Anda di halaman 1dari 3

ASSIGNMENT FOR MATERI 1

Pemodelan Proses Bisnis

1. 7 Stakeholder dalam Siklus Hidup Proses Bisnis


a. Business Engineer; Domain Expert
Adalah pihak/orang yang sangat mengetahui seluk-beluk proses bisnis dalam
sebuah organisasi
b. Process Designer
Adalah pihak yang bertugas untuk melakukan kegiatan analisis/pemodelan
proses bisnis di dalam suatu organisasi dengan cara mendapatkan data dari hasil
komunikasi dengan domain expert.
c. Process Participant
Adalah pihak di dalam organisasi yang bertugas untuk melaksanakan setiap
kegiatan pada suatu proses bisnis.
d. Knowledge Worker
Adalah orang yang bertugas untuk melakukan pengolahan data dan informasi di
dalam sebuah organisasi.
e. Process Responsible
Adalah pihak/pimpinan yang bertanggung jawab terhadap semua aktivitas dalam
sebuah organisasi.
f. System Architect
Adalah pihak yang bertugas untuk membuat suatu arsitektur teknologi,
arsitektur proses bisnis, arsitektur data dan informasi pada sebuah organisasi.
g. Developers
Adalah pihak yang bertugas untuk mengembangkan sistem yang diperlukan oleh
organisasi untuk bisa mengelola data dan informasi lebih efisien dan efektif.

2. 5 Bentuk Klasifikasi dari Proses Bisnis


a. Organizational dan Operational
Adalah salah satu bentuk klasifikasi bisnis ketika penerapan proses bisnis dalam
organisasi dibedakan berdasarkan level manajerial.
 Manajerial tingkat atas
Penerapan proses bisnis pada manajerial tingkat atas dapat berupa
Business Strategy dan Goals.
o Business Strategy (Level 1), pada level ini organisasi perlu
menentukan strategi bisnisnya terlebih dahulu saat ingin
membuat suatu pengelolaan proses bisnis. Strategi ini pun dapat
menjadi konsep yang digunakan organisasi untuk membangun
keunggulan kompetitif.
o Goals (Level 2), Strategi yang telah ditetapkan tadi akan
diturunkan menjadi tujuan-tujuan operasional yaitu goals.
 Manajerial tingkat menengah
o Organizational Business Process (Level 3), pada level ini manajerial
akan mengelola proses bisnis yang akan menspesifikasikan secara
umum --input, output, value, hasil yang diharapkan, dan
keterkaitan dengan proses lain -- dari organisasi
o Operational Business Process (Level 4), pada level ini konsep yang
sudah ditentukan dalam Organizational Business Process tadi akan
diubah menjadi sebuah bentuk model proses operasional.
Kegiatan yang akan dilakukan organisasi akan dikelola melalui
proses bisnis operasional ini.
 Staff
o Implemented Business Process (Level 5), proses pada level ini
merupakan instance (eksekusi secara riil bagaimana proses bisnis
itu dijalankan) dari semua proses bisnis yang telah dideskripsikan
pada level-level sebelumnya.

b. Intra-Organizational Process dan Process Choreographies


 Intra-Organizational Process
Adalah proses bisnis yang menjabarkan interaksi antara proses bisnis
yang ada di dalam organisasi dengan tujuan utamanya adalah untuk
meringkas proses bisnis internal dengan cara untuk menghapus aktifitas
yang tidak menghasilkan value.
 Process Choreographies
Kebalikan dari Intra-Organizational Process dimana fokus yang dibahas
adalah bagaimana mengelola interaksi proses bisnis antar organisasi.

c. Degree of Automation
Adalah klasifikasi berdasarkan derajat automasi nya karena bisa saja proses
bisnis dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh sistem yang dapat disebut fully
automated. Sedangkan jika masih terdapat campur tangan manusia tanpa
interaksi mesin maka disebut manual process.

d. Degree of Repetition
Bentuk klasifikasi berdasarkan sudut pandang apakah suatu proses bisnis itu
sering diulang dalam organisasi.
 Highly Repetitive, solusinya adalah dengan melaksanakan proses tersebut
tanpa campur tangan manusia.
 Repetitive
 Tidak Repetitive, solusinya adalah dengan menghilangkan otomisasi
dikarenakan biayanya yang tinggi.
e. Degree of Structuring
Bentuk klasifikasi yang dilihat melalui sudut pandang apakah proses bisnis itu
rigid atau flexible.
 Highy Structured Business Process, adalah suatu proses bisnis yang harus
diikuti sampai akhir dan pada prosesnya itu tingkat variabilitas terhadap
suatu kegiatan sangat rendah.
 Flexible, adalah ketika suatu organisasi memiliki proses bisnis yang dapat
berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang ada

3. Menurut saya, SOP tidak dapat menjamin proses yang dijalankan


perusahaan/organisasi bebas dari yang namanya kecurangan(fraud). Akan tetapi
dengan adanya SOP, resiko dan probabilitas terjadinya fraud dapat ditekan
seminimal mungkin karena SOP dirancang sedemikian rupa agar semua proses
yang dilaksanakan didalam organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
sehingga dengan monitoring yang ketat pada SOP, jika kecurangan terjadi, hal itu
bisa dideteksi sedini mungkin agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan
untuk mencegah kecurangan terjadi lebih lanjut. Misalnya ketika karyawan tidak
menghiraukan beberapa step pada SOP, hal ini jika tidak dideteksi sedini mungkin
kedepannya bisa memicu fraud yang lebih lagi oleh karena itu dengan
pengawasan ketat pada SOP kecuranganpun bisa dideteksi sedini mungkin.
Kesimpulannya, SOP tidak menjamin proses yang dijalankan organisasi bebas dari
fraud akan tetapi dengan adanya SOP resiko dari fraud dan probabilitas
terjadinya-pun bisa ditekan seminimal mungkin.

Nama : Ibrahim Sambata Sarborn


NIM : 205150400111046
Kelas : SI-B

Anda mungkin juga menyukai