NIM : 20B505021043 S1 MTD ( Manajemen Transportasi Darat ) A 2020
FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI JAKARTA
Transportasi dan Logistik Sasaran mutu adalah target kerja mutu yang ingin dicapai oleh organisasi atau perusahaan, baik dari level paling tinggi maupun sampai level paling rendah untuk memenuhi kepuasan pelanggan terlebih lagi dalam perusahaan Transportasi dan Logistik baik di Dunia maupun di Indonesia Sasaran mutu di level top manajemen dan di masing-masing divisi secara bersamaan akan merencanakan dan menetapkan target atau hasil yang akan dicapai, seperti target produksi dan target penjualan. Nantinya, sasaran mutu ini akan diturunkan menjadi Key Performance Indicator (KPI) untuk masing-masing personal. Selain penyusunan mutu harus memperhatikan prinsip S.M.A.RT (specific, measurable, attainable, realistic and time bound), Hal yang sangat fundamental lainnya adalah tata cara dari penentuan sasaran mutu ini sendiri. Berikut ini tata cara dalam perumusan Sasaran Mutu perusahaan: 1. Tentukan dahulu secara spesifik apa kompetensi perusahaan, atau keunggulan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain. Ini yang nantikan akan menjadi Kebijakan Mutu Perusahaan. Yang menjadi fokus perusahaan untuk memuaskan pelanggannya, dan sebagai komitmen dalam menjalankan kualitasnya. 2. Tentukan departemen atau divisi inti yang menjadi fokus keunggulan sehingga kompetensinya perlu ditingkatkan. Contohnya rumah sakit, maka salah satu divisi inti adalah perawat atau tenaga medis lain yang melayani pasien. 3. Tentukan departemen atau divisi penunjang. Misalkan pada kasus rumah sakit di atas, maka bagian rekam medis, cleaning service, dan lainnya bisa menjadi divisi penunjang. Kenyatannya setiap divisi memiliki andil untuk mendukung departemen utama. 4. Memastikan seluruh departmen dalam organisasi memiliki bagian atau andil yang kuat untuk keunggulan organiasi. 5. Setelah semua departmen memiliki Andil, tambahkan sasaran mutu sesuai dengan Kompetensi Departmen. 6. Sasaran mutu harus dapat diukur. Buat metode dan alat pengukuran sasaran mutu agar nantinya daoat dilihat tingkat keberhasilan yang ingin dicapai. 7. Tentukan target pencapaian (harus realistis untuk dicapai). Selain itu, target harus lebih besar dari pencapaian tahun sebelumnya. 8. Sasaran mutu yang telah dibuat menjadi komitmen bersama yang wajib di pantau dan dievaluasi setiap bulannya. Sasaran mutu disusun dan ditetapkan untuk masing-masing departemen setelah dibuatnya kebijakan mutu. Evaluasi kinerja dapat dengan mudah dilakukan karena adanya sasaran mutu pada tiap departemen. Apabila sudah dilakukan evaluasi kinerja, maka setiap departemen harus melakukan kaji ulang atas pencapaian sasaran mutu tersebut.Setelah dilakukannya evaluasi ternyata target pada sasaran mutu tidak terpenuhi, pihak manajemen dapat melihat apakah target yang ditetapkan terlalu tinggi ataukah penerapan action plan yang belum berjalan dengan baik. Sedangkan untuk sasaran mutu yang mancapai target, pihak manajemen dapat menjadikannya sebagai standarisasi untuk dapat dijalankan atau bahkan ditingkatkan. Didalam Perusahaan Transportasi dan Logistik melibatkan gerakan fisik atau arus barang. Sistem transportasi adalah link fisik yang menghubungkan pelanggan, pemasok bahan baku, tanaman, gudang dan anggota saluran. Ini adalah titik tetap dalam rantai pasokan logistik. Modus dasar transportasi air, kereta api, kapal motor, udara dan pipa. Air menjadi modus paling lambat dengan rel, pembawa motor, dan udara berikut dalam urutan kecepatan pengiriman. Umumnya, urutan terbalik ketika melihat biaya.Pemilihan pembawa yang tepat memiliki beberapa langkah. Pertama perusahaan memilih mode transportasi. Pengirim harus membandingkan layanan yang diinginkan dengan tingkat atau biaya layanan. Layanan biasanya berarti waktu transit atau waktu yang berlalu dari saat pengirim membuat barang yang tersedia untuk pengiriman sampai carrier memberikan kepada penerima barang. Pickup dan pengiriman, terminal penanganan dan gerakan antara asal dan rekening tujuan untuk waktu yang terlibat dalam pengangkutan barang. Perusahaan harus menyeimbangkan "kebutuhan untuk kecepatan" dengan biaya yang melekat dalam modus transportasi. Ini termasuk tarif yang dikenakan untuk layanan, persyaratan berat minimum, fasilitas bongkar muat, kemasan, kemungkinan kerusakan dalam perjalanan, dan jasa- jasa khusus yang mungkin diinginkan atau diperlukan. Jika pengiriman hari berikutnya sangat penting, pengirim akan memanfaatkan pembawa angkutan udara tetapi akan membayar harga premium untuk layanan cepat tersebut. Jika waktu bukan unsur sangat kritis pengirim dapat memilih untuk