Anda di halaman 1dari 5

Dalam dua dekade terakhir, metode yang diusulkan untuk mendukung tugas BPM sebagian besar terkait

dengan pemodelan dan analisis proses bisnis.

Lean Six Sigma (LSS) diterapkan dengan tujuan mengurangi variabilitas dalam pelaksanaan proses dan
menghilangkan pemborosan aktivitas yang tidak bernilai. penerapan BPM dalam pengaturan organisasi,
aristektur perusahaan, manajemen transformasi bisnis, dan manajemen portofolio proses skala besar
menjadi sangat penting dan menandai area penelitian lebih lanjut.

(Hull, Mendling and Tai, 2012)

Dalam menemukan pengukuran kinerja dalam literatur proses bisnis, maka dilakukan tinjauan literature
terstruktur (SLR). SLR itu sendiri didefinisikan sebagai sarana untuk mengevaluasi dan menafsirkan
semua penelitian yang tersedia agar relevan dengan pertanyaan penelitian tertentu, bidang topik, dll. SLR
adalah studi meta yang mengidentifikasi dan meringkas bukti dari penelitian sebelumnya.

(Van Looy and Shafagatova, 2016)

Siklus hidup BPM menggunakan model ABPMP sebagai referensi dan menganalisis kesesuaian antara
strategi dan proses, dan mengusulkan kerangka kerja dengan kegiatan untuk mempromosikan, dan BPM
yang menangani kesesuaian antara strategi dan proses bisnis.

(de Morais et al., 2014)

Sebagai contohnya, banyak perusahaan yang kurang respon terhadap tantangan bisnis yang muncul tiba-
tiba, dan lambat dalam mendeteksi adanya peluang bisnis serta dalam pergerakan kompetitor, perusahaan
juga cenderung reaktif dan tidak dapat mendeteksi masalah secara dini. Yang perusahaan butuhkan saat
itu adalah solusi yang dapat membantu mereka dengan cara komprehensif dan real time untuk melihat
gambaran kondisi perusahaan yang sebenarnya melalui BPM dengan memanfaatkan teknologi informasi
agar proses bisnis berjalan dengan optimal.

BPM dapat membantu perusahaan dalam mengontrol elemen pada proses bisnis, seperti karyawan,
pelanggan, pemasok, dan workflow serta meningkatkan kualitas feedback.

(Hatta, 2020)
Dalam menerapkan Business Process Management, dibutuhkan monitoring dan pengembangan
berkelanjutan agar tidak mengalami penurunan jumlah pelanggan. BPM itu sendiri beperan dalam
membantu perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya, dan diperlukan beberapa tahapan yang
mendukung keberlangsungan dari proses itu sendiri, antara lain :

1. Perancanaan dan Strategi Proses


Proses ini harus dirancang dan terstruktur dengan cara memastikan apa yang dibutuhkan
tersampaikan kepada pelanggan. Proses produksi yang relevan dengan permasalahan tersebut
diidentifikasi, dibatasi, dan dihubungkan satu sama lain. Hasilnya arsitektur proses terkini
menyediakan gambaran menyeluruh terhadap proses di organisasi dan hubungan sebab-akibat.
Proses perencanaan dan perancangan memiliki tiga aktivitas, yaitu :
a. Proses Primer
Proses ini merupakan proses inti dan sifatnya lintas fungsi sehingga mudah diidentifikasi dan dapat
secara langsung memberikan nilai kepada pelanggan.
b. Proses Sekunder
Proses ini menjadi proses pendukung pada proses inti, tidak langsung memberikan nilai, dan
biasanya terbatas pada area fungsional organisasi. Contohnya yaitu, manajemen SDM,
pengembangan teknologi, pengadaan persediaan, dll.
c. Proses Manajemen
Proses ini bertugas dalam pemantauan, yaitu memantau keberadaan proses primer dan proses
sekunder agar tetap berada dijalurnya untuk memenuhi tujuan operasional dan keuangan
perusahaan.
2. Analisis Proses (Process analysis)
Pada tahap ini, terjadi pengukuran kinerja dengan melakukan pengumpulan data dan informasi
tentang proses bisnis, rencana strategi, dan model proses yang bertujuan untuk mengetahui proses
bisnis yang sedang dijalankan ini selaras dengan tujuan dan sasaran organisasi.
Analisa tersebut akan memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan proses bisnis, dan
memberikan wawasan dimana tim memengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Tim akan
memprioritaskan permasalahan dari yang paling utama hingga yang paling kecil sehingga dapat
diperkirakan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
Analisis proses diklasifikasikan menjadi dua, yakni :
a. Analisis Kualitatif
Analisis yang mengidentifikasi limbah, redudansi, atau kerugian dalam proses mengidentifikasi
semua masalah, kemudian memprioritaskannya dengan sesuai.
b. Analisis Kuantitatif
Pada umumnya digunakan untuk analisis persyaratan kapasitas, tingkat kesalahan di tingkat proses,
serta biaya.
3. Desain dan Pemodelan Proses Bisnis
Pada tahap ini bertujuan untuk menghasilkan desain yang menggambarkan proses dengan lengkap.
Dengan perhatian utamanya adalah yang dapat memengaruhi proses seperti sifat pekerjaan, waktu,
durasi, dan frekuensi pekerjaan, lokasi kinerja pekerjaan, alat dan teknik yang digunakan, serta
identifikasi dan pemahaman tentang faktor lingkungan.
4. Implementasi Proses
Dalam mengimplementasi dapat dilakukan secara sistemik yaitu memerlukan pengguna software,
maupun secara nonsistemik dimana apabila alat BPM teknologi tidak dapat digunakan, itu tergantung
pada sifat proses bisnis dan sumber daya organisasinya.
Implementasi proses juga terdiri dari dua aspek, yaitu :
a. Manajemen perubahan organisasi, yang mencakup seluruh aktivitas orang yang terlibat
b. Otomasi proses, pengimplementasian dan pengembangan sistem IT dalam organisasi.
5. Pemantauan dan Pengendalian Proses
Tahap ini bertujuan untuk memastikan perubahan atau penyesuaian dalam setiap proses, juga
sumber daya dan alat yang digunakan dalam implementasi. Terdapat analitik proses yaitu analisis
historis yang digunakan untuk tujuan pengendalian proses. Karena kemungkinan akan terjadi
keterhambatan performa sistem atau permasalahan yang kemudian diidentifikasi sehingga mengalami
pengulangan tahapan bekelanjutan.
6. Perbaikan atau Pengembangan
Untuk menyempurnakan proses tersebut, maka hasil dari semua pekerjaan dan analisis akan
dimplementasikan. Tahap ini sebagian besar dari pengoptimalan proses melalui BPM, dan memiliki
target penyempurnaan dengan tiga aspek yaitu kinerja proses, manajemen proses, dan organisasi
keseluruhan.

(Theresia, 2020)

Eksekusi yang dimaksud dalam BPM adalah menjalankan proses bisnis yang ditemukan dan
dimodelkan yang dilakukan baik secara manual (manusia) maupun otomatis (software) atau kombinasi
dari keduanya yaitu dengan manual dan otomatis. Salah satu cara mengotomatiskannya dengan
mengembangkan aplikasi yang menjalankan langkah-langkah proses tersebut, namun aplikasi sering kali
tidak menjalankannya secara akurat dan lengkap. Maka dengan cara lain yaitu menggunakan kombinasi
software dan intervensi manusia, namun proses dokumentasi menjadi sulit karena lebih kompleks.
Perusahaan yang telah mengembangkan perangkat lunak yang mendefinisikan proses bisnis dapat
menjalankan langsung dengan menggunakan komputer. Model proses dijalankan melalui mesin eksekusi
yang mengotomatiskan proses secara langsung. Aturan bisnis digunakan oleh sistem untuk memberikan
definisi dalam mengatur perilaku, sedangkan mesin aturan bisnis digunakan untuk mendorong eksekusi
dan resolusi proses.

(Wikipedia, 2020)

Agar kualitas produk dan jasa suatu perusahaan baik, maka perusahaan perlu melakukan
pengontrolan terkait bisnisnya. Yang bertugas dalam pengontrolan adalah karyawan, dan pihak terkait
seperti supervisor dan menajer proses. Pengontrolan bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas yang
dilakukan pada proses sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

(Palimirma, 2011)

References
Hatta, P. U. (2020, September 29). Bisnis Proses (Business Process Management). Retrieved from
ekonomi.bunghatta.ac.id: https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/611-bisnis-proses-
business-process-management
Palimirma. (2011, April 1). Penerapan Business Process Management (BPM) Dalam Organisasi.
Retrieved from managementmyblog:
http://managementmyblog.blogspot.com/2011/04/penerapan-business-process-management.html
Rahmah, N. (2020). Tahapan BPM (Business Process Management) Untuk Menghadapi Persaingan
Usaha. Retrieved from https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/09/bpm-adalah.html
Theresia, R. (2020, March 5). 6 Langkah Proses Bisnis Manajemen. Retrieved from
https://procura.id/blog/category/business/6-langkah-proses-bisnis-manajemen/
Wikipedia. (2020, November 12). Business process management. Retrieved from
https://en.wikipedia.org/wiki/Business_process_management

Hull, R., Mendling, J. and Tai, S. (2012) ‘Business process management’, Information Systems, 37(6), p.
517. doi: 10.1016/j.is.2011.10.008.

Van Looy, A. and Shafagatova, A. (2016) ‘Business process performance measurement: a structured
literature review of indicators, measures and metrics’, SpringerPlus, 5(1), pp. 1–24. doi: 10.1186/s40064-
016-3498-1.
de Morais, R. M. et al. (2014) ‘An analysis of BPM lifecycles: From a literature review to a framework
proposal’, Business Process Management Journal, 20(3), pp. 412–432. doi: 10.1108/BPMJ-03-2013-
0035.

Anda mungkin juga menyukai