Dosen Pengampu :
Karmuji, M.Sy
Disusun Oleh:
Kelompok 7 (tujuh):
1. Dian Risma Sari
3. Ahmad Syaifulloh
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas( Karmuji, M.Sy )
pada bidang study (Ayat Ekonomi Islam). Selain itu makalah ini bertujuan untuk
menambahkan wawasan tentang ( Ayat-ayat Ekonomi Riba ) bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah…………….……………………….......................................
1.3 Tujuan masalah ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Pengertian Riba....................................................................................................
2.2 Hukum Riba.........................................................................................................
2.3 Jenis-jenis Riba....................................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
3.1 Simpulan.............................................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bingkai ajaran isalam, aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh manusia
untuk dikembangkan memiliki beberapa kaidah atau moralitas dalam syariat islam. Allah
menurunkan rizki ke dunia untuk dimanfaatkan oleh manusia dengan cara yang telah
dihalalkan oleh Allah dan bersih dari segala perbuatan yang mengandung riba
Kata riba berasal dari bahasa arab secara etimologis berarti tambahan riba adalah
tambahan yang berasal dari usaha haram yang merugikan salah satu pihak dalam suatu
transasi pada dasarnya transasi riba dapat terjadi dari transasi utang piutang namun bentuk
dari sumber tersebut bisa berupa pinjaman jual beli dan lain sebagainya
Akan dapat dikatakan tentang kelarangannya sudah menjadi aksiona dalam ajaran
islam. Dalam makalah ini, penyusun akan memaparkan topik yang berhubungan dengan
riba mulai dari pengertian, hukum riba, dan jenis-jenis riba.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Riba?
2. Bagaimana Hukum Riba?
3. Apa saja Jenis-jenis Riba?
1.3 Tujuan Masalah
1. untuk mengetahui pengertian riba
2. untuk mengetahui hukum riba
3. untuk mengetahui jenis riba
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Riba
Kata riba berasal dari bahasa arab secara etimologis berarti tambahan,
berkembang, membesar, dan meningkat yang dimaksud dengan tambahan disini
adalah tambahan pokok harta baik sedikit maupun banyak
Riba adalah tambahan yang berasal dari usaha haram yang merugikan salah
satu pihak dalam suatu transaksi. Menurut terminalogi ilmu fiqih riba merupakan
tambahan khusus yang dimiliki salah satu pihak yang terlibat tanpa adanya imbalan
tertentu riba sering juga diterjemahkan dalam bahasa inggris sebagai “yusuri” dengan
arti tambahan uang atas modal yang diperoleh dengan cara yang dilarang oleh syara’
baik dengan tambahan yang sedikit ataupun jumlah tambahan banyak
Menurut Abdu Rohman Al-jaiziri yang dimaksud dengan riba ialah akad yang
terjadi dengan penukaran tertentu tidak diketahui sama atau tidak menurut syara’ atau
terlambat salah satunya. Menurut aturan riba ialaha penambahan penambahan yang di
syaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya
(orangnya),karena pengunduran janji pembayaran oleh peminam dari waktu yang
telah di tentukan
2.2 Dasar hukum riba
Riba diharamkan dalam semua agama samawi. Riba dilarang dalam
yahudi,nasrani dan islam. Al qur’an berbicara tentang riba dalam beberapa tempat
sesuai dengan uruan waktu.
Pada periode mekah, ayat yang pertama sekali berbicara tentang riba
adalah surat ar-rum;39,yang berbunyi:
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah,maka tidak bertambah dalam pandangan allah.Dan,apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhoan allah,maka itula
orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)
Dan pada waktu itu orang-orang yahudi biasa melakukan perbuatan-perbuatan
dosa besar.mereka mengharamkan apa yang dihalalkan dan menghalalkan apa yang
diharamkan.sehubungan dengan itu maka allah menurunkan ayat 160-161 sebagai
kabar bahwa perbuatan mereka salah dan berita gembira bagi mereka yang beriman
(HR Ibnu Abi Hatim dan Muhammad bin abdillah bin yazid Al muqri dari sofyan bin
unaiyah dari amrin ibu abbas)
a. Sebab Turunnya Ayat
Menurut muhaid, orang arab terbiasa melakukan transaksi jual beli dengan
jangka waktu (kredit). Jika waktu pembayaran tiba, mereka ingkar dan tidak mau
membayar. Dengan demikian, bertambah besar bunganya, dan semakin pula
bertambah jangka waktu pembayaran. Atas praktik tersebut, Allah menurukan
ayat tersebut.
b. Penjelasan ayat
Di dalam surah Ali Imran ayat 130 ahli tafsir menjelaskan bahwa:
Yang diperingatkan dalam ayat ini adalah golongan saqif, umumnya
umat manusia beragama islam
Peringatan untuk menjauhi memakan riba
Takutlah kepada Allah dalam memakan harta riba, dengan harapan
tidak mendapati murka dan siksa dari Allah