) 12
6. Simpang susun Sragen yang berada Meninggal

di desa pungkruk Jumlah tahun 70


Simpang Susun ini merupakan akses 2020

utama dari dan menuju kota Sragen.


7. Simpang Susun Sragen Timur Kesimpulan akibat kecelakaan

merupakan simpang susun tambahan berdasarkan Karakteristik jenis

yang telah beroeprasi pada Juli 2021. kecelakaan maka dapat disimpulkan

Simpang susun ini mengakomodasi bahwa :

pengembangan kawasan industri di 1. 71,43% : akibat kecelakaan

wilayah Sambung Macan yang akan menyebabkan luka –

dikembangkan oleh Pemkab Sragen. luka

8. Simpang Susun Ngawi, simpang 2. 17,14% :akibat kecelakaan

susun ini terintegrasi dengan jalan korban meninggal

tol Ngawi - Kertosono. dunia


3. 11,43% :mengakibatkan
kerugian materi (yang
dihitung min. 10jt).

17
Berdasarkan Gangguan Perjalanan Berdasarkan Jenis Cuaca

Jenis Kecelakaan Jumlah Jenis Kecelakaan Jumlah


Kejadian Kejadian
Ngantuk 46
Cerah 60
Kurang 9
Antisipasi Hujan 10

Pecah Ban 8
Jumlah 70
Slip 7 tahun 2020
(Genangan)

Kelebihan 0 Kesimpulanya penyebab kecelakaan


Muatan berdasarkan Karakteristik jenis
waktu terjadinya adalah :
1. 86,00% : kecelakaan
Jumlah 70 banyak terjadi justru pada waktu
tahun 2020 kondis cerah
2. 14,00% : kemudian
untuk kecelakaan pada kondisi
Kesimpulan penyebab kecelakaan hujan, sehingga dapat
berdasarkan Karakteristik gangguan disimpulkan bahwa kecelakaan
perjalanan maka dapat disimpulkan tidak disebabkan karena
bahwa : genangan air hujan, terlihat
1. 66,00% : mengantuk. justru lebih banyak terjadi pada
2. 13,00% : kurang antisipasi kondisi cerah.
3. 11,00% : pecah ban.
4. 10,00% : slip.
5. 0,00% : kelebihan muatan
tidak ada.

18
Berdasarkan Kondisi Waktu
Berdasarkan Jenis Kendaraan

Jenis Jumlah
Kecelakaan Kejadian Jenis Jumlah
Kecelakaan Kejadian
Siang 29
MPV 40
Malam 40
Truk 20

Jumlah 70 Bus 2
tahun 2020
Sedan 8
Kesimpulanya penyebab
kecelakaan berdasarkan Jumlah
Karakteristik kondisi waktu tahun 2020 70
terjadinya adalah :
Kesimpulanya penyebab
1. 59,00% : kecelakaan kecelakaan berdasarkan
banyak terjadi pada malam hari. Karakteristik jenis kendaraan yang
2. 41,00% : kecelakaan banyak digunakan adalah :
terjadi pada siang hari. 1. 57,00% : kendaraan
Sehingga dapat disimpulkan jenis MPV
bahwa kecelakaan banyak 2. 29,00% : kendaraan
terjadi pada waktu malam hari jenis Truck
bisa disebabkan karena faktor 3. 11,00% : kendaraan
mengantuk dan kelelahan. jenis Sedan
4. 3,00% : kendaraan
jenis Bus
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kecelakaan banyak
terjadi pada jenis kendaraan
MPV (Pribadi) yang pada
kenyataan untuk pengemudi
(sopir) kebanyakan sendirian
tanpa ada sopir cadangan.

