Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Sistem Informasi (PSI)
Di Susun Oleh :
Ardiansyah 200180167
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
DAFTAR ISI
A. PERANCANGAN SISTEM.......................................................................................................................4
1. 1. Kategori perancangan sistem.......................................................................................................4
2. Rapid application development (RAD).............................................................................................5
3. Konsep Perancangan Terstruktur\.................................................................................................10
4. Contoh Sistem Informasi yang dikembangkan dengan Pendekatan Struktur................................11
5. Alat-alat untuk Perancangan Pendekatan Terstruktur...................................................................18
B. KONSEP PERANCANGAN SECARA RINCI.............................................................................................20
1. Perancangan Output......................................................................................................................20
2. Perancangan Input.........................................................................................................................20
3. Perancangan proses sistem...........................................................................................................21
4. Perancangan Data Base Sistem......................................................................................................22
5. Perancangan Kontrol Sistem..........................................................................................................25
KATA PENGANTAR
Output yang lama yaitu dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik
berwarna 2 atau 3 dimensi
Proses baru dibuat
Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas
Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query
Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS (Uninterruptible Power Systems), DRP
(Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri
Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi
(komputer dan peralatannya) yang mendukung
Membutuhkan beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO. Lembar kerjanya berisi
semua komponen desain umum berikut deskripsi masing-masing secara umum. Beberapa
alternatif diberikan ke user untuk di review dan diketahui. Setelah direview, alternatif beberapa
aspek dapat digabungkan untuk dibuat gabungannya. Beberapa diantaranya dapat diterima atau
dapat ditolak.
1.2 Memahami kategori perancangan Group
Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini
memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat.
Perancang sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada
sistem group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem
tertentu, seperti database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan
untuk platform teknologi, khusus untuk group local (LAN).
1.3 Memahami kategori perancangan Lokal
Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi
khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. Profesional
sistem umumnya dipakai untuk bekerjasama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi
sistem yang berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan
dan pendukungnya.
Kebutuahan user. user adalah orang dalam perusahaan. Analisi sistem atau ahli sistem
adalah orang diluar perusahaan. Sistem informasi dikembangkan bukan untuk pembuat
sistem tapi untuk user agar sistem bisa diterapkan, sistem tersebut harus bisa menyerap
kebutuhan user dan yang mengetahui kebutuhan user adalah user sendiri, sehingga
keterlibatannya dalam pengembangan sistem informasi akan meningkatkan tingkat
keberhasilan pengembangan sistem informasi.
Pengetahuan akan kondisi lokal. Pemahaman terhadap lingkungan dimana sistem
informasi akan dioterapkan perlu dimiliki oleh perancang sistem informasi, dan untuk
memperoleh pengetahuan tersebut perancang sistem meminta bantuan user yang
menguasai kondisi lingkungan tempatnya bekerja.
Keengganan untuk berubah. Seringkali user merasa bahwa sistem informasi yang disusun
tidak dapat dipergunakn dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengurangi
keengganan untuk berubah tersebut dapat dikurangi bila user terlibat dalam proses
perancangan dan pengembangan sistem informasi.
User merasa terancam. Banyak user menyadari bahwa penerpan sistem informasi
komputer dalam organisasi mungkin saja mengancam pekerjaannya, atau menjadikan
kemampuan yang dimilikinya tidak relevan dengan kebutuhan organisasi. Keterlibatn
user dalam proses perancangan sistem informasi merupakan salah satu cara menghindari
kondisi yang tidak diharapkan dari dampak penerapan sistem informasi dengan
komputer.
Meningkatkan alam demokrasi. User terlibat secara langsung dalam mengambil
keputusan yang berdampak terhadap mereka.
Teknik JAD merupakan teknik yang melengkapi teknik analisis dan perancangan sistem
dengan menekankan pengembangan partisipatif diantara system owners, users, designers, and
builders. Selama sesi JAD untuk perancangan sistem, system designer akan mengambil peran
sebagai facilitator untuk beberapa workshop yang ditujukan untuk menyelesaikan problem
problem perancangan.
Memperkecil Masalah dalam sesi JAD
• Kurangkan dominasi
• Galakkan penglibatan menyeluruh
• Agenda merry-go-round
• Konflik tidak selesai
• Hindari ketegangan
JAD (Joint Application Development/Design) merupakan salah satu teknik manajemen
dalam mengimplementasikan sebuah sistem informasi (SI) dalam konteks proyek. Porsi terbesar
dan terumit dari proses implementasi SI adalah justru pada proses transisinya, karena terkait
banyak aspek tidak hanya di sisi teknologi tapi harus memahami sisi sosial, manajerial dan SDM.
Implementasi SI
Masalah terbesar dari implementasi SI adalah untuk mengetahui kebutuhan dari user, apalagi
dengan karakter proyek :
• Sistem yang melibatkan multi-organisasi/divisi (penggunanya dari beberapa role dan
divisi)
• Bisnis proses yang kompleks
• Kebutuhan yang sangat spesifik dan customized.
Dengan karakter proyek yang semacam ini, tidak cukup bagi seorang system analyst (SA)
menentukan kebutuhan hanya dengan teknik wawancara, observasi ataupun kuesioner. Banyak
kasus ditemui, bahwa pada akhirnya apa yang kita dapatkan dari proses analisa kebutuhan di
awal proyek, tidak match dengan kebutuhan sesungguhnya dari pengguna sistem, sehingga
sistem akhirnya tidak dapat digunakan dengan baik.
Masalah lain adalah di sisi waktu. Teknik-teknik seperti itu seringkali sangat time
consuming, sangat membutuhkan waktu yang lama. Sering juga tim developer dihadapkan
situasi bahwa tidak semua stakeholder proyek memiliki kepedulian yang sama dengan yang lain.
Seorang manajer tidak mengetahui kebutuhan detail dari staf-staf operasional, sementara itu staf
operasional mungkin juga tidak memahami sepenuhnya spirit, goal dari SI.
JAD merupakan sebuah teknik yang berfokus pada keterlibatan dan komitmen pengguna
dalam menentukan kebutuhan dan merancang (desain) aplikasi. JAD biasanya dilakukan dalam
bentuk tim yang merupakan gabungan dari seluruh stakeholder proyek, yang bekerja dalam
bentuk workshop-workshop atau forum diskusi.
Penggunaan workshop dikarenakan teknik JAD ini bukanlah sekedar rapat-rapat yang biasa
dilakukan dalam sebuah proyek dan melibatkan seluruh stakeholder proyek. JAD adalah tim
yang nantinya akan membuat rancangan dan mengawasi, memonitor bersama jalannya proyek.
Secara garis besar yang perlu terlibat adalah :
• Sponsor. Sponsor ini berarti project owner, memiliki kedudukan yang cukup tinggi dalam
organisasi dan sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam pengelolaan sistem
informasi. Satu hal yang penting dilakukan oleh seorang project owner adalah komitmen
yang kuat akan implementasi SI yang dilakukan.
• Business Users. Business User ini terdiri dari 2 jenis, yaitu real end user dan
representative end user. Real end user adalah person yang melakukan pekerjaan real di
lapangan. Dalam kasus, ini adalah operator-operator. Sedangkan representative end user
adalah person yang mengetahui seharusnya bisnis proses itu dilakukan, memahami spirit
dan goal dari sistem yang dikelolanya. Biasanya ini adalah kepala bagian, manajer, atau
operator senior.
• System Analyst (Tim Developer). Person/tim ini yang akan in-charge dari sisi teknologi
dan proses engineeringnya.
• System Experts. Tidak semua referensi mencantumkan peran ini. Perannya lebih seperti
konsultan yang memahami seluk beluk bisnis proses dari sisi konseptual dan berbasis
pengalaman.
• Facilitator. Seorang fasilitator berfungsi sebagai moderator dan mengarahkan setiap
aktivitas JAD yang melibatkan banyak pihak, untuk menjadi efektif. Seorang fasilitator
harus memiliki kecakapan yang baik dalam berkomunikasi, memberikan stimulus-
stimulus dan trik-trik agar diskusi bisa berjalan dengan baik.
• Tentu saja, setelah penyusunan tim JAD, diperlukan strategi yang tepat dalam melakukan
workshop-workshop, sehingga proses dilakukan lebih efektif. Yang jelas, teknik ini
sudah terbuktif efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah implementasi SI.
Contoh JAD
Misalnya mengelola dan mengupdate content web dan SIG penataan ruang PU agar tetap
operasional dan mengembangkan portal penataan ruang melalui pembuatan aplikasi pelengkap
untuk menjadi portal yang mempunyai fungsi utama mengkomunikasikan data spasial kepada
stakeholder penataan ruang.
Dalam pelaksanaan pengembangan sistem ini, akan dilakukan secara Joint Application
Development (JAD), konsultan akan bekerjasama dengan tim pengelola portal Penataan Ruang,
sehingga ahli teknologi kepada Ditjen Penataan Ruang Departemen PU dapat dilakukan secara
lancar.
Adapun urutan-urutan kegiatan JAD yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
• Proyek diawali
• Analisis Sistem
• Perancangan Sistem
• Review
• Pengembangan Sistem
• Pengujian Sistem (IT Test & User Acceptance Test)
• Pelatihan
• Implemenatsi Sistem
• Proyek Selesai
Kelebihan dan Kekurangan mengunakan Join Application Development (Jad)
• Kelebihan:
Hemat waktu, jika dibandingkan dengan interview secara tradisional.
Kecepatan pengembangan sistem.
Meningkatkan kepemilikan pengguna sistem.
Pembuatan ide yang kreatif dapat ditingkatkan.
• Kekurangan:
1. JAD memerlukan blok waktu yang besar untuk menjadi tersedia bagi semua
partisipan sesi.
2. Jika persiapan tidak lengkap, sesi tidak akan berjalan dengan baik.
3. Jika tidak lanjut laporan tidak lengkap, sesi bisa jadi tidak sukses.
4. Budaya dan keahlian organisasi bisa jadi tidak kondusif terhadap sesi JAD.
d. Prototyping
Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan
meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar, model-model yang
bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user.
Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari desain
sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user dapat dipenuhi
dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu
tim SWAT dalam mendefinisikan perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan.
Macam dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak waktu DuPont
(time box technique) dimana proyek sistem harus diselesaikan tidak lebih dari 90 hari.
Pendekatan ini lebih ke teknik manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari berarti kehilangan
kesempatan bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang.
3. Konsep Perancangan Terstruktur\
Perancangan Terstruktur adalah aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam
suatu perencanaan untuk dapat diimplementasikan (diotomasikan).
3.1 Elemen Perancangan Terstruktur
1. Modul
Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari :
input(masukan), output(keluaran), fungsi, mekanisme dan data internal. Contoh : Foxpro / Pascal
(Procedure, function), COBOL (Program, section,paragraph), FORTRAN (subroutine).
2. Bagan terstruktur (Structured Chart)
Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul-modul, organisasi, dan komunikasi.
Keuntungannya ; Menggunakan gambar, Dapat dipartisi, Fleksibel, Input sangat berguna pada
implementasi, Membantu pemeliharaan (maintenance) dan modifikasi.
3. Strategi Perancangan
Mentransformasikan hasil analisis (DFD) menjadi Bagan Terstruktur, untuk diimplementasi.
DFD memperlihatkan aliran data dan informasi dari sistem. Jika dalam suatu DFD aliran datanya
ditentukan oleh suatu data item, misalnya ‘T’ yang mempunyai nilai/ karakteristik tertentu,
kemudian nilai ini akan mempengaruhi / menentukan arah aliran data (men-trigger arah), maka
titik proses dimana terjadi percabangan arah aliran data tsb disebut titik pusat transaksi
4. Optimasi dari perancangan (Design Heuristic)
Langkah- langkah Dalam Strategi Perancangan Terstruktur
Rancangan dimulai dari diagram rinci (tingkat diagram setelah nol)
Tentukan sifat dari information flow
Transaction flow
Transformation flow
Jika transaction
Tentukan pusat transaksi
Tentukan arah sesuai nilai transaksi
Buat bagan awal (first cut)
Jika transformation :
Tentukan aliran masukan ( afferent)
Tentukan aliran keluaran (efferent)
Tentukan pusat transformasi
Buat bagan awal (first cut)
Perbaiki (refine) bagan terstruktur
Buat interface dan diagram akses data
Review bersama analis dan programmer. Jika masih diperlukan perbaikan kembali ke
1. Selain itu buat rancangan rinci
Buat rancangan rinci.
Pengguna office autmation biasanya merupakan orang-orang yang bekerja di dalam kantor.
Pengguna office automation dibagi ke dalam 4 kategori, yaitu :
Manajer
Profesional
Sekretaris
Pegawai Administratif
Ada moderator
Jumlah peserta maksimal 6 orang
Mengirimkan agenda konferensi terlebih dahulu
Mengidentifikasi diri terlebih dahulu sebelum berbicara
Rekaman hasil konferensi harus disimpan
Salinan rekaman dibagikan kepada peserta
Audio conferncing merupakan komunikasi sinkron yang mengharuskan para peserta
hadir tepat waktu.
6. Konferensi Video
Merupakan salah satu bentuk telekomunikasi dengan penggunaan televisi untuk menghubungkan
para peserta konferensi yang tersebar di berbagai daerah.
Ada 3 jenis konfigurasi konferensi video, yaitu:
Sinyal video dan audio dikirim ke satu tempat transmisi ke satu atau beberapa tempat
penerimaan
Kemampuan audio 2 arah memungkinkan orang ditempat penerimaan berbicara dengan orang
ditempat transmisi sementara semua orang melihat pada gambar yang sama.
1. Perancangan Output
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan
atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang
membutuhkannya.
Tipe output dapat dibedakan :
Eksternal
Internal
2. Perancangan Input
Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang
terjadi dari transaksitransaksi yang dilakukan oleh organisasi.Formulir adalah perangkat penting
untuk mengendalikan aliran kerja dan digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi
sering juga disebut Dokumen Dasar.
Tujuan dari Perancangan Input adalah :
Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
o Data capture / Penangkapan data
o Data preparation / Penyiapan data
o Data entry / Pemasukan data
Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data
capture, data preparation dan data entry.Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung
terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu data capture dan data entry.
Tipe Input
Eksternal
Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi
Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
Internal Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7
Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
Tipe input
Fleksibel format
Kecepatan
Akurat
Metode verifikasi
Mudah dikoreksi
Keamanan
Mudah digunakan
Kompatibel dengan sistem yang lain
Biaya yang ekonomis
Proses
o Real Time
o Batch
o Online
o Offline
Pada gambar diatas, simpul A disebut akar dan juga bertindak sebagai orang tua dengan
anak simpul A, B dan C. Simpul E, F, I dan J disebut daun, dimana E dan F merupakan
anak dari simpul B serta simpul I dan J merupakan anak dari simpul H.
Dalam aplikasi nyatanya, dapat anda lihat dalam hubungan antara dosen dengan
matakuliah yang diasuh serta mahasiswanya. Perhatikan gambar berikut :
Keunggulan model database ini terletak pada keteraturan struktur yang ditunjukkannya
dan hanya sangat cocok untuk sistem yang keterkaitan atau hubungan antara recordnya
mengikuti struktur hirarki.Karena keterbatasan pemakaiannya dan adanya kelemahan
yang cukup mendasar, penggunaan model database ini dalam pengelolaan sistem
database sudah ditinggalkan.Simpul B disebut anak dari simpul A, tapi disisi lain simpul
B juga merupakan orang tua dengan anak simpul E dan F.
b. Model jaringan
Model database jaringan merupakan pengembangan dari model database hirarki, dimana
kelemahan yang ada pada model database hirarki yaitu ketidakmampuannya dalam
mengelola hubungan banyak ke banyak (Many to Many) telah dapat diatasi dengan
model database jaringan ini.
Dalam model ini, data di representasikan sebagai koleksi record dan hubungan antar
record direpresentasikan sebagai pointer.
Oleh karena itu, model database jaringan mampu menyatakan hubungan :
– Satu ke Satu (One To One, 1 : 1), satu orang tua punya satu anak.
– Satu ke Banyak (One To Many, 1 : M) Satu orang tua punya beberapa anak,
– Banyak ke Banyak (Many To Many, N : M), beberapa anak punya beberapa orang tua.
Kelemahan dalam model database ini adalah lebih kompleks dan sulitnya dalam proses
query, begitu juga halnya dalam manipulasi data yang harus dilaksanakan dengan
menelusuri data pointer pada setiap recordnya.
Kelebihan model database ini adalah dari segi efisiensi penyimpanan data, karena tidak
adanya data yang duplikat (redundansi) dan akses yang cepat karena langsung
memanfaatkan pointer ke alamat fisik data.Karena kompleksitas yang tinggi, apalagi
diterapkan pada sistem database yang begitu kompleks, maka model database ini tidak
tepat lagi untuk digunakan.
Saat ini, model database jaringan sudah jarang sekali dipakai, kecuali untuk keperluan
penelitian (research) saja.
c. Model relasional
Model database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini,
karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah
kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database.
Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri
dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item
data (data value), tabel-tabel yang ada dihubungkan (relationship) sedemikian rupa
menggunakan field-field kunci (key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data.
5. Perancangan Kontrol Sistem
Jenis Kontrol
a) Pencegahan
b) Pendeteksian
c) Pengkoreksian
Daftar Pustaka
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/19131/2/BOOK_Purwanto_Perancangan
%20SIA_Bab%20I.pdf
http://diahirwandi.blogspot.com/2016/04/perancangan-sistem.html
http://kaze-akira.blogspot.com/2011/11/perancangan-terstruktur-dan-perancangan.html
https://hanifsky.blogspot.com/2012/05/model-pengembangan-berorientasi.html
https://glints.com/id/lowongan/rapid-application-development-adalah/#.YYDAK2BBy01