NIM : 1915644028
No.Absen : 03
Kelas : 7D/ D4 Akuntansi Manajerial
Mata Kuliah : Audit Manajemen
2. Melakukan audit manajemen menerapkan konsep dari audit manajemen, jelaskan kerangka
konsep audit manajemen kepastian mutu!
Jawaban:
Audit manajemen kepastian mutu dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian aktifitas
organisasi terhadap standar sistem manajemen mutu yang telah ditentukan serta efektivitas
dari penerapan sistem tersebut. Karakteristik utama dari audit mutu, yang merupakan suatu
audit mengenai sistem kepastian mutu dan unsur-unsur individualnya adalah tidak terbatas
pada audit suatu sistem, akan tetapi termasuk proses, produk, dan jasa, ini dapat
dipertimbangkan sebagai sub sistem. Adanya inisiatif dari manajemen untuk melakukan audit
manajemen kepastian mutu sehingga Auditor dapat menentukan perencanaan audit seperti
menentukan lingkup audit manajemen kepastian mutu yang mencakup aspek internal dan
eksternal, sistem, produk, proses, lokasi dan organisasi, garis dasar (baseline) dan regular,
serta khusus dan komprehensif. Apabila sudah ditentukan selanjutnya dapat menelaah
mengenai sistem mutu dari auditee, setelah itu menyiapkan audit berupa persetujuan rencana
audit, penugasan audit dan menyiapkan dokumen. Pelaksanaan audit ini berupa pengumpulan
dan pengujian bukti audit. Jika efektivitas dan efisiensi kepastian mutu sudah dilakukan dan
memberikan keyakinan bahwa mutu perusahaan sudah baik dan sesuai standar maka harus
ditingkatkan lagi. Jika efektivitas dan efisiensi kepastian mutu belum memberikan keyakinan
bahwa mutu perusahaan sudah sesuai dengan standar maka auditor memberikan rekomendasi
audit ke pada perusahaan. Hasil audit kepastian mutu adalah laporan yang berisi temuan-
temuan berupa deviasi atau penyimpangan dari standar yang telah ditentukan dan tindakan
korektif yang direkomendasikan kepada manajemen dan fungsi perusahaan yang terkait.
Dengan informasi hasil penilaian auditor dan rekomendasi yang disampaikan, akan
memungkinkan pimpinan unit operasi melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas maupun produktivitas perusahaan secara lebih terarah.
3. Dalam melakukan audit manajemen harus membuat Kertas Kerja Audit (KKA), terkait
dengan KKA menampilkan: Kriteria, Kondisi, Sebab, Akibat, dan Rekomendasi, jelaskan
apa saja yang yang harus dideskripsikan pada masing-masing hal tersebut (Kriteria, Kondisi,
Sebab, Akibat, dan Rekomendasi) dengan contoh implementasi!
Jawaban:
a. Kriteria merupakan gambaran kebijakan, prosedur, strandar, hukum/regulasi yang
ditetapkan dan harus dipatuhi oleh auditee. Kriteria yang digunakan harus
menggambarkan tujuan yang ingin dicapai manajemen dan kualitas pencapaiannya,
Praktik yang diharapkan mengacu pada prosedur kerja yang lengkap dan dirancang
untuk mencapai tujuan serta bersifat mengikat untuk dipatuhi. Contohnya: suatu
perusahaan yang menjual kain untuk baju yang diproduksi harus dipastikan
mutu/kualitasnya sehingga dalam penetapan harga mampu bekompetitor dengan pesaing
di pasaran.
b. Kondisi merupakan keadaan atau kejadian sebenarnya yang ditemukan auditor selama
proses audit dilaksanakan. Keadaan atau kejadian yang dimaksud di atas adalah meliputi
pelaksanaan prosedur kerja secara actual, situasi operasional, kondisi asset, jumlah yang
sebenarnya tercatat. Kondisi merupakan inti dari temuan audit, oleh karena itu harus
didasarkan pada bukti audit yang kompeten, relevan, lengkap, dan bermanfaat. Auditee
kemungkinan tidak setuju dengan kesimpulan dan interpretasi auditor akan tetapi tidak
dapat menyangkal fakta yang mendasari suatu kondisi. Contohnya: perusahaan tersebut
telah membuat standar mutu dan penetapan harga seperti yang dijelaskan pada poin (a),
akan tetapi pada kondisi aktualnya harga yang ditetapkan oleh perusahaan terlalu tinggi.
c. Sebab merupakan suatu alasan yang rasional atas terjadinya perbedaan antara kondisi
dengan kriteria. Apabila penyimpangan dapat diidentifikasi dan penyebabnya diketahui
maka solusi alternative untuk mengatasi masalah yang dihadapi dapat disusun sehingga
tindakan korektif oleh manajemen dapat terfokus pada upaya untuk mengatasi masalah
tersebut. Contohnya: seperti yang dijelaskan pada poin (a) dan (b) dapat dikatakan
bahwa terjadi perbedaan antara kriteria dan kondisi yang terkait dengah harga jual
produk. Setelah dilakukan analisis oleh auditor, ternyata ditemukan penyebab adanya
kenaikan harga tersebut karena adanya peningkatan harga bahan baku.
d. Akibat dapat diartikan sebagai dampak actual atau potensial yang berkenaan dengan
kondisi yang ditemukan (terutama kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria). Unsur
temuan audit ini diperlukan untuk meyakinkan manajemen bahwa bila kondisi yang
tidak diinginkan dibiarkan akan mengakibatkan kerugian yang signifikan, sehingga
manajemen terdorong untuk melakukan tindakan korektif. Contohnya: Akibat adanya
beban pokok penjualan yang meningkat maka harga jual produk harus dinaikkan juga
sehingga hal ini menyebabkan produk yang dipasarkan tidak dapat bersaing di pasaran.
e. Rekomendasi merupakan solusi atau saran alternative untuk menyelesaikan/ mengatasi
masalah tertentu yang dideskripsikan dalam setiap unsur temuan audit. Contohnya:
solusi atau saran yang dapat disampaikan oleh auditor kepada auditee terkait dengan
masalah harga jual produk tersebut yaitu dengan mencari pemasok bahan baku yang
terbaik yang mampu menyediakan produk dalam jumlah yang besar. Jika perusahaan
sudah mengetahui pada waktu tertentu harga tergolong murah maka perusahaan dapat
membeli bahan baku dengan jumlah yang besar. Dengan demikian saat harga bahan
baku naik, perusahaan sudah memiliki bahan baku dengan harga yang terjangkau. Selain
itu, perusahaan dapat mengantisipasi harga yang tinggi dengan kualitas yang baik
misalnya dengan memperbaiki motif kain, sehingga perusahaan mampu menarik minat
konsumen untuk membeli produknya.
8. Dalam manajemen audit, koordinasi antara auditor eksternal dan auditor internal sangat
diperlukan sebutkan manfaat yang diperoleh dari masing-masing pihak di atas?
Jawaban:
Manfaat yang diperoleh dari koordinasi antara auditor ekternal dan auditor internal adalah
sebagai berikut:
a. Bagi auditor ekternal:
- Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang operasi bisnis kliennya.
- Hubungan dengan klien menjadi lebih baik.
- Dapat berkonsentrasi pada bidang-bidang yang lebih penting.
- Auditor eksternal lebih mudah menginformasikan kepada audit internal mengenai
setiap hal yang signifikan yang dapat mempengaruhi fungsi audit internal.
- Auditor internal jika bekerja secara efektif maka akan membantu auditor eksternal
sehingga mengurangi risiko pengendalian dan pengujian substantive.
- Audit eksternal memiliki akses atas laporan audit internal.
b. Bagi auditor internal:
- Pelatihan ditingkatkan melalui suatu pertukaran teknik audit, prosedur, ide, informasi
yang baru dan berbeda.
- Mendapat pemahaman yang lebih baik tentang independensi, standar audit dan tujuan
audit serta terpacu untuk menjadi lebih professional.
- Penilaian audit eksternal tentang efektivitas fungsi audit internal dapat bermanfaat.
- Dapat dasaling menyelaraskan fungsi pekerjaan sehingga dapat mencapai kinerja audit
yang maksimal.
- Memperkuat kapasitas dalam mencapai hasil audit yang nantinya disampaikan kepada
stakeholders.
- Dapat mencegah terjadinya miscommunication yang menimbulkan permasalahan dalam
proses pekerjaan audit.