19
(57,00%), yang mengakibatkan banyak
4. Kesimpulan korban luka – luka sebanyak 71,43%.
Analisa berdasarkan Karaktersitik Sehingga dari data – data diatas dapat
Kecelakaan. disimpulkan bahwa :
1. Kecelakaan lebih banyak terjadi karena
Dari analisa berdasarkan Karakteristik faktor kelengahan pengguna jalan tol
kecelakaan seperti yang dibahas dalam Bab yang disebabkan kelelahan berkendara
4, maka dapat dibuat Flow Chart sehingga mengurangi konsentrasi
kerkesinambungan dengan hubungan sebab berkendara terlihat kecelakaan terjadi
akibat sebagai berikut: paling banyak pada malam hari
(59,00%) dan karena mengantuk
(66,00%).
2. Kecelakaan terjadi pada cuaca cerah,
dapat disimpulkan bahwa kondisi
Geometri, terkait dengan kemiringan
jalan dan drainase sudah sesuai desain
terlihat disini hanya menyumbang
angka kecelakaan yang terjadi pada
saat hujan adalah 14% dan Kecelakaan
akibat Slib ban hanya 10,00%.
3. Dari jenis kendaraan yang paling
sering terjadi kecelakaan adalah
kendaraan type MPV, artinya
kendaraan pribadi yang mendominasi
tingginya angka kecelakaan hal ini bisa
disebabkan karena :
- Kebanyakan kendaraan pribadi
tidak menggunakan/tidak
membawa sopir pengganti yang
pastinya akan lebih mudah lelah
dan mengantuk.
- Dari pengamatan di lapangan
bahwa kendaraan pribadi yang
paling sering mengalami
kecelakaan adalah kendaraan
dengan kapasitas mesin diatas
2000c, sehingga bisa dipastikan
kecelakaan bisa juga disebabkan
karena over speed, tetapi dalam
hal ini penulis tidak melakukan
analisa perihal tersebut.
4.Untuk korban yang paling banyak
disebabkan karena kecelakaan adalah
luka – luka sebesar 71,00%
kemudian meninggal dunia sebesar
Dari Flow Chart diatas dapat disimpulkan 17,14,00% dan kerugian karena
bahwa kecelakaan terjadi paling banyak materi sebesar 11,43%.
disebabkan karena mengantuk (66,00%),
terjadi pada justru pada cuaca cerah Metode Statistik Kendali Mutu / Upper
(86,00%) dan terjadi dimalam hari (59,00%), Control Limit (UCL).
sedangkan yang paling sering mengalami Dalam analisa dengan metode Statistik
kecelakaan adalah kendaraan pribadi/MPV Kendali Mutu/Upper Control Limit (UCL),
20
penulis menggunakan metode dengan meminimalisir kecelakaan akibat
membagi jalur yaitu jalur A dan jalur B. kecepatan tinggi dan muatan berlebih,
Jalur A adalah jalur kendaraan dengan arah tentunya hal ini perlu berkoordinasi
tujuan ke Timur/Surabaya, sedangkan jalur B dengan Satlantas dan Dinas Perhubungan
adalah jalur dengan jalur kendaraan dengan setempat.
arah ke Barat/Jakarta.
Metode Statistik Kendali Mutu / Upper
- Analisa jalur A Control Limit (UCL).
Dari grafik yang disajikan terlihat bahwa Dari grafik metode Statistik Kendala Mutu
terdapat titik Block Spot, dengan nilai UCL terilah bahwa ada lokasi titik Black
TKsegmen > UCL_A = 67,66 > 64,85 yaitu Spot pada jalur A adalah no. 79 (KM
pada nomor 79 atau KM 568+000 – 568+000 ~ KM 569+000). Jika dilihat
569+000. Gambar 5.2. KM 568+000, Titik Awal
Block Spot Gambar dan Gambar 5.3. KM
Saran
569+000, Akhir Titik Block Spot maka
Metode Penelitian Karakteristik
terlihat masih sangat minim untuk rambu –
Dari kesimpulan metode penelitian rambu batas min dan max kecepatan
berdasarkan Karakteristik terjadinya (100km/jam), begitu pula untuk jalur B perlu
kecelakaan adalah paling banyak disebabkan dilakukan hal yang sama. Hal – hal yang
oleh mengantuk dan paling sering terjadi perlu dilakukan adalah :
pada malam hari baik pada jalur A maupun
jalu B, segingga untuk mengantisipasi hal
1. Menambah pita kejut/Rumble Strip,
tersebut yang perlu dilakukan adalah :
khususnya pada lokasi – lokasi titik
1. Menambah pita kejut/Rumble Strip, jenuh sehingga hal ini diharapkan bisa
khususnya pada lokasi – lokasi titik jenuh meningkatkan kewaspadaan pengguna
sehingga hal ini diharapkan bisa jalan tol karena akan memberikan efek
meningkatkan kewaspadaan pengguna suara gaduh dan getaran khususnya pada
jalan tol karena akan memberikan efek KM 568+000 ~ KM 569+000 pada jalur
suara gaduh dan getaran. A
2. Menambah Lampu Strobo dan lampu 2. Menambah Lampu Strobo dan lampu
Hazard untuk meningkatkan kewaspadaan Hazard untuk meningkatkan
pengguna jalan tol dari lampu yang kewaspadaan pengguna jalan tol dari
dipancarkan dan suara yang berisik. lampu yang dipancarkan dan suara yang
3. Mengganti marka bahu luar dan bahu berisik khususnya pada KM 568+000 ~
dalam dengan Marka Profil terutama pada KM 569+000 pada jalur A
tikungan, yang akan mengakibatkan suara 3. Mengganti marka bahu luar dan bahu
gaduh bila mobil keluar dari jalur, yang dalam dengan Marka Profil terutama
diharapkan hal ini juga bisa meningkatkan pada tikungan, yang akan mengakibatkan
tingkat kewaspadaan pengguna jalan tol. suara gaduh bila mobil keluar dari jalur,
4. Lebih sering dilakukan Patroli terutama yang diharapkan hal ini juga bisa
pada malam hari, baik dari pihak BUJT meningkatkan tingkat kewaspadaan
maupun pihak Kepolisian (PJR) pengguna jalan tol.
5. Menambah CCTV pada lokasi – lokasi 4. Lebih sering dilakukan Patroli terutama
yang disinyalir rawan kecelakaan, pada malam hari, baik dari pihak BUJT
sehingga lebih mudah untuk memonitor maupun pihak Kepolisian (PJR)
bila terjadi hal – hal yang tidak khususnya pada KM 568+000 ~ KM
diinginkan. 569+000 pada jalur A
6. Melakukan operasi Over Speed dan Over
Loading (ODOL), bila memungkinkan
dilakukan pada malam hari, karena saat
dilakukan operasi ODOL hanya pada
siang hari hal ini diharapkan untuk
21
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih kepada Prodi Teknik
Sipil Universitas Bangun Nusantara
Sukoharjo dan segenap Civitas
Akedimika yang telah mendukung
sampai terselesaikannya penelitian ini.

6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Operations Manejament, PT
Jasamarga (Persero) Tbk.)
Permen RI No.15 Tahun 2005
Eka Saputra Buku Indonesia Poenja
Tjerita (2016).
Undang - Undang Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan
UU No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No
43/PRT/M/2015
BPJT : https://bpjt.pu.go.id/)

22

Anda mungkin juga menyukai