Anda di halaman 1dari 21

RIBA

Dosen Pengampu: Sitti Nur Annisa Amalia S.HI, ME

Disusun Oleh:
1. Nada Salsabila (2021050102032)
PENGERTIAN RIBA
Riba berasal dari bahasa Arab, secara etimologis berarti tambahan
(azziyadah),berkembang (an-numuw), membesar (al-'uluw) dan meningkat
(al-irtifa'). Riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modalbaik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil.
JENIS-JENIS
RIBA
JENIS-JENIS RIBA
1. Riba Fadhl
Riba merupakan kegiatan transaksi jual heli ataupun pertukaran benda atau barang yang nantinya akan
menghasilkan riba, tetapi, dengan jumlah atau berbeda.
2. Riba Yad
Untuk riba jenis ini, dijelaskan bahwa riba tersebut adalah hasil dari transaksi jual beli dan juga pertukaran
barang yang nantinya akan menghasilkan riba ataupun non ribawi. Akan tetapi, waktu penerimaan serah
terima kedua barang akan mengalami penundaan
3. Riba Nasi’ah
Riba merupakan kelebihan yang diperoleh dari proses transaksi jual beli dengan jangka waktu tertentu.
4. Riba Qardh
Jenis riba qardh merupakan tambahan nilai yang diperoleh karena dilakukannya pengembalian pokok nominal
hutang dengan beberapa syarat yang berasal dari pemberi hutang.
5. Riba Jahiliyah
Riba jahiliyah merupakan tambahan ataupun kelebihan jumlah nominal pelunasan hutang yang sudah
melebihi pokok jumlah pinjaman.
Riba dalam Pandangan AL-
QUR’AN
Riba adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada keuntungan atau bunga yang diperoleh dari
pemberian atau penerimaan pinjaman uang. Dalam pandangan Al-Qur'an, riba dilarang karena dianggap
sebagai suatu bentuk penindasan terhadap orang yang meminjam uang. Beberapa ayat Al-Qur'an yang
menunjukkan larangan riba antara lain
“Dan janganlah kamu memakan riba, yang benar-benar banyak (jumlahnya) dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu beruntung." (Ali Imran: 130)
"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan
lantaran (tekanan) penyakit gila." (Al-Baqarah: 275)
"Dan apabila kamu bersaksi, maka catatlah, dan janganlah penulis itu enggan menulis sebagaimana Allah
mengajarkannya, maka hendaklah dia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu menulis, sedang
dia mengikuti apa yang ditulisnya, dan bertakwalah kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia
mengurangi sedikit pun daripada hutangnya itu. Kemudian jika orang yang berhutang itu lemah atau lemah
semangat atau tidak mampu mengikuti penulisan, maka wali (kamu) hendaklah menulis dengan adil. Dan
panggillah dua orang saksi di antara kamu laki-laki; jika tidak ada dua orang laki-laki, maka seorang laki-
laki dan dua orang perempuan, di antara orang-orang yang kamu ridhai sebagai saksi, supaya jika seorang
lupa, yang seorang mengingatkan." (Al-Baqarah: 282)
Dari ayat-ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa riba adalah suatu perbuatan yang dilarang dalam Islam.
Orang yang terlibat dalam praktik riba akan mendapat dosa dan akan dihukum di akhir at nanti. Sebagai
gantinya, Islam menganjurkan untuk melakukan transaksi yang adil dan saling menguntungkan dalam berbisnis
#2
TAHAPAN – TAHAPAN PELARANGAN
RIBA
!

1. menolak anggapan bahwa pinjaman riba yang pada zahirnya seolah-olah


menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati
atau taqarrub kepada Allah
2. riba digambarkan sebagai suatu yang buruk.
3. riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat
ganda.
4. pengharaman segala macam dan bentuk riba.
DAMPAK RIBA TERHADAP
KEHIDUPAN SOSIAL DAN
EKONOMI
1). Riba dapat menimbulkan permusuhhan antara pribadi dan mengurangi semangat
kerjasama/saling menolong dengan sesama manusia.
2). Menimbulkan tumbuhnya mental pemboros dan pemalas. Dengan membungakan
uang, kreditur bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari waktu kewaktu. Keadaan
ini menimbulkan anggapan bahwa dalam jangka waktu yang tidak terbatas ia
mendapatkan tambahan pendapatan rutin, sehingga menurunkan dinamisasi, inovasi
dan kreativitas dalam bekerja
3). Riba merupakan salah satu bentuk penjajahan. Kreditur yang meminjamkan modal
dengan menuntut pembayaran lebih kepada peminjam dengan nilai yang telah
disepakati bersama.
4). Menjadikan kreditur mempunyai legitimasi untuk melakukan tindakan-tindakan
yang tidak baik untuk menuntut kesepakatan tersebut. Karena dalam kesepakatan,
kreditur telah memperhitungkan keuntungan yang diperoleh dari kelebihan bunga yang
akan diperoleh, dan itu sebenarnya hanya berupa pengharapan dan belum terwujud
PRAKTEK – PRAKTEK
RIBA DIZAMAN
RASULULLAH SAW.
Pada masa kehidupan Rasulullah Saw, praktek riba atau bunga telah ada di kalangan masyarakat
Arab, namun praktik ini tidak dianjurkan dan bahkan diharamkan oleh ajaran Islam.
Praktik riba pada masa itu umumnya dilakukan oleh orang kaya yang meminjamkan uang dengan
bunga tinggi kepada orang miskin atau mereka yang sedang membutuhkan uang. Praktik ini tidak
adil karena orang miskin harus membayar bunga yang sangat tinggi dan sulit untuk mereka bayar.
Sebaliknya, orang kaya mendapatkan keuntungan besar dari praktik ini tanpa harus bekerja keras
atau mengambil risiko dalam bisnis.
Dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat, Rasulullah Saw telah menegaskan
larangan praktek riba dan memberikan penjelasan tentang hukum riba dalam Islam. Dalam sebuah
hadits, Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah kamu memakan riba dan janganlah kamu
memberikan riba". Hadits ini menunjukkan betapa besar larangan riba dalam Islam.
Selain itu, terdapat beberapa kisah di masa kehidupan Rasulullah Saw yang menunjukkan betapa
kerasnya penolakan terhadap praktek riba. Sebagai contoh, dalam kisah di mana seorang sahabat
bernama Abu Bakrah meminjamkan uang kepada seorang pria dengan bunga, kemudian ia merasa
bersalah dan meminta pendapat Rasulullah Saw. Rasulullah Saw memarahinya dan menyatakan
bahwa bunga adalah dosa besar dan tidak diperbolehkan dalam Islam.
Dalam Islam, praktik riba dianggap sebagai dosa yang sangat besar karena bertentangan dengan
prinsip-prinsip keadilan dan merugikan pihak yang lemah dalam masyarakat. Oleh karena itu,
sangat dianjurkan untuk menghindari praktik riba dan memperoleh kekayaan dengan cara yang
halal dan adil.
TAFSIR AYAT
TENTANG RIBA
Surat Ar rum : 39
ٰۤ ُ ‫هّٰللا‬
‫ول ِٕى َك ُه ُم ْالمُضْ ِعفُ ْو َن‬ ‫اس َفاَل َيرْ ب ُْوا عِ ْندَ هّٰللا ِ َۚو َمٓا ٰا َت ْي ُت ْم مِّنْ َز ٰكو ٍة ُت ِر ْي ُد ْو َن َوجْ َه ِ َفا‬
ِ ‫ال ال َّن‬ َ َ‫َو َمٓا ٰا َت ْي ُت ْم مِّنْ رِّ بًا لِّ َيرْ ب َُو ۟ا ف ِْٓي ا‬
ِ ‫مْو‬
Terjemahan
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah,
maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa
zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-
orang yang melipatgandakan (pahalanya).
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan
Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam
Madinah.
Barangsiapa yang memberi pemberian atau hadiah dengan harapan orang yang
diberi akan membalasnya dengan yang lebih banyak daripada yang telah dia berikan,
maka tidak ada pahala baginya di sisi Allah.Sedangkan zakat dan sedekah yang
kalian berikan kepada orang yang berhak menerimanya demi mengharap pahala dari
Allah, maka mereka yang memiliki derajat yang tinggi itu adalah orang-orang yang
dilipat-gandakan pahalanya.
An –nisa : 160-161
‫ص ِّد ِه ْم َعنْ َس ِبي ِْل هّٰللا ِ َكثِيْرً ۙا‬ َ ‫ت لَ ُه ْم َو ِب‬ ُ ‫َف ِب‬
ٍ ‫ا َحرَّ مْ َنا َعلَي ِْه ْم َطي ِّٰب‬l‫ظ ْل ٍم م َِّن الَّ ِذي َْن َها ُد ْو‬
ْ َّ‫ت ا ُ ِحل‬
Terjemahan
Karena kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-
baik yang (dahulu) pernah dihalalkan; dan karena mereka sering menghalangi (orang
lain) dari jalan Allah,
‫اس ِب ْالبَاطِ ِل َۗواَعْ َت ْد َنا ل ِْل ٰكف ِِري َْن ِم ْن ُه ْم َع َذابًا اَلِ ْيمًا‬
ِ ‫مْوا َل ال َّن‬ َ َ‫وَّ اَ ْخ ِذ ِه ُم ال ِّر ٰبوا َو َق ْد ُنه ُْوا َع ْن ُه َواَ ْكل ِِه ْم ا‬
Terjemahan
dan karena mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya,
dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Dan Kami
sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih.
Al- Imran : 130
ْ ِ‫ُّض َع َف ًة ۖوَّ ا َّتقُوا هّٰللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفل‬
‫حُو ۚ َن‬ ٰ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا اَل َتْأ ُكلُوا الرِّ ٰب ٓوا اَضْ َعا ًفا م‬
Terjemahan
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
beruntung.
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta
melaksanakan syariatNya, jauhilah riba dengan segala jenisnya,
dan janganlah kalian mengambil tambahan dalam pinjaman kalian
melebihi jumlah modal harta kalian, meskipun sedikit, apalagi bila
tambahan itu berjumlah banyak, menjadi berlipat ganda tiap kali
jatuhnya tempo pembayaran hutang. Dan bertakwalah kepada Allah
dengan komitmen dengan ajaran syariatNya, supaya kalian
mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.
Al-Baqarah : 275-279
‫س* ٰذلِ َك* ِبا َ َّن ُه ْم* َقالُ ْٓ*و ا ِا َّن َما‬ ِّ ۗ ‫ش ْي ٰط *ُن ِم *َن ا ْل َم‬ ِّ ‫اَ َّل ِذ ْي *َن َيْأ ُكلُ ْو *َن‬
َّ ‫الر ٰبوا اَل َيقُ ْو ُم ْو *َن ِااَّل َك َم*ا َيقُ ْو ُم* ا َّل ِذ ْي* َي َت َخ َّب ُط ُه* ال‬
‫هّٰللا‬
‫ف َواَ ْم ُر ٗ ٓه‬ َ ۗ ‫س َل‬
َ ‫وا َف َمنْ َج ۤا َء ٗه َم ْوعِ َظ ٌة ِّم ۤنْ َّر ِّبهٖ َفا ْن َت ٰهى َف َل ٗه َما‬ ۗ ‫الر ٰب‬
ِّ ‫وا َواَ َحل َّ ُ ا ْل َب ْي َع َو َح َّر َم‬ ۘ ‫الر ٰب‬
ِّ ُ ‫ا ْل َب ْي ُع ِم ْثل‬
َ‫ار ۚ ُه ْم فِ ْي َها ٰخلِد ُْون‬ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ب‬ُ ‫ح‬ ٰ ‫ص‬
ْ َ ‫ا‬ َ
‫ك‬ ِٰٕ ُ ‫ِا َلى هّٰللا ِ ۗ َو َمنْ َعادَ َفا‬
‫ى‬ ‫ول‬
ِ
Terjemahan
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.
Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama
dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari
Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.
‫هّٰللا‬ َّ ‫ق هّٰللا ُ الرِّ ٰبوا َويُرْ بِى ال‬
ٍ َّ‫ت ۗ َو ُ اَل ي ُِحبُّ ُك َّل َكف‬
‫ار اَثِي ٍْم‬ ِ ‫ص َد ٰق‬ ُ

Terjemahan

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang
tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.

ٌ ‫ت َواَقَا ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتَ ُوا ال َّز ٰكوةَ لَهُ ْم اَجْ ُرهُ ْم ِع ْن َد َربِّ ِه ۚ ْم َواَل َخ ْو‬
‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزنُ ْو َن‬ ّ ٰ ‫اِ َّن الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬

Terjemahan

Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan


menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka
dan mereka tidak bersedih hati.
‫هّٰللا‬
ِّ َ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ا َّل ِذ ْينَ ٰا َم ُنوا ا َّت ُقوا َ َو َذ ُر ْوا َما َبق َِي مِن‬
َ‫الر ٰب ٓوا اِنْ ُك ْن ُت ْم ُّمْؤ ِم ِن ْين‬
Terjemahan
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang beriman.
‫هّٰللا‬
َ‫س اَ ْم َوالِ ُك ۚ ْم اَل َت ْظلِ ُم ْونَ َواَل ُت ْظ َل ُم ْون‬
ُ ‫س ْول ِۚهٖ َواِنْ ُت ْب ُت ْم َف َل ُك ْم ُر ُء ْو‬ ٍ ‫َفاِنْ َّل ْم َت ْف َعلُ ْوا َفْأ َذ ُن ْوا ِب َح ْر‬
ُ ‫ب ِّمنَ ِ َو َر‬
Terjemahan
Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-
Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak
berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).
Tafsir al Baqarah ayat 279
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih
bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)279.
Jika kalian tidak melakukan apa yang diperintahkan kepada kalian maka
ketahuilah dan yakinilah akan adanya pernyataan perang dari Allah dan Rasul-Nya.
Jika kalian kembali kepada Allah dan meninggalkan kebiasaan mengambil riba, maka
kalian tetap berhak atas modal yang kalian pinjamkan. Kalian tidak boleh menzalimi
seseorang dengan memungut tambahan (bunga) atas modal kalian, dan kalian juga
tidak dizalimi dengan dikurangi modal kalian.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan
Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam
Madinah279.
Jika kalian tidak berhenti dari berinteraksi dengan riba maka yakinlah bahwa kalian
sedang dalam peperangan dengan Allah dan rasul-Nya, sebagai hukuman di dunia
dan akhirat.Namun jika kalian berhenti dari berinteraksi dengan riba maka bagi
kalian harta yang kalian pinjamkan tanpa mengambil bunganya, dengan begitu
kalian tidak menzalimi orang lain dengan mengambil bunga darinya dan tidak pula
dizalimi dengan tidak berkurangnya harta yang kalian pinjamkan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai