Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS RAWAN KECELAKAN LALU

LINTAS DI JALAN POROS


PUNGGALUKU - PALANGGA

OLEH:

E3A1 13 008

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK SIPIL


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016
TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui karakteristik daerah rawan kecelakaan


lalu lintas di jalan poros Punggaluku-Palangga.

2. Mengetahui lokasi daerah rawan kecelakaan (black site)


lalu lintas di daerah tersebut.
BATASAN MASALAH

1. Lokasi studi ini adalah jalan poros Punggaluku-


Palangga yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan.

2. Data penelitian berdasarkan data kecelakaan lalu lintas


tahun 2011-2016 yang di dapat dari Polres Punggaluku.

3. Penentuan daerah rawan kecelakaan (black site)


menggunakan data sekunder dari instansi terkait,
dalam hal ini data di peroleh dari Polres Punggaluku.
PENGERTIAN KECELAKAAN LALU LINTAS

Kecelakaan lalu litas merupakan suatu peristiwa yang tidak


disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang mengakibatkan korban
manusia (mengalami luka ringan, luka berat, dan meninggal) dan
kerugian harta benda.

Sedangkan pengertian kecelakaan menurut Peraturan


Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu
Lintas Jalan, pasal 93 menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas
adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak
disengaja melibatkan kendaraan yang sedang bergerak dengan atau
tanpa pemakai jalan raya lainya, mengakibatkan korban manusia dan
kerugian harta benda.
Karakteristik Kecelakaan

Kecelakaan dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa faktor. Secara


garis besar kecelakaan di klasifikasikan berdasarkan lokasi kecelakaan, waktu
terjadinya kecelakaan, tingkat kecelakaan, kelas korban kecelakaan, cuaca
saat kecelakaan terjadi, tipe/jenis tabrakan, jenis kendaraan dan penyebab
kecelakaan (Maya, 2009).
Dalam penentuan karakteristik kecelakaan pada penilitian ini di
klasifikasikan berdasarkan beberapa hal di bawah ini :

1. Berdasarkan Lokasi Kecelakaan


2. Berdasarkan Waktu Terjadinya Kecelakaan
3. Berdasarkan tingkat kecelakaan
4. Berdasarkan kelas korban kecelakaan
5. Berdasarkan cuaca
6. Berdasarkan jenis kecelakaan
Faktor faktor penyebab kecelakaan

1. Faktor pemakai jalan/manusia;


2. Faktor kendaraan;
3. Faktor jalan;
4. Faktor lingkungan.
Laporan Kecelakaan Lalu Lintas

Laporan tentang kecelakaan meliputi semua fakta yang mungkin terdapat dalam
analisa berangkai. Kategori utama informasi tentang kecelakaan yang di catat
meliputi :

1. Lokasi kecelakaan;
2. Menganalisis kendaraan, pengemudi, penumpang dan pejalan kaki yang terlibat;
3. Perincian tentang luka dan kefatalan serta pertolongan pertama yang perlu di
perlukan;
4. Diagram situasi dan kondisi kecelakaan;
5. Bagian kendaraan yang rusak dan tingkat kerusakan;
6. Karakter jalan, kondisi pada lokasi kecelakaan;
7. kontrol lalu lintas pada lokasi kecelakaan;
8. alkohol yang di indikasikan atau tidak;
9. instansi yang di beritahukan dalam kaitan kecelakaan tertentu.
Menganalisis Daerah Rawan Kecelakaan

Lokasi rawan kecelakaan merupakan suatu lokasi dimana angka


kecelakaan tinggi dengan dengan kejadian kecelakaan berulang dalam
suatu ruang dan rentang waktu yang relative sama yang di akibatkan
oleh suatu penyebab tertentu. Suatu lokasi di nyatakan sebagai lokasi
rawan kecelakaan lalu lintas apabila :

