Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FIQIH II

RIBA

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah fiqihII

Dosen Pengampu :
…………………

..

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


/…………………………………………….
TIPAR CISAAT SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR

egala puji syukur kami


panjatkan kehadirat Allah
SWT hingga saat ini masih
memberikan kesehatan,
kehidupan dan anugerah akal,
sehingga kami dapat
menyelesaikan
makalah ini dengan judul
“Riba” tepat pada waktunya.
Terimakasih pula kepada
semua pihak
yang telah ikut membantu
hingga dapat disusunnya
makalah ini

i
Makalah yang kami buat
dengan sederhana ini untuk
memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Ekonomi Islam.
Dalam makalah ini membahas
tentang Riba. Kami
sampaikan
terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan
kami penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi
diri kami sendiri dan
khususnya pembaca yang
telah membaca
makalah ini.

ii
Dengan segala kerendahan
hati, saran-saran dan kritik
yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari
para pembaca guna
peningkatan kualitas
makalah ini dan
makalah-makalah lainnya
pada waktu mendatang
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan kesehatan, kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Riba” tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua
pihakyang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.

Makalah yang kami buat dengan sederhana ini untuk memenuhi salah satu tugasmata
kuliah Ekonomi Islam. Dalam makalah ini membahas tentang Riba. Kami sampaikan terima
kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami penulis berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan khususnya pembaca yang telah membaca makalah
ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini
dan makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.

Sukabumi, 18 Februari 2023


iii
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................

A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................

A. Pengertian Riba....................................................................................................................
B. Dasar-Dasar Hukum Riba....................................................................................................
C. Macam-Macam Riba............................................................................................................
D. Riba Dalam Perspektif Ekonomi Islam...............................................................................
E. Dampak Dan Hikmah Pelarangan Riba...............................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................................................

iv
B. Saran....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Riba merupakan haram atau dilarang dalam perbankan syariah. Jika riba dengan
jumlah kecil ataupun besar (ganda) maka dianggap tetap hal atau aktifitas yang tidak
boleh dilakukan, sebab sikap dan perbuatan tersebut bisa merugikan selain itu juga
haram untuk semua kalangan masyarakat. Riba jika dijalankan sendiri ataupun bekerja
sama dengan yang terakit riba, itu hal yang tetap diharamkan bagi umat muslim. Di
Indonesia masih terjadi perselisihan akan ragunya bunga bank apakah termasuk dalam
riba atau tidak, tetapi perselisihan ini sudah disepakati oleh Islamic Banker dan ahli fikih
dikalangan dunia. Selain hal tersebut umat Islam haru mempunyai kepercayaan dan
keyakinan dimana sebagai orang muslim jika dalam bertransaksi harus tidak boleh ada
keterlibatan dengan sistem riba.
Yang dimaksud dari transaksi ini yakni bertransaksi uang dimana transfer
menggunakan uang dan disaat transaksi tersebut ada sebuah tambahan. Di Indonesia,
sejak perbankan syariah berdiri cukup lama membuat perbakan syariah semakin pesat
dikarenakan banyak perbankan konvensional yang disyariahkan. Perkembangan-
perkembangan dari perbankan syariah ini membuat masyarakat ingin memilih produk
perbankan syariah.
Lajunya pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang menjadi suatu pusat perhatian
dalam sektorin dustri keuangan. Dari bagian lain wilayah Indonesia, mayoritas penduduk
yang memelukagam Islam. Dari mayoritas inilah yang mengakibatkan lajunya
perkembangan pola pikir masyarakat akan keinginan yang lebih mengutamakan
memilih perbankan syariah. Tetapi, dari sebagian masyarakat tersebut juga masih ada
belum ada keinginan untuk mengetahuitentang riba dan pengetahuan akan produk
perbankan syariah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan riba?
2. Apa saja dasar hukum riba?
3. Sebutkan apa saja macam riba dalam ajaran islam?
4. Bagaimana riba dalam perspektif ekonomi islam?
5. Apa dampak dan pelarangan riba?

1
6. Bagaimana cara menghindari riba dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian riba
2. Untuk mengetahui dasar hukum riba
3. Untuk mengetahui macam-macam riba
4. Untuk mengetahui riba da
5. lam perspektif ekonomi islam
6. Untuk mengetahui dampak dan pelarangan riba
7. Untuk mengetahui cara menghindari riba dalam kehidupan sehari-hari

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Riba
Riba menurut bahasa memiliki beberapa pengertian, yaitu Berkembang,
Berkembang, Berlebih atau menggelembung. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud
dengan riba menurut Al-Mali yang artinya adalah akad yang terjadi atas penukaran
barang tertentu yang tidak diketahui perimbangannya menurut ukuran syara’, ketika
berakad atau dengan mengakhirkan tukaran kedua belah pihak atau salah satu keduanya.
Menurut Abdurrahman al-jaiziri, yang dimaksud dengan riba ialah akad yang terjadi
dengan penukaran tertentu, tidak diketahui sama atau tidak menurut aturan syara’, atau
terlambat salah satunya.
Syaik Muhammad Abduh berpendapat bahwa yang dimaksud dengan riba ialah
penambahan-penambahan yang diisyaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada
orang yang meminjam hartanya (uangnya), karena pengunduran janji pembayaran oleh
peminjam dari waktu yang telah ditentukan.
Riba dapat timbul dalam pinjaman (riba dayn) dan dapat pula timbul dslam
perdagangan (riba ba’i), Riba bai’ terdiri dari dua jenis, yaitu riba karena pertukaran
barang sejenis, tetapi jumlahnya tidak seimbang (riba fadhl), dan riba karena pertukaran
barang sejenis dan jumlahnya di lebihkan karena melibatkan jangka waktu ( riba
nasi’ah).

B. Dasar-Dasar Hukum Riba


Riba adalah salah satu hal yang sangat dilarang pada agama Islam. Di dalam Al-
Qur'an dan Hadist sudah ditetapkan bahwa dasar hukum riba jelas diharamkan. Berikut
ini penjelasan lengkapnya. Islam dengan tegas melarang umatnya untuk melakukan
transaksi jual-beli dan hutang piutang jika di dalamnya mengandung riba. Larangan
tersebut juga tertulis dalam beberapa ayat Al-Quran. Diantaranya sebagai berikut:

1. Surat Al-Baqarah ayat 276


‫هّٰللا‬ َّ ‫ق هّٰللا ُ الرِّ ٰبوا َويُرْ بِى ال‬
ٍ َّ‫ت ۗ َو ُ اَل يُ ِحبُّ ُك َّل َكف‬
‫ار اَثِي ٍْم‬ ِ ‫صد َٰق‬ ُ ‫يَ ْم َح‬

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa”

Dalam surat ini, riba adalah salah satu perbuatan yang dimusnahkan oleh Allah
SWT, sebaliknya sedekah sangat disenangi. Setiap umat akan dibenci oleh Allah
SWT jika terus menjadi kafir dan selalu berbuat dosa.

2. Surat Al-Baqarah ayat 278


ٰ َ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو َذرُوْ ا َما بَقِ َي ِمن‬
َ‫الرِّب ٓوا اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّمْؤ ِمنِ ْين‬

3
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman”
Setiap orang yang beriman, harus bertakwa kepada Allah SWT dan wajib
meninggalkan sisa hasil riba yang belum digunakan.

3. Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 161


‫اط ِل ۗ َواَ ْعتَ ْدنَا لِ ْل ٰكفِ ِر ْينَ ِم ْنهُ ْم‬
ِ َ‫اس بِ ْالب‬ َ ‫َّواَ ْخ ِذ ِه ُم الرِّ ٰبوا َوقَ ْد نُهُوْ ا َع ْنهُ َواَ ْكلِ ِه ْم اَ ْم َو‬
ِ َّ‫ال الن‬
‫َع َذابًا اَلِ ْي ًما‬

“Dan karena mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang
darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil).
Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih”

Pada ayat tersebut, riba adalah kegiatan yang dilarang untuk dimanfaatkan
sebagai pembiayaan kehidupan sehari-hari, karena uang tersebut diperoleh dari jalan
batil. Bahkan, Allah SWT juga telah menjanjikan siksaan pedih bagi orang-orang
kafir.

