SUMMARY OF SESSION 11
Created by:
Inna Rahmania
Neng Nurhasanah
Nofendianto Rahmaan
Ori Sri Ladya Pati
Crowe Horwarth (2011), Strengthening Corporate Governance with Internal Audit
G. Communication
Meningkatnya kompleksitas persyaratan hukum, kegiatan kepatuhan, dan governance
best practices membutuhkan komunikasi yang baik. Audit internal memainkan peran
penting dalam berkomunikasi fokus yang seluruh organisasi. Peran audit internal adalah:
1. Berpartisipasi dalam dialog yang sedang berlangsung dengan general counsil, CFO dan
senior management officer lainnya
2. Menjaga komunikasi yang stabil dengan anggota komite audit dan eksekutif pengawasan
3. Meyampaikan informasi tentang tata kelola perusahaan dalam laporan audit
Boyle, James F., Douglas M., (2013) The role internal audit in ERM
Internal Auditing; Jul/Aug, 2013
Fungsi audit internal dan dewan sangat diekspektasikan terlibat dalam ERM, yang
membutuhkan keduanya untuk membuat perencanaan strategis. Ekspektasi ini akan terus
meningkat dimasa depan, dimana akan ada challenge dan opportunity yang lebih banyak.
Peningkatan ekspektasi ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institute of Internal
Auditors (IIA) pada 13.000 internal auditor yang tersebar di 107 negara pada tahun 2010, dan
hasilnya 80% men-state bahwa aktivitas internal audit berkaitan dengan ERM diekspektasikan
meningkat pada 5 (lima) tahun mendatang.
Artikel ini merespon pertanyaan 4 (empat) langkah approach bagi internal audit
profesional untuk memikirkan bagaimana untuk satisfy ekspektasi yang meningkat terkait
dengan ERM, berikut approach-nya:
1. Obtain a clear understanding of risk management
2. Become well-versed in appropriate internal audit roles related to the organizations risk
management program
3. Assess the skill set of existing internal audit staff with the skill necessary to succesfully fulfill
the desired internal auditing role in risk management; and
4. Seek to the position the internal audit function as a valued partner with executive
management and the board in helping to make the organizations risk management program a
success.
I. Introduction
Three lines of defence model digunakan sebagai alat penting untuk mengintegrasikan,
mengoordinasikan, dan menyelaraskan semua kegiatan baik dalam rangka mengoptimalkan the
level of governance, risiko, dan pengawasan kontrol.
Dalam model ini, baris pertama memiliki kepemilikan, tanggung jawab dan akuntabilitas.
Sedangkan, baris kedua bertanggung jawab atas metodologi dan monitoring; dan baris ketiga
memberikan jaminan pada efektivitas pemerintah, manajemen risiko dan pengendalian internal.
Jalur pelaporan, seperti yang diilustrasikan pada gambar di atas, menunjukkan garis pelaporan
fungsional audit internal langsung ke komite audit, yang menawarkan independence dari
eksekutif body dan memberikan tingkat objektivitas yang diperlukan. Audit internal
memberikan jaminan komprehensif untuk government body dan manajemen senior.
Audit eksternal dapat dianggap sebagai garis pertahanan luar organisasi, dengan mandat
terbatas dan ruang lingkup khusus untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Gambar
di atas bertujuan untuk memperjelas perbedaan antara audit internal dan audit eksternal serta
untuk menjelaskan hubungan kerja antara kedua bentuk audit ini.
II. Internals Audit Roles and Responbility
Audit internal merupakan bagian penting dari pemerintahan, perusahaan dan
membantu dewan serta eksekutif dalam operasi organisasi. Audit internal bertindak sebagai
katalis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dengan membuat
rekomendasi berdasarkan analisis obyektif, penilaian data, dan proses.
Pada dasarnya, interaksi dan kooperasi yang dilakukan oleh audit intenal dan audit
eksternal mempunyai tujuan untuk memberikan jaminan akan proses bisnis perusahaan yang
baik (efektif dan efisien). Interaksi di antara keduanya diperlukan agar memberikan sudut
pandang yang lebih komprehensif akan bisnis perusahaan baik terkait peluang maupun terkait
risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan interaksi dan kooperasi di antara keduanya,
diharapkan kinerja perusahaan dapat menjadi lebih baik oleh karena adanya assurance yang
terkendali.
Di sisi lain, perpaduan di antara keduanya tidak ayal juga menimbulkan risiko baru bagi
perusahaan yakni adanya perselisihan yang terjadi akibat perbedaan pendapat dan penilaian.
Meskipun audit ekstenal berfokus pada assurance laporan keuangan dan audit internal bekerja
pada penilaian akan strategi organisasi dan proses bisnis serta risiko akan kepatuhan
perusahaan, bukan berarti di antara audit eksternal dan audit internal tidak dapat berselisih.
Terdapat risiko akan overlap penugasan di antara keduanya, terlebih overlap kinerja audit
internal terhadap audit eksternal. Menjadi sebuah rekomendasi bagi internal audit dan eksternal
audit untuk membahas terlebih dahulu lingkup kerja dari keduanya sebelum dimulainya
aktifitas penilaian oleh masing-masing audit. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari
miscommunication di antara keduanya yang akan berdampak pada kinerja keduanya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa internal audit bertugas untuk membantu board di dalam
mewujudkan operasi perusahaan yang efektif dan efisien. Sedangkan, eksternal audit bertugas
memberikan opini terhadap financial statements perusahaan. Setiap audit perlu mendefinisikan
ruang lingkup, peran, dan tanggung jawab masing-masing. Meskipun lingkupnya berbeda, tidak
menutup kemungkinan bahwa adanya kolaborasi antara internal audit dan eksternal audit demi
mewujudkan kinerja yang lebih baik.
OJK Regulation related to internal auditor
POJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Unit Piagam Audit Internal
Pembentukan
Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki Unit Audit Internal.
1. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama atas persetujuan
Dewan Komisaris
2. Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada direktur utama
3. Dalam hal kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor internal
dalam Unit Audit Internal dan/atau gagal atau tidak cakap dalam menjalankan tugas,
Direktur utama dapat memberhentikan kepala Unit Audit Internal dimaksud, setelah
mendapat persetujuan Dewan Komisaris
4. Auditor internal dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala
Unit Audit Internal