1. Memiliki angka kecelakaan yang tinggi;


2. Lokasi kejadian kecelakaan relative menumpuk;
3. Lokasi kecelakaan berupa persimpangan atau segmen ruas jalan
sepanjang 100-300 m untuk jalan perkotaan, ruas jalan sepanjang 1 km
untuk jalan antar kota;
4. Kecelakaan terjadi dalam ruang dan rentang waktu yang relative sama
5. Memiliki penyebab kecelakaan dengan faktor yang spesifik.
Metode Kecelakaan Lalu Lintas

Untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan yang paling dominan,


maka dapat di lakukan analisis statistik. Adapun teknik analisis statistik
menurut Pedoman Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T-09-
2004-B) sebagai berikut :

1. Variable : tentukan tipe kecelakaan sejenis baik untuk lokasi


yang di amati (site) maupun untuk keseluruhan lokasi
di luar lokasi yang di tinjau.

2. Hipotesis : buat suatu pernyataan dengan asumsi-asumsi untuk


menguji adanya persamaan atau perbedaan dari
kondisi site dengan kontrol, dengan hipotesis nol
(Ho) dan alternatifnya (Hi).
Jalan

Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004 tentang


jalan pasal 8 fungsi jalan di klasifikasikan
sebagai berikut :

1. Jalan arteri
2. Jalan kolektor
3. Jalan lokal
4. Jalan lingkungan
Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dijadikan obyek penelitian oleh penulis


yaitu Jalan Poros Punggaluku Palangga.

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian jalan poros Punggaluku PalanggaGambar 3.1 Peta
lokasi penelitian jalan poros Punggaluku Palangga

Sumber: Google Earth


Sumber Data Penelitian

Data primer
1. Metode Wawancara
2. Kelengkapan Prasarana

Data sekunder
Data-data sekunder yag akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Data geometrik jalan dengan mengumpulkan data-data melalui
dokumentasi secara visual di lokasi penelitian.
2. Data kecelakaan lalu lintas tahun 2014 - 2016 yang diperoleh dari
pihak Kepolisian Punggaluku.
Teknik Analisa Data

1. Data Kecelakaan
Data kecelakaan yang di gunakan adalah data sekunder
pada suatu ruas jalan tiap tahun. Data sekunder ini meliputi
data jumlah korban jiwa, jumlah rugi material, dan jumlah
kecelakaan.

2. Perhitungan Angka Kecelakaan


Penentuan angka kecelakaan menggunakan kriteria-kriteria
yang di tetapkan oleh Departemen Perhubungan, yaitu :
peristiwa kecelakaan, jumlah kendaraan dan orang yang
terlibat dalam kecelakaan dan banyaknya korban manusia.
Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian

Pembahasan

Selesai
ANALISA & PEMBAHASAN

Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas


Karakteristik kecelakaan lalu lintas di Jalan
Poros Punggaluku-Palangga memuat tentang peristiwa
kecelakaan yang terjadi selama kurun waktu 3 tahun
yaitu dari 2014 sampai dengan tahun 2016, yang
merupakan data sekunder yang diperoleh dari Polres
Punggaluku. Data ini digunakan untuk menggambarkan
kecenderungan kecelakaan yang terjadi pada ruas
jalan tersebut.
Jumlah Kecelakaan dan Orang yang Terlibat
Kecelakaan

Tabel 4.1 Jumlah Kejadian Kecelakaan

No Tahun Bus Truck Mobil Sepeda Pejalan Total

Motor Kaki Pertahun

1 2014 0 0 1 7 1 9

2 2015 0 1 0 11 1 13

3 2016 4 7 5 19 3 38

Jumlah 4 8 6 37 5 60

Sumber : Data Polres Punggaluku

Peningkatan ini disebabkan oleh jumlah kepemilikan kendaraan


khususnya sepeda motor yang terus meningkat dan tidak diiringi
dengan perkembangan jalan dan fasilitas-fasilitas yang mendukung
pengguna jalan dalam berkendara di jalan raya.
Banyaknya Korban Manusia

Tabel 4.2 Jumlah Korban Manusia

No Tahun Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan Total Korban

Pertahun

1 2014 1 2 5 8

2 2015 3 5 11 19

3 2016 3 6 12 21

Jumlah 7 13 28 48

Sumber : Data Polres Punggaluku

Dari data korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Poros Punggaluku-


Palangga dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 menunjukkan
bahwa korban meninggal dunia mengalami penurunan ditahun 2014 dan
mengalami penaikan ditahun 2015 sampai dengan tahun 2016, dimana
tahun 2014 korban meninggal dunia sebanyak 1 orang, tahun 2015
jumlah korban meninggal dunia sebanyak 3 orang, dan pada tahun 2016
jumlah korban meninggal dunia menetap 3 orang.
Jumlah dan Lokasi Kecelakaan

Berdasarkan hasil rekapitulasi data kecelakaan, diperoleh


jumlah kecelakaan setiap Kecamatan sebagai berikut :
Tabel 4.3 Jumlah kecelakaan pada Jalan Poros Punggaluku Palangga
Jumlah Kecelakaan
Panjang
(km) Tahun Tahun Tahun Total
Kecamatan
2014 2015 2016

Laeya 16 5 12 14 31

Palangga 15 3 7 7 17

Jumlah 31 8 19 21 48

Sumber : Analisa Data


Faktor Penyebab Kecelakaan

Tabel 4.4 Klasifikasi Faktor Penyebab Kecelakaan


No Faktor Kecelakaan Klasifikasi Kecelakaan

1 Faktor Manusia - Kecepatan tinggi

- Tidak memperhatikan kendaraan dari arah berlawanan

- Pengaruh minuman keras

- Tidak memperhatikan pejalan kaki

2 Faktor Kendaraan - Rem blong

- Lampu kendaraan mati sebelah

- Muatan berlebihan (overload)

3 Faktor Jalan dan - Kerusakan pada permukaan jalan (lubang)

Lingkungan - Adanya tumpukan pasir

Sumber : Analisa Data- Kondisi jalan yang rusak akibat perbaikan gorong-gorong

- Marka jalan yang tidak ada

Sumber : Analisa Data


Penyebab Kecelakaan pada Jalan Poros Punggaluku-Palangga
tahun 2014 sampai tahun 2016

Uraian Kejadian Jumlah

2014 2015 2016

Faktor Manusia 8 9 26 43

Faktor Kendaraan 0 2 2 4

Faktor Jalan dan 2 2 0 4

Lingkungan

Jumlah 10 13 28 51

Sumber : Analisa Data


Ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan pada gambar 4.5 faktor
manusia merupakan faktor penyebab kecelakaan yang paling tinggi yang
terjadi di Jalan Poros Punggaluku-Palangga yaitu sebanyak 43 kasus
kecelakaan. Penyebab kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor kondisi
jalan dan lingkungan sebanyak 4 kasus kecelakaan, dan faktor penyebab
kecelakaan akibat faktor kerusakan kendaraan sebanyak 4 kasus.
Hasil Penelitian Perhitungan Kecelakaan Lalu Lintas

Rumus Perhitungan Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas

Untuk mengetahui tingkat keparahan suatu kecelakaan maka rumus


yang digunakan yaitu :

APW = 6P1 + 3P2 + 0,8P3 + 0,2P4

Dimana :

P1 = Korban kecelakaan yang meninggal dunia


P2 = Korban kecelakaan luka berat
P3 = Korban kecelakaan luka ringan
P4 = Korban kecelakaan yang hanya mengalami kerugian material
Perhitungan Kecelakaan Lalu Lintas dengan Menggunakan
Rumus APW (Accident Point Weightage)

APW 2014 = (6.1) + (3.2) + (0,8.5) + (0,2.7350000)


= (6 + 6 + 4 + 1470000)
= 1.470.016

APW 2015 = (6.3) + (3.5) + (0,8.11) + (0,2.103650000)


= (18 + 15 + 8,8 + 20730000)
= 20.730.041,8

APW 2016 = (6.3) + (3.6) + (0,8.12) + (0,2.268850000)


= (18 + 18 + 9,6 + 53770000)
= 53.770.045,6

Berdasarkan perhitungan diatas, bahwa tingkat keparahan kecelakaan lalu


lintas berada pada tahun 2016 dengan nilai APW yaitu 53.770.045,6. Untuk
mengetahui tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas akan disajikan dalam
bentuk grafik seperti berikut :
60000000

50000000

40000000

APW 2014
30000000
APW 2015
APW 2016

20000000

10000000

0
1 2 3

Gambar 4.5 Grafik Presentase Hasil APW


2014 2016
Klasifikasi Ruas Jalan Daerah Rawan Kecelakaan

Adapun ruas jalan tempat terjadinya kecelakaan berdasarkan kecamatan


yaitu :

1. Ruas Jalan Daerah Rawan Kecelakaan pada


Kecamatan Laeya

a. Desa Anduna
b. Kelurahan Punggaluku
c. Desa Lerepako
d. Desa Rambu Rambu
e. Desa Aepodu
2. Ruas Jalan Daerah Rawan Kecelakaan pada
Kecamatan Palangga

a. Desa Anggondara
b. Desa Onembute
c. Desa Eewa
d. Desa Watumerembe
e. Kelurahan Palangga
Mereduksi Kecelakaan Lalu Lintas
Tabel 4.4 Rencana Program Penanganan Untuk Mereduksi Kecelakaan
NO PROBLEMA USULAN PENANGANAN LOKASI
1 Tabrakan dengan pejalan 1. Pengadaan fasilitas penyebrangan (zebra Pada lokasi yang ramai pejalan kaki
cross)
2. Pemasangan rambu untuk pejalan kaki
3. Geometri jalan
2 Malam hari (gelap) 1. Meningkatkan penerangan jalan Pada lokasi yang kurang penerangan dan
2. Rambu yang memantulkan cahaya lampu PJU
3. Marka yang memantulkan cahaya

3 Jarak pandang buruk pada persimpangan 1. Memasang rambu STOP pada jalan minor pada lokasi tikungan tajam dan yang
2. Menghilangkan penghalang yang berbelok-belok
mengganggu penglihatan pengemudi

4 Kecepatan tinggi 1. Pengaturan batas kecepatan melalui pada jalan yang lurus tanpa hambatan
rambu batas kecepatan
2. Pengaturan kecepatan pada lokasi yang
ramai pejalan kaki
3. Pemasangan himbauan pada jalan-jalan
yang rawan kecepatan tinggi

5 Mendahului Pemasangan rambu larangan Pada jalan lurus dan jalan turunan tikungan
mendahului
6 Kios-kios pinggir jalan Re-lokasi pedagang kaki lima
7 Pandangan terhalau karena silau Saran mengurangi cahaya lampu pada Pada jalan lurus
kendaraan yang berlawanan
Pembahasan Hasil

Kecelakaan pada ruas jalan Poros Punggaluku-Palangga terdapat 48


kasus kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan hasil analisa data pada
tabel 4.3 jumlah kecelakaan pada jalan poros Punggaluku-Palangga
yang terdiri dari 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Laeya terjadi 31
kasus kecelakaan lalu lintas dan Kecamatan Palangga terjadi
sebanyak 17 kasus kecelakaan lalu lintas.
Dari hasil pengolahan data mengenai titik rawan kecelakaan (Black Site)
diperoleh beberapa titik kecelakaan yang diantaranya sebagai berikut :

1. Kecamatan Laeya
a. Jalan Poros Punggaluku-Palangga Desa Anduna
b. Jalan Poros Punggaluku-Palangga Desa Lerepako

2. Kecamatan Palangga
a. Jalan Poros Punggaluku-Palangga Desa Anggondara

Dari hasil analisa data yang telah dilakukan diperoleh faktor kecelakan
terbesar diakibatkan oleh faktor manusia 43 kasus kecelakaan, fsktor jalan
dan lingkungan 4 kasus kecelakaan, dan faktor kendaraan 4 kasus
kecelakaan.
Metode Penanggulangan Kecelakaan

Dari besarnya faktor kecelakaan yang terjadi akibat faktor


manusia maka upaya penanggulangan kecelakaan dapat
menggunakan 2 metode yaitu

1. Metode Preventif

2. Reprensif.
Metode Preventif
Metode ini digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang
diakibatkan oleh faktor manusia, faktor jalan dan lingkungan, dan faktor
kendaraan maka upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi
kecelakaan yaitu :

a. Memberikan pendidikan & latihan tata tertib berlalulintas


b. Mempunyai keterampilan dan etika bagi pengemudi berlalulintas.
c. Tidak mengendarai kendaraan jika sedang dalam pengaruh minuman
keras (alkohol) atau mengantuk.
d. Melakukan kampanye keselamatan lalulintas.
e. Melakukan penegakan hukum serta pemberian sanksi tegas bagi
pelanggar lalulintas agar memberikan efek jera bagi pelanggar yang
lain.
Untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas akibat kondisi jalan dan
lingkungan yang terjadi yaitu dengan cara sebagai berikut :

a. Melengkapi sarana rambu-rambu jalan seperti rambu perintah,


rambu peringatan dan rambu larangan.
b. Memperjelas marka jalan
c. Melakukan perbaikan jalan yang mengalami kerusakan serta
menambah lebar jalan sesuai kapasitas peningkatan jumlah
kendaraan yang semakin tahun semakin meningkat.

Untuk mengurangi kecelakaan akibat kerusakan kendaraan yang


terjadi yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Mengecek kendaraan sebelum melakukan perjalanan dekat
maupun jauh.
b. Kendaraan harus dirawat dengan baik, baik dari kondisi kendaraan
prima, stabil, bodi tidak kropos serta cukup kuat untuk
melindungi penumpang maupun pengendara.
c. Melakukan pengujian berkala bagi kendaraan umum dan
kendaraan pribadi secara berkala.
Metode Reprensif

Dalam metode ini juga mengandung unsur pada metode preventif


namun metode ini dilakukan dengan upaya penerapan paksa yaitu
dengan memberikan tindakan hukum yang tegas bagi pelanggar
lalu lintas agar mempunyai efek jera. Metode ini dilakukan jika
pada metode preventif sudah tak mampu mengendalikan
kecelakaan.
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :

a. Data kecelakaan lalu lintas yang diperoleh dari Polres Punggaluku selama
kurun waktu tertentu dianalisis untuk menentukan tingkat kecelakaan lalu
lintas sehingga akan di dapat daerah daerah rawan kecelakaan (Black site)
di Jalan Poros Punggaluku Palangga.

b. Data kecelakaan yang digunakan adalah data sekunder pada suatu ruas jalan
tiap tahun. Data sekunder ini meliputi data jumlah korban jiwa, jumlah
pelaku kecelakaan, dan jumlah kecelakaan.

c. Berdasarkan perhitungan, bahwa tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas


berada pada tahun 2016 dengan nilai APW yaitu 53.770.045,6.
PENUTUP

Saran
Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan antara lain :

a. Untuk daerah rawan kecelakaan (Black Site) perlu dipasang rambu-rambu


peringatan daerah berbahaya yang sering terjadi kecelakaan. Biasanya
penempatan rambu lalu lintas tersebut sekurang-kurangnya 50 meter
sebelum daerah yang sering terjadi kecelakaan.

b. Perlu dilakukan perbaikan komposisi jalan sesuai dengan ketentuan baik


kondisi geometrik jalan maupun kemiringin medan jalan, supaya para
pengendara lebih berhati-hati dalam berlalu lintas.

c. Perlu diadakannya penyuluhan atau sosialisasi keselamatan berlalu lintas,


baik melalui sekolah-sekolah maupun langsung kepada masyarakat,
mengingat kecelakaan lalu lintas dominan disebabkan oleh faktor manusia,
yakni pengemudi selaku pengguna jalan itu sendiri.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

WASSALAM

ROSDIANA 013

Anda mungkin juga menyukai