Anda di halaman 1dari 27

MODUL PRAKTIKUM

PENILAIAN KINERJA

PEMASOK

Disusun Oleh
Tim Dosen

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA
POLITEKNIK APP JAKARTA
TAHUN 2023
MODUL – 13

PENILAIAN KINERJA

PEMASOK

Pengukuran kinerja dikenal sebagai elemen utama dari Total Quality Management.
Sebagai sebuah proses, pengukuran kinerja tidak hanya berkaitan dengan pengumpulan
data yang terkait dengan tujuan kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja adalah
pemikiran yang lebih baik sebagai sistem manajemen secara keseluruhan, yang
melibatkan pencegahan dan pendeteksian, dan bertujuan untuk mencapai kesesuaian dari
produk kerja atau layanan dengan kebutuhan pelanggan. Dan tujuan pokok pengukuran
kinerja adalah untuk membantu dalam menetapkan standar dan target, sarana untuk
kemajuan, memotivasi, mengkomunikasikan strategi dan organisasi serta mempengaruhi
perubahan perilaku.
Ukuran kinerja terdiri dari sejumlah dan satuan (unit) ukuran. Jumlah tersebut
memberikan besarnya (berapa banyak) dan unit memberikan makna (apa) pada sejumlah
ukuran tersebut. Ukuran kinerja selalu dikaitkan dengan suatu tujuan atau sasaran
(target).

Tujuan Penilaian Kinerja


Pengukuran kinerja diperlukan agar setiap proses dapat dikontrol. Jika sebuah
kegiatan tidak dapat diukur, artinya tidak dapat dikontrol. Jika tidak dapat mengontrol,
maka tidak dapat dikelola dengan baik. Tanpa pengukuran yang dapat diandalkan,
keputusan cerdas tidak dapat dilakukan. Oleh karenanya, pengukuran kinerja dilakukan
untuk:
1. Kontrol yakni pengukuran kinerja dapat mengurangi variasi.
2. Penilaian sendiri yakni pengukuran dilakukan untuk menilai seberapa baik proses
berjalan, termasuk perbaikan yang telah dibuat.
3. Perbaikan berkelanjutan yakni pengukuran dilakukan untuk mengidentifikasi
sumber cacat, tren proses, dan pencegahan cacat dan menentukan efisiensi dan
keefektifan sebuah proses.
4. Penilaian manajemen yakni tanpa pengukuran tidak ada cara untuk memastikan
dalam pemenuhan tujuan, nilai tambah atau proses efektif dan efisien.

Pentingnya Indikator Kinerja


Alasan mengapa indikator kinerja itu pending adalah diantaranya:
1. Indikator kinerja memberikan bukti obyektif terjadinya perubahan.
2. Indikator kinerja merupakan jantung pengembangan manajemen kinerja yang
efektif, karena dapat mendefinisikan data yang akan dikumpulkan dan
memungkinkan hasil aktual yang dicapai dapat dibandingkan dengan hasil
yang direncanakan dari waktu ke waktu.
3. Indikator kinerja adalah alat manajemen yang sangat diperlukan untuk membuat
keputusan berdasarkan bukti tentang strategi dan program kegiatan.
Indikator kinerja dapat digunakan untuk:
1. Membantu fokus pada pencapaian hasil.
2. Memberikan bukti obyek terhadap hasil yang dicapai.
3. Mengkomunikasikan hasil yang dicapai kepada pelanggan.

Evaluasi Kinerja Pemasok


Terdapat banyak metode dan prosedur untuk mengevaluasi kinerja pemasok, namun
yang paling penting adalah bagaimana cara agar senantiasa menggunakan prosedur
konsisten untuk meningkatkan objektivitas proses evaluasi tersebut. Para manajer
pembelian harus mengidentifikasi para pemasok potensial yang produknya akan dibeli
pihak perusahaan. Selanjutnya manajer pembelian mengembangkan factor yang akan
digunakan untuk mengevaluasi pemasok, dimana faktor-faktor tersebut mencerminkan
kinerja pemasok.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja
pemasok. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Penilaian Kuantitatif: Metode ini menggunakan data numerik (angka) untuk
mengevaluasi kinerja pemasok. Beberapa metode penilaian kuantitatif yang umum
digunakan meliputi:
a. Pengukuran Kualitas: Melibatkan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan
terhadap produk atau layanan pemasok.
b. Pengukuran Waktu: Mengevaluasi waktu pengiriman produk atau layanan
pemasok, termasuk ketepatan waktu pengiriman.
c. Pengukuran Biaya: Mengukur efisiensi biaya dari pemasok, termasuk harga,
biaya pengiriman, dan biaya lainnya yang terkait.
2. Audit Pemasok: Metode ini melibatkan pemeriksaan langsung terhadap pemasok,
baik melalui kunjungan fisik ke fasilitas pemasok atau melalui pertanyaan dan
Kuesioner yang dikirimkan kepada pemasok. Audit pemasok dapat mencakup aspek-
aspek seperti kualitas, kepatuhan terhadap standar tertentu, keberlanjutan, manajemen
risiko, dan keuangan.
3. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Kontrak: Metode ini melibatkan penilaian kinerja
pemasok berdasarkan kontrak atau persyaratan yang telah disepakati sebelumnya.
Aspek-aspek yang dinilai bisa mencakup pemenuhan persyaratan teknis, tingkat
layanan, pengiriman tepat waktu, dan kesesuaian dengan standar kualitas yang
ditetapkan.
4. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Skor: Metode ini melibatkan pemberian skor kepada
pemasok berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Misalnya, Anda dapat menentukan
kriteria penting seperti kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, fleksibilitas,
harga, dan layanan pelanggan. Setiap kriteria diberi bobot tertentu dan pemasok dinilai
berdasarkan skor yang diperoleh dalam setiap kriteria.
5. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Umpan Balik Pelanggan: Metode ini melibatkan
pengumpulan umpan balik dari pelanggan terkait pengalaman mereka dengan
pemasok. Hal ini dapat dilakukan melalui survei pelanggan, pertemuan pelanggan,
atau melalui sistem pelaporan dan umpan balik pelanggan yang terstruktur.
6. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Inisiatif Perbaikan: Metode ini melibatkan evaluasi
kinerja pemasok berdasarkan inisiatif perbaikan yang dilakukan oleh pemasok. Ini
dapat mencakup peningkatan kualitas, efisiensi operasional, pengurangan biaya, atau
implementasi praktik berkelanjutan.
7. Metode SCOR (Supply Chain Operations Reference) dapat digunakan sebagai
kerangka kerja untuk mengevaluasi kinerja pemasok. SCOR adalah model referensi
yang dirancang untuk menggambarkan dan mengukur kinerja rantai pasok secara end-
to-end. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
meningkatkan kinerja operasional mereka, termasuk kinerja pemasok. Dalam konteks
evaluasi kinerja pemasok, SCOR dapat digunakan untuk mengukur dan
membandingkan kinerja pemasok berdasarkan beberapa dimensi kunci. Berikut adalah
beberapa elemen kunci dalam SCOR yang dapat digunakan untuk evaluasi kinerja
pemasok:
a. Ketersediaan: Mengukur kemampuan pemasok untuk memenuhi permintaan dan
menjaga ketersediaan produk atau layanan yang konsisten.
b. Fleksibilitas: Mengukur kemampuan pemasok untuk beradaptasi dengan
perubahan permintaan atau kebutuhan pelanggan, termasuk kemampuan
mengatasi gangguan pasokan.
c. Ketepatan Waktu: Mengukur kemampuan pemasok untuk mengirimkan produk
atau layanan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
d. Kualitas: Mengukur tingkat kualitas produk atau layanan yang disediakan oleh
pemasok, termasuk kepatuhan terhadap standar kualitas yang ditetapkan.
e. Biaya: Mengukur efisiensi biaya pemasok, termasuk harga produk atau layanan
yang kompetitif dan biaya pengiriman yang efisien.
f. Kolaborasi: Mengukur tingkat kolaborasi antara pemasok dan perusahaan,
termasuk tingkat keterbukaan, kerjasama, dan komunikasi yang baik.
Dengan menggunakan SCOR, perusahaan dapat mengembangkan indikator kinerja
kunci (Key Performance Indicators/KPIs) yang spesifik untuk masing-masing dimensi
di atas. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data yang relevan dan
mengukur kinerja pemasok secara objektif.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu, dan dapat dipilih
berdasarkan kebutuhan dan tujuan evaluasi perusahaan. Penting untuk mempertimbangkan
konteks bisnis dan memilih metode evaluasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan.
Dalam rangka memilih pemasok yang paling baik kinerjanya, perusahaan juga dapat
menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process). AHP merupakan alat bantu bagi
perusahaan untuk menilai kinerja supplier berdasar pendapat pakar dengan menggunakan
perbandingan berpasangan terhadap beberapa kriteria (multi criteria). Sebagaimana yang
telah dijelaskan pada modul “Metode Pemilihan Supplier”, pada bagian ini akan di reviu
terkait AHP.
Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Process (AHP)
Dalam menyelesaikan persoalan dengan metode AHP ada beberapa prinsip dasar
yang harus dipahami antara lain.
1. Decomposition
Decomposition adalah memecahkan atau membagi problema yang utuh menjadi unsur
— unsurnya ke bentuk hirarki proses pengambilan keputusan, dimana setiap unsur
atau elemen saling berhubungan. Struktur hirarki keputusan tersebut dapat
dikategorikan sebagai complete dan incomplete. Suatu hirarki keputusan disebut
complete jika semua elemen pada suatu tingkat memiliki hubungan terhadap semua
elemen yang ada pada tingkat berikutnya, sementara hirarki keputusan incomplete
kebalikan dari hirarki yang complete. Bentuk struktur dekomposisi yakni :
Tingkat Pertama : Tujuan keputusan
(Goal) Tingkat Kedua : Kriteria—
kriteria Tingkat Ketiga : Sub Kriteria
Tingkat Keempat : Alternatif—alternatif

2. Comparative Judgment
Merupakan penilaian yang dilakukan berdasarkan kepentingan relatif dua elemen
pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan di atasnya.
Comparative Judgement merupakan inti dari penggunaan AHP karena akan
berpengaruh terhadap urutan prioritas dari elemen — elemennya.
Hasil dari penilaian tersebut akan diperlihatkan dalam bentuk Matriks Pairwise
Comparisons yaitu matriks perbandingan berpasangan memuat tingkat preferensi
beberapa alternatif untuk tiap kriteria. Skala preferensi yang digunakan yaitu skala 1
yang menunjukkan tingkat yang paling rendah (equal importance) sampai dengan
skala 9 yang menunjukkan tingkatan yang paling tinggi (extreme importance).
Table 1. Tabel Skala Perbandingan

Nilai Definisi Nilai Definisi

1 Kedua elemen sama pentingnya


3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting ketimbang yang 2,
lainnya
Elemen yang satu esensial atau Nilai antara di antara
5 4, dua pertimbangan yang
sangat penting ketimbang
berdekatan
elemen yg lainnya 6,
7 Satu elemen jelas lebih
penting dari elemen yang 8
lainnya
9 Satu elemen mutlak lebih
penting ketimbang elemen yang
lainnya

3. Synthesis of Priority
Synthesis of Priority dilakukan dengan mempertimbangkan hasil perbandingan
berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas dengan cara,
menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks. Selanjutnya, membagi
setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh
normalisasi matriks. Kemudian, menjumlahkan nilai nilai dari setiap matriks dan
membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata dan
menghitung nilai eigen vector untuk method untuk mendapatkan bobot relatif bagi
unsur—unsur pengambilan keputusan.
4. Consistency Ratio
Dalam membuat keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi
yang ada, karena kita tidak ingin keputusan berdasarkan pertimbangan dengan
konsistensi yang rendah. Karena dengan konsistensi yang rendah, pertimbangan akan
tampak sebagai sesuatu yang acak dan tidak akurat. Konsistensi penting untuk
mendapatkan hasil yang valid dalam dunia nyata. AHP mengukur konsistensi
pertimbangan dengan rasio konsistensi (Consistency Ratio). Nilai Konsistensi rasio
harus kurang dari 5% untuk matriks 3x3, 9% untuk matriks 4x4 dan 10% untuk
matriks yang lebih besar. Jika lebih dari rasio dari batas tersebut maka nilai
perbandingan matriks dilakukan Kembali (Revisi matriks perbandingan berpasangan.
Langkah- langkah menghitung nilai rasio konsistensi yaitu: Menghitung indeks
konsistensi (Consistency Index) dan Konsistensi Rasio (Consistency Ratio) adalah
dengan rumus :
Pada saat kriteria, sub kriteria dan pemasok yang dinilai berjumlah cukup
banyak, maka perkalian matrik akan menjadi hal yang sangat sulit dilakukan. Salah
satu solusi untuk menyelesaikan ini adalah dengan menggunakan software. Beberapa
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menyelesaikan Analisis Hirarki Proses
(AHP). Berikut ini beberapa contoh perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
AHP:
1. Expert Choice adalah salah satu perangkat lunak yang populer untuk menerapkan
AHP. Ini menyediakan antarmuka yang intuitif untuk membuat struktur hirarkis,
memasukkan perbandingan berpasangan, dan menghasilkan hasil prioritas
berdasarkan perhitungan AHP.
2. SuperDecisions adalah perangkat lunak gratis yang memungkinkan pengguna
membuat dan menganalisis hirarki, mengatur perbandingan berpasangan, dan
menghasilkan hasil prioritas. Ini juga menyediakan fitur-fitur tambahan seperti
simulasi dan analisis sensitivitas.
3. Decision Lens adalah platform pengambilan keputusan berbasis cloud yang
mencakup metode AHP dan metode pengambilan keputusan lainnya. Ini
memungkinkan pengguna untuk membuat hirarki, melakukan perbandingan
berpasangan, dan menganalisis hasil menggunakan teknik AHP.
4. AHP-OS adalah perangkat lunak gratis berbasis web yang menyediakan alat
untuk menerapkan AHP. Ini mencakup fitur-fitur seperti pembuatan hirarki,
perbandingan berpasangan, dan perhitungan prioritas menggunakan metode AHP.
5. Topsis Solver: Topsis Solver adalah perangkat lunak berbasis Excel yang dapat
digunakan untuk menerapkan metode AHP dan metode pengambilan keputusan
lainnya, seperti TOPSIS (Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal
Solution). Ini menyediakan template Excel yang siap pakai untuk melakukan
perbandingan berpasangan dan perhitungan prioritas.
CONTOH SOAL

PT Maju Jaya akan melakukan evaluasi kinerja supplier bahan bakunya. Banyak
pihak/bagian dari perusahaan yang terkait dengan ketersediaan dan kualitas bahan
baku seperti : bagian gudang, bagian pembelian, bagian quality control dan
bagian produksi. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan meminta penilaian dari
semua bagian yang terkait untuk menilai kinerja para supplier tersebut. Perusahaan
menggunakan metode AHP untuk penilaian tersebut. Narasumber yang digunakan
untuk menilai evaluasi kinerja supplier tersebut sebanyak 3 orang. Kriteria dan sub
kriteria yang digunakan untuk menilai suppliernya sebagai berikut:

Table 2. Tabel Kriteria dan Sub kriteria


Evaluasi kinerja supplier PT Maju
Jaya

No Kriteria Sub kriteria


1 Kualitas Ketersediaan
Kesesuaian Spek
Jumlah ditolak
Keseragaman
Kemasan
2 Pengirim Ketepatan waktu kirim
Moda transportasi
Frekuensi pengiriman
3 Aspek Financial Harga
Diskon
Jaminan
Pembayaran
Pelayanan Fleksibilitas
Kompetensi petugas kontak
4 penanganan komplain
Responsive
Kekuatan Modal
Lokasi
5 Kondisi Perusahaan Manajemen
Hubungan dengan Pekerja
Kapasitas
Berikut akan dicontohkan perhitungan AHP dengan multi responden

Tahap 1 : Perbandingan Berpasangan


Pada tahap ini, Perbandingan dilakukan secara berpasangan antara masing-masing kriteria
dengan masing-masing alternatif. Data Perbandingan diperoleh dari Kuesioner yang isi oleh
sumber ahli.

Table 3. Kuesioner Kriteria Responden 1


Skala
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aspek Financial v Kualitas
Aspek Financial v Pelayanan
Aspek Financial v Pengiriman
Aspek Financial v Perusahaan
Kualitas v Pelayanan
Kualitas v Pengiriman
Kualitas v Perusahaan
Pelayanan v Pengiriman
Pelayanan v Perusahaan
Pengirim v Perusahaan

Table 4. Kuesioner Kriteria Responden 2


Skala
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aspek Financial v Kualitas
Aspek Financial v Pelayanan
Aspek Financial v Pengiriman
Aspek Financial v Perusahaan
Kualitas v Pelayanan
Kualitas v Pengiriman
Kualitas v Perusahaan
Pelayanan v Pengiriman
Pelayanan v Perusahaan
Pengirim v Perusahaan

Table 5. Kuesioner Kriteria Responden 3


Skala
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aspek Financial v Kualitas
Aspek Financial v Pelayanan
Aspek Financial v Pengiriman
Aspek Financial v Perusahaan
Kualitas v Pelayanan
Kualitas v Pengiriman
Kualitas v Perusahaan
Pelayanan v Pengiriman
Pelayanan v Perusahaan
Pengiriman v Perusahaan
Kuesioner diatas akan menunjukkan perbandingan kepentingan dari kriteria – kriteria yang
tersedia yang selanjutnya akan dijelaskan pada matrik pairwise perbandingan berikut

Table 6. Matrik Perbandingan Berpasangan Responden 1

Aspek Finansial Kualitas Pelayanan Pengiriman Perusahaan


Aspek Finansial 1 1/3 2 1/2 1
Kualitas 3 1 4 4 2
Pelayanan 1/2 1/4 1 1 2
Pengiriman 2 1/4 1 1 2
Perusahaan 1 1/2 1/2 1/2 1

Table 7. Matrik Perbandingan Berpasangan Responden 2

Aspek Finansial Kualitas Pelayanan Pengiriman Perusahaan


Aspek Finansial 1 1/4 3 1/3 1
Kualitas 4 1 4 3 2
Pelayanan 1/3 1/4 1 2 1
Pengiriman 3 1/3 1/2 1 3
Perusahaan 1 1/2 1 1/3 1

Table 8. Matrik Perbandingan Berpasangan Responden 3

Aspek Finansial Kualitas Pelayanan Pengiriman Perusahaan


Aspek Finansial 1 1/2 1/4 1 2
Kualitas 2 1 3 3 3
Pelayanan 1/4 1/3 1 1/3 1
Pengiriman 2 1/3 3 1 2
Perusahaan 1/2 1/2 1 1/2 1
Tahap 2 Hitung Rata-rata Geometrik
Pada tahap ini hasil dari pairwise masing-masing responden dijadikan satu tabel dan diubah nilainya
dalam bentuk desimal kemudian dihitung geomean seperti pada tabel dibawah ini
Rumus :

Table 11. Contoh Tabel Perhitungan Geomean (Rata-rata Geometrik)

Aspek Finansial Aspek Finansial Aspek Finansial Aspek Finansial


Responden
vs Kualitas vs Pelayanan vs Pengiriman vs Perusahaan
1 0,33 2 0,5 1
2 0,25 3 0,33 1
3 0,5 0,25 1 2
Geomean 0,3455 1,1447 0,5485 1,2599
Hitunglah untuk seluruh matrik rata-rata geometric dari jawaban ke-3 responden tersebut (Gunakan
Excel).
Diperolehkan table matrik berpasangan hasil rata-rata geometric.

Tahap 3 Perbandingan berpasangan geomean:


Pada tahap ini caranya sama dengan tahap pertama, dan terbentuklah tabel perbandingan
berpasangan menggunakan hasil dari rata-rata geometrik. Setelah dilakukan perbandingan
berpasangan, selanjutnya adalah dengan menjumlahkan tiap kolom sel

Table 9. Tabel Perbandingan berpasangan Rata-Rata Geometrik

Finansial Kualitas Pelayanan Pengiriman Perusahaan

Finansial 1 0,3455 1,1447 0,5485 1,2599


Kualitas 2,8845 1 3,6342 3,3019 2,2894
Pelayanan 0,3467 0,2500 1 0,8736 1,2599
Pengiriman 2,2894 0,3029 1,1447 1 2,2894
Perusahaan 0,7937 0,5000 0,7937 0,4368 1
TOTAL 7,31 2,40 7,72 6,16 8,10
Tahap 4 Menghitung Priority Weight:
Untuk menghitung matrik prioritas, pertama, dengan membagi nilai tiap sel dengan jumlah
tiap kolom yang sesuai (sel yang dijumlahkan dalam bentuk desimal). Kemudian rata -
ratakan hasil pembagian per baris untuk mendapatkan nilai bobot

Table 10. Tabel Priority Weight


Aspek Kualitas Pelayanan Pengiriman Perusahaan Priority
Finansial Weight
Finansial 0,14 0,14 0,15 0,09 0,16 0,1347
Kualitas 0,39 0,42 0,47 0,54 0,28 0,4202
Pelayanan 0,05 0,10 0,13 0,14 0,16 0,1157
Pengiriman 0,31 0,13 0,15 0,16 0,28 0,2065
Perusahaan 0,11 0,21 0,10 0,07 0,12 0,1228

Tahap 5 Menghitung Consistency Ratio:


1) Mengalikan matrik kriteria dengan bobot

1 0,3455 1,1447 0,5485 1,2599 0,1347 0,6804291


2,8845 1 3,6342 3,3019 2,2894 x 0,4202 = 2,1925442
0,3467 0,2500 1 0,8736 1,2599 0,1157 0,6026587
2,2894 0,3029 1,1447 1 2,2894 0,2065 1,0559576

2) Mengitung ( ƛ)
Perhitungan lamda, didapatkan dari hasil matrik perhitungan dibagi dengan bobot

Hasil Perkalian
matrik : Bobot = ƛ
0,680429127 0,1347 5,0498574
2,192544232 0,4202 5,2181560
0,602658776 : 0,1157 = 5,2080800
1,055957699 0,2065 5,1130079
0,621926338 0,1228 5,0628227

3) Menghitung ( ƛ) Max
Didapatkan dari rata – rata seluruh ƛ
5,05 + 5,22 + 5,21 + 5,11 + 5,06
ƛ Max = = 5,1304
5
4) Perhitungan Index Consistency (CI)

CI = (5,3066 − 5 ) / (5-1) = 0,0326

5) Perhitungan Ratio Consistency (CR) CR dianggap konsisten bila < 0,1


Karena CR = CI/ RI, maka untuk mendapatkan Random Index (RI) akan menggunakan
tabel
Random Index berikut :

Pada contoh soal n= 5, dan CI = 0,0767

Maka CR = 0,0326 / 1,21 = 0,0291 (Konsisten, krn kurang dari 0,1)

Tahap 6 Hasil Bobot:


Setelah melalui perhitungan – perhitungan di atas, tahap akhir dari penentuan ini adalah dengan
mengalikan kriteria dengan setiap bobot sub – kriteria.

Table 11. Tabel Hasil bobot Kriteria

No Kriteria Bobot Sub kriteria Bobot Supplier A Supplier B Supplier C


Kriteria Sub
Kriteria
1 Kualitas 0,1347 Jumlah ditolak
Ketersediaan
Kesesuaian Spek
Keseragaman
Kemasan
2 Pengirim 0,4202 Ketepatan waktu kirim
Moda transportasi
Frekuensi pengiriman
3 Aspek Financial 0,1157 Harga
Diskon
Jaminan
Pembayaran
Pelayanan 0,2065 Fleksibilitas
Kompetensi petugas kontak
4 penanganan komplain
Responsive
0,1228 Kekuatan Modal
Lokasi
5 Kondisi Manajemen
Perusahaan Hubungan dengan Pekerja
Kapasitas
Kegiatan Praktikum

Tujuan Praktikum
Setelah praktikum ini dilakukan diharapkan mahasiswa dapat :
1) Memahami cara menilai kinerja supplier dengan menggunakan metode AHP
2) Menilai kinerja supplier sebagai dasar pengambilan keputusan selanjutnya

Alat dan Bahan Praktikum


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Data dan informasi
2. Komputer/Laptop
3. Alat tulis

Berikut hasil pengisian kuesioner dari 3 responden:

Table 15. Kuesioner Kriteria Kualitas Responden 1


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah ditolak v Kemasan
Jumlah ditolak v Keseragaman
Jumlah ditolak v Kesesuaian Spek
Jumlah ditolak v Ketersediaan
Kemasan v Keseragaman
Kemasan v Kesesuaian Spek
Kemasan v Ketersediaan
Keseragaman v Kesesuaian Spek
Keseragaman v Ketersediaan
Kesesuaian spek v Ketersediaan

Table 16. Kuesioner Kriteria Kualitas Responden 2


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah ditolak v Kemasan
Jumlah ditolak v Keseragaman
Jumlah ditolak v Kesesuaian Spek
Jumlah ditolak v Ketersediaan
Kemasan v Keseragaman
Kemasan v Kesesuaian Spek
Kemasan v Ketersediaan
Keseragaman v Kesesuaian Spek
Keseragaman v Ketersediaan
Kesesuaian spek v Ketersediaan
Table 17. Kuesioner Kriteria Kualitas Responden 3
Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah ditolak v Kemasan
Jumlah ditolak v Keseragaman
Jumlah ditolak v Kesesuaian Spek
Jumlah ditolak v Ketersediaan
Kemasan v Keseragaman
Kemasan v Kesesuaian Spek
Kemasan v Ketersediaan
Keseragaman v Kesesuaian Spek
Keseragaman v Ketersediaan
Kesesuaian spek v Ketersediaan

Table 18. Kuesioner Kriteria Pengiriman Responden 1


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketepatan v Moda
waktu kirim transportasi
Ketepatan v Frekuensi
waktu kirim pengiriman
Moda v Frekuensi
transportasi pengiriman

Table 19. Kuesioner Kriteria Pengiriman Responden 2


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketepatan v Moda
waktu kirim transportasi
Ketepatan v Frekuensi
waktu kirim pengiriman
Moda v Frekuensi
transportasi pengiriman

Table 20. Kuesioner Kriteria Pengiriman Responden 3


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketepatan v Moda
waktu kirim transportasi
Ketepatan v Frekuensi
waktu kirim pengiriman
Moda v Frekuensi
transportasi pengiriman

Table 21. Kuesioner Kriteria Aspek Financial Responden 1


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Diskon v Harga
Diskon v Jaminan
Diskon v Pembayaran
Harga v Jaminan
Harga v Pembayaran
Jaminan v Pembayaran
Table 22. Kuesioner Kriteria Aspek Financial Responden 2
Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Diskon v Harga
Diskon v Jaminan
Diskon v Pembayaran
Harga v Jaminan
Harga v Pembayaran
Jaminan v Pembayaran

Table 23. Kuesioner Kriteria Aspek Financial Responden 3


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Diskon v Harga
Diskon v Jaminan
Diskon v Pembayaran
Harga v Jaminan
Harga v Pembayaran
Jaminan v Pembayaran

Table 24. Kuesioner Kriteria Pelayanan Responden 1


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fleksibilitas v Kompetensi
petugas kontak
Fleksibilitas v Penanganan
komplain
Fleksibilitas v Responsive
Kompetensi v Penanganan
komplain
Kompetensi v Responsive
Penanganan v Responsive
komplain

Table 25. Kuesioner Kriteria Pelayanan Responden 2


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fleksibilitas v Kompetensi
petugas kontak
Fleksibilitas v Penanganan
komplain
Fleksibilitas v Responsive
Kompetensi v Penanganan
komplain
Kompetensi v Responsive
Penanganan v Responsive
komplain
Table 26. Kuesioner Kriteria Pelayanan Responden 3
Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fleksibilitas v Kompetensi
petugas kontak
Fleksibilitas v Penanganan
komplain
Fleksibilitas v Responsive
Kompetensi v Penanganan
komplain
Kompetensi v Responsive
Penanganan v Responsive
komplain

Table 27. Kuesioner Kriteria Kondisi Perusahaan Responden 1


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hubungan dengan v Kapasitas
Pekerja
Hubungan dengan v Kekuatan
Pekerja Modal
Hubungan dengan v Lokasi
Pekerja
Hubungan dengan v Manajemen
Pekerja
Kapasitas v Kekuatan
Modal
Kapasitas v Lokasi

Kapasitas v Manajemen
Kekuatan Modal v Lokasi

Kekuatan Modal v Manajemen


Lokasi v Manajemen

Table 28. Kuesioner Kriteria Kondisi Perusahaan Responden 2


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hubungan dengan v Kapasitas
Pekerja
Hubungan dengan v Kekuatan
Pekerja Modal
Hubungan dengan v Lokasi
Pekerja
Hubungan dengan v Manajemen
Pekerja
Kapasitas v Kekuatan
Modal
Kapasitas v Lokasi

Kapasitas v Manajemen
Kekuatan Modal v Lokasi

Kekuatan Modal v Manajemen


Lokasi v Manajemen

Table 29. Kuesioner Kriteria Kondisi Perusahaan Responden 3


Sub Kriteria Skala Sub Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hubungan dengan v Kapasitas
Pekerja
Hubungan dengan v Kekuatan
Pekerja Modal
Hubungan dengan v Lokasi
Pekerja
Hubungan dengan v Manajemen
Pekerja
Kapasitas v Kekuatan
Modal
Kapasitas v Lokasi

Kapasitas v Manajemen
Kekuatan Modal v Lokasi

Kekuatan Modal v Manajemen


Lokasi v Manajemen

Table 30. Kuesioner Sub Kriteria Jumlah ditolak Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 31. Kuesioner Sub Kriteria Jumlah ditolak Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 32 Kuesioner Sub Kriteria Jumlah ditolak Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 33. Kuesioner Sub Kriteria Ketersediaan Responden 1
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 34. Kuesioner Sub Kriteria Ketersediaan Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 35. Kuesioner Sub Kriteria Ketersediaan Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 36. Kuesioner Sub Kriteria Kesesuaian Spesifikasi Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 37. Kuesioner Sub Kriteria Kesesuaian Spesifikasi Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 38. Kuesioner Sub Kriteria Kesesuaian Spesifikasi Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 39. Kuesioner Sub Kriteria Keseragaman Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 40. Kuesioner Sub Kriteria Keseragaman Responden 2
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 41. Kuesioner Sub Kriteria Keseragaman Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 42. Kuesioner Sub Kriteria Kemasan Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 43. Kuesioner Sub Kriteria Kemasan Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 44. Kuesioner Sub Kriteria Kemasan Responden 3
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 45. Kuesioner Sub Kriteria Ketepatan waktu kirim Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 46. Kuesioner Sub Kriteria Ketepatan waktu kirim Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 47. Kuesioner Sub Kriteria Ketepatan waktu kirim Responden 3
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 48. Kuesioner Sub Kriteria Moda transportasi Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 49. Kuesioner Sub Kriteria Moda transportasi Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 50. Kuesioner Sub Kriteria Moda transportasi Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 51. Kuesioner Sub Kriteria Frekuensi pengiriman 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 52. Kuesioner Sub Kriteria Frekuensi pengiriman Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 53. Kuesioner Sub Kriteria Frekuensi pengiriman Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 54. Kuesioner Sub Kriteria Harga Responden 1
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 55. Kuesioner Sub Kriteria Harga Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 56. Kuesioner Sub Kriteria Harga Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 57. Kuesioner Sub Kriteria Diskon Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 58. Kuesioner Sub Kriteria Diskon Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 59. Kuesioner Sub Kriteria Diskon Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 60. Kuesioner Sub Kriteria Jaminan Responden 1
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 61. Kuesioner Sub Kriteria Jaminan Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 62. Kuesioner Sub Kriteria Jaminan Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 63. Kuesioner Sub Kriteria Pembayaran Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 64. Kuesioner Sub Kriteria Pembayaran Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 65. Kuesioner Sub Kriteria Pembayaran . Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 66. Kuesioner Sub Kriteria Fleksibilitas Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 67. Kuesioner Sub Kriteria Fleksibilitas Responden 2
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 68. Kuesioner Sub Kriteria Fleksibilitas. Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 69. Kuesioner Sub Kriteria Kompetensi petugas kontak Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 70. Kuesioner Sub Kriteria Kompetensi petugas kontak Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 71. Kuesioner Sub Kriteria Kompetensi petugas kontak. Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 72. Kuesioner Sub Kriteria Penanganan komplain Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 73. Kuesioner Sub Kriteria Penanganan komplain Responden 2
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 74. Kuesioner Sub Kriteria Penanganan komplain Responden 3
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 75. Kuesioner Sub Kriteria Responsive Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 76. Kuesioner Sub Kriteria Responsive Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 77. Kuesioner Sub Kriteria Responsive Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 78. Kuesioner Sub Kriteria Kekuatan Modal Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 79. Kuesioner Sub Kriteria Kekuatan Modal Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 80. Kuesioner Sub Kriteria Kekuatan Modal Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 81. Kuesioner Sub Kriteria Lokasi Responden 1
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 82. Kuesioner Sub Kriteria Lokasi Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 83. Kuesioner Sub Kriteria Lokasi Responden 3
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 84. Kuesioner Sub Kriteria Manajemen Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 85. Kuesioner Sub Kriteria Manajemen Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 86. Kuesioner Sub Kriteria Manajemen. Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 87. Kuesioner Sub Kriteria Hubungan dengan Pekerja Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C
Table 88. Kuesioner Sub Kriteria Hubungan dengan Pekerja Responden 2
Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 89. Kuesioner Sub Kriteria Hubungan dengan Pekerja. Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 90. Kuesioner Sub Kriteria Kapasitas Responden 1


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 91. Kuesioner Sub Kriteria Kapasitas Responden 2


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Table 92. Kuesioner Sub Kriteria Kapasitas Responden 3


Alternatif skala Alternatif
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A v B
A v C
B v C

Tahapan Pengerjaan

1. Tugas Praktikum dikerjakan Individu menggunakan Microsoft Excel.


2. Masing masing mahasiswa hanya menghitung bobot sub kriteria dan bobot masing-masing supplier
dari tiap sub kriteria yang diminta.
3. Ketentuan pengisian akan diberitahukan pada saat jam praktikum.
4. Nama supplier diganti dengan nama masing-masing mahasiswa. Apabila nama terdiri dari 3
kata maka supplier 1 diganti dengan kata pertama dari nama kalian masing-masing, supplier 2
diganti dengan kata kedua, dst. Untuk nama yang hanya terdiri dari 2 kata maka supplier 3 diganti
dengan nama asdosnya.
5. Hasil pengerjaan tugas dikumpulkan lewat elearning sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
6. Lengkapilah tabel yang sudah diberikan pada google sheet sesuai dengan ketentuan pengerjaan
masing-masing individu.

Anda mungkin juga menyukai