LECTURE NOTES
LEARNING OUTCOMES
1. LO 2: Analyse Business Process Reengineering for Development
2. LO 3: Analyse Business Process Reengineering for Implementation
3. LO 4: Analyse Case Studies Business Process Reengineering for Development and
Implementation
4. LO 5: Argue Case Studies of Business Process Reengineering for Development and
Implementation
5. LO 6: Execute the necessary diagram as the result of the updated Business Process
OUTLINE MATERI :
- Framework Overview
- Framework Phases
- Scenarios in Implementing BPM
0734M Business Process Reengineering
ISI MATERI
BPM Implementation Framework Overview
Faktor penting yang mendukung kesuksesan proyek BPM bisa diibaratkan seperti sebuah bangku
berkaki tiga. Kaki bangku tersebut adalah, proses, sumber daya manusia, dan teknologi.
1. Process. Harus ada hubungan antara inovasi proses bisnis dengan strategi organisasi dan
tujuan proses dan organisasi juga menganggap penting proses bisnis.
2. People. Sumber daya manusia adalah kunci untuk menerapkan proses baru yang
diajukan. Organisasi harus memiliki pengukuran kinerja yang tepat dan struktur
manajemen di keseluruhan proses bisnis kunci. Manajemen proses pun harus bersifat
proaktif, bukan reaktif.
0734M Business Process Reengineering
3. Technology. Hal ini merujuk kepada alat bantu yang digunakan proses bisnis dan sumber
daya manusia dan tidak harus bearti sebuah komponen perangkat lunak BPM atau
aplikasi BPM.
4. Komponen keempat yang menyatukan ketiga kaki tersebut adalah project management,
dan tanpa manajemen proyek yang baik sebuah implementasi dipastikan akan gagal.
Framework Phases
1. Organization Strategy
Fase ini akan memastikan strategi organisasi baik visi, misi, tujuan strategis dlldipahami
dengan benar oleh semua anggota team perubahan. Perlu dipahami strategi bukan hanya
sekedar rencana, tetapi merupakan proses untuk mempengaruhi internal dan external
organisasi agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Process Architecture
Di fase ini arsitektur proses perusahaan akan dirancang. Proses arsitekturdiartikan dengan
adanya peraturan, prinsip serta panduan dan model untuk mengimplementasikan BPM
didalam organisasi. Hasil dari fase ini organisasi akan memiliki dasar untuk merancang
dan merealisasikan inisiatif proses BPM.
3. Launch Pad
b. Persetujuan dari tujuan dan visi ketika proses yang ingin di reengineering sudah
disetujui.
Di fase iniadalah fase dimana proses, arsitektur IT, arsitektur bisnis diselaraskan dengan
strategi organisasi. Sekaligus untuk memastikan apakah strategi organisasi dan arsitektur
proses tersebut memberikan nilai tambah ke strategi organisasi atau tidak.
0734M Business Process Reengineering
4. Understand
Fase ini untuk memahami dengan lengkap proses bisnis yang dipilih menjadi proyek
BPM. yang cukup penting difase ini adalah penggambaran Process-metrics atas proses-
proses utama dalam organisasi. Kegunaannya adalah sebagai bahan perbandingan untuk
menentukan prioritas pengembangan /perubahan yang akan dilakukan.
5. Innovate
Ini merupakan fase yang memerlukan kreatifitas. Di fase ini perubahan terhadap business
process yang kurang tepat akan dilakukan. Difase ini bukan hanya team BPM yang harus
dilibatkan, tetapi stakeholder terkait juga harus dilibatkan untuk bisa melakukan simulasi
atas perubahan yang dilakukan
6. Develop
Di fase ini terdiri dari pengembangan komponen untuk implementasi proses baru yang
didapatkan dari fase sebelumnya. Yang perlu diingat difase ini adalah pengembangan
yang dimaksud bukan berarti pengembangan komponen dari sisi IT saja, tetapi
pengembangan dalam proses bisnis terkait.
7. People
Ini adalah salah satu fase terpenting dalam proses BPM. difase ini akan dilakukan review
ulang atas aktifitas, serta tugas dan tanggung jawab, serta cara mengukur kinerja dari
SDM yang ada didalam organisasi agar selaras dan sesuai dengan tujuan organisasi, serta
tujuan perubahan yang akan dilakukan.
8. Implement
Di fase ini adalah fase dimana segala perubahan dan perencanaan yang kita lakukan
difase sebelumnya dijalankan. Difase ini dibutuhkan perencanaan implementasi yang
baik. Dimana kita tahu proyek dinyatakan berhasil ketika sudah benar benar digunakan
atau diimplementasi.
0734M Business Process Reengineering
9. Realize Value
Difase ini akan dilakukan pengukuran atas implementasi perencanaan yang kita kerjakan.
Difase ini kita akan mengukur nilai benefit dari perubahan yang kita lakukan agar sesuai
dengan perencanaan. Difase ini juga untuk memastikan investasi yang sudah dikeluarkan
oleh organisasi sebanding dengan benefit yang didapatkan.
Organisasi harus menyadari jika perubahan yang dilakukan juga memiliki batas waktu
kadaluarsa, dimana perubahan tersebut sudah tidak lagi memberikan nilai bagi organisasi.
Oleh karena itu, difase ini, adalah fase dimana kita mulai merubah dari yang tadinya
hanya proses perubahan yang dikerjakan secara pararel benar-benar menjadi proses
aktifitas harian didalam bisnis.
Project essentials
Ada tiga komponen essential yang tergabung dalam 10 tahap di atas, yaitu:
1. Project management.
Manajemen Proyek adalah keahlian dasar yang diperlukan untuk proyek apapun,
termasuk proyek BPM. Bahkan tingkat kepentingannya menjadi lebh tinggi karena
semakin kompleksnya proyek BPM.
Terjadinya perubahan terkait erat dengan aspek personil di dalamnya. Ada banyak artikel
tentang mengapa sebuah proyek gagal dan di antaranya karena tidak memperhatikan
aspek personil atau sumber daya manusia.
3. Leadership.
Sebuah keyakinan yang dipercayai banyak ahli perubahan proses bisnis adalah proyek
harus memiliki dukungan dari manajemen senior agar sukses. Proyek yang sukses
memiilki komitmen, perhatian, dan pemahaman dari manajemen eksekutif.
0734M Business Process Reengineering
Hubungan ketiga essential digambarkan di gambar 11.8. Gambar ini menunjukkan bahwa proyek
BPM tersoroti dalam organisasi sementara aktivitas bisnis operasional sering kali tidak menjadi
sorotan (berada di bawah visibility line). Manajemen proyek berhubungan dengan proyek dan
people change management terutama berhubungan dengan kegiatan bisnis seperti biasanya
karena di sanalah orang-orang bisnis berada. Peran kepemimpinan adalah memastikan bawa
kedua essential berjalan dengan harmonis.
0734M Business Process Reengineering
A process-centric organization
Ada beberapa perbedaan antara organisasi yang process centric dan yang tidak, seperti
dijabarkan tabel di bawah ini.
Mengerti bahwa proses menambah nilai yang Tidak sepenuhnya menghargai kontribusi
signifikan bagi organisasi proses terhadap pencapaian strategi organisasi
Manajemen fokus terhadap proses Mengerti bahwa proses adalah penting karena
mereka bisa menimbulkan masalah
Mengerti proses bisnis yang dimiliki dan Rantai nilai yang terdefinisi dengan baik,
dampak proses tertentu ke proses yang lain memiliki daftar proses bisnis
Mampu menghadapi ketegangan yang muncul Frustrasi karena tanggung jawab antar
antara proses dan garis tanggung jawab departemen
fungsional
Memiliki Chief Process Officer dan atau Berdasarkan fungsional, tidak ada tanggung
pemilik proses yang bertanggung jawab jawab lintas departemen
terhadap proses
Upah dan pengukuran berdasarkan hasil dari Upah dan pengukuran berdasarkan hasil dari
proses fungsional departemen
0734M Business Process Reengineering
Sebuah organisasi yang benar-benar process centric akan mendeskripsikan dirinya sebagai
berikut:
Kami akan hidup dan bernapas dengan sebuah desain proses yang memfokuskan diri terhadap
pelanggan dan manajemen organisasi.
0734M Business Process Reengineering
Sustainable Performance
Realize Value
Implement
People Develop
Innovate
Understand
Launch Pad
Organization Process
Strategy Architecture Strategy-driven Approach
Pendekatan berdasarkan strategi adalah pendekatan top-down (dari atas ke bawah). Oleh karena
itu, portfolio proyek BPM akan ditentukan, direncanakan, dan ditinjau ulang sebagai hasil dari
proses strategi yang datang baik dari perubahan strategi atau tinjauan ulang strategi secara
periodik.
Gambar di atas menunjukkan dampak yang terjadi dari cara ini kepada keseluruhan BPM
Implementation Framework. Yang terjadi adalah strategi organisasi akan menentukan apakah
sebuah proyek BPM diperlukan dan akan diketahui proses mana yang akan terpengaruh sehingga
bisa dimasukkan ke dalam proyek tersebut. Hal ini biasa terjadi di organisasi kemungkinan besar
sudah memiilki arsitektur proses, yang diperlukan pada proyek ini dari awal sampai selesai. Oleh
karena itu, tahap BPM foundation bisa dilakukan dengan mudah, tetapi tetap perlu adanya
struktur tim yang menangani proyek dan melakukan tahap berikutnya.
0734M Business Process Reengineering
Operational-initiative Approach
Pendekatan berdasarkan operasional lebih kepada inisiatif yang datang dari kebutuhan
operasional di organisasi, unit bisnis, atau departemen. Umumnya pemicunya adalah
permasalahan bisnis. Atau juga merupakan pendekatan bottom-up (dari bawah ke atas).
Artinya inisiatif proyek BPM datang dari level di bawah level strategis organisasi. Dan pada
umumnya strategi organisasi dan arsitektur proses tidak semuanya sudah jelas sehingga perlu
adanya penyelarasan proyek dengan strategi organisasi.
0734M Business Process Reengineering
Skenario yang dipilih berdasarkan keterlibatan dan komitmen manajer bisnis. Pada konteks ini
manajer bisnis adalah orang yang menentukan strategi bisnis, misalnya manajer umum eksekutif
atau CEO. Semakin banyak terlibatnya orang ini, semakin besar dampak proyek pada organisasi,
terlihat pada gambar di atas. Pertama tentukan dulu seberapa besar keterlibatan manajer bisnis
lalu baru menentukan seberapa besar dampaknya untuk organisasi. Ketika organisasi telah
mengimplementasikan BPM secara menyeluruh (menjadi organisasi yang proses-centric dan
dewasa dalam hal BPM), semua inisiatif, baik kecil atau besar akan berjalan seperti kegiatan
bisnis biasanya.
0734M Business Process Reengineering
SIMPULAN
1. Ada 10 fase dalam implementasi BPM didalam Perusahaan
3. Ada pendekatan strategi dan pendekatan operasional yang bisa digunakan untuk memulai
proyek Perubahan atau proyek BPM.
DAFTAR PUSTAKA