Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI

BANDUNG BUSINESS SCHOOL


JAWABAN TUGAS
Kampus 1 : Jl. Cibogo Indah III -  Bodogol, Mekarjaya, Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat
40613
Kampus 2 : Jl.Buah Batu No.26 Kel.Burangrang, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
TUGAS PERTEMUAN 2
Nama Lengkap : Deni Wintara
Nama Dosen : Dr. Supriyadi, S.E., M.Si. & Leni Lukitasari, S.E., M.Si.
NPM/Kelas : 10120132/C2
Jenis Kelamin : Laki-laki
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran
Materi : Perilaku Pasar Konsumen
Kriteria Soal : Mahasiswa NPM Genap

Pertanyaan :
1. Jelaskan definisi perilaku konsumen minimal menurut tiga pendapat!
2. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen? Jelaskan setiap item!
3. Terdapat perbedaan perlakuan terhadap konsumen offline dan konsumen online, jelaskan
perbedaannya!

Pembahasan :
1. a. Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang dan jasa, ide, atau pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. (Kotler dan Keller)
b. Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang dilakukan
individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau
lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-
sumber lainnya. (Gerald Zaldman dalam Hadiyati Fitria dan Endang Ahmad Yani)
c. Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapatkan, dan menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan. (Mangkunegara)
Menurut saya, dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas bahwa perilaku konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI
BANDUNG BUSINESS SCHOOL
JAWABAN TUGAS
Kampus 1 : Jl. Cibogo Indah III -  Bodogol, Mekarjaya, Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat
40613
Kampus 2 : Jl.Buah Batu No.26 Kel.Burangrang, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
2. Faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi
Penjelasan :
a. Budaya
Faktor yang menentukan dasar dari keinginan dan perilaku seseorang yang diperoleh
melalui proses sosialisasi dengan keluarga dan kunci institusi lain yang diturunkan dari
generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang
ada. Dari faktor budaya terbagi menjadi empat bagian, diantara :
- Kebangsaan
Contohnya : Negara Malaysia atau melayu yang memiliki budaya yang berbeda dengan
Bangsa Indonesia yang budayanya sangat beragam dan mempengaruhi prilaku konsumen
setiap bangsanya.
- Agama
Contohnya : Minuman keras di Negara Korea atau Negara yang non muslim
diperbolehkan karena budaya mereka disana seperti itu dan tidak ada larangan dalam
agamanya.Tetapi di Indonesia khususnya yang beragama islam tidak diperbolehkan
untuk meminum minuman keras, sehingga mempengaruhi prilaku konsumen.
- Kelompok ras
Contohnya : Ras kulit hitam atau Negro mempengaruhi prilaku konsumen karena dari
budayanya juga berbeda dengan ras kulit putih.
- Daerah geografis
Contohnya : Cuaca di kutub dengan di padang pasir pasti mempengaruhi prilaku
konsumen karena di kutub membutuhkan sesuatu yang dingin dan di padang pasir
memerlukan sesuatu yang dingin.
Selain itu terdapat Kelas sosial yang dimiliki seseorang memengaruhi keputusan
pembelian. Secara umum, orang-orang dari kelas yang sama akan memiliki minat, nilai dan
perilaku yang sama. Masyarakat kita pada umumnya diklasifikasikan menjadi tiga kelas
sosial yaitu kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Konsumen pada kelas yang berbeda
akan memiliki perilaku pembelian yang berbeda juga. Seperti individu yang termasuk dalam
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI
BANDUNG BUSINESS SCHOOL
JAWABAN TUGAS
Kampus 1 : Jl. Cibogo Indah III -  Bodogol, Mekarjaya, Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat
40613
Kampus 2 : Jl.Buah Batu No.26 Kel.Burangrang, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
kelas atas membeli produk atau layanan yang sesuai dengan statusnya sementara orang kelas
bawah akan hanya membeli produk-produk yang memenuhi kebutuhan dasar mereka saja.

b. Sosial
Respon konsumen terhadap suatu produk, merk dan perusahaan (produsen) dapat dipengaruhi
oleh faktor sosial seperti keluarga, kelompok referensi serta peran dan status sosial dari
konsumen. Pemasar juga perlu menganalisis faktor-faktor sosial dari target pasarnya sehingga
dapat memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut secara efektif. Faktor sosial terbagi
menjadi tiga, diantaranya :
- Keluarga
Keluarga memainkan peranan yang penting dalam membentuk preferensi atau
kecenderungan kebutuhan/keinginan dan perilaku seseorang termasuk perilaku dalam
berbelanja. Keluarga menawarkan sebuah lingkungan dimana seseorang berevolusi,
membentuk karakter dan memperoleh nilai-nilai pribadi.
- Kelompok Referensi
Kelompok Referensi atau Grup rujukan adalah kumpulan orang yang digunakan sebagai
standar perbandingan terhadap diri sendiri terlepas dari apakah individu yang
bersangkutan merupakan bagian dari kelompok tersebut atau tidak. Kelompok referensi
ini dapat berupa teman dekat, kelompok kerja, tetangga ataupun sekelompok orang yang
berhubungan dengan kita. Dalam faktor sosial, kelompok referensi memiliki potensi
besar untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Tentu saja pengaruhnya bervariasi di
seluruh produk dan merek. Para Pemasar menggunakan pengetahuannya terhadap
pengaruh kelompok referensi ini untuk menyusun dan merancang strategi pemasaran.
- Peran dan Status Sosial
Seseorang memainkan berbagai peran dalam kehidupannya. Peranannya berbeda di
dalam lingkungan dan kondisi yang berbeda pula, peran orang tersebut akan berbeda di
kantor kerja, di keluarga, di organisasi sosial ataupun di klub. Contohnya, seseorang
adalah ayah untuk anak-anaknya, suami untuk istrinya, pemimpin di unit kerjanya
ataupun anggota di organisasi sosialnya. Setiap peran membawa status. Misalnya,
Manajer Penjualan memiliki status lebih tinggi dari staf penjualan biasa. Seseorang yang
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI
BANDUNG BUSINESS SCHOOL
JAWABAN TUGAS
Kampus 1 : Jl. Cibogo Indah III -  Bodogol, Mekarjaya, Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat
40613
Kampus 2 : Jl.Buah Batu No.26 Kel.Burangrang, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
memegang posisi tertinggi dalam organisasi biasanya akan membeli barang-barang yang
mendukung statusnya. Para pemasar harus mencoba untuk memahami posisi individu
dan perannya jauh sebelum peluncuran produknya.

c. Pribadi
Seiring dengan faktor budaya dan faktor sosial, faktor pribadi juga memengaruhi
keputusan pembelian seseorang. Faktor pribadi terkait dengan pembeli itu sendiri. Faktor-
faktor ini terutama termasuk usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Berikut ini adalah pembahasan secara singkat
pengaruh faktor pribadi pada perilaku konsumen. Didalam faktor pribadi terbagi menjadi
lima bagian, diantaranya:
- Usia dan Tahapan Siklus Kehidupan
Seorang pria melewati berbagai tahapan siklus hidupnya yang dimulai dari bayi, anak,
remaja, muda, dewasa dan tua. Kebutuhan dan preferensi akan bervariasi ketika
seseorang melewati berbagai tahapan siklus kehidupannya. Misalnya, masa anak dan
masa remaja memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda. Pemasar dapat
berkonsentrasi pada satu atau lebih dari tahapan siklus hidup tersebut sebagai target
konsumennya. Penggunaan produk yang berbeda tergantung pada usia dan tahapan siklus
hidup pembeli.
- Pekerjaan
Pekerjaan individu juga mempengaruhi perilaku pembeliannya. Orang-orang cenderung
membeli produk dan layanan yang mendukung profesi dan peran mereka di masyarakat.
Misalnya, pola pembelian pengacara akan berbeda dari kelompok orang lain seperti
dokter, guru dan pengusaha.
- Keadaan Ekonomi / Penghasilan
Kecenderungan pembelian seseorang secara langsung berbanding lurus dengan
pendapatan atau penghasilannya per bulan. Pada umumnya, Berapa banyak penghasilan
seseorang memutuskan berapa banyak yang bisa dibelanjakannya. Orang-orang dengan
pendapatan tinggi akan membeli produk-produk mahal dan premium dibandingkan
dengan orang-orang dari kelompok yang berpenghasilan menengah dan rendah. Individu
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI
BANDUNG BUSINESS SCHOOL
JAWABAN TUGAS
Kampus 1 : Jl. Cibogo Indah III -  Bodogol, Mekarjaya, Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat
40613
Kampus 2 : Jl.Buah Batu No.26 Kel.Burangrang, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
dari kelompok berpenghasilan rendah pada umumnya tidak akan menghabiskan uang
untuk pakaian dan jam tangan bermerek. Mereka akan lebih tertarik untuk membeli
barang kebutuhan sehari-hari atau produk yang diperlukan untuk kelangsungan
hidupnya.

- Gaya hidup
Gaya hidup, istilah yang dikemukakan oleh psikolog Austria Alfred Adler pada tahun
1929 ini merujuk pada cara seseorang tinggal di masyarakat. Sangat penting bagi
sebagian orang untuk mengenakan pakaian bermerek sedangkan beberapa orang benar-
benar tidak memperhatikan merek sama sekali. Seseorang yang tinggal di daerah mewah
perlu mempertahankan status dan citranya. Gaya hidup individu adalah sesuatu yang
berkaitan dengan gaya, sikap, persepsi, hubungan sosialnya dan lingkungan sekitarnya.
- Kepribadian
Kepribadian individu juga memengaruhi perilaku pembeliannya. Setiap individu
memiliki ciri kepribadian khasnya sendiri yang mencerminkan perilaku pembeliannya.
Individu yang sangat memperhatikan kebugaran tubuhnya akan selalu mencari peralatan
kebugaran sedangkan pencinta musik akan dengan senang hati membelanjakan alat
musik, CD, konser dan menontonkan pertunjukan musik.
3. Perbedaan perlakuan terhadap konsumen offline dan konsumen online :
- Prilaku konsumen online sangat berbeda dengan model perilaku konsumen offline.
- Kebanyakan konsumen akan melakukan pencarian barang secara online sebelum
membelinya secara offline.
- Ada 71% wanita lebih senang melakukan pencarian secara offline dan membelinya
secara offline berbanding dengan pria yang hanya 52% melakukan pembelian tersebut
(www.gsicommerce.com/news_events/ diakses 16 Oktober 2020).
- Konsumen lebih senang melakukan pembelian offline dikarenakan mereka tidak senang
menunggu terlalu lama barang yang sudah dibeli untuk sampai ke tangan mereka tetapi
tergantung barang yang ingin dibeli.
- Kebanyakan wanita lebih senang melihat dan mencoba dahulu barang yang akan mereka
beli
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI
BANDUNG BUSINESS SCHOOL
JAWABAN TUGAS
Kampus 1 : Jl. Cibogo Indah III -  Bodogol, Mekarjaya, Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat
40613
Kampus 2 : Jl.Buah Batu No.26 Kel.Burangrang, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262

Alhamdulillahirabbil’alamin.

Penulis,

Deni Wintara

Anda mungkin juga menyukai