Anda di halaman 1dari 11

ARSITEKTUR SI/TI ENTERPTISE

PROGRES TUGAS BESAR

NAMA KELOMPOK:

IRFAN WALHIDAYAH NIM.1815091002


NI KOMANG WINDA DAMAYANTI NIM.1815091003
KADEK DWI CAHYANTI NIM.1815091006

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019
1. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN NOMENKLATUR JABATAN
DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN BULLENG

1. VISI DAN MISI


A. Visi
“ Menjadikan Arsip sebagai alat bukti yang sah dan akuntabel, serta terwujudnya
Perpustakaan sebagai pusat berkegiatan berbasis Teknologi Informasi “ .
B. Misi

Misi yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi tersebut diatas adalah :

1. Meningkatkan Pelayanan Kearsipan dan Perpustakaan Umum, Perpustakaan


Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Masyarakat.
2. Meningkatkan sistem penataan dan pengolahan Arsip dan Perpustakaan
berbasis teknologi informasi.
3. Meningkatkan kemampuan teknis petugas di bidang Kearsipan dan
Perpustakaan.
4. Meningkatkan khasanah dan pelestarian arsip statis serta koleksi bahan pustaka
perpustakaan.

Setelah melakukan kunjungan kedua ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah


Kabupaten Buleleng adapun beberapa hasil yang diperoleh :

Tugas pokok Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng yakni
membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan dibidang kearsipan dan
perpustakaan.

2. HASIL TI YANG DIHARAPKAN

Dari hasil wawancara dengan Bapak I Putu Kariaman Putra, S.Sos.,MM selaku
sekertaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng didapatkan
informasi mengenai hasil TI yang harapkan oleh instansi tersebut berupa Sistem
Informasi berupa aplikasi yang dapat memudahkan pekerjaan bagian kearsipan untuk
memberikan penyuluhan kedaerah-daerah yang jauh dari lokasi atau pusat kota. Selain
itu system yang diharapkan mampu mempermudah user untuk mencari informasi serta
melakukan konsultasi mengenai tata cara serta pengelolaan mengenai kearsipan.

3. TI YANG DIGUNAKAN SAAT INI DAN PERMASALAHANNYA

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng sudah


menggunakan IT dalam proses bisnisnya, namun penggunaan aplikasi tersebu masih
dikontrol oleh pusat sehingga membatasi ekspesif kinerja dari bagian kearsipan itu
sendiri. Oleh karena banyaknya daerah yang sulit dijangkau oleh dinas menyebabkan
munculnya keinginan instansi tersebut untuk mengembangkan system sebagaimana
yang telah dijelaskan diatas.

Untuk progress kelompok sudah mulai merancang rancangan strategi dari Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng secara umum.
A. Rantai Nilai (Value Chain)

Value Chain atau Rantai Nilai merupakan suatu cara pandang dimana bisnis
dapat dilihat sebagai rantai aktivitas yang mengubah input (masukan) menjadi output (
Keluaran) yang bernilai bagi pelanggan. Nilai dari pelanggan tersebut berasal dari 3
sumber dasar (Pearce dan Robinson, 2008) :
1. Aktivitas yang membedakan produk
2. Aktivitas yang menurunkan biaya produk
3. Aktivitas yang dapat segera memenuhi kebutuhan pelanggan.

Konsep Rantai Nilai


Menurut Porter ( 1985 ), konsep rantai nilai menyediakan suatu kerangka yang
sesuai untuk menjelaskan bagaimana suatu kesatuan organisasi dapat mengelola
pertimbangan yang substansial dalam mengalokasikan sumber dayanya, menciptakan
pembedaan dan secara efektif mengatur biaya-biayanya. Setelah itu Porter mengajukan
sebuah model rantai nilai yang digunakan untuk mendefinisikan cara-cara
menghasilkan nilai tambah bagi konsumen, dimana model tersebut menampilkan
keseluruhan nilai yang terdiri dari aktivitas – aktivitas nilai dan keuntungan (Mangin),
aktivitas nilai dapat dibagi menjadi lima aktifitas utama (Primary Activities) serta
empat aktifitas pendukung (Support Activities).

Aktivitas utama (Primary Activities) digambarkan secara berurutan yaitu


membawa bahan baku ke dalam bisnis (Inbound Logistic) yang meliputi penerimaan,
penyimpanandan penyebaran input atau bahan baku kemudian diubah menjadi barang
jadi (Operation) pada operasional proses yang terjadi berupa perubahan input atau
bahan baku menjadi output atau produk jadi, selanjutnya mengirim barang yang sudah
diproduk atau sudah jadi (Outbound Logistic) yang meliputi pengumpulan,
penyimpanan, distribusi produk jadi ke pelanggan atau konsumen. Dan yang terakhir
menjual barang (Marketing and Sales) yang meliputi upaya-upaya untuk membujuk
atau menarik pelanggan untuk membeli produk perusahaan tersebut serta memberikan
layanan purnajual (Service) yang meliputi penyediaan layanan untuk mempertahankan
dan meningkatkan nilai produk.
Empat aktivitas pedukung (Support Activities) yaitu :
1. Procurement, yang mengarah pada fungsi-fungsi pembelian barang-barang
atau jasa yang dapat dijadikan aset perusahaan.
2. Tecnology Development, yang mengacu pada kegiatan-kegiatan pengembangan
teknologi untuk meningkatkan kinerja proses operasi dan nilai produk yang
dihasilkan, serta agar perusahaan unggul dalam persaingan usaha.
3. Human Resource Management, berkaitan pada pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) perusahaan.
4. Firm Infrastructure, berhubungan dengan sarana dan prasarana
penunjang perusahaan (berupa departemen, divisi, atau fungsi-fungsi) untuk
melayani dan menjaga kelangsungan perusahaan, serta mengikat bagian-
bagiannya menjadi satu kesatuan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk memperjelas kegiatan rantai nilai (Value Chain) dapat digambarkan
sebagai berikut :

B. Analisis Rantai Nilai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Buleleng


1. Kegiatan Primer
1.1.Inbound Logistic ( Logistik ke dalam atau memasukkan bahan dalam
bisnis)
Dinas Kearsipan Daerah Buleleng merupakan salah satu wadah yang
disiapkan oleh pemerintah sebagai tempat untuk mendata ataupun mengecek
segala sesuatu mengenai kearsipan.
1.2.Operations ( Operasi atau mengubah bahan menjadi produk akhir)
Proses Pengendalian Naskah Dinas Masuk
1. Menerima dan mencatat surat atau naskah dinas masuk pada sarana
pengendali pada proses ini akan menghasilkan output berupa surat naskah
atau dinas.
2. Meneliti surat atau naskah masuk dan menyampaikan kepada
Kepala Perangkat Daerah. Pada proses kedua output yang diperoleh yaitu
surat yang didalamnya sudah tercantum klarifikasi
3. Mendisposisikan surat atau naskah dinas masuk . Pada proses ketiga outpun
yang dihasilkan berupa data.
4. Mencatat dan mendistribusikan surat atau naskah dinas masuk. Proses
keempat akan menghasilkan aoutput berupa surat atau naskah dinas yang
sudah tercatat dan terdistribusi.

1.3.Outbound Logistic ( Logistik keluar )


Setelah menghasilkan sebuah output berupa naskah dinas yang sudah
tercatat dan terdistribusi maka akan surat atau naskah akan disimpat ditempat
yang ditentukan sebagai sebuah arsip, apabila nantinya diperlukan oleh
pemerintah maka surat atau naskah tersebut akan diberikan dan diperiksa
kembali.
1.4.Marketing dan Sales
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Buleleng menggunakan
website, penyuluhan keluar serta penyediaan data untuk mengenalkan kepada
masyarakat terkait perpustakaan serta kearsipan yang dikelola.
1.5.Pelayanan (Service)
Menurut Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Daerah Kabupaten
Buleleng melayani dan memberi fasilitas terbaik kepada pemerintahan,
masyarakat merupakan salah satu hal yang diprioritaskan. Untuk memberikan
saran dan masukan masyarakat dapat mengakses website dari Dinas Kearsipan
Dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng. dalam website tersedia berupa
informasi mengenai dinas serta tempat untuk masyarakat memberikan kritik
ataupun saran yang nantinya dapat membangun Dinas kearsipan dan
Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng menjadi instansi yang lebih baik.
1. Preliminary Phase
Pada fase ini dilakukan identifikasi terhadap 5W+1H dalam perancangan SI/TI. Dalam
penyusunan prinsip – prinsip perancangan SI/TI menggunakan principle catalog, sebagai
berikut:
No. Driver Objek dan Deskripsi
1. What Objek: Ruang lingkup arsitektur pada Dinas Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kab. Buleleng
Deskripsi: Membuat perencanaan arsitektur SI/TI
2. Who Objek: Orang – orang yang terlibat dalam membuat perencanaan
arsitektur SI/TI
Deskripsi:
- Pembuat perencanaan: Peneliti
- Narasumber: Sekertaris Dinas Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kab. Buleleng
3. When Objek: Waktu penyelesaian perencanaan arsitektur SI/TI
Deskripsi: Januari 2020
4. Where Objek: Lokasi studi kasus penelitian
Deskripsi: Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kab. Buleleng
yang beralamat di Jl. Werkudara no. 1, Singaraja, Buleleng, Bali
5. Why Objek: Alasan perencanaan arsitektur SI/TI dibuat
Deskripsi: Untuk membuat perencanaan arsitektur SI/TI, dapat
menyelaraskan antara sistem dan TI dengan proses bisnis yang
ada. Sehingga proses bisnis yang ada menjadi lebih efektif dan
efisien untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dari
dinas itu sendiri.
6. How Objek: Menentukan bagaimana perencanaan arsitektur SI/TI
dibuat
Deskripsi: Perencanaan ini akan dilakukan berdasarkan
framework TOGAF ADM untuk mengembangkan arsitektur itu
sendiri.

Pada table diatas menjelaskan mengenai identifikasi objek – objek yang terlibat pada
Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kab. Buleleng, dimana hal tersebut mengacu kepada
5W+1H.
Berikut merupakan hasil identifikasi objek – objek dan deskripsi table sebelumnya yang
dipetakan principle catalog untuk perencanaan arsitektur SI/TI pada Dinas Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kab. Buleleng.
No. Prinsip Tujuan
1. Arsitektur SI/TI yang dirancang • Mendukung proses bisnis dan tupoksi
harus sesuai dengan proses bisnis, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah
tujuan, serta tugas pokok dan fungsi Kab. Buleleng.
(tupoksi) dari Dinas Arsip dan • Memperkuat hubungan antara
Perpustakaan Daerah Kab. Buleleng. infrastruktur dan proses bisnis untuk
memudahkan penyelarasan proses bisnis
ketika terjadi perubahan.
2. Arsitektur SI/TI yang dirancang • Kemudahan dalam penggunaan akan
harus mudah dikelola dan digunakan memberikan peningkatan terhadap
(user friendly). efektifitas dan efisiensi dalam proses
bisnis serta sumber daya.
• Membantu kerja sama antar bagian dalam
Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kab. Buleleng.
3. Arsitektur SI/TI yang dikembangkan
harus mendukung keberlangsungan
proses bisnis yang ada.
4. Arsitektur SI/TI yang dikembangkan
harus aman.
5. Arsitektur SI/TI yang dirancang
harus memiliki sifat mudah
dikembangkan di masa depan.
6. Aplikasi dengan data yang mudah
diakses.
7. Data harus bersifat konsisten dan
dikelola sebagai suatu aset.
8. Keamanan dan kerahasian data.

Architecture Vision
Fase ini merupakan fase inisiasi dari siklus pengembangan arsitektur yang mencakup pendefi
nisian ruang lingkup, identifikasi stakeholders, penyusunan visi arsitektur, dan pengajuan per
setujuan untuk memulai pengembangan arsitektur.
Stakeholders yang dimaksud pada dinas arsip dan perpustakaan daerah meliputi : Kepala dinas
, Kelompok Jabatan Fungsional , Sekretariat ,Sub Bagian Perencanaan , Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian , Sub Bagian Keuangan, Bidang Pembinaan , Pengelolaan dan Pengawasan
Arsip, Seksi Pembinaan, Pengelolaan Arsip Dinamis, dan Seksi Akusisi, Pengolahan,
Preservasi Perijinan dan Pengawasan .
Visi
“ Menjadikan Arsip sebagai alat bukti yang sah dan akuntabel, serta terwujudnya
Perpustakaan sebagai pusat berkegiatan berbasis Teknologi Informasi “ .
Misi

Misi yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi tersebut diatas adalah :

5. Meningkatkan Pelayanan Kearsipan dan Perpustakaan Umum, Perpustakaan


Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Masyarakat.
6. Meningkatkan sistem penataan dan pengolahan Arsip dan Perpustakaan
berbasis teknologi informasi.
7. Meningkatkan kemampuan teknis petugas di bidang Kearsipan dan
Perpustakaan.
8. Meningkatkan khasanah dan pelestarian arsip statis serta koleksi bahan pustaka
perpustakaan.

Setelah melakukan kunjungan kedua ke Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah


Kabupaten Buleleng adapun beberapa hasil yang diperoleh :

Tugas pokok Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng yakni
membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan dibidang kearsipan dan perpustakaan
Perencanaan Arsitektur Sistem/Teknologi Informasi Menggunakan Framework
TOGAF (Studi Kasus : Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng)

Irfan Walhidayah1, Winda Damayanti2, Dwi Cahyanti3

1,2,3
Program studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan
Ganesha Jl. Udayana No.11, Kota Singaraja 81116, Bali, Indonesia

Email:1irfanwalhidayah@gmail.com, 2windadamayanti892@gmail.com,
3
kadekdwicahyanti@gmail.com

Abstract TOGAF companybased architecture development framework.

Abstrak. pengembangan arsitektur enterprise berbasis framework TOGAF.

Kearsipan adalahsuatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan,


pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut
sistem tertentu.Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Kearsipan memegang
peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan
sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia
menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan diperlukannya
beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan nasional. Dinas Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng merupakan salah satu perpustakaan yang sudah
menerapkan beberapa teknologi dalam proses bisnisnya. Permasalahan yang ada saat ini yaitu
Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng belum memiliki suatu system
informasi berupa E-Book yang dapat memberikan informasi mengenai buku yang terdapat
dalam perpustakaan tersebut. Dalam menjalankan aktivitas bisnis Dinas Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng masih menggunakan proses yang manual XXX.
Pada tahun 2020 dinas arsip dan perpustakaan daerah kabupaten buleleng berencana untuk
mengembangkan system yang berbentuk aplikasi, yang dapat mempermudah pelanggan dalam
memahami mengenai kearsipan XXX. Dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan suatu
perencanaan strategi pengembangan perpustakaan menggunakan metode Enterprise
Archhitecture. XX
1. Pendahuluan

Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng merupakan salah satu Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Tasikmalaya mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintah daerah dan tugas pembantuan di bidang perpustakaan dan
kearsipan. Berdasarkan visi misi yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah Kota Tasikmalaya, yaitu misi “Mewujudkan Perpustakaan Umum yang Unggul”.
Salah satunya unggul dengan perlengkapan layanan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Oleh karena itu, instansi tersebut perlu didukung dengan sistem dan teknologi
informasi yang mumpun dan ideal untuk membantu mencapai tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai