Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)

Dosen Pembimbing : Putu Yudia Pratiwi, S.Pd. M.Eng.

Oleh :

Ni Komang Winda Damayanti (1815091003/SI 4A)

PROGRAM STUDI SITEM INFORMASI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2020
SOAL

1. Jika anda mendapatkan sebuah proyek pengembangan perangkat lunak sebuah situs
web untuk pemerintahan daerah yang fokus terhadap potensi pariwisata, dapatkan anda
menyebutkan resiko yang akan dihadapi pada saat perancangan awal dilakukan?
2. Apakah resiko yang dihadapi oleh pengembang perangkat lunak juga harus dihadapi
bersama-sama oleh pengguna? Mengapa?
3. Apa yang mungkin terjadi jika sebuah tim pengembang perangkat lunak mengabaikan
tahapan analisis resiko?

JAWABAN

1. Adapun beberapa resiko yang terjadi pada saat perancangan awal dilakukan, yaitu :
a. Tidak adanya dokumentasi mengenai kebutuhan sistem yang dirancang sehingga
pengembang sistem harus memulai dari awal.
b. Tidak adanya jadwal kegiatan pengembangan yang jelas yang menyebabkan
pengembangan sistem tidak terarah. Dengan tidak adanya dokumentasi maka
pengembang sistem harus mendata semua kebutuhan pengembangan website,
seperti pendataan lokasi yang berpotensi menjadi sebuah pariwisata tentunya hal
ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak pasti.
c. Biaya yang dibutuhkan untuk merancang sistem belum masuk kedalam dokumen
RENSTRA (Rencana Strategis).
d. Karena sistem yang dirancang terbilang komplek tentunya instansi pemerintahan
harus bisa bekerja sama terkait pendataan lokasi, agar nantinya jadwal serta biaya
yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
e. Website yang dirancang merupakan website yang dipergunakan oleh kalangan
diluar daerah maupun didalam daerah tersebut, tentunya pengembang sistem harus
mampu membuat website yang dapat menarik perhatian pengguna sistem
f. Analisis yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem
(contohnya seperti spesifikasi komponen sistem serta hasil yang disepakati tidak
sesuai dengan sistem yang dikembangkan).
2. Apakah resiko yang dihadapi oleh pengembang perangkat lunak juga harus dihadapi
bersama-sama oleh pengguna? Hal ini dapat dilihat melalui dua perspektif yang
berbeda. Ya, resiko yang dihadapi oleh pengembang perangkat lunak juga harus
dihadapi bersama-sama oleh pengguna. Apabila dilihat berdasarkan konsep resiko
implementasi strategis proaktif, dimana pengembang sistem mengikutsertakan
pengguna sistem untuk menghadapi resiko yang terjadi diluar kuasa pengembang
sistem contohnya seperti bencana alam, perang, epidemic dll. Hal tersebut merupakan
strategi pengembang sistem dimana ia mengikutsertakan klausul force majeur dalam
surat perjanjian pengerjaan perangkat lunak dengan pihak pelanggan atau pengguna
sistem yang sewaktu-waktu dapat berguna untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin
terjadi di masa depan dan berpotensi menyebabkan konflik antar pihak yang
berhubungan.
Tidak. Apabila pengembang sistem tidak mendiskusikan hal tersebut atau tidak
mencantumkannya dalam surat penjanjian terlebih dahulu. Resiko yang dihadapi oleh
pengembang perangkat lunak seharusnya tidak dihadapi juga oleh pengguna. Seperti
yang kita ketahui analisis resiko berfungsi untuk meminimalisir resiko yang
kemungkinan terjadi kedepannya dan membuat alternatif penyelesaian masalah saat
resiko yang dianalisis kemungkinan terjadi, memberikan sistem yang bersifat
userfriendly merupakan kewajiban bagi pembembang sistem. Sistem yang bermasalah
dan menyebabkan pengguna menjadi tidak ingin menggunakan sistem tersebut
seharusnya menjadi tanggung jawab pengembang sistem. Namun saat mengalami
permasalahan pengguna sistem dapat melakukan koreksi, sehingga pengembang sistem
dapat memperbaiki permasalahan yang terjadi pada sistem yang telah dikembangkan.

3. Analisis resiko merupakan salah satu tahapan yang penting pada proses pengembangan
proyek dimana analisis resiko dapat memberikan gambaran mengenai resiko yang
kemungkinan terjadi, seperti waktu penjadwalan, biaya, SDM, desain, implementasi,
resiko pasar. Apabila tim pengembang perangkat lunak mengabaikan analisis resiko
saat proses perancanagan awal, kemungkinan terjadi beberapa hal misalkan waktu
pengerjaan akan semakin lama dan biaya yang dibutuhkan semakin besar. Karena tidak
melakukan analisis resiko dan saat proses pengembangan proyek terjadi kesalahan yang
tidak diperkirakan sebelumnya, maka pengerjaan proyek harus ditunda karena
pengembang harus membuat alternatifnya yang bisa digunakan terlebih dahulu
sehingga waktu yang dibutuhkan akan semakin lama dan biaya yang dibutuhkan juga
semakin besar tentunya hal tersebut akan menyebabkan pengerjaan sistem menjadi
tidak terarah. Apabila analisis resiko dilakukan dan kemungkuinan resiko yang
diasumsikan terjadi maka pengguna sudah mengetahui bagaimana cara untuk
mengatasi resiko tersebut. Selain itu dengan adanya analisis resiko pengembang sistem
dapat menjadikan analisis tersebut sebagai bahan untuk melakukan evaluasi, dimana
masalah-masalah yang muncul sebelumnya kemungkinan akan muncul lagi saat
pengembangan sistem berlangsung sehingga pengembang sistem dapat mengetahui
apakah cara yang dilakukan tersebut tepat atau tidak, dengan melakukan evaluasi
pengembang sistem dapat membuat sistem yang lebih baik dan sesuai dengan
kebutuhan pengguna.

Anda mungkin juga menyukai