Studi Kasus
1. Berikan contoh real bagaimana saudara dalam menyusun program jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek serta pencapaian goal nya dalam Key Performance Indicator
(KPI) berdasarkan Strategic Management Process ?
2. Dalam pengambilan keputusan bisnis yang bersifat strategik, hal apa saja yang harus
diperhatikan oleh Direksi Perusahaan?
3. Apa yang dimaksud dengan Governance, Risk & Compliance (GRC), terangkan secara detail
keterkaitannya.
4. Dengan tata nilai penilaian efektivitas kontrol proses bisnis sbb :
a. Dengan penilaian/Skor 5 itu Sangat efektif. Proses bisnis dijalankan dengan sangat
efektif dan memenuhi semua standar yang ditetapkan.
b. Dengan penilaian/Skor 4 itu Efektif. Proses bisnis dijalankan dengan efektif dan
memenuhi hampir semua standar yang ditetapkan.
c. Dengan penilaian/Skor 3 itu Sebagian efektif. Proses bisnis dijalankan dengan sebagian
efektif dan memenuhi beberapa standar yang ditetapkan.
d. Dengan penilaian/Skor 2 itu Kurang efektif. Proses bisnis dijalankan dengan kurang
efektif dan hanya memenuhi sedikit standar yang ditetapkan.
e. Dengan penilaian/Skor 1 itu Tidak efektif. Proses bisnis dijalankan dengan tidak efektif
dan tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Penting diingat bahwa penilaian efektivitas kontrol proses bisnis harus dilakukan secara
objektif dan harus didasarkan pada kriteria yang jelas dan dapat diukur. Selain itu,
perusahaan harus melakukan evaluasi terus-menerus dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas kontrol proses bisnis
5. Yang menjadi problem Perusahaan terkait dengan integrasi proses bisnis, apabila struktur
organisasi sering berubah seiring terjadi pergantian Direksi, Kapabilitas Human Capital
terkait dengan Pengatahuan, kecakapan kerja dan sikap kerja yang beragam dikaitkan
dengan beragam asal daerah dan etos kerja yakni
a. Konflik dalam proses bisnis: Pergantian Direksi seringkali menyebabkan perubahan
dalam struktur organisasi, yang dapat menyebabkan konflik dalam proses bisnis
seperti duplikasi tugas, komunikasi yang kurang efektif, dan ketidaksepakatan dalam
pengambilan keputusan.
b. Kurangnya kesinambungan: Pergantian Direksi juga dapat menyebabkan kurangnya
kesinambungan dalam proses bisnis, karena setiap Direksi baru cenderung memiliki
pandangan dan tujuan yang berbeda dari Direksi sebelumnya.
c. Kurangnya kapabilitas human capital: Human capital yang beragam asal daerah dan
etos kerja dapat menyebabkan masalah dalam pengelolaan perusahaan, karena
kecakapan kerja dan sikap kerja yang berbeda dapat menyebabkan kesulitan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
d. Kurangnya kesesuaian: kurangnya kesesuaian dalam pengatahuan, kecakapan kerja
dan sikap kerja yang berbeda dari pegawai dapat menyebabkan kesulitan dalam
mencapai tujuan perusahaan dan dalam mengelola proses bisnis
e. Resiko yang tinggi: perubahan yang terjadi dalam struktur organisasi seringkali
menyebabkan resiko yang tinggi dalam proses bisnis, karena kecacatan dalam proses
bisnis dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan.
f. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus menetapkan standar operasional yang
jelas dan diterapkan secara konsisten, melakukan komunikasi yang efektif dengan
pegawai, dan memberikan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapabilitas
human capital. Perusahaan juga harus menyediakan sistem yang memungkinkan untuk
mengevaluasi proses bisnis secara terus-menerus dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah yang muncul
Alhamdulillahirabbil’alamin selesai.
Bandung, 19 januari 2023
Penulis,