DISUSUN OLEH :
DAFTAR PUSTAKA
1
JUDUL
.............................................................................................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
A. Pengertian Riba..........................................................................................................................5
D. Macam-Macam Riba..................................................................................................................8
BAB II..................................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................11
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah mengenai jual beli dalam islam
Makalah ini telah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami terbuka menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ini menjadi makalah yang
baik dan benar.
Akhir kata dari kami semoga makalah ini yang membahas tentang jual beli
dalam islam ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para
pembaca.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Riba adalah pertukaran unsur ribawi yang dimana terdapat perbedaan waktu dan
atau kuantitas. Unsur ribawi yang disebutkan nabi adalah emas untuk emas, perak untuk
dll. Riba dilarang keras dalam islam karena cenderung menimbulkan ketidakadilanantara
satu pihak dengan pihak lainnya. Riba terbagi menjadi 2 jenis yaitu, Riba Nasi’ah dan
Riba Fadhl.
Tingkah laku riba diibaratkan seperti orang pemabuk yang tidak tahan tetapi
berdiri sebagai orang yang berdiri kerasukan setan karena (kegilaan), akan dimasukkan
kedalam api neraka dan kekal selamanya. Orang yang tidak meninggalkan riba akan
diperangi Allah swt. dan rasul-Nya akan dikategorikan sebagai kafir, mendapat kutukan
Nabi Muhammad saw. Pelajaran pembatasan riba bisa membuat manusia suka saling
membantu, menutup pintu atas tidakan dan memutuskan hubungan baik sesama pria,
memuliakan pekerjaan, dan tidak merugikan dalam kesusahan. Allah swt., dan Nabi
Muhammad saw mengutuk siapapun yang terlibat dalam praktik riba tanpa terkecuali.
Contoh perilaku riba yaitu; transaksi jual beli secara kredit, asuransi transaksi, dan
asuransi konvensional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Riba?
2. Apa saja dasar hukum Riba?
3. Apa saja konsep barang Riba?
4. Apa saja macam-macam Riba?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
Riba secara bahasa artinya tambahan (ziyadah) atau berarti tumbuh dan
membesar. Secara terminologi fiqh, Riba adalah tambahan khusus yang dimiliki salah
satu dari 2 pihak yang terlibat transaksi tanpa ada imbalan tertentu. Riba merupakan
pertambahan yang diperoleh melalui harta orang lain tanpa membeli nilai ganti yang
seksama.
Menurut syaikh muhammad abduh, yang dimaksud riba adalah penambahan-
penambahan yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang
meminjam hartanya (uangnya), karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam
dari waktu yang telah ditentukan.
4. Dari Abdullah Bin Hazhalah RA dari Nabi Muhammad Saw bersabda, “ 1 dirham
yang riba dimakan seseorang padahal ia tau adalah lebih berat daripada 36
pelacur”.
5. Dari Ibnu Mas’ud RA bahwa Nabi Saw bersabda, “riba itu mempunyai 73 pintu,
yang paling ringan (dasarnya) seperti seorang anak menyetubuhi ibunya”.
6
إنما يحرم في نقد وماقصد لطعم تقوتا أوتفكها أوتداويا
Yang artinya: Sesungguhnya riba diharamkan dalam emas, perak (nuqud) dan
bahan pangan yang berfaedah sebagai sumber kekuatan, lauk pauk dan obat-obatan.”
(Syekh Abu Zakaria Yahya Muhyiddin bin Syaraf A-Nawawy, Manhaju al-Thulab,
Kediri: Pesantren Fathul Ulum,tt.: 1/161).
Pernyataan diatas menjelaskan bahwa riba dilarang dalam jual beli barang
yang terdiri dari emas, perak, dan bahan makanan. Oleh karena itu, emas dan perak
(nuqud) serta bahan makanan dikenal dengan istilah barang ribawi, yaitu barang yang
dapat mengakibatkan terjadinya akad riba bila terjadi kelebihan dalam salah satu
pertukarannya (jual beli).
Nuqud adalah barang yang terdiri atas emas (dzahab) dan perak (fidlah).
Nuqud biasanya dicetak dalam bentuk mata uang logam (fulus), dan kadang pula
dicetak dalam bentuk perhiasan (huliyyun) atau emas batangan (tibrun).
Selain emas dan perak, barang ribawi lainnya adalah bahan pangan. Maksud
dari bahan pangan ini adalah sebagai berikut :
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya bahan pangan yang
masuk kelompok barang ribawi ada 3, yaitu:
2. Kurma
7
Kurma mewakili kelompok lauk-pauk, camilan, dan manisan. Karena, kurma
bukan termasuk makanan pokok. Dari kurma muncul penyamaan hukum terhadap
anggur, buah tin, dan tebu.
3. Garam
D. Macam-Macam Riba
Riba diklasifikasikan menjadi 2 yaitu Riba utang dan Riba Penjualan.
Dari Jabir R.A beliau berkata, ‘Bahwa Rasulullah Saw. melaknat pemakan
riba, yang memberikannya, pencatatnya dan saksi-saksinya. Rasulullah saw.
mengatakan, ‘mereka itu sama.’
8
Dari firman diatas,dapat disimpulkan bahwa “jika waktu berhutang
seseorang telah jatuh tempo, sedangkan orang tersebut masih dalam kesulitan,
hemdaknya orang yang menghutangkan bersabar dan tidak menagihnya.
Sedangkan jika orang tersebut telah memiliki dan dalam keadaan lapang, maka
wajib baginya membayar hutang tersebut dan dia tidak perlu menambah nilai
dari tanggungan hutang yang dipinjamnya.
4. Riba Fadhl
Riba fadhl adalah riba yang sejenis yang disertai tambahan baik berupa
uang maupun berupa makanan. Riba fadhl berasal dari kata “al-fadhl” yang artinya
tembahan dari salah satu jenis barang yang dipertukarkan dalam proses transaksi.
“Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum putih dengan gandum
putih, gandum merah dengan gandum merah, kurma dengan kurma (dalam
memperjual-belikannya), harus dengan ukuran yang sama, dan diterima secara
langsung.” (HR. Ahmad dan Muslim).
5. Riba Yad
Transaksi yang tidak ada berapa nominal harga pembayaran atau ketika
sesseorang berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima antara penjual
dan pembeli.
9
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Riba secara bahasa artinya tambahan (ziyadah) atau berarti tumbuh dan membesar.
Secara terminologi fiqh, Riba adalah tambahan khusus yang dimiliki salah satu
dari 2 pihak yang terlibat transaksi tanpa ada imbalan tertentu. Riba merupakan
pertambahan yang diperoleh melalui harta orang lain tanpa membeli nilai ganti
yang seksama.
2. Dasar hukum riba :
Qs. Al-baqarah ayat 275
Qs. Al-baqarah ayat 278-279
Qs. Ali imran ayat 130
3. Konsep barang riba: Riba dilarang dalam jual beli barang yang terdiri dari emas,
perak, dan bahan makanan. Oleh karena itu, emas dan perak (nuqud) serta bahan
makanan dikenal dengan istilah barang ribawi, yaitu barang yang dapat
mengakibatkan terjadinya akad riba bila terjadi kelebihan dalam salah satu
pertukarannya (jual beli). Selain emas dan perak, ada juga gandum, kurma dan
garam.
4. Macam-Macam Riba
Riba utang Dibagai menjadi 2 yaitu:
Riba Qardh
Riba Jahiliyyah
Riba Nasi’ah
Riba Fadhl
Riba Yad
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-riba/
https://qazwa.id/blog/macam-macam-riba/2/?amp
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/Al-Intaj/article/download/2210/1838
https://core.ac.uk/download/pdf/290521131.pdf
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Ziswaf/article/viewFile/1531/1402
11