Anda di halaman 1dari 3

1. Apa yang dimaksud proses bisnis ?

Menurut Wikipedia Indonesia, proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau
pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang
menghasilkan produk atau layanan demi meraih tujuan tertentu. Suatu proses bisnis yang baik
harus mempunyai tujuan mengefektifkan, mengefisienkan dan meningkatkan produktifitas dari
suatu organisasi.

2. Dimana saja proses bisnis itu ada dan berperan?

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang berperan untuk memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau
mandor (foreman). Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan berperan
sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajemen puncak (top
management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Berperan untuk merencanakan
kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top
manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO
(Chief Financial Officer).

3. Kapan proses bisnis itu dilakukan?

Proses bisnis itu diperlukan pada saat perkembangan pasar yang bergerak menjadi sangat
kompetitif dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah menghadirkan tantangan
baru bagi perusahaan. Kecepatan menjadi masalah yang patut diperhatikan yaitu bagaimana cara
perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan dan mengevaluasi informasi dengan segera, dan
untuk kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian dan masalah
secara cepat dan tepat pula.

4. Siapa yang terlibat/ berperan penting dalam proses bisnis?,


Manejemen lini pertama (first-line management), Manajemen tingkat menengah (middle
management), Manajemen puncak (top management).
5. Mengapa proses bisnis penting bagi organisasi?,

Untuk mengatasi masalah tersebut, para pemimpin perusahaan sangat membutuhkan suatu
solusi yang dapat membantu mereka untuk melihat gambaran bisnis mereka secara menyeluruh
(komprehensif) dan real-time, atau menggambarkan kondisi perusahaan secara jangka Panjang.

6. Bagaimana mengidentifikasi, menganalisis dan mengelola siklus hidup proses bisnis?)


Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:

1. Definisi Proses
Pada fase ini pemilik proses akan merancang, menganalisa dan mendefinisikan
proses bisnis yang akan diotomasi yang dimulai dari alur aktifitas, alur informasi, aturan
dan kebijakan bisnis, sumber daya yang dibutuhkan, hingga perhitungan performansinya
(Key Performance Indicators / KPI) seperti lamanya waktu proses, biaya seluruh aktifitas,
dsb. Pada beberapa software solusi BPM, tahap ini dapat dilakukan dengan cara
memodelkan dan menggambarkan prosesnya secara grafis visual, seperti layaknya
Microsoft Visio. Setelah dimodelkan, kita bahkan dapat melakukan simulasi jalannya
proses untuk mengidentifikasi critical path dan bottleneck yang mungkin terjadi. Pada
simulasi tersebut, kita juga dapat mendefinisikan semacam Service Level Agreements
(SLA) untuk menguji performansi rancangan proses tersebut.
2. Eksekusi & Kontrol Proses
Hasil dari pemodelan dan perancangan proses yang dilakukan oleh manajer proses
kemudian dioper ke bagian IT untuk dilakukan otomasi. Setelah dilakukan implementasi,
maka pada fase inilah karyawan dan pihak-pihak terkait akan menjalankan proses sesuai
dengan aturan yang telah didefinisikan sebelumnya, dan supervisor dan manajer proses
bertugas untuk mengontrol jalannya proses tersebut. Tindakan perbaikan diperlukan pada
fase ini ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,
seperti adanya keterlambatan waktu proses, terjadinya exception, sumber daya tidak
tersedia, dan sebagainya.
3. Monitoring & Perbaikan Proses
Proses bisnis yang telah diimplementasi dimonitor terus performansinya melalui
perhitungan Key Performance Indicators (KPI) dan ukuran-ukuran lain yang telah
ditentukan sebelumnya. Monitoring dilakukan dengan menggunakan data-data dalam
bentuk real-time, sehingga akan sesuai dengan keadaan riil di lapangan. Dari hasil
monitoring tersebut maka pihak manajemen dapat melihat dan menganalisa apakah perlu
diadakan perbaikan terhadap suatu proses bisnis atau tidak.

Dari proses bisnis diatas dapat dikatakan bahwa hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat
fleksibilitas dari suatu perusahaan yang sangat dibutuhkan di dunia bisnis seperti sekarang ini.
Dengan dukungan dari Sistem BPM (Business Process Management) yang men-support full
process lifecycle dan bersifat loop tertutup maka pembangunan suatu sistem proses bisnis yang
efektif dan efisien, yang memiliki daya respon yang cukup cepat terharap perubahan kondisi bisnis
akan dapat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai