Disusun Oleh:
Mhd Aidil Fikri S
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan Makalah dengan judul ”Riba & Bunga
Bank”.
Penulis menyadari banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Riba............................................................................................2
2.2 Hukum & Dalil Pelarangan Riba.................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Riba............................................................................................10
2.4 Bunga Bank Sama Dengan Riba?................................................................11
2.5 Bahaya Riba.................................................................................................12
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
Sebelum berbicara soal riba, maka kita harus melihat dulu beberapa
defenisi riba yang dikutip dari beberapa situs diantaranya :
https://www.syariahpedia.com/2016/10/pendapat-para-ahli-
fiqh-tentang-bunga.html
2
Itulah masud firman Allah: ”… janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda…”. Kemudian sunnah menambahkan riba
dalam pertukaran mata uang (naqd) terhadap bentuk riba yang
terdapat dalam Al-Qur’an.
3
Ibn al-‘Araby dalam Ahkam al-Qur’an
https://umma.id/article/share/id/1002/393407
Riba itu berlaku pada emas, perak dan makanan. Tidak boleh
menjual emas dengan emas, begitu juga perak dengan perak
kecuali dengan sepadan berat timbangannya serta dibayar tunai.
Seseorang tidak boleh menjual benda yang telah dibelinya
sehingga dia menerimanya. Tidak boleh menjual (menukar)
daging dengan hewan. Boleh menjual (menukar) emas dengan
perak tidak sebanding beratnya asalkan dengan tunai. Begitu juga
makanan, tidak boleh menjual (menukar) satu jenis yang
semacam kecuali sebanding (ukuran atau takarannya) dan tunai.
Boleh menjual (menukar) satu jenis daripada makanan itu dengan
(jenis makanan) lainnya yang tidak sebanding asal tunai. Tidak
boleh menjual barang yang tidak terang (gharar).
4
Dr.Musthofa Dib Al-Bugho
Riba secara Bahasa adalah tambahan. Sedangkan riba menurut
syariat adalah jenis muamalah yang mengandung tambahan dalam
bentuk khusus yang saling kontradiksi dengan dasar-dasar Islam.
https://www.youtube.com/watch?v=diu78N38U4c
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id
[Riba Dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadist oleh Fitri
Setyawati Pascasarjana IAIN IB Padang]
5
2.2 Hukum & Dalil Pelarangan Riba
6
Ar-Rum Ayat 39
7
An-Nisa’ Ayat 160-161
8
9
Hadist Rasullullah SAW
Diriwayatkan oleh Abu said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali
yang sama beratnya, janganlah kalian melebihkan sebahagian
diatas bagian yang lain, janganlah kalian menjual perak dengan
perak kecuali yang sama beratnya dan janganlah kalian
melebihkan sebahagian diatas bagian yang lain, dan janganlah
menjual yang tidak ada diantara barang-barang itu dengan yang
ada. (H.R Bukhari Muslim).
Dari Utsman bin Affan bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
janganlah kalian berjual beli satu dinar dengan dua dinar dan satu
dirham dengan dua dirham. (H.R Muslim).
Abu Hurairah telah mengatakan bahwa pesuruh ALLh bersabda:
”Riba terdiri dari 70 jenis yang berbeda dan yang paling kurang
bahayanya adalah setara dengan seorang pria menikahi (Yaitu
melakukan hubungan jenis) dengan ibunya sendiri.” (Ibn Majah,
Baihaqi).
Abdullah Ibn Hanzala telah melaporkan bahwa pesuruh Allah
bersabda: ”Satu dirham (koin perak) riba, yang mana diterima oleh
seseorang sedangkan dia mengetahui (itu adalah riba), adalah lebih
buruk dari melakukan zina sebanya 36 kali” (Ahmad) Baihaqi
menyampaikannya, dari Ibn Abbas, dengan tambahan bahwa Nabi
berikutnya bersabda: Neraka adalah lebih sesuai dari mereka yang
dagingnya dibesarkan dengan apa yang haram. (Ahmad, Ibn
Majah).
Abu Hurairah telah melaporkan bahwa pesuruh Allah bersabda:
”Pada malam aku diangkat ke langit, aku bertemu dengan manusia
yang perutnya seperti rumah yang dipenuhi dengan ular-ular yang
mana dapat dilihat dari luar perutnya. Aku bertanya kepada
10
malaikat Jibril, siapakah mereka dan Jibril memberitahu bahwa
mereka adalah manusia yang telah memakan riba”. (Ahmad, Ibn
Majah).
Abu Hurairah telah melaporkan bahwa Nabi bersabda: “Allah
berlaku adil untuk tidak mengizinkan 4 manusia (yaitu empat jenis
manusia) memasuki surga atau untuk merasakan nikmatnya: dia
yang sifatnya meminum arak, dia yang mengambil riba, dia yang
mengambil harta anak yatim tanpa hak, dan dia yang tidak
memperdulikan orang tuanya”. (Mustadrak al-Hakim, Kitab Al-
Buyu’)
Jabin bin Abdullah telah berkata: “Aku mendengar rasul Allah
bersabda: jika siapapun dari kamu tidak meninggalkan muhabarah,
ketahuilah dia akan peperangan dari Allah dan pesuruh-Nya. Zaid
bin Tsabit berkata: aku kemudian bertanya” apakah mukhabarah?
Beliau menjawab” ini adalah yang mana kamu memiliki tanah
untuk budidaya dengan setengah, sepertiga atau seperempat
(hasilnya untuk kamu)(bahayanya adalah ia akan membawa,
secara muslihatnya, seorang bekerja sebagai hamba). (Abu Daud).
Secara garis besar riba dibagi menjadi 2 macam yaitu riba akibat
hutang-piutang yang telah dijelaskan keharamannya dalam Al-Qur’an, dan
riba jual-beli yang telah dijelaskan boleh dan tidaknya dalam bertransaksi
dalam Sunnah.
Riba akiba hutang-piutang yaitu
1. Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
diisyaratakan terhadap yang berhutang (muqtarid).
Contoh: Ahmad meminjam uang sebesar Rp25.000
kepada Adi. Adi mengharuskan dan mensyaratkan agar
Ahmad mengembalikan hutangnya kepada Adi sebesar
Rp30.000 maka tambahan Rp5.000 adalah riba Qardh.
2. Riba Jahiliyah
Yaitu hutang yang dibayar lebih dari pokoknya, karena
si peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada
waktu yang ditetapkan. Maka si pemberi hutang
menunda waktu pembayaran hutang tersebut tetapi juga
manaikkan jumlah hutang si peminjam hutang.
Contoh: Ahmad meminjam uang sebesar Rp.25.000
kepada Adi. Saat jatuh tempo Ahmad tidak mampu
membayar hutangnya kepada Adi, Adi memutuskan
untuk menunda pengembalian hutang Ahmad tetapi
menaikkan hutangnya menjadi Rp30.000 maka
tambahan Rp5.000 adalah riba Jahiliyah.
11
Riba akibat jual beli yaitu pertukaran antara barang sejenis
dengan kadar atau takaran yang berbeda dan barang yang
dipertukan belikan temasuk dalam jenis barang ribawi.
1. Riba Fadhl
Pertukaran dengan barang sejenis dengan kadar atau
tukaran yang berbeda, sedangkan barang yang
ditukarkan itu termasuk barang ribawi (emas, perak,
gandum, tepung, kurma dan garam).
2. Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis
barang ribawi yang ditukarkan dengan jenis barang
ribawi lainnya, riba ini muncul karena adanya
perbedaan atau tambahan antara yang diserahkan hari
ini dan yang diserahkan kemudian.
