RIBA
Disusun oleh :
Fatwa Meisyavana
Rezha Agnesha
SMAN 1 BATUJAJAR
2023
LATAR BELAKANG
.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena berkat rahmat dan hidayat-Nya jugalah kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah tugas Pendidikan Agama Islam yang berjudul “Riba”
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Kami pun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat membuat
makalah selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.
Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari- hari , perilaku riba ternyata telat membudaya. Kurangnya
pengetahuan tentang riba, hukum-hukum yang mendasari riba, sebab-sebab
diharamkannya riba,pembagian riba, hal-hal yang menyebabkan riba serta dampak yang
ditimbulkan oleh riba tersebut.
Perlu adanya pemahaman yang luas, agar tidak terjerumus dalam riba, karena riba
menyebabkan tidak terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
2. Rumusan Masalah
1. Membahas tentang riba
2. Membahas sebab-sebab haramnya riba
3. Mengelompokan macam-macam riba
4. Membahas hal-hal yang menyebabkan riba
5. Membahas dampak riba pada ekonomi
3. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa itu Riba
2. Mengetahui hukum Riba
3. Mengetahui dalil & bukti larangan Riba
4. Mengetahui jenis-jenis Riba & contohnya di kehidupan
5. Mengetahui manfaat diharamkannya Riba
6. Mengetahui sikap menghindari Riba
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riba
1. Pengertian Riba
Diantara akad jual beli yang dilarang dengan pelarangan yang kerasa antara
lain adalah Riba. Yang dalam hal ini Riba berarti (= kelebihan atau
tambahan). secara bahasa bermakna tambahan, tumbuh dan menjadi tinggi.
Sedangkan menurut terminologi syara, Riba berarti: "Akad untuk satu ganti
khusus
Dengan demikian, Riba menurut istilah ahli fiqih adalah penambahan pada
salah satu dari dua ganti yang sejenis tanpa ada ganti dari tambahan ini. Tidak
semua tambahan dianggap riba, karena tambahan terkadang dihasilkan dalam
sebuah perdagangan dan tidak ada riba didalamnya hanya saja tambahan yang
di istilahkan dengan nama Riba dan Al-Qur'an datang menjelaskan
pengharamannya adalah tambahan yang diambil sebagai ganti dari tempo.
Yang dalam hal ini ada juga yang mendefinisikan sebagai berikut:
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada
harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (vang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat
gandakan (pahalanya)
٦٠ ١ يل هَّللا ِ َكثِيرًا ِ ِوَأ ْخ ِذ ِه ُم ال ِّربوا فيظلم من الَّ ِذينَ هَادُوا َحرَّمنا عليهم طينت أجلت لهم ويص ِّد ِه ْم عَن َسب
َوقَ ْد لهوا ظة وأكلهم أنزل الناس بالبطل َوَأ ْعتَ ْدنَا لِل َكفِ ِرينَ ِم ْن هُ ْم َع َذابًا١٦١ ألِي ًما
yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara
mereka
۱۳۰ َيأيها الذين امنوا ال تأكلوا الربوا أضفها شطفلةٌ َواتَّقُوا هَّللا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
(QS Al Imraan ayat 130) َُموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ِه فََأنتَهى الربوا وأحل هللا البيع وحرم الربوا ف َمن َجا َءه
ُ قله َما َس ْلفَ َوأم ْ ُره٢٧٥ َار هُ ْم فِيهَا خَ لِ ُدون َ إلى هَّللا َو َم ْن عَا َد فَُأولِئ
ِ َّك أصْ َحبُ الن
ف عَل ْي ِه ْم ِإ َّن الَّ ِذينَ ا َمنُوا َو َع ِملُوا الصلحت وأقاموا الصلوة وماتوا ال َّز َكونَ لَهُ ْم َأجْ ُرهُ ْم ِعن َد ر َبِّ ِه ْم
ٌ ْوال خَ و
۲۶۷ ََواَل هُ ْم يَحْ َزنُون
۲۷۸ َبانها الذين ماملوا القوا هللا وقرُواً ما بقى من الربوا ِإن ُكنتُم ُّمْؤ ِمنِين
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut jika kamu orang-orang yang beriman (QS Al
Baqarah ayat
ْ فِإن لَّ ْم تَ ْف َعلُوا فَا ْدنُوا بِ َحرْ ب من هَّللا َو َرسُولِ ِه َوِإن تُ ْبتُم لَ ُك ْم ُر ُء وس أتولِ ُك ْم ال ت
278) َظلِ ُمونَ َواَل
2. Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima,
maksudnya: orang yang membeli suatu barang, kemudian sebelum ia
menerima barang tersebut dari si penjual, pembeli menjualnya kepada orang
lain. Jual beli seperti itu tidak boleh, sebab jual beli masih dalam ikatan
dengan pihak pertama. 3 Riba Nasi'ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang
yang berutangg disebabkan memperhitungkan waktu yang ditanggung.
Contoh: Aminah meminjam cincin 10 Gram pada Ramlan. Oleh Ramlan
disyaratkan
membayarnya tahun depan dengan cincin emas sebesar 12 gram, dan apabila
terlambat 1 tahun, maka tambah 2 gram lagi, menjadi 14 gram dan seterusnya.
Ketentuan melambatkan pembayaran satu tahun.
5. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
tambahan bagi orang yang meminjami/mempiutangi. Contoh: Ahmad
meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi mengharuskan dan
mensyaratkan agar Ahmad mengembalikan hutangnya kepada Adi sebesar Rp.
30,000 maka tambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
Semua ajaran agama, baik yang berupa perintah maupun larangan pasti
memiliki manfaat bagi manusia, berikut manfaat diharamkannya riba
Riba dalam utang adalah tambahan atas utang, baik yang disepakati sejak awal ataupun yang
ditambahkan sebagai denda atas pelunasan yang tertunda. Riba utang ini bisa terjadi dalam qardh
(pinjam/utang-piutang) ataupun selain qardh, seperti jual-beli kredit. Semua bentuk riba dalam
utang tergolong riba nasi ah karena muncul akibat tempo (penundaan).
Riba dalam jual-beli juga terjadi karena pertukaran antar barang ribawi yang tidak kontan, seperti
emas ditukar dengan perak secara kredit. Praktek ini digolongkan ke dalam riba nasi'ah atau
secara khusus disebut dengan istilah riba yad.
DAFTAR PUSTAKA
http://rumaysho.com/muamalah/agar-tidak-terjerumus-
http://hukum-islam.com/2013/03/hukum-bunga-bank-dalam-islam
http://nharniawati.blogspot.com/2013/10/tugas-makalah-riba.html
http://www.academia.edu/4597678/MAKALAH_MUAMALAH