Anda di halaman 1dari 4

KUIS EVALUASI AKHIR SEMESTER

Nama Lengkap : Deni Wintara


NPM/Kelas : 10120132/A-Manajemen
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Dosen : Riyan Hadithya, S.E., M.Si.
Mata Kuliah : Manajemen Eksport Import
Materi : Materi Pra EAS

Pertanyaan :
1. Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan terhadap
lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk
dan bea keluar. Dalam kepabeanan terdapat tempat penimbunan untuk menyimpan
barang – barang dari proses ekspor impor. Berikan penjelasan, apa yang dimaksud
dengan TPS, TPB dan TPP!
2. Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian,
dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau
hampir sama. Dalam asuransi terdapat istilah yang bernama polis asuransi. Sebutkan
dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Specific Policies dan Open Policies!
3. Tarif dalam export dan import merupakan pungutan yang dibebankan untuk semua
barang-barang yang melewati batas negara baik untuk barang yang masuk maupun
keluar. Terdapat 3 sistem tarif yang ditetapkan, sebutkan dan jelaskan!

Pembahasan :
1. Dalam kepabeanan ini terdapat tiga tempat penimbunan untuk menyimpan barang –
barang dari proses ekspor impor. Diantaranya saya jelaskan sebagai berikut :
a. Tempat Penimbunan Sementara (TPS) ini berarti bangunan atau tempat seperti
lapangan di kawasan Pabean yang dipakai untuk menimbun barang sementara
menunggu pemuatan atau pengeluarannya.
Jangka waktu penimbunan di TPS yaitu apabila ditimbun di area pelabuhan
batas maksimum waktunya adalah 30 hari sejak penimbunannya dimulai. Di
luar area pelabuhan batas maksimum waktu penimbunan adalah 60 hari sejak
tanggal penimbunannya. Apabila penimbunan melewati batas waktu tersebut,
maka barang tersebut akan berubah statusnya menjadi barang yang tidak
dikuasai dipindah ke TPP.
Pembatasan waktu penimbunan di TPS ini tujuannya agar arus lalu lintas
barang yang keluar atau masuk kawasan pabean (pelabuhan) tidak terhambat.
Tidak lancarnya pengeluaran barang dari pelabuhan akan menimbulkan
banyak dampak negatif, mulai dari sulitnya pergerakan barang di tempat
penimbunan (kongerti), sewa tempat penimbunan yang lebih tinggi, resiko
kehilangan atau kerusakan barang semakin tinggi, sehingga pada akhirnya
akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
b. Tempat Penimbunan Berikat (TPB) ini merupakan tempat atau kawasan yang
memenuhi persyaratan tertentu di dalam daerah pabean yang digunakan untuk
menimbun, mengelola, memamerkan, dan/atau menyediakan barang untuk di
jual. Memberikan fasilitas kepada pengusaha berupa penangguhan
pembayaran bea masuk.
Manfaat ditetapkannya TPB adalah terjaminnya kelancaran arus barang dalam
kegiatan impor atau ekspor serta peningkatan produksi dalam negeri dalam
rangka pembangunan dan pengembangan ekonomi nasional. Manfaat bagi
pelaku usaha, mereka dapat mengoptimalkan cash flow bagi aktifitas
perusahaan yang lebih produktif, sehingga pertumbuhan industri dapat lebih
dipercepat.
Sebagaimana TPS, di TPB aparat pabean hadur secara fisik mengawasi
pemasukan dan pengeluaran barang yang ditimbun. Setiap barang yang masuk
dan keluar harus diberitahukan dengan pemberitahuan pabean yang telah
ditetapkan. Pengusaha TPB wajib mengelola barang yang ditimbunnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan bertanggung jawab atas bea masuk dari
barang impor yang berada di TPB. Pelanggaran atas hal-hal yang diatur diatas
akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Tempat Penimbunan Pabean (TPP) ini adalah tempat bisa berupa lapangan
yang disediakan oleh pemerintah di kantor Pabean yang berada di bawah
pengelolaan DJBC. Berfungsi untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak
dikuasai, barang yang dikuasai negara dan barang yang menjadi milik negara
berdasarkan Undang-undang Pabean.
Barang yang tidak dikuasai yaitu barang di TPS yang melebihi jangka waktu
penimbunan. Barang yang dikuasai adalah barang yang impornya dilarang
atau dibatasi, barang atau sarana yang ditinggalkan dan barang yang
ditinggalkan di Kawasan Pabean oleh Pemilik yang tidak dikenal.

2. Dalam asuransi terdapat istilah yang bernama polis asuransi. Berikut saya jelaskan
dua jenis polis asuransi diantaranya Specific Policies dan Open Policies yakni sebagai
berikut :
a. Specific Policies yakni polis yang hanya berlaku untuk tiap-tiap kali 
pengiriman barang. Dipergunakan oleh eksportir atau importer yang transaksi
perdagangan ekspor impornya tidak tetap, misalnya hanya  tiga atau empat
kali transaksi tiap tahunnya.
b. Open Policies ini berlaku untuk satu masa tertentu misalnya satu tahun.
Jaminan asuransi berlaku untuk seluruh barang yang diekspor imporkan
selama masa perjanjian, dan biasanya  dipergunakan oleh eksportir dan
importer yang jumlah transaksi dagangnya tiap masa tertentu cukup besar.
Dalam open policies, pembuktian bahwa barang telah diasuransikan
dinyatakan dalam surat keterangan yang disebut insurance certificate.
Insurance certificate disiapkan oleh eksportir dengan formulir yang mereka
terima dari perusahaan asuransi tiap saat barang akan dikapalkan.
3. Terdapat 3 sistem tarif yang ditetapkan dalam eksport dan import. Diantaranya
sebagai berikut :
a. Tarif Tunggal (Single Column Tariff) yaitu pengenaan satu tarif untuk satu
jenis barang atau komoditi yang besarnya berlaku sama untuk impor komoditi
tersebut dari negara mana saja tanpa terkecuali.
b. Tarif Umum atau Konvensional (General Conventional/Tariff). Ini juga
dikenal dengan istilah berganda (double coloum tariff), yaitu pengenaan satu
tarif untuk satu komoditi yang besar presentase tarifnya berbeda antara satu
negara dengan negara lain.
c. Tarif Preferensi (Preferensi Tarif) yaitu tarif yang ditentukan oleh lembaga
tarif internasional GATT yang presentasenya diturunkan. Bahkan untuk
beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara
terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara tertentu. Itu karena adanya
hubungan khusus antara negara pengimpor dengan negara pengekspor.

Alhamdulillahirabbil’alamin

Penulis,

Deni Wintara

Anda mungkin juga menyukai