Contoh: Seseorang meminjam sekilo gandum dalam
jangka waktu tertentu. Apabila saat pembayaran tiba,
pihak yang mempunyai hutang tidak dapat
membayarnya makai a menambahnya menjadi 1.5
kilo. Yang maksudnya menambah pembayaran
utangnya sesiau dengan pengunduran waktu
pembayaran.
12
2.5 Bahaya Riba
Al-Baqarah
13
An Nisa’
Ali ‘Imran
14
Abu Hurairah telah mengatakan bahwa pesuruh ALLh bersabda:
”Riba terdiri dari 70 jenis yang berbeda dan yang paling kurang
bahayanya adalah setara dengan seorang pria menikahi (Yaitu
melakukan hubungan jenis) dengan ibunya sendiri.” (Ibn Majah,
Baihaqi).
Abdullah Ibn Hanzala telah melaporkan bahwa pesuruh Allah
bersabda: ”Satu dirham (koin perak) riba, yang mana diterima oleh
seseorang sedangkan dia mengetahui (itu adalah riba), adalah lebih
buruk dari melakukan zina sebanya 36 kali” (Ahmad) Baihaqi
menyampaikannya, dari Ibn Abbas, dengan tambahan bahwa Nabi
berikutnya bersabda: Neraka adalah lebih sesuai dari mereka yang
dagingnya dibesarkan dengan apa yang haram. (Ahmad, Ibn
Majah).
Abu Hurairah telah melaporkan bahwa pesuruh Allah bersabda:
”Pada malam aku diangkat ke langit, aku bertemu dengan manusia
yang perutnya seperti rumah yang dipenuhi dengan ular-ular yang
mana dapat dilihat dari luar perutnya. Aku bertanya kepada
malaikat Jibril, siapakah mereka dan Jibril memberitahu bahwa
mereka adalah manusia yang telah memakan riba”. (Ahmad, Ibn
Majah).
Abu Hurairah telah melaporkan bahwa Nabi bersabda: “Allah
berlaku adil untuk tidak mengizinkan 4 manusia (yaitu empat jenis
manusia) memasuki surga atau untuk merasakan nikmatnya: dia
yang sifatnya meminum arak, dia yang mengambil riba, dia yang
mengambil harta anak yatim tanpa hak, dan dia yang tidak
memperdulikan orang tuanya”. (Mustadrak al-Hakim, Kitab Al-
Buyu’)
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
Jenis jenis riba terbagi 2 yaitu riba akibat hutang-piutang dan riba
akibat jual-beli. Masing-masing jenis riba ini terbagi kedalam 2
kategori:
Riba akiba hutang-piutang yaitu
3. Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
diisyaratakan terhadap yang berhutang (muqtarid).
4. Riba Jahiliyah
Yaitu hutang yang dibayar lebih dari pokoknya, karena si
peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada
waktu yang ditetapkan. Maka si pemberi hutang
menunda waktu pembayaran hutang tersebut tetapi juga
manaikkan jumlah hutang si peminjam hutang.
Riba akibat jual beli yaitu pertukaran antara barang sejenis
dengan kadar atau takaran yang berbeda dan barang yang
dipertukan belikan temasuk dalam jenis barang ribawi.
3. Riba Fadhl
Pertukaran dengan barang sejenis dengan kadar atau
tukaran yang berbeda, sedangkan barang yang
ditukarkan itu termasuk barang ribawi (emas, perak,
gandum, tepung, kurma dan garam).
4. Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis
barang ribawi yang ditukarkan dengan jenis barang
ribawi lainnya, riba ini muncul karena adanya
perbedaan atau tambahan antara yang diserahkan hari
ini dan yang diserahkan kemudian.
17
Daftar Pustaka
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id
[Riba Dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadist oleh Fitri Setyawati Pascasarjana
IAIN IB Padang]
https://www.youtube.com/watch?v=diu78N38U4c
https://umma.id/article/share/id/1002/393407
https://www.syariahpedia.com/2016/10/pendapat-para-ahli-fiqh-tentang-
bunga.html
18