MATERI FIQH 1
Disusun Oleh:
Kelas: 4B
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas Materi Fiiqh 1.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba..................................................................................... 4
B. Hukum Riba.......................................................................................... 5
C. Macam-macam dari Riba ..................................................................... 6
D. Konsep Riba dan Dasar Keharamannya............................................... 7
E. Syarat Menghindari Riba ..................................................................... 7
F. Hikmah dari diharamkannya Riba........................................................ 8
G. Dampak Negatif Riba........................................................................... 8
H. Ancaman Bagi Pelaku Riba ................................................................. 10
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah dan persepsi mengenai riba begitu hidupnya di dunia Islam. Oleh
karenanya, terkesan seolah-olah doktrin riba adalah khas Islam. Orang sering
lupa bahwa hukum larangan riba, sebagaimana dikatakan oleh seorang Muslim
Di sisi lain, kita dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa praktek riba
luar Islam pun memandang serius persoalan riba. Kajian terhadap masalah riba
dapat dirunut mundur hingga lebih dari 2.000 tahun silam. Masalah riba telah
riba.
pinjaman adalah haram. Ini dipertegas dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat
275 : “padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
konsep keuntungan bagi penabung didapat dari sistem bagi hasil bukan dengan
Bagaimana suatu akad itu dapat dikatakan riba? hal yang mencolok dapat
diketahui bahwa bunga bank itu termasuk riba adalah ditetapkannya akad di
awal. jadi ketika kita sudah menabung dengan tingkat suku bunga tertentu,
Berbeda dengan prinsip bagi hasil yang hanya memberikan nisbah bagi
penabung sudah diketahui, maka yang menjadi sasaran untuk menutupi jumlah
bunga tersebut adalah para pengusaha yang meminjam modal dan apapun yang
terjadi, kerugian pasti akan ditanggung oleh peminjam. berbeda dengan bagi
hasil yang hanya memberikan nisbah tertentu pada deposannya. maka yang di
bagi adalah keuntungan dari yang didapat kemudian dibagi sesuai dengan
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
1. Bertambah, karena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari
membungakan harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan kepada orang
lain.
yang artinya adalah “akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang
dengan mengakhirkan tukaran kedua belah pihak atau salah satu keduanya”.
yang terjadi dengan penukaran tertentu, tidak diketahui sama atau tidak
4
Riba dapat timbul dalam pinjaman (riba dayn) dan dapat pula timbul dalam
perdagangan (riba bai’). Riba bai’ terdiri dari dua jenis, yaitu riba karena
pertukaran barang sejenis, tetapi jumlahnya tidak seimbang (riba fadhl), dan
B. Hukum Riba
“bahwasanya jual-beli itu seperti riba, tetapi Allah menghalalkan jual- beli dan
yang suka makan riba, orang yang jadi wakilnya, juru tulisnya, orang yang
Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian, yaitu sebagai
berikut :
2
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : Rajawali Press, 2011) h.13
3
Moh Rifai, Mutiara Fiqih, (Semarang : CV. Wicaksana, 1998) h.772-773
5
1. Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya dengan
tukar menukar emas dengan emas, perak dengan perak, beras dengan beras
dan sebagainya.
2. Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima,
lain. Jual beli seperti itu tidak boleh, sebab jual beli masih dalam ikatan
3. Riba Nasi’ah, yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang
membayarnya tahun depan dengan cincin emas sebesar 12 gram, dan apa
bila terlambat 1 tahun, maka tambah 2 gram lagi, menjadi 14 gram dan
4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi mengharuskan dan
4
Muhammad Asy-Syarbini sebagaimana dikutip oleh Rachmat Syafei, FIQH Muamalah ,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2001) h.264
6
Secara bahasa riba berarti al-ziyadah (tumbuh subur, tambahan). Seluruh
seluruh sisa-sisa riba yang terdapat pada surat al-Baqarah ayat 276 yang artinya
“jika kamu tidak meninggalkan sisa-sisa riba maka ketahuilah bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan memerangi kamu. Jika kamu bertaubat maka bagimu adalah
pokok hartamu. Tidak ada diantara kamu orang yang menganiaya dan tidak ada
yang teraniaya.5
a. Menjual emas dengan emas, perak dengan perak, makanan dengan makanan
yang sejenis, misalnya beras dengan beras, hanya boleh dilakukan dengan
b. Tunai
akad
b. Menjual emas dengan perak dan makanan dengan makanan yang berlainan
jenis, misalnya beras dengan jagung, hanya dibolehkan dengan dua syarat,
yaitu :
a. Tunai
5
Ghufron A. Mas’adi, fiqh muamalah kontekstual , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2002)h.151-152
7
b. Timbang terima dalam akad sebelum meninggalkan majlis akad
(taqaabul qablat-tafaaruq)
Keterangan :
Yang dikenai hukum riba hanya pada tiga macam, yaitu emas, perak dan
Islam mengharamkan riba, karena riba mengandung hal-hal yang sangat negatif
3. Riba’ menimbulkan mental orang yang suka hidup mewah dan boros serta
ingin memperoleh hasil besar tanpa kerja keras diatas kesusahan orang lain
5. Riba’ merupakan jalan atau cara untuk menjajah orang karena yang
1. Dampak Ekonomi
oleh bunga sebagai biaya utang. Hal tersebut disebabkan karena salah satu
elemen dari penentuan harga adalah suku bunga. Semakin tinggi suku
bunga, semakin tinggi juga harga yang akan ditetapkan pada suatu barang.
8
peminjam dan tingginya biaya bunga, akan menjadikan peminjam tidak
pernah keluar dari ketergantungan, terlebih lagi bila bunga atas utang
tersebut dibungakan.
2. Sosial Kemasyarakatan
Riba merupakan pendapatan yang didapat secara tidak adil. Para pengambil
sosial. Oleh karena itu, Al-Qur’an melarang kaum muslimin untuk memberi
ataupun menerima riba. Dalam mengungkap rahasia makna riba dalam Al-
a. Riba tak lain adalah mengambil harta orang lain tanpa ada nilai imbangan
akan bergantung pada cara yang gampang dan membuang pikiran untuk
giat berusaha.
7
Muhammaad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, (Jakarta : Gema Insani, 2001) h.67
9
c. Dengan riba, biasanya pemodal semakin kaya dan bagi peminjam
d. Riba secara tegas dilarang oleh Al-Qur’an, dan kita tidak perlu tahu
alasan pelarangannya.8
Riba diharamkan baik dalam Al-Qur’an maupun hadis. Berikut hadis yang
melarang dan mengecam praktik riba dengan kata-kata yang tegas dan jelas. 9
Hadis ini merupakan ancaman bagi orang yang melakukan praktik riba,
tetapi suatu saat tidak akan mendapatkan berkah dari Allah, sehingga pada
8
Kuat Ismanto, MaNAJEMEN Syari’ah , (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2015) h.47
9
Al-Mushlih Abdullah, Ash-Shawi Shalah, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, Jakarta :
Darul Haq,2004
10
Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi , (Malang : UIN-Maliki Press, 2012) h.131-132
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pinjaman (riba dayn) dan dapat pula timbul dalam perdagangan (riba bai’).
Riba bai’ terdiri dari dua jenis, yaitu riba karena pertukaran barang sejenis,
tetapi jumlahnya tidak seimbang(riba fadhl), dan riba karena pertukaran barang
nasi’ah).
Hukum riba adalah haram karena bersifat merugikan pihak yanglain. Islam
orang miskin.
11
DAFTAR PUSTAKA
12