menggunakan kereta api atau pembawa motor, atau bahkan mungkin memanfaatkan pembawa air jika waktu adalah tidak penting. Berbasis air moda transportasi adalah yang paling mahal dan digunakan untuk produk jenis komoditas seperti gandum, batubara bijih, dan. Beberapa perusahaan bahkan menggunakan lebih dari satu moda transportasi, disebut intermoda transportasi, untuk memindahkan barang-barang mereka. Setelah modus dipilih, pengirim harus memutuskan klasifikasi hukum atau jenis pembawa mereka ingin memanfaatkan: umum, diatur, kontrak, dibebaskan atau swasta. Operator umum melayani masyarakat umum dengan harga yang wajar dan tanpa diskriminasi. Mereka tidak bisa menolak untuk membawa komoditas tertentu atau menolak untuk melayani titik tertentu dengan lingkup operasi carrier. Angkutan umum bertanggung jawab atas semua barang hilang, rusak, atau tertunda kecuali disebabkan oleh tindakan Tuhan, tindakan musuh publik, tindakan otoritas publik, suatu tindakan pengirim, atau beberapa cacat dalam barang itu sendiri. Pembawa diatur wajib memberikan pelayanan yang aman dan memadai dan fasilitas atas permintaan yang wajar dan bertanggung jawab atas kerusakan sampai batas yang ditetapkan oleh operator. Pembawa dapat diatur operator atau operator motorik air dan tunduk pada kontrol federal yang minimal. Sebuah operator kontrak tidak melayani masyarakat umum, tetapi lebih melayani satu atau sejumlah terbatas pelanggan dikontrak. Mereka tidak memiliki kewajiban pelayanan hukum. Mereka sering memberikan layanan khusus dan biasanya memiliki tingkat lebih rendah dari angkutan umum atau diatur. Bebaskan pembawa dibebaskan dari ketentuan mengenai tarif dan layanan. Status bebas berasal dari jenis komoditas menyeret atau sifat operasi pengangkut. Pembawa bermotor Bebaskan biasanya lokal dan biasanya transportasi barang-barang seperti barang-barang pertanian, surat kabar, ternak, dan ikan. Operator transportasi air dibebaskan massal komoditas seperti batubara, bijih, gandum, dan cair. Operator transportasi rel Bebaskan piggy-back pengiriman dan operator kargo udara angkut dibebaskan. Sebuah perusahaan transportasi sendiri adalah disebut pembawa pribadi. Operator swasta tidak "untuk-menyewa" dan tidak tunduk pada peraturan federal sama dengan jenis transportasi lainnya. Namun, bisnis utama pengangkut harus sesuatu selain transportasi. Setelah modus dan jenis dari carrier ditentukan keputusan akhir dapat dibuat berdasarkan faktor-faktor lain. Aksesibilitas merupakan salah satu faktor tersebut. Beberapa perusahaan memiliki batas geografis untuk jaringan mereka routing. Lainnya mungkin tidak memiliki akses fisik ke fasilitas yang diperlukan atau memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan dan fasilitas yang pergerakan komoditi tertentu mungkin memerlukan. Keandalan, konsistensi waktu transit carrier menyediakan, juga merupakan faktor kunci. Akhirnya, kenyamanan dan komunikasi pertimbangan penting lainnya ketika memilih carrier. Tindakan bahwa perusahaan transportasi akan digunakan untuk menilai kinerja meliputi: pesanan dikirim tepat waktu, pesanan dikirim lengkap, rangka persiapan waktu, ketersediaan produk, dan waktu transit. Dari kinerja perspektif pelanggan dapat diukur dari pesanan yang diterima pada waktunya, pesanan yang diterima lengkap, pesanan yang diterima kerusakan bebas, pesanan diisi secara akurat, dan perintah ditagih akurat. Semua ini termasuk dalam Planning,Organizing,Actuating,Controlling dalam manajemen dan setelah adanya sasaran mutu yang dicapai , kita dapat memastikan bahwa sasaran perusahaan sudah mencakup harapan penting pelanggan, maka kita bisa menjadikan sasaran perusahaan tersebut menjadi sasaran mutu, sehingga tidak terjadi duplikasi sasaran. Cukup ada 1 sasaran perusahaan yang juga kita klaim sebagai sasaran mutu perusahaan. Sehingga ini memunculkan pada kepuasan pelanggan bahwa sasaran mutu pada Layanan dirasakan akan dibandingkan dengan pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan. Dan mengarah ke kualitas pelayanan yang dirasakan sebagai hasilnya. Antara harapan dan pelayanan yang dirasakan dapat muncul celah jika pelayanan yang dirasakan tidak sesuai dengan pelayanan yang diharapkan. kepuasan pelanggan adalah suatu hal yang dicari atau dibutuhkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan seperti suatu barang atau jasa. Mempunyai produk atau jasa yang terbaik, berkualitas merupakan incaran pelanggan. Karena semakin baik kualitas produk atau jasa ini akan berperan penting untuk menarik konsumen yang berpeluang berkemungkinan besar pelanggan akan percaya dengan membutuhkan perusahaan (Loyalitas). Dari sinilah kita mengenal yang disebut Loyalitas pelanggan.