Proses bisnis bukan hanya sebagai alat untuk menjadi standar berjalannya sebuah organisasi,
namun juga menjadi faktor penentu kelancaran, performa, dan keberhasilan sebuah
perusahaan. Business process management (BPM) adalah pencapaian tujuan perusahaan
melalui perbaikan, pengelolaan dan pengendalian dari bisnis proses yang penting. Tujuan
dilakukannya BPM dalam proses operasi perusahaan adalah untuk meluruskan proses bisnis
berdasarkan sasaran hasil yang strategis dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Dalam sebuah proses manajemen bisnis, terdapat komponen yang terlibat yaitu :
Aktor, termasuk aktor manusia, organisasi, atau sistem perangkat lunak yang
bertindak atas nama aktor atau organisasi manusia.
Benda fisik, seperti peralatan, bahan, produk, dokumen kertas.
Objek informasi, seperti dokumen elektronik dan catatan elektronik.
Tahapan siklus BPM mencakup berbagai metode dan alat untuk mengidentifikasi proses dan
untuk mengelola proses individu. Meskipun metode dan alat ini penting, keberhasilan BPM
dalam suatu organisasi bergantung pada banyak faktor lain di luar cakupannya. Seperti
disebutkan dalam pemangku kepentingan diatas, penting untuk memastikan bahwa inisiatif
BPM selaras dengan tujuan strategis organisasi (strategic alignment). Penting juga bahwa
peran dan tanggung jawab dalam inisiatif BPM dan proses pengambilan keputusan terkait
didefinisikan dengan jelas, dan bahwa sistem pengukuran, pedoman, dan konvensi tersedia
untuk memastikan bahwa inisiatif BPM dilakukan secara konsisten (tata kelola). Lebih lanjut
penting bahwa peserta proses terlibat dalam dan diberi tahu tentang inisiatif BPM yang
mempengaruhi proses mereka dan bahwa manajer dan analis yang terlibat dalam inisiatif
tersebut memiliki keterampilan yang diperlukan.