Safety
Culture in
Indonesia's
Road
Transport
Presentations are communication
tools.
SAFERTY
ROAD
SAFETY ROAD
Jalan menyumbang sebagian besar dari
semuanya transportasi di dunia dan
itulah sebabnya satu bisa dibilang
semua orang adalah pengguna jalan.
Untuk kebanyakan orang, "mengambil
jalan" apakah kiasan atau literal,
berarti berkomunikasi, jalan yang
menciptakan permintaan turunan
industri transportasi dan logistik. Itu
fungsi jalan adalah untuk mendukung
kegiatan transportasi dan logistik, oleh
karena itu keselamatan bagi pengguna
jalan perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.
Safety
Culture
Kesadaran politik sangat penting dalam
memahami budaya keselamatan di Indonesia
transportasi darat dan langkah-langkah yang
diperlukan. Membiarkan kami menganggap jalan,
kendaraan dan pengguna sebagai interaksi antara
tiga faktor (manusia, kendaraan dan infrastruktur)
dalam perjalanan sistem. Interaksi antara pengguna
dan elemen fisik sangat penting, karena jalan
dan desain kendaraan harus memungkinkan untuk
manusia kesalahan.
Accident
Indonesian Central Agency of Statistics (2019a) ‘bps-file (3) jumlah kendaraan bermotor’.
Indonesian CentralAgency of Statistics (2019b) ‘bps-file number of road accidents’.
Indonesian Central Agency of Statistics (2019c) ‘Bpsfile (2) Panjang JalanMenurut Tingkat
Kewenangan’.
Red Cross (2007) Practical Guide on Road Safety:A Toolkit for National Red Cross and Red
CrescentSocieties. ‘Road safety situation in indonesia’ (2013) Europe-AsiaRoad Safety Forum,
December 2013, New Delhi, India
Siregar, A. (2013) ‘Membangun Masa Depan Keselamatan Lalu Lintas di Indonesia’, (May). doi:
10.13140/RG.2.2.10756.17289.
Verma, A. and Gupta, A. (2017) ‘Road Safety Improvement in India’, (November), pp. 3–6.
PEMANFAATAN HIGHWAY
SAFETY MANUAL (HSM) DI
INDONESIA DALAM MEMPREDIKSI
KECELAKAAN PADA SEGMEN
JALAN
Pada pemantauan kinerja keselamatan jalan baru dan yang sudah ada,
disarankan untuk meningkatkan tugas pengawas jalan.
PEDOMAN RSI
Pada penerapan Pedoman RSI pada studi kasus
ditemukan inspektur yang baik pengetahuan di
bidang teknik keselamatan jalan, masalah geometri
jalan, kinerja perkerasan, dan jalan dibutuhkan
furnitur. Pada praktik saat ini, kekurangan
keselamatan diidentifikasi sebagian besar
berdasarkan pendapat insinyur ahli. Format standar
untuk merekam kekurangan jalan juga diperlukan
untuk mencatatnya secara efisien dalam database.
CONCLUSION
Serangkaian pedoman RSI telah dikembangkan untuk
memfasilitasi pemetaan kekurangan dan bahaya
keselematan jalan.RSI diharapkan dapat menghasilkan
masukan-masukan penting bagi manajemen keselamatan
infrastruktur terpadu, yaitu pemetaan defisiensi dan
database, audit keselamatan prioritas, dan perawatan
pemrograman untuk mengatasi kekurangan keamanan.
References
Directorate General of Highway Administration (Bina Marga),
2006, Preparing Road Safety Improvement in Indonesia, Final
Report in Bahasa Indonesia, Jakarta: Ministry of Public Works
Treat, J.R., Tumbas, N.S., McDonald, S.T., Shinar, D., Hume, R.D.,
Meyer, R.E., 1977, Tri-level study of the causes of traffic
accidents, Volume I: Casual factor tabulations and assessment,
Final Report No. DOT-HS-034-3-534. Washington: NTHSA.