Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH

ANALISIS PROSES BISNIS

Dosen Pembimbing : I Made Ardwi Pradnyana, S.T., M.T.

Oleh

Nama : Ni Komang Winda Damayanti

Nim : 1815091003

Kelas : Sistem Informasi B

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2019
Soal :

A. Bacalah artikel, buku atau referensi terkait yang membahas konsep proses bisnis.
Selanjutnya, tuliskan resume yang menjelaskan konsep proses bisnis dengan pola 5W
1H / ADIK SIMBA (Apa yang dimaksud proses bisnis, Dimana saja proses bisnis itu
ada dan berperan, Kapan proses bisnis itu dilakukan? Siapa yang terlibat/ berperan
penting dalam proses bisnis?, Mengapa proses bisnis penting bagi organisasi?
Bagaimana mengidentifikasi, menganalisis dan mengelola siklus hidup proses bisnis?)

B. Sebutkan sebuah contoh proses bisnis yang anda ketahui, tuliskan deskripsinya dan
gambarkan proses bisnis tersebut menggunakan diagram yang anda kuasai (misalkan
saja flowchart, UML Activity Diagram, BPMN atau diagram lainnya). Masing-
masing mahasiswa tidak boleh menulis contoh proses bisnis yang sama.

Jawab :

Resume Proses Bisnis

Proses Bisnis adalah serangkaian kegiatan bisnis yang dikoordinir oleh suatu
lingkungan organisasi untuk menyelesaikan suatu masalah yang dilakukan bersama-
sama berupa input yang diproses menjadi output untuk orang lain untuk mencapai
tujuan bisnis organisasi yaitu menghasilkan suatu produk atau layanan tertentu.
Adapun pengertian proses bisnis menurut para ahli :
1. Devenport ( 1993 )

Menurut devenport proses bisnis adalah aktivitas yang terukur dan


terstruktur untuk memproduksi outut tertentu untuk kalangan pelanggan
tertentu. Terdapat didalamnya penekanan yang kuat pada “bagaimana”
pekerjaan itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk
yang berfokus pada aspek “apa”. Suatu proses oleh karenanya merupakan
urutan spesifikasi dari aktivitas kerja lintas waktu dan ruang, dengan suau
awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan output.

2. Definisi dari Hammer dan Champy’s (1993) bisa dianggap merupakan turunan
dari definisi Davenport.
Menurut Hammer dan Champy’s proses bisnis merupakan kumpulan
aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output
yang bermanfaat atau bernilai bagi pelanggan.

Dalam suatu proses bisnis evaluasi diperlukan untuk mengetahui apakah


proses bisnis tersebut dijalankan oleh semua karyawan bagian atau devisi dan apakah
proses bisnis tersebut memberikan manfaat bagi perusahaan. Suatu evaluasi dapat
dilakukan sewaktu-waktu tergantung dari kebijakan manajemen akan tetapi suatu
evaluasi kan lebih evektif apabila dilakukan setiap bulan.
Suatu proses bisnis dilakukan oleh perorangan atau orgnisasi. Proses bisnis
umumnya dilakukan oleh
1. Perusahaan perorangan yaitu perusahaan yang dimiliki oleh seseorang dimana
pemilik tersebut secara langsung menjadi pemimpin dari perusahaan.
2. Persekutuan yaitu seseorang mendapat atau mengambil bagian serta memberi
bagian secara bersama-sama.
3. Perseroan yaitu bisnis yang dimiliki oleh beberapa orang dimana diawasi oleh
direktur.
4. Koperasi yaitu bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsisp koperasi yang
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

Proses bisnis merupakan satu atau lebih aktivitas yang memberikan nilai tambah
untuk mengubah masukan (input) menjadi output (barang atau jasa) kepada customer
dengan mengkobinasikan orang, metode, dan tools yang digunakan. Cycle Time atau
biasa disebut dengan waktu siklus adalah waktu aktual yang diambil untuk mengubah
input menjadi output. Dalam proses bisnis terdapat tiga katagori dalam cycle time :

1. RVA (Real Value Added) : Mencakup proses penting mengubah input menjadi
output yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan nilai tersebut
telah dirasakan oleh pelanggan.
2. BVA (Business Value Added) : Aktivitas-aktivitas dari suatu proses yang tidak
memberikan nilai tambah bagi output secara langsung, tetapi aktivitas ini
diperlukan dalam proses bisnis sebagai pendukung.
3. NVA (Non Value Added) : Aktivitas dari suatu proses yang tidak memberikan
nilai tambah kepada customer maupun dalam proses bisnis.
Proses bisnis memiliki peran penting disemua perusahaan maupun organisasi
yang ada di dunia. Karena pross bisnis tersebut ada dan memiliki peran, tentunya orang-
orang yang berada didalamnya juga berpran dalam proses bisnis tersebut, seperti Manajer
tingkat atas ( Top Level Mangement ), Manajer tingkat menengah (Middle Level
Management) dan Manajer tingkat bawah ( Bottom Level Management) serta karyawan-
karyawan maupun orang-orang yang berperan dalam proses bisnis tersebut. Proses bisnis
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari layanan pelanggan,
proses yang terjadi di internal sampai dengan interaksi dengan supplier. Semuanya saling
terhubung satu dengan yang lainnya. Apabila sebuah proses bisnis didefinisikan hanya
untuk interaksi dengan pelanggan, maka dalam proses bisnis tersebut akan menemukan
kesulitan-kesulitan dalam bagaimana memenuhi kebutuhan ataupun keperluan dari
pelanggan. Begitu juga apabila memiliki sebuah proses bisnis internal tetapi tidak
berhubungan dengan supplier, maka perusahaan akan mengalami kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan sumber daya yang disediakan oleh para supplier secara efektif dan
efisien sesuai kebutuhan perusahaan.
Proses bisnis sangat penting berada didalam suatu organisasi, apabila sebuah
organisasi atau perusahaan tidak memiliki proses bisnis maka kegiatan atau aktivitas
hanya akan didasarkan terhadap orang-orang didalam organisasi atau perusahaan
tersebut. Selain itu akan banyak orang yang bekerja menggunakan pandangannya
masing-masing dan menjalankan tugas sesuai dengan apa yang dipikirkan. Hal tersebut
akan menyebabkan banyak terjadi ketidaksesuaian persepsi sehingga hasil yang
diperoleh tidak akan optimal. Selain itu alasan suatu perusahaan melakukan analisa
proses bisnis sangatlah tergantung pada alasan perusahaan melakukan rekayasa ulang
proses bisnis yaitu :
1. Untuk memperkuat posisi perusahaan
2. Untuk mengantisipasi masalah
3. Untuk mengatasi kelemahan perusahaan

Untuk mengidentifikasi proses bisnis terdapat dua cara :


1. Membuat daftar seluruh proses bisnis yang ada di perusahaan berdasarkan
sertifikasi ISO-9000
2. Memetakan urutan elemen :
a. Strategi organisasi yang dibentuk oleh stakeholder ( organisasi,
institusi, atau orang yang dipengaruhi oleh atau dengan kepentingan
tertentu terhadap suatu organiasi dan proses bisnis yang dimiliki)
b. Ekspetasi terhadap produk atau servis yang diberikan organisasi
c. Proses bisnis yang membuat, mendukung dan memungkinkan
produksi produk/servis ini

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam menganalisis proses bisnis :

a. Tahap 1 yaitu Persiapan : persiapan berfungsi untuk memobilisasi dan


mengorganisir SDM yang akan melakukan Reengineering. Yang meliputi :
1. Apa yang menjadi tujuan dan harapan eksekutif?
2. Apa komitmen level mereka pada kegiatan ini?
3. Apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini?
4. Siapa yang seharusnya ada dalam tim?
5. Kemampuan gabungan apa yang harus ada dalam tim?

b. Tahap 2 yaitu identifikasi : Identifikasi berfungsi untuk mengembangkan dan


memahami model proses dari bisnis. Yang meliputi :

1. Apa yang menjadi bisnis proses utama organisasi?


2. Bagaimana proses-proses tersebut berinteraksi dengan pelanggan
dan pensuplai?
3. Apa yang menjadi strategi kita?
4. Apa nilai tambah proses kita?
5. Apa yang seharusnya kita re-Engineer dalam waktu 90 hari, 1
tahun, atau dua tahun ?
c. Tahap 3 yaitu Penyusunan Visi : Berfungsi untuk membangun visi dan tujuan
dari kinerja yang dihasilkan. Yang meliputi :
1. Bagaimana sumber daya, informasi, dan alur kerja melalui proses-
proses dalam organisasi?
2. Mengapa kita melaksanakan cara yang kita lakukan saat ini?
3. Apa kunci kekuatan dan kelemahan dari proses yang akan di re-
Engineer?
4. Bagaimana perusahaan lainnya menangani kompleksitas prosesnya?
5. Apa ukuran yang seharusnya kita gunakan untuk melakukan
komparasi kinerja terbaik kita di perusahaan ?
d. Tahap 4A Desai Teknik : Berfungsi untuk menghasilkan sebuah rancangan
proses yang mampu mengakselerasi pencapaia visi dari perusahaan. Yang
meliputi :
1. Sumber daya teknis dan teknologi apa yang kita perlukan pada
tahap proses re-Engineering?
2. Bagaimana sumber daya dan teknologi tersebut dapat diupayakan?
3. Informasi apa yang digunakan pada saat dilakukan re-Engineering?
4. Bagaimana elemen teknis dan sosial berinteraksi?
e. Tahap 4B Desain Sosial : Berfungsi untuk menspesifiksikan dimensi sosial dari
proses yang baru. Yang meliputi :
1. Teknik dan sumber daya manusia seperti apa yang perlu di re-
Engineer?
2. Aktivitas apa yang menjadi tanggungjawab tim reengineering?
3. Apa target dan ukuran yang harus dibuat?
4. Program pelatihan apa yang diperlukan?
f. Tahap 5 Transformasi : Berfungsi untuk mengimplementasikan desain proses
yang dihasilkan di tahap 4(4A dan 4B). Yang meliputi :
1. Kapan kita memonitor proses?
2. Bagaimana kita mengetahui apakah kita dalam track/jalur atau
tidak?
3. Mekanisme apa yang harus kita kembangkan untuk menyelesaikan
4. permasalahan yang saat ini belum terpikirkan?
5. Bagaimana kita melanjutkan momentum dari perubahan yang
terjadi?
g. Pengelolaan Proses Bisnis yaitu : perencanaan, pelaksanan, pengawasan,
penilaian .

A. Contoh Proses Bisnis e-KTP dan Deskripsinya

e-KTP berasal dari kata electronic-KTP, yaitu Kartu Tanda Penduduk


Elektronik. E-KTP sendiri merupakan dokumen kependudukan yang didalamnya
memuat sistem pengendalian atau keamanan baik melalui sisi teknologi informasi
ataupun administrasi yang berbasis berdasarkan basis data dari kependudukan
Nasional. e-KTP sendiri dilatar belakangi berdasarkan sistem pembuatan KTP
nasional atau konvesional di Indonesia dimana memungkinkan seseorang memiliki
lebih dari 1 KTP. Hal tersebut tentunya dapat memberi peluang bagi penduduk untuk
memalsukan ataupun menggandakan KTP, menghindari pajak, menyembunyikan
identitas serta mengamankan mengamankan korupsi maupun tindak kejahatan.

Maka dari itu pelaksanaan pemerintah secara elektronik atau disebut dengan e-
Government dan untuk meningkatkan kualitas terhadap masyarakat Kementrian
Dalam Negeri Republik Indonesia menerapkan sebuah sistem informasi mengenai
kependudukan berbasis teknologi, yakni e-KTP atau Kartu Tnda Penduduk
Elektronik. Dimana e-KTP berfungsi untuk mencegah terjadinya pemalsuan KTP atau
KTP ganda, berlaku sebagai identitas diri, berlaku secara nasional, pengurusan izin
dan sebagainya.

Proses Bisnis e-KTP :

1. Pertama-tama penduduk datang ke tempat pelayanan di kantor kecamatan/kelurahan


dengan membawa surat panggilan, kemudian melakukan verifikasi datanya dengan
data penduduk yang dimiliki oleh Dukcapil. Selanjutnya dilakukan perekaman data
biometrik yang meliputi 10 sidik jari, 2 iris mata dan wajah. Data yang direkam ini
selanjutnya dikirimkan ke Data Center I yang berada di Jakarta, dan dilakukan
“proses penunggalan” atau biasa disebut deduplikasi. Tujuan proses penunggalan
adalah untuk memastikan identitas penduduk tadi tunggal atau tidak (misalnya pernah
merekam sebelumnya).
2. Di Data Center (lokasi tidak disebutkan sesuai kaidah keamanan informasi) dilakukan
proses penunggalan dengan memanfaatkan teknologi biometrik. Teknologi biometrik
bertujuan mengenali identitas seseorang berdasarkan ciri khas fisik atau perilaku.
Dalam implementasi KTP elektronik, data biometrik yang direkam dikategorikan ciri
khas fisik, yaitu sidik jari, iris mata dan wajah. Dalam proses penunggalan tersebut,
data biometrik penduduk dicocokkan dengan algoritma tertentu dengan seluruh data
yang telah lebih dahulu tersimpan pada database biometrik nasional. Jika dalam
proses pencocokan tersebut ternyata tidak ada satu pun yang cocok, berarti penduduk
yang melakukan perekaman tersebut dinyatakan tunggal atau unik. Yaitu pertama kali
melakukan perekaman KTP elektronik, sehingga baginya berhak diterbitkan KTP
elektronik. Proses nomer 2 inilah yang membedakan KTP elektronik dengan KTP
lama, dan dilakukan tidak di tempat layanan kependudukan di Kecamatan/Kelurahan,
sehingga biasanya tidak diketahui oleh penduduk. Proses ini sangat penting karena
menjadi kunci utama diperolehnya identitas penduduk yang tunggal (single identity
number) sebagai basis layanan publik yang prima.

Selanjutnya bagi penduduk yang sudah dinyatakan tunggal dan siap cetak
(Print Ready Record), dan blangko telah tersedia, akan dilakukan proses
personalisasi. Dalam proses personalisasi tersebut, sidik jari telunjuk kanan dan sidik
jari telunjuk kiri disimpan ke dalam chip KTP-el. Apabila kualitas perekaman sidik
jari telunjuk kanan dan telunjuk kiri kurang baik untuk verifikasi sidik jari, maka sidik
jari lain, yang memiliki kualitas lebih baik, yang akan disimpan di chip KTP-el untuk
verifikasi sidik jari pemegang KTP-el. Informasi sidik jari mana yang direkam ini
juga ikut disimpan di dalam chip. Selanjutnya kartu tersebut disampaikan kepada
penduduk.

Gambaran Proses Bisnis


Refrensi

Azis, Asep. 2009. “Manajemen Siklus Hidup Proses Bisnis”. [internet]. [diakses pada 15 Februari
2019]. tersedia pada https://asepazis.wordpress.com/manajemen-siklus-hidup-prosesbisnis-business-
process-lifecycle-management

Aryani, Widya. “Manajemen Proses Bisnis”. [internet]. [diakses pada 15 Februari 2019]. tersedia pada
https://www.academia.edu/11418394/Manajemen_Proses_Bisnis

Kismono, Gugup. 2005. Bisnis Pengantar. Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada.
Nugroho, Anto santriyo. 2018. “Proses Bisnis Penerbitan KTP Elektronik”. [internet]. [diakses
pada 12 Februari 2019]. tersedia pada https://asnugroho.wordpress.com/2018/04/07/proses-
bisnis-penerbitan-ktp-elektronik/
Pramono, Anton. 2014. “Mengapa Perusahaan Membutuhkan Proses Bisnis?”.[internet]. [ diakses
pada 16 Februari 2019]. tersedia pada http://disainprosesbisnis.blogspot.com/2014/06/mengapa-
perusahaan-membutuhkan-proses.html

Modul Perkuliahan Pemodelan Proses Bisnis-pdf

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-proses-bisnis-menurut-para-ahli-beserta-karakteristik-
tipe-dan-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai