Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ni Komang Wri Aryantini

NIM : 1915644028
No.Absen : 03
Kelas : 7D/ D4 Akuntansi Manajerial
Mata Kuliah : Audit Manajemen

JAWABAN ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS)

1. Dalam audit manajemen pendekatan dilakukan berdasatkan balance scorecard, mengapa


demikian jelaskan dilengkapi dengan contoh!
Jawaban:
Sesuai dengan pengertiannya balance scorecard merupakan suatu sistem/metode pengukuran
keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang
dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan strategic
business process dimana value proposition dapat sampai dengan efektif kepada konsumen
dan pada akhirnya tercapai target keuangan yang strategis. Karena pada dasarnya suatu
manajemen perusahaan selalu dituntut untuk berkembang secara terencana dan terukur
sehingga memerlukan peta perjalanan menghadapi masa depan yang tidak pasti, memerlukan
langkah-langkah strategis, dan perlu mengarahkan kemampuan dan komitmen SDM untuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Maka dari itu dalam melakukan audit manajemen
perusahaan harus melakukan konsep pendekatan berdasarkan balance scorecard untuk
menilai efisiensi dan efektifitas manajemen perusahaan melalui keempat perspektif yang
saling berkaitan, berorientasi kepada aspek keuangan dan non keuangan, yaitu perspektif
finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta persfektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Sehingga pengukuran kenerja dengan pendekatan balance
scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian
merubahnya menjadi tindakan yang lebih operasional sehingga unsur dalam perusahaan
mengerti dan paham peran dan tanggung jawabnya dalam perusahaan, mendorong
tercapainya hasil masa depan yang diinginkan. Konsep balance scorecard memiliki peran
dalam audit manajemen yakni memperluas perspektif dalam setiap tahap sistem audit
manajemen, membuat fokus manajemen menjadi seimbang, mengaitkan berbagai sasaran
secara koheren, dan mengukur kinerja secara kuantitatif.
Contoh penerapan balance scorecard yaitu pada perusahaan PT Hananjaya Mandala
Sampoerna Tbk tahun 2020 yang merupakan salah satu perusahaan rokok yang ada di
Indonesia. Dalam implementasiannya diukur menggunakan 4 perspektif yaitu:
a. Perspektif Finansial
Perspektif keuangan digunakan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan dengan menggunakan analisis penjualan periode tahun 2017-2019 dengan
membandingkan data empat tahun terakhir menggunakan Current Ratio, Net Profit
Margin, Return of Assets, dan Return of Equity.
b. Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan digunakan sebagai tolak ukur dalam melakukan perluasan pasar
dengan menggunakan indicator peningkatan jumlah pelanggan baru dalam setahun.
Dalam memperluas pasar, perusahaan menambah jumlah distributornya dan
meningkatkan penjualan ekspor.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal sebagai tolak ukut untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dengan menggunakan indikator kepuasan pelanggan. Target yang dicapai
yaitu pelanggan menerima tingkat pelayanan yang baik dan konsisten, hal ini dapat
tercapai dengan cara melakukan proses inovasi (mengeluarkan suatu produk baru),
proses operasi, dan proses pasca penjualan.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan
kualitas SDM dengan menggunakan indikator peningkatan motivasi dan etos kerja
karyawan. Target yang dicapai yaitu peningkatan dan perbaikan kinerja yang
berkesinambungan, dimana dalam hal ini PT HM Sampoerna Tbk memberikan motivasi
kepada karyawannya melaui total rewards dan penghargaan, proyek (PBO) untuk proses
kerja kolaboratif dan inovatif, menggunakan ‘equal salary certification’ yang
memastikan bahwa perusahaan memberikan remunerasi yang sama bagi karyawan pria
dan Wanita,

2. Melakukan audit manajemen menerapkan konsep dari audit manajemen, jelaskan kerangka
konsep audit manajemen kepastian mutu!
Jawaban:
Audit manajemen kepastian mutu dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian aktifitas
organisasi terhadap standar sistem manajemen mutu yang telah ditentukan serta efektivitas
dari penerapan sistem tersebut. Karakteristik utama dari audit mutu, yang merupakan suatu
audit mengenai sistem kepastian mutu dan unsur-unsur individualnya adalah tidak terbatas
pada audit suatu sistem, akan tetapi termasuk proses, produk, dan jasa, ini dapat
dipertimbangkan sebagai sub sistem. Adanya inisiatif dari manajemen untuk melakukan audit
manajemen kepastian mutu sehingga Auditor dapat menentukan perencanaan audit seperti
menentukan lingkup audit manajemen kepastian mutu yang mencakup aspek internal dan
eksternal, sistem, produk, proses, lokasi dan organisasi, garis dasar (baseline) dan regular,
serta khusus dan komprehensif. Apabila sudah ditentukan selanjutnya dapat menelaah
mengenai sistem mutu dari auditee, setelah itu menyiapkan audit berupa persetujuan rencana
audit, penugasan audit dan menyiapkan dokumen. Pelaksanaan audit ini berupa pengumpulan
dan pengujian bukti audit. Jika efektivitas dan efisiensi kepastian mutu sudah dilakukan dan
memberikan keyakinan bahwa mutu perusahaan sudah baik dan sesuai standar maka harus
ditingkatkan lagi. Jika efektivitas dan efisiensi kepastian mutu belum memberikan keyakinan
bahwa mutu perusahaan sudah sesuai dengan standar maka auditor memberikan rekomendasi
audit ke pada perusahaan. Hasil audit kepastian mutu adalah laporan yang berisi temuan-
temuan berupa deviasi atau penyimpangan dari standar yang telah ditentukan dan tindakan
korektif yang direkomendasikan kepada manajemen dan fungsi perusahaan yang terkait.
Dengan informasi hasil penilaian auditor dan rekomendasi yang disampaikan, akan
memungkinkan pimpinan unit operasi melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas maupun produktivitas perusahaan secara lebih terarah.

3. Dalam melakukan audit manajemen harus membuat Kertas Kerja Audit (KKA), terkait
dengan KKA menampilkan: Kriteria, Kondisi, Sebab, Akibat, dan Rekomendasi, jelaskan
apa saja yang yang harus dideskripsikan pada masing-masing hal tersebut (Kriteria, Kondisi,
Sebab, Akibat, dan Rekomendasi) dengan contoh implementasi!
Jawaban:
a. Kriteria merupakan gambaran kebijakan, prosedur, strandar, hukum/regulasi yang
ditetapkan dan harus dipatuhi oleh auditee. Kriteria yang digunakan harus
menggambarkan tujuan yang ingin dicapai manajemen dan kualitas pencapaiannya,
Praktik yang diharapkan mengacu pada prosedur kerja yang lengkap dan dirancang
untuk mencapai tujuan serta bersifat mengikat untuk dipatuhi. Contohnya: suatu
perusahaan yang menjual kain untuk baju yang diproduksi harus dipastikan
mutu/kualitasnya sehingga dalam penetapan harga mampu bekompetitor dengan pesaing
di pasaran.
b. Kondisi merupakan keadaan atau kejadian sebenarnya yang ditemukan auditor selama
proses audit dilaksanakan. Keadaan atau kejadian yang dimaksud di atas adalah meliputi
pelaksanaan prosedur kerja secara actual, situasi operasional, kondisi asset, jumlah yang
sebenarnya tercatat. Kondisi merupakan inti dari temuan audit, oleh karena itu harus
didasarkan pada bukti audit yang kompeten, relevan, lengkap, dan bermanfaat. Auditee
kemungkinan tidak setuju dengan kesimpulan dan interpretasi auditor akan tetapi tidak
dapat menyangkal fakta yang mendasari suatu kondisi. Contohnya: perusahaan tersebut
telah membuat standar mutu dan penetapan harga seperti yang dijelaskan pada poin (a),
akan tetapi pada kondisi aktualnya harga yang ditetapkan oleh perusahaan terlalu tinggi.
c. Sebab merupakan suatu alasan yang rasional atas terjadinya perbedaan antara kondisi
dengan kriteria. Apabila penyimpangan dapat diidentifikasi dan penyebabnya diketahui
maka solusi alternative untuk mengatasi masalah yang dihadapi dapat disusun sehingga
tindakan korektif oleh manajemen dapat terfokus pada upaya untuk mengatasi masalah
tersebut. Contohnya: seperti yang dijelaskan pada poin (a) dan (b) dapat dikatakan
bahwa terjadi perbedaan antara kriteria dan kondisi yang terkait dengah harga jual
produk. Setelah dilakukan analisis oleh auditor, ternyata ditemukan penyebab adanya
kenaikan harga tersebut karena adanya peningkatan harga bahan baku.
d. Akibat dapat diartikan sebagai dampak actual atau potensial yang berkenaan dengan
kondisi yang ditemukan (terutama kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria). Unsur
temuan audit ini diperlukan untuk meyakinkan manajemen bahwa bila kondisi yang
tidak diinginkan dibiarkan akan mengakibatkan kerugian yang signifikan, sehingga
manajemen terdorong untuk melakukan tindakan korektif. Contohnya: Akibat adanya
beban pokok penjualan yang meningkat maka harga jual produk harus dinaikkan juga
sehingga hal ini menyebabkan produk yang dipasarkan tidak dapat bersaing di pasaran.
e. Rekomendasi merupakan solusi atau saran alternative untuk menyelesaikan/ mengatasi
masalah tertentu yang dideskripsikan dalam setiap unsur temuan audit. Contohnya:
solusi atau saran yang dapat disampaikan oleh auditor kepada auditee terkait dengan
masalah harga jual produk tersebut yaitu dengan mencari pemasok bahan baku yang
terbaik yang mampu menyediakan produk dalam jumlah yang besar. Jika perusahaan
sudah mengetahui pada waktu tertentu harga tergolong murah maka perusahaan dapat
membeli bahan baku dengan jumlah yang besar. Dengan demikian saat harga bahan
baku naik, perusahaan sudah memiliki bahan baku dengan harga yang terjangkau. Selain
itu, perusahaan dapat mengantisipasi harga yang tinggi dengan kualitas yang baik
misalnya dengan memperbaiki motif kain, sehingga perusahaan mampu menarik minat
konsumen untuk membeli produknya.

4. Audit manajemen pemasaran memberikan keyakinan bahwa mutu organisasi (perusahaan)


sudah sesuai dengan standar. Untuk membuktikannya auditor harus mengumpulkan bukti,
Jelaskan bukti-bukti apa saja yang harus dikumpulkan dan dengan teknik apa?
Jawaban:
Bukti-bukti yang harus dikumpulkan dalam melakukan audit manajemen kepastian mutu
yaitu meliputi pembagian tugas, pelaksanaan aktivitas, job desc masing-masing karyawan
dan pertanyaan terkait pengendalian intern yang dikumpulkan melalui teknik wawancara.
Bukti lainnya yaitu mengenai penanganan permasalahan dan cara perusahaan meningkatkan
mutu perusahaan yang dikumpulkan melalui teknik observasi. Bukti lainnya yaitu berupa
struktur organisasi perusahaan yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi. Audit
pemasaran yang berharga dan sukses harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Komprehensif, mencakup semua isu utama pemasaran yang dihadapi organisasi, dan
tidak hanya satu atau beberapa masalah.
- Sistematis, melibatkan urutan dan langkah diagnostik yang meliputi lingkungan
pemasaran, sistem pemasaran internal, dan kegiatan pemasaran khusus. Diagnosis diikuti
dengan rencana tindakan korektif melibatkan baik jangka pendek dan proposal jangka
panjang untuk meningkatkan pasar.
- Independen, biasanya dilakukan oleh internal dan eksternal yang memiliki independensi
yang cukup dari departemen pemasaran untuk mencapai kepercayaan manajemen
puncak dan objektivitas diperlukan.
- Periodik, biasanya harus dilakukan secara periodik bukan hanya ketika ada krisis.
Menjanjikan manfaat bagi organisasi yang tampaknya sukses atau jika dalam kesulitan.
5. Salah satu tahapan audit adalah menyajikan laporan audit. Apa saja yang disajikan dalam
laporan tersebut? sebutkan dan jelaskan!
Jawaban:
Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beberapa bagian yang
membutuhkan peningkatan dalam organisasi auditee. Sebagai respon terhadap laporan audit,
pihak-pihak yang terkait kemudian mengembangkan rencana tindakan perbaikan
berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor. Hasil pengembangan tersebut dirumuskan
dan didokumentasikan dalam suatu rencana tindakan korektif yang akan diambil. Yang
disajikan dalam laporan audit tersebut meliputi:
a. Judul laporan
Judul laporan audit harus mencantumkan kata “independen”, misalnya kalimat judul
berupa “Laporan Audit Independen” atau “Pendapat Akuntan Independen”. Kata
independen menunjukkan bahwa audit telah dilakukan secara netral, transparan, dan
akuntabel dalam artian tidak memihak. Namun, jika dikemudian hari ditemukan adanya
keberpihakan auditor terhadap perusahaan yang diaudit maka auditor tersebut wajib
mempertanggungjawabkan.
b. Alamat laporan audit
Mencantumkan alamat dari kantor/institusi/perusahaan yang diaudit. Alamat ini harus
mencerminkan secara spesifik entitas yang telah dilakukan audit.
c. Paragraf pendahuluan
Dalam paragraf pendahuluan memuat tiga pernyataan faktual. Tujuannya yaitu agar
pembaca laporan dapat membedakan mana tanggung jawab pihak manajemen dan
tanggung jawab pihak akuntan publik sebagai auditor. Ada tiga hal yang wajib dimuat
dalam paragraf pendahuluan ini, yakni:
- Suatu pernyataan bahwa auditor telah melaksanakan audit. Pernyataan ini dapat
membedakan mana proses audit, mana proses monitoring dan mana proses evaluasi
saja.
- Menyatakan jenis laporan keuangan yang diaudit, termasuk tanggal neraca serta
periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas.
- Menyatakan bahwa penyiapan serta isi laporan keuangan merupakan tanggung jawab
manajemen, sedangkan tanggung jawab auditor hanyalah sebatas pada pemberian
opini atas laporan keuangan tersebut.
d. Paragraf ruang lingkup
Dalam paragraf ruang lingkup harus memuat beberapa paragraf yang menyatakan bahwa
Auditor secara faktual telah melakukan hal-hal yang disebut dalam proses audit.
Standarnya pernyataan faktual dalam paragraf ruang lingkup harus dimuat beberapa hal
sebagai berikut:
- Kalimat yang menyatakan bahwa audit telah dilakukan berdasarkan prinsip akuntansi
yang berlaku secara umum.
- Kalimat yang menyatakan bahwa program audit telah dirancang untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan salah saji informasi dalam LPJ
keuangan yang disediakan perusahaan.
- Pernyataan bahwa auditor telah memperoleh “keyakinan yang sifatnya memadai”,
istilah ini digunakan karena auditor hanya bisa mengidentifikasi data-data yang
disajikan oleh klien saja, adapun data yang oleh klien sengaja ditutupi bukan
termasuk tanggungjawab auditor. Namun, pernyataan ini juga menunjukkan
konsekuensi bahwa audit yang dilaksanakan telah memiliki tingkat kepastian yang
tinggi.
- Paragraf ruang lingkup juga menyatakan bahwa atas dasar pengujian, audit meliputi
pemeriksaan bukti-bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan laporan
keuangan.
e. Paragraf pendapat
Dalam paragraf pendapat berisikan kesimpulan dan pernyataan pendapat akuntan publik
terhadap perusahaan yang didasarkan atas hasil audit-nya. Pernyataan dalam paragraf
pendapat ini tidaklah bersifat mutlak, akan tetapi pendapat ini muncul atas
profesionalisme seorang auditor. Dalam paragraf terakhir ini, auditor wajib menyatakan
pendapatnya mengenai hasil dari proses audit secara keseluruhan, dan juga kesimpulan
berdasarkan prinsip akuntasi yang secara umum berlaku. Adapun jenis-jenis pendapat
yang akan diberikan auditor terhadap hasil auditnya yaitu WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian), WDP (Wajar dengan Pengecualian), TW (Tidak Wajar), dan Tidak
Menyatakan Pendapat
f. Nama KAP bersangkutan
Pada bagian ini disebut dengan jelas nama kantor auditor yang telah melaksanakan audit
atas suatu perusahaan/instansi tertentu.
g. Tanda tangan
Sebagai bentuk perkembangan teknologi, tanda tangan ini bisa dalam bentuk elektronik
dan atau tanda tangan manual dengan tinta biasa. Tanda tangan KAP
h. Tanggal pelaporan
Tanggal pelaporan audit adalah tanggal ketika auditor menyelesaikan prosedur audit.

6. Bagaimana seharusnya rekomendasi dirumuskan agar mampu mendorong komitmen


manajemen dalam melakukan perbaikan proses dan kinerja?
Jawaban:
Dalam merumuskan rekomendasi tindakan yang dapat dilakukan Auditor agar mampu
mendorong komitmen manajemen dalam melakukan perbaikan proses dan kinerja yakni
dengan memperhatikan Audit Sumber Daya (SDM). Audit sumber daya manusia
menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktifitas yang terjadi pada perusahaan
dalam rangka memastikan apakah aktifitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien
dan efektif dalam mencapai tujuannya dan memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai
kekurangan yang masih terjadi pada aktivitas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja
dari program/aktivitas tersebut. Audit bisa dilakukan terhadap satu divisi atau departemen,
atau mungkin juga dilakukan terhadap keseluruhan organisasi. Dari hasil audit akan
diketahui apakah kebutuhan potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan
berbagai hal aktivitas SDM yang masih bisa ditingkatkan kinerjanya. Hal tersebut secara
sistematis dapat membantu manajemen perusahaan untuk menemukan kebijakan apa yang
harus diambil guna meningkatkan efektifitas fungsi kerja karyawannya.
Perumusan rekomendasi agar mampu mendorong komitmen manajemen dalam melakukan
perbaikan proses dan kriteria sebaiknya dilakukan dengan cara membahasnya dengan
manajemen operasional terlebih dahulu sebelum laporan audit tertulis dan diterbitkan.
Rekomendasi yang dirumuskan auditor sebaiknya mencantumkan saran yang dapat
memperbaiki kinerja/ aktivitas yang belum memadai pada perusahaan tersebut dengan
melakukan analisis berdasarkan kriteria, kondisi, sebab, dan akibat yang telah dilakukan oleh
auditor. Diharapkan dengan adanya rekomendasi tersebut aktivitas manajemen yang kurang
memadai akan bisa diperbaiki dimasa yang akan datang agar tidak terulang kembali dan juga
mencegah kemungkinan-kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan terutama
pada pihak manajemen. Sehingga dengan hal tersebut perusahaan akan berjalan lancar,
efeisien, efektif, dan tidak merugikan.

7. Siapa yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan rekomendasi tersebut?


Jawaban:
Pihak yang bertanggungjawab untuk mengimplementasikan rekomendasi yang disarankan
oleh auditor tersebut yaitu manajemen perusahaan yang bersangkutan. Jika rekomendasi
tersebut tidak dilaksanakan oleh perusahaan maka akan memungkinkan merugikan
perusahaan, sehingga untuk menciptakan kondisi aktivitas perusahaan yang efektif, efisien
dan tidak merugikan perusahaan maka rekomendasi tersebut harus diterapkan oleh
manajemen perusahaan. Dalam hal ini internal audit memegang peranan penting dalam
memberikan rekomendasi ke manajemen tentang hasil kinerja karyawan. Kegiatan audit
internal menguji dan menilai efektivitas dan kecukupan sistem pengendalian intern yang ada
dalam perusahaan. Tanpa fungsi audit internal, dewan direksi dan atau pemimpin unit tidak
memiliki sumber informasi intern mengenai kinerja perusahaan. Karena audit internal sangat
berperan aktif dalam mengkontrol dan memeriksa setiap dokumen perusahaan, hal ini
dilakukan agar karyawan tidak memiliki kesempatan melakukan pelanggaran terhadap
Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan.

8. Dalam manajemen audit, koordinasi antara auditor eksternal dan auditor internal sangat
diperlukan sebutkan manfaat yang diperoleh dari masing-masing pihak di atas?
Jawaban:
Manfaat yang diperoleh dari koordinasi antara auditor ekternal dan auditor internal adalah
sebagai berikut:
a. Bagi auditor ekternal:
- Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang operasi bisnis kliennya.
- Hubungan dengan klien menjadi lebih baik.
- Dapat berkonsentrasi pada bidang-bidang yang lebih penting.
- Auditor eksternal lebih mudah menginformasikan kepada audit internal mengenai
setiap hal yang signifikan yang dapat mempengaruhi fungsi audit internal.
- Auditor internal jika bekerja secara efektif maka akan membantu auditor eksternal
sehingga mengurangi risiko pengendalian dan pengujian substantive.
- Audit eksternal memiliki akses atas laporan audit internal.
b. Bagi auditor internal:
- Pelatihan ditingkatkan melalui suatu pertukaran teknik audit, prosedur, ide, informasi
yang baru dan berbeda.
- Mendapat pemahaman yang lebih baik tentang independensi, standar audit dan tujuan
audit serta terpacu untuk menjadi lebih professional.
- Penilaian audit eksternal tentang efektivitas fungsi audit internal dapat bermanfaat.
- Dapat dasaling menyelaraskan fungsi pekerjaan sehingga dapat mencapai kinerja audit
yang maksimal.
- Memperkuat kapasitas dalam mencapai hasil audit yang nantinya disampaikan kepada
stakeholders.
- Dapat mencegah terjadinya miscommunication yang menimbulkan permasalahan dalam
proses pekerjaan audit.

Anda mungkin juga menyukai