C. Macam-Macam Riba
Di dalam perdagangan sesuai syariat Islam, riba terbagi menjadi lima jenis, yaitu riba
fadhl, riba yad, riba nasi’ah, riba qardh, dan riba jahilliyah. Berikut ini penjelasan
lengkapnya:
1. Riba Fadhl
Riba adalah kegiatan transaksi jual beli maupun pertukaran barang-barang yang
menghasilkan riba, namun dengan jumlah atau takaran berbeda. Contoh riba pada
jenis ini yaitu penukaran uang Rp100 ribu dengan pecahan Rp2 ribu, akan tetapi
totalnya 48 lembar saja, sehingga jumlah nominal uang yang diberikan hanya Rp96
ribu. Selain itu juga penukaran emas 24 karat menjadi 18 karat.
2. Riba Yad
Pada jenis ini, riba adalah hasil transaksi jual-beli dan juga penukaran barang
yang menghasilkan riba maupun non ribawi Namun, waktu penerimaan serah terima
kedua barang tersebut mengalami penundaan. Contoh riba yad dalam kehidupan
sehari-hari yaitu penjualan motor dengan harga Rp12 juta jika dibayar secara tunai
dan Rp15 juta melalui kredit. Baik pembeli maupun penjual tidak menetapkan
berapa nominal yang harus dilunaskan hingga transaksi berakhir.
3. Riba Nasi'ah
Riba adalah kelebihan yang didapatkan dari proses transaksi jual-beli dengan
jangka waktu tertentu. Adapun transaksi tersebut menggunakan dua jenis barang
yang sama, namun terdapat waktu penangguhan dalam pembayarannya.Contoh riba
nasi’ah yaitu penukaran emas 24 karat oleh dua pihak berbeda. Saat pihak pertama
telah menyerahkan emasnya, namun pihak kedua mengatakan akan memberikan

4
emas miliknya dalam waktu satu bulan lagi. Hal ini menjadi riba karena harga emas
dapatberubah kapan saja.
4. Riba Qardh
Pada jenis qardh, riba adalah tambahan nilai yang dihasilkan akibat
dilakukannya pengembalian pokok utang dengan beberapa persyaratan dari pemberi
utang. Contoh riba di kehidupan sehari-hari yaitu pemberian utang Rp100 juta oleh
rentenir, namun disertaibunga 20% dalam waktu 6 bulan.
5. Riba Jahilliyah
Riba adalah tambahan atau kelebihan jumlah pelunasan utang yangtelah
melebihi pokok pinjaman. Biasanya, hal ini terjadi akibat peminjam tidak dapat
membayarnya dengan tepat waktu sesuai perjanjian.Contoh riba jahilliyah adalah
peminjaman uang sebesar Rp20 juta rupiah dengan ketentuan waktu pengembalian 6
bulan. Jika tidak dapat membayarkan secara tepat waktu, maka akan ada tambahan
utang dari total pinjaman.

D. Riba Dalam Perspektif Ekonomi Islam


Islam sangat melarang keras riba dalam praktek ekonomi. Salah satu dasar pemikiran
utama yang paling sering dikemukakan oleh para cendekiawan muslim adalah
keberadaan riba dalam ekonomi merupakan bentuk eksploitasi sosial dan ekonomi, yang
merusak inti ajaran islam tentang keadilan sosial. Oleh karena itu penghapusan riba dari
sistem ekonomi islam ditunjukan untuk memberikan keadilan ekonomi dan perilaku
ekonomi yang benar secara etis dan moral.
Dasar pemikiran dari mengapa Al-Quran mewahyukan ayat yang tegas melarang riba
adalah karena islam menentang setiap bentuk eksploitasi dan mendukung sistem
ekonomi yang bertujuan mengamankan sosioekonomi yang luas. Karena itu islam
menutuk semua eksploitasi, khususnya ketidak adilan yakni dimana pemberi pinjaman
dijamin mendapatkan pengembalian positif tanpa mempertimbangkan pembagian risiko
dengan peminjam atau dengan kata lain peminjam menanggung semua jenis risiko.
Dengan pertimbangan bahwa kekayaan yang memilliki individu sebenarnya merupakan
amanah dari Allah SWT, sebagaimana kehidupan seseorang maka amanah maka amanah
kekayaan merupakan hal yang sakral.

