PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jalan yang handal bagi mobilitas orang, barang, dan jasa, sehingga
ekonomi milik publik yang amat strategis dan mendasar yang tingkat
1
Secara definisi beban berlebih (overloading) adalah suatu kondisi
Axle Load (ESAL) yang dapat dilayani jalan sebelum terjadi kerusakan
barang dengan maksimal serta kondisi jalan tetap terjaga dan tidak
cepat rusak oleh akibat beban berlebih yang diangkut oleh kendaraan
ketika jalan dibangun yang mampu melayani lalu lintas dengan kondisi
2
dapat beroperasi dengan baik. Sedangkan jika dibandingkan dengan
dan batasan beban yang diijinkan melewati suatu ruas jalan maka
jalan sering terjadi pada ruas Jalan Ra. Kartini Polewali Mandar yang
waktu yang relatif sangat pendek sebelum umur rencana yang telah
jalan yang memiliki arus lalu lintas yang cukup tinggi. Selama 2 tahun
3
terakhir ruas jalan ini megalami kerusakan yang cukup parah, akibat
lebih yang melintasi ruas jalan tersebut sehingga tidak lagi memenuhi
B. Rumusan Masalah
masalah, yaitu :
jalan.
4
C. Tujuan Penelitian
Polewali Mandar.
D. Manfaat Penelitian
lentur.
5
E. Batasan Masalah Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
jalan, arti penting dari mengetahui beban standar yang dapat melintas
jalan dan uraian metode analisa yang dipakai dalam penelitian ini.
6
BAB III. Metodologi Penelitian
berkurang umurnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalu lintas
berulang yang berlebihan (Overload), panas atau suhu udara, air dan
hujan, serta mutu awal produk jalan yang jelek. Oleh sebab itu
jalan yang melayani beban lalu lintas ringan sampai sedang, seperti
8
perkerasan jalan, perkerasan bahu jalan, atau perkerasan dengan
konstruksi bertahap.
B. Definisi Jalan
atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan
lori, dan jalan kabel Jalan raya pada umumnya dapat digolongkan
9
a) Jalan arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan utama
jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hierarki.
10
ruas-ruas jalan dalam sitem jaringan jalan primer tidak terputus
dihubungkannya.
beberapa kelas :
a) Jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui
11
(dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
b) Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan
paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan
(empat ribu dua ratus) millimeter, dan muatan terberat lebih dari
10 (sepuluh) ton.
12
3. Klasifikasi menurut medan jalan (Bina Marga 1997)
Datar D <
Berbukit B 33
Pegunungan G >-
13
dengan ibukota kabupaten/kota, antar ibukota kabupaten /
strategis kabupaten,
dalam kota.
lingkungan.
C. Perkerasan Jalan
14
tiap tempat atau daerah yang akan dibangun jalan tersebut,
tidak berlubang.
matahari.
2. Syarat-syarat struktural
berikut:
15
a) Ketebalan yang cukup sehingga mampu menyebarkan beban
kelapisan di bawahnya.
mencakup :
dipilih.
16
3. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
17
d) Lapis-lapis yang menyebabkan beban ke lapisan di
Bahan untuk lapis pondasi atas cukup kuat dan awet sehingga
18
atas, antara lain batu merah, kerikil dan stabilisasi tanah
atasnya.
19
4. Lapisan tanah dasar (subgrade)
kadar air.
kelembabannya.
20
5. Kontruksi Perkerasan Kaku (Rigid Pavement).
proyek jalan layang, apron bandara, dan jalan tol. Karena beton
sambungan beton atau joint. Pada perkerasan ini juga slab beton
21
6. Konstruksi perkerasan komposit (composite pavement).
bekerja sama dalam memikul beban lalu lintas. Untuk ini maka
beban,
22
2. Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase yang
Indonesia ini,
oleh satu faktor saja, tetapi dapat juga merupakan gabungan dari
23
lapisan di bawahnya. Dalam mengevaluasi keruskan jalan perlu di
tentukan :
1. Retak (Cracking)
2. Distorsi (Distortion)
5. Kegemukan (Bleeding)
deprestion).
2. Patahan
3. Deformasi
5. Kerusakan sambungan.
6. Berlubang
7. Jembul / Hancur
8. Tambalan.
24
E. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Jalan.
1. Akibat Cuaca
badan jalan.
3. Aspal yang selalu basah dan dingin akan menjadi keras dan
Demikian Pula dengan air tanah. Air tanah yang tinggi akan
tanah.
tanah atau tertahan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini pula
lapisan kedap air,di lapisan ini air dapat juga berasal dari air yang
25
2. Akibat beban lalu lintas.
konstruksi jalan.
26
pada luas bidang yang lebih besar, Mengurangi intensitas beban.
27
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gradasi, kekuatan, bentuk
4. Keadaan Drainase
dasar.
galian.
d) Rembesan air dari tempat yang lebih basah ke tempat yang lebih
kering.
28
Besarnya intensitas aliran air tergantung dari :
kadar rendah dan dibawahnya terdapat air tanah, maka air dapat
disekitar badan jalan tersebut. Aliran air pada badan jalan kurang
baik.
29
merupakan kerusakan total perkerasan jalan dimana semua lapisan
tetapi juga oleh tanah dasar. Daya dukung tanah dasar dipengaruhi
oleh jenis tanah dasar, tingkat kapadatan, kadar air, dan kondisi
drainase.
perubahan volume yang kecil dengan daya dukung yang besar jika
tersebut adalah air. Apakah air tanah, air resapan dari permukaan
jalan, air dari bahu jalan, air dari drainase yang tersumbat ataupun
F. Penelitian Terdahulu
30
Pavement Condition Index, (PCI), (Studi Kasus : Ruas JalanBotto)”.
retak blok, tonjolan, amblas, retak tepi, penurunan bahu jalan, retak
dalam katagori sangat baik (very good) dan tidak atau belum
membutuhkan perbaikan.
31
Retak Pinggir, Retak Sambung, Pingir Jalan Turun, Retak
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
jalan
2. Waktu Penelitian
33
B. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
1. Data Primer
mandar. Karena data volume lalu lintas awal didapat melalui data
sekunder(MKJI:1997).
2. Data Sekunder
Data ini dieroleh dari Dinas Bina Marga Polewali Mandar. Data
34
3. Peralatan Penelitian
a. Form Penelitian
b. Alat Tulis
C. Analisis Data
data sekunder berupa data yang dipeoleh dari Bina Marga Dinas
rumus :
L =pxl
Dimana ;
35
p : Panjang kerusakan (m).
menggunakan rumus :
L
A x100
T
Dimana :
dimasa yang akan datang dan adapun ukuran panjang dan lebar
lentur.
36
D. Bagan Alur (Flow Chart)
Mulai
Studi Pustaka
Survei Lokasi
Pengambilan Data
AnalisaData
Analisis Data
1. Analisis Volume Lalu
Lintas
Menggunakkan Harian
Metode (LHR)
Bina Marga
2. Analisis DataKerusakan
Kesimpulan
Selesai
37
38