Anda di halaman 1dari 14

Proses Bisnis Adalah: Pengertian,

Komponen, dan Contohnya


• By GreatNusa
• 18 April 2023

Dalam menjalankan sebuah bisnis terdapat serangkaian tugas-tugas yang disusun


sedemikian rupa untuk mencapai tujuan dalam bisnis. Proses ini kemudian dirancang ke
dalam sebuah konsep, dan strategi, termasuk bagaimana metode yang digunakan untuk
promosi dan penjualan. Perlu kita ketahui bahwa dalam menjalankan bisnis terdapat
tantangan yang memiliki kesulitan berbeda-beda. Tetapi, bisnis harus melihat tantangan
tersebut sebagai suatu cara untuk bertumbuh dan menemukan solusi. Artikel ini akan
membantu kamu untuk memahami lebih luas mengenai proses bisnis dan manfaatnya.

Pengertian Proses Bisnis

Proses bisnis adalah sekumpulan tugas terkait pengembangan operasi dan sistem
dalam bisnis dengan mengaitkannya terhadap sejumlah strategi yang dapat memajukan
bisnis serta mencapai tujuan mereka. Semua faktor ini berkontribusi untuk menambah
nilai dan meningkatkan kualitas layanan atau produk.

1. Definisi Proses Bisnis

Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas secara konsisten yang memiliki tujuan
spesifik untuk membawa hasil maksimal terhadap pertumbuhan bisnis. Di dalam proses
bisnis terdapat sejumlah pengoperasian sistem serta sumber daya manusia yang
mendukung setiap fungsi dan tugas-tugas bisnis tersebut berjalan dengan baik.

2. Fungsi Proses Bisnis dalam Bisnis

Proses bisnis berfungsi sebagai pendekatan sistematis yang membantu organisasi


untuk mencapai tujuan spesifik yang telah ditentukan. Proses bisnis juga membantu untuk
memetakan setiap tugas dan aktivitas untuk memaksimalkan atau membuat setiap fungsi
menjadi efektif. Selain itu, proses bisnis juga memberikan pandangan yang jelas untuk
memahami cara kerja yang lebih baik.

Komponen Proses Bisnis

Proses bisnis yang baik memiliki komponen-komponen yang mendukung atas


menjadi landasan dalam beroperasi. Berikut adalah komponen proses bisnis yang perlu
diketahui.

1. Input

Input merupakan material yang memicu terjadinya suatu reaksi. Di mana dalam
proses bisnis komponen input memiliki tiga aspek yang memengaruhi input tersebut.
Pertama adalah sumber daya manusia yang berperan untuk memberikan kontribusi seperti
bakat dan sikap yang benar untuk menggerakan organisasi. Selain itu aspek berikutnya
adalah bahan baku di mana dalam proses bisnis hal itu harus disediakan secara tepat
waktu dan dengan biaya yang terjangkau. Aspek yang terakhir adalah informasi di mana
dalam menjalankan proses bisnis harus bersamaan dengan prosedur dan sistem umpan
balik yang dapat memastikan tujuan tercapai.

2. Aktivitas

Aktivitas harus memahami sudut pandang sistem, artinya dapat melakukan dan
menjalankan setiap urutan proses bisnis dengan baik dan sesuai SOP. Selain itu,
keseluruhan bagian-bagian tugas dan fungsinya dapat tercapai dan lebih optimal.

3. Output

Output merujuk kepada efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis di mana secara
keseluruhan akan memengaruhi dan membantu untuk mengevaluasi proses bisnis yang
telah berjalan.
Pentingnya Mengoptimalkan Proses Bisnis

Proses bisnis bekerja sebagai tools untuk mengoptimalkan semua fungsi dan
tugas-tugas terkait agar semua komponen yakni input, aktivitas, dan output secara
sinergis mencapai tujuan organisasi.

1. Meningkatkan Efisiensi Bisnis

Proses bisnis akan membantu organisasi untuk memaksimalkan output mereka


sehingga baik waktu, bahan baku, uang, dan sumber daya yang dimiliki berjalan dengan
maksimal. Artinya, dengan adanya proses bisnis maka organisasi dapat mengukur dan
menilai setiap fungsi dan tugas-tugas terkait dalam setiap proses apakah semuanya telah
bekerja secara maksimal atau perlu ditingkatkan.

2. Memperbaiki Kualitas Produk dan Layanan

Kinerja proses bisnis yang baik akan membantu untuk memperbaiki kualitas
produk dan layanan. Di mana organisasi dapat melacak kekurangan dan berusaha untuk
memperbaikinya sehingga kualitas akan meningkat. Selain itu, organisasi dapat
mengevaluasi setiap kualitas dan terus melakukan perbaikan berkala dan
mempertahankan kualitas dari produk dan layanan yang pada akhirnya dapat
memengaruhi kepercayaan serta kepuasan pelanggan.

3. Mengurangi Biaya Produksi dan Operasional

Tentu saja proses bisnis yang efektif dan efisien akan memangkas biaya-biaya
yang tidak diperlukan sehingga organisasi dapat mengalihkan dana tersebut kepada
kegiatan strategis yang dapat membawa keuntungan atau manfaat bagi bisnis.

Tantangan dalam Mengoptimalkan Proses Bisnis

Proses bisnis harus bekerja secara optimal agar menghasilkan output yang
maksimal tetapi tidak mudah untuk melakukannya karena beberapa tantangan dan
kendala. Berikut tantangan yang dihadapi dalam mengoptimalkan proses bisnis.
1. Kompleksitas Bisnis

Setiap bisnis memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda-beda, dan umumnya


makin besar sebuah bisnis maka tingkat kompleksitasnya akan makin tinggi. Hal ini akan
menjadi tantangan dalam sebuah organisasi untuk mengoptimalkan proses bisnis mereka
agar efisien dan efektif. Mereka juga perlu memetakan setiap fungsi terkait jumlah
produk, karyawan, investor, pemasok, sampai pelanggan dapat dijangkau secara
menyeluruh.

2. Perubahan Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis sangat berkaitan dengan faktor internal dan eksternal.


Perubahan pada sistem ekonomi, munculnya pesaing baru, teknologi baru, sampai situasi
hukum dan politik akan memengaruhi sebuah bisnis. Organisasi akan menghadapi
tantangan tersebut dan menyesuaikan proses bisnis yang dapat berjalan sesuai perubahan
yang terjadi.

3. Keterbatasan Sumber Daya

Menjalankan setiap fungsi dan proses bisnis tentu membutuhkan sumber daya
manusia yang terampil dan ahli dalam melaksanakan tugas-tugas. Mereka ini dipercaya
sebagai bagian yang terlibat untuk menjalankan, mengevaluasi, dan memajukan sebuah
bisnis. Sehingga tanpa sumber daya yang terampil maka rencana strategis sebuah bisnis
tidak dapat direalisasikan secara maksimal.

Peran Kepemimpinan dalam Mengoptimalkan Proses Bisnis

Seorang pemimpin akan bertugas untuk mengarahkan dan memandu jalan dalam
sebuah bisnis. Mereka membuat dan menetapkan tujuan-tujuan serta mendorong para
karyawan untuk mencapainya. Maka peran kepemimpinan sangat besar dalam
menjalankan proses bisnis.
1. Menentukan Visi dan Strategi Bisnis

Seorang pemimpin akan bekerja untuk menentukan visi dan strategi bisnis bagi
organisasinya. Mereka secara konsisten melakukan upaya yang maksimal untuk
memajukan bisnis. Visi dan strategi disusun sedemikian rupa dan menyesuaikan dengan
tujuan yang akan dicapai kemudian dikomunikasikan kepada karyawan untuk
menjalankan fungsi mereka secara optimal. Sehingga visi maupun strategi yang
diterapkan memberikan output yang sesuai.

2. Membangun Budaya Kerja yang Efektif

Seorang pemimpin juga akan berupaya untuk membangun budaya kerja yang
efektif sehingga memengaruhi produktivitas para karyawan. Hal ini tentu akan membawa
impak positif dan mendorong karyawan untuk secara maksimal bekerja sesuai fungsi
mereka.

3. Meningkatkan Kolaborasi antar Tim

Kolaborasi antar tim akan memaksimalkan setiap fungsi dalam proses bisnis,
itulah mengapa seorang pemimpin akan berupaya untuk meningkatkan kolaborasi antar
tim dengan membangun budaya kerja yang efektif. Cara ini efektif untuk menyelesaikan
setiap tugas dengan cepat dan sesuai target.

4. Mengukur Kinerja dan Memotivasi Karyawan

Setiap kinerja karyawan akan diukur secara cermat melalui sistem penilaian
dalam sebuah bisnis. Karyawan yang kinerjanya belum maksimal dalam menjalankan
fungsinya akan didorong untuk berkembang melalui pelatihan atau pengembangan
keterampilan. Sehingga mereka dapat lebih efektif dalam bekerja dan termotivasi untuk
menjalankan fungsinya secara optimal.
Cara Mengoptimalkan Proses Bisnis dengan Baik

Proses bisnis dapat dioptimalkan melalui cara-cara yang tepat agar setiap fungsi
dan tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan lancar. Berikut adalah cara untuk
mengoptimalkan proses bisnis.

1. Identifikasi dan Analisis Proses Bisnis

Identifikasi dan analisis proses bisnis adalah sebuah cara atau metode yang
dilakukan oleh sebuah bisnis untuk memeriksa proses internal bisnis secara cermat dan
mendalam. Hal ini dilakukan agar setiap kerangka kerja dan fungsi yang sudah
ditentukan agar lebih efektif dan efisien. Tentu saja dengan melakukan metode ini
organisasi juga dapat menyusun beberapa rekomendasi untuk perbaikan pada area yang
dianggap lemah atau tidak bekerja secara maksimal. Setiap kebutuhan yang diperlukan
dapat diidentifikasi dan dianalisis agar penentuan kebutuhan ini dapat menyesuaikan dan
memberikan solusi terhadap setiap kerangka proses bisnis.

2. Identifikasi dan Analisis Risiko Bisnis

Mengidentifikasi dan melakukan analisis risiko bisnis agar bisnis dapat


memahami dan mengetahui setiap langkah dan kemungkinan risiko yang mungkin terjadi.
Mereka dapat mengestimasi besar atau kecil risiko serta meminimalisirnya. Sehingga
setelah mengetahui itu semua mereka dapat membuat atau menyusun metode untuk
mengelola risiko serta cara apa yang paling baik.

3. Redesain Proses Bisnis

Redesain proses bisnis dilakukan setelah melalui identifikasi serta analisis proses
bisnis dan risiko bisnis. Tahapan ini adalah untuk menyesuaikan kembali setiap
kebutuhan dan kelemahan serta risiko yang mungkin terjadi. Melakukan redesain artinya
proses bisnis ingin lebih dimaksimalkan dan dibuat lebih cocok dengan setiap kondisi dan
perubahan.

4. Implementasi dan Pengukuran Kinerja Proses Bisnis


Setelah proses redesain dilakukan, selanjutnya akan diimplementasikan dan
dilakukan pengukuran kinerja dari proses bisnis tersebut. Di mana bisnis akan terus
mengevaluasi secara berkala dan melihat hasilnya apakah sesuai dengan kebutuhan atau
membutuhkan perbaikan. Selain itu mereka juga akan mempertahankan dan
meningkatkan kinerja agar makin baik.

Contoh Penerapan Mengoptimalkan Proses Bisnis pada Bisnis

Berikut adalah contoh penerapan untuk mengoptimalkan proses bisnis pada


sebuah bisnis dengan membuat studi kasus bisnis.

1. Studi Kasus Bisnis A: Mengoptimalkan Proses Produksi untuk Meningkatkan


Efisiensi dan Kualitas

Meningkatkan proses bisnis dengan mengoptimalkan proses produksi yang efisien


dan efektif dapat dilakukan melalui beberapa tahap. Organisasi akan melakukan
identifikasi dan analisis terhadap setiap tahap dalam proses produksi di mana mereka akan
observasi dan mengukur pada area mana proses produksi menghabiskan waktu yang lebih
lama. Setelah itu tahapan rancang ulang proses akan dilakukan setelah mengetahui
masalah dan area mana yang perlu perbaikan. Rancang ulang berguna untuk membuat
alur atau proses produksi berjalan lebih baik dan terstruktur. Organisasi harus
memastikan pasokan bahan baku dan peralatan produksi selalu tersedia dan cukup
sehingga proses produksi tidak mengalami keterlambatan. Selain itu, pelatihan karyawan
juga perlu untuk memastikan mereka cukup terlatih dan terampil untuk melaksanakan
fungsi dan tugas-tugas. Setelah semua tahapan optimalisasi dilakukan, organisasi akan
menerapkan standar kualitas untuk setiap proses produksi agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan ketentuan standar. Yang terakhir adalah organisasi melakukan evaluasi
secara berkala dan terus-menerus untuk memastikan kualitas produksi tetap baik dan
makin meningkat.
2. Studi Kasus Bisnis B: Mengoptimalkan Proses Pelayanan untuk Meningkatkan
Kepuasan Pelanggan

Dalam menjalankan bisnis, kepuasan pelanggan juga menjadi salah satu indikator
sebuah bisnis berjalan dengan baik atau tidak. Maka berdasarkan alasan itu, organisasi
juga perlu meningkatkan kepuasan pelanggan. Mereka harus mengenali dan memahami
kebutuhan serta preferensi pelanggan agar dapat memberikan layanan yang tepat dan
sesuai dengan apa yang pelanggan harapkan. Untuk mengetahui hal tersebut maka
organisasi harus menganalisis dan mencari tahu setiap kebutuhan dari pelanggan mereka.
Dalam proses bisnis yang dijalankan apakah respons yang diberikan kepada pelanggan
sudah cepat dan efektif atau masih belum maksimal. Selain itu untuk memperbaikinya
organisasi dapat memilih untuk menggunakan chatbot dalam menjawab setiap
permintaan pelanggan. Mengevaluasi cara berkomunikasi yang diterapkan juga sangat
penting untuk membantu mengatasi sebuah masalah yang dihadapi pelanggan. Setiap
karyawan yang terlibat pada area itu harus diberikan pelatihan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan mereka. Bagian yang terakhir, setiap proses dan perbaikan tetap
dievaluasi secara berkala dan terus -menerus untuk meningkatkan dan mempertahankan
proses pelayanan agar sesuai dengan standar dan makin efektif dan efisien. Proses bisnis
merupakan salah satu kerangka bisnis yang bekerja untuk mengelola serta
memaksimalkan setiap fungsi dan tugas-tugas. Di mana organisasi menggunakan proses
bisnis untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Dalam menjalankan proses bisnis,
mereka membutuhkan sokongan yang tepat mulai dari proses input, aktivitasnya, sampai
output,semua harus tersusun dengan baik. Kamu bisa mempelajari mengenai inovasi
dalam membangun sebuah bisnis melalui wadah yang tepat dan profesional.

Anda mungkin juga menyukai