Al-Quran dengan tegas dan jelas melarang akuisisi terhadap milik orang lain dengan
cara yang tidak benar islam mengenal dua tipe hak milik :
a. Hak milik yang hasil kombinasi kerja individual dengan sumber daya alam
b. Hak atau klaim hak milik yang didapat melalui pertukaran, pembayaran yang dalam
islam disebut sebagai hak orang miskin untuk menggunakan sumber daya yang
menjadi hak mereka (zakat dan infak), bantuan tunai dan warisan.

Uang mempersentasikan klaim tunai pemiliknya kepada hak milik yang diciptakan
oleh aset yang diperoleh melalui poin a dan/b. Akibatnya meminjamkan uang adalah
pengalihan hak milik dari pemberi pinjaman kepada yang meminjam dan yang dpat

5
diklaim untuk dikembalikan adalah yang berjumlah setara dengan pinjaman tersebut ,
tidak boleh lebih .
Dalam islam, instrumen keuangan untuk tujuan perdagangan dan produksi di
dasarkan atas pembagian risiko dan pembagian keuntungan sebagai pengembakian atas
usaha bisnis dan modal finansial, pemberi pinjaman yang meminjamkan uang untuk
berdagang dan berproduksi dan membuat akad untuk menerima pembagian keuntungan .
dengan melakukan hal tersebut, dia menjadi bagian dari pemilik modal dan berbagai
dalam risiko usaha bukan sebagai kreditor .

E. Dampak Dan Hikmah Pelarangan Riba


Banyak pakar muslim yang menyatakan bahwa pelarangan riba oleh islam memiliki
2 dimensi:
1. Menghadirkan akad bisnis dan komersial dengan pembagian risiko yang setara
2. Menganggap tindakan pemberian pinjaman sebagai tindakan kebajikan dengan
alasan membantu seseorang yang sedang membutuhkan.

Menurut Yusuf qardhawi, para ulama telah menjelaskan hikmah diharamkannya riba
secara rasional, diantaranya:
a. Allah SWT tidak mengharamkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi
manusia, tetapi hanya mengharamkan apa yang sekiranya dapat membawa
kerusakan baik individu maupun masyarakat.
b. Cara riba merupakan jalan yang tidak sehat, karena keuntungan yang diperoleh si
pemilik dana bukan merupakan pekerjaan atau jerih payahnya. Keuntungannya
diperoleh dengan cara memeras tenaga orang lain yang pada dasarnya lebih
lemah daripadanya.
c. Keharaman riba dapat membuat jiwa manusia lebih suci dari sifat lintah darat.
d. Biasanya orang yang memberi utang adalah orang yang kaya dan orang yang
berutang adalah orang yang miskin. Mengambil kelebihan utang dari orang yang
miskin sangat bertentangan dengan sifat rahmat Allah SWT.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologis (bahasa), riba berarti tambahan (ziyadah) atau berarti tumbuh dan
membesar. Adapun menurut istilah syara’ adalah akad yang terjadi dengan penukaran
yang tertentu, tidak diketahui sama atau tidaknya menurut aturan syara’, atau terlambat
menerimanya. Para pakar ekonomi memahami lebih banyak lagi bahaya riba mengikuti
perkembangan praktik-praktik ekonomi. Diantaranya adalah: buruknya distribusi
kekayaan, kehancuran sumber-sumber ekonomi, lemahnya perkembangan ekonomi,
pengangguran, dan lain-lain.

Riba memiliki jenis-jenis, diantaranya adalah riba karadh, riba jahiliyah, riba nasi’ah,
dan riba fadl dan masing-masing dari semuanya memiliki perbedaan tersendiri. Riba
merupakan sebuah praktek yang sudah diharamkan sejak zaman Rasulullah saw., baik
larangan itu secara tegas dalam Al-Qur’an maupun hadis. Riba merupakan dosa besar
yang harus dihindari karena berpengaruh pada kehidupan manusia terlebih lagi dalam
masalah ekonomi.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/448997820/MAKALAH-RIBA#

http://eprints.radenfatah.ac.id/3846/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai