Anda di halaman 1dari 5

Nama : Farida Djamadi

Nim : 5720121043
Kelas : SI III.2

PEMODELAN PROSES BISNIS

Pemodelan proses bisnis merupakan cara untuk memahami, mendesain dan menganalisa suatu
proses bisnis. Manfaat pemodelan proses bisnis adalah untuk membantu perusahaan memahami
proses bisnisnya dengan baik, mengidentifikasi permasalahan seperti critical path atau bottleneck
yang mungkin terjadi, mengembangkan, mendokumentasikan serta mengkomunikasikannya pada
semua pemangku kepentingan bisnis. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan performance
dari pengelolaan proses bisnisnya. Pemodelan proses bisnis dapat dilakukan dengan beberapa
cara atau standar, antara lain dengan BPMN (Business Process Modelling Notation) dan Activity
Diagram UML (Unified Modelling Language). Kedua standar pemodelan tersebut yang akan
dibandingkan dengan studi kasus pemodelan proses bisnis perwalian secara online atau dikenal
dengan nama FRS Online (Formulir Rencana Studi). Secara umum BPMN cenderung
menggambarkan proses dari pandangan seorang analisis bisnis. BPMN tidak dibuat dengan
tujuan untuk dibuat programnya. BPMN perlu disempurnakan (misalnya ke proses BPEL)
sebelum bisa dibuat pedoman pemrograman. Alasan inilah, BPMN digunakan oleh analisis
bisnis dengan tujuan bukan untuk implementasi tapi lebih ke arah penyajian kebutuhan yang
akan diberikan kepada analisis IT dan software development. Umumnya, BPMN dipakai untuk
menghasilkan “BPEL code” yang akan diperbaiki oleh developer sehingga dapat dibuat
implementasinya.
Business Process Modelling (BPM) atau Pemodelan Proses Bisnis (PPB) merupakan diagram
yang umum mewakili urutan kegiatan secara implisit berfokus pada sebuah proses,
tindakan dan kegiatan (job). Sumber Daya (Resource) yang digambarkan dalam PPB
menunjukkan bagaimana mereka akan diproses. Pemodelan Proses Bisnis adalah lintas
fungsional, biasanya penggabungan pekerjaan dan dokumentasi lebih dari satu departemen
dalam sebuah institusi, organisasi atau perusahaan. Dalam situasi lebih rumit, Pemodelan Proses
juga dimasukan pada aktivitas proses eksternal pada organisasi dan sistem yang dimasukkan ke
dalam sebuah proses primer / utama. Dalam organisasi besar Pemodelan Proses Bisnis cenderung
dianalisis dan direpresentasikan secara lebih rinci dari pada di organisasi kecil, karena skala dan
kompleksitasnya lebih besar. Manfaat Pemodelan Proses Bisnis adalah untuk memudahkan
pemahaman alur proses secara terintegrasi, tujuan pemodelan proses bisnis adalah untuk
mendefiniskan langkah langkah yang harus diambil untuk mencapai suatu tujuan Diagram Model
Proses Bisnis adalah alat untuk mencapai sebuauh tujuan, dan bukan hasil kinerja dari suatu
proses. Hasil akhir diagram proses bisnis ini adalah melakukan perbaikan pada cara proses bisnis
itu bekerja. Definisi Proses Bisnis menurut para pakar sebagai berikut:
1. Hammer dan Champy (tahun 1994, p35) Proses bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang
memerlukan satu atau lebih masukan / input dan membentuk suatu keluaran / output yang
memiliki nilai yang diinginkan pelanggan.
2. Indrajit (tahun 2002, p3) Proses bisnis adalah sejumlah aktivitas yang mengubah sejumlah
input menjadi output untuk orang lain.
3. Paul Harmon pada bukunya yang berjudul “Business Process Change” (tahun 2003) Proses
Bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis dimana mencakup inisiasi
input, transformasi dari suatu informasi, dan menghasilkan output.
3. BPMN Business Process Modeling Notation (BPMN) menggambarkan suatu bisnis proses
diagram yang mana didasarkan kepada teknik diagram alur, dirangkai untuk membuat model-
model grafis dari operasi-operasi bisnis dimana terdapat aktivitasaktivitas dan kontrolkontrol alur
yang mendefinisikan urutan kerja. BPMN dikembangkan oleh konsorsium industry (BPMN.org)
yaitu konstituen yang mewakili berbagai vendor alat BPM tetapi bukan sebagai pembuka akhir,
mengemukakan bahwa “ The Business Process Modeling Notation is Emerging as a standard
language for capturing business processes, e-specially at the level of domain analysis
and high level systems design” (BPMI.org : 2006)
Business Process Modelling (BPM) adalah representasi dari fungsi-fungsi yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis seperti input, control, output, resource. Business process modeling
dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian mana saja yang masih perlu diperbaiki dari
proses bisnis tersebut. Maka dari itu, Business process modeling akan berlanjut ke
tahap Business Process Improvement (BPI).
Terdapat 2 jenis utama dari Model Proses Bisnis, yaitu:

 Model awal (situasi saat ini)


 Model situasi baru yang memiliki tujuan dan harapan kedepan
Ada 3 jenis proses bisnis, yakni:

 Proses manajemen, ialah proses yang mengendalikan operasional dari sistem.


 Proses operasional, ialah proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran tujuan
utama.
 Proses pendukung, ialah mendukung proses inti, namun harus ada sebuah proses pendukung.
Proses bisnis melingkupi hal-hal sebagai berikut:

 Proses bisnis mempunyai tujuan atau sasaran.


 Proses bisnis membutuhkan input.
 Proses bisnis menghasilkan output.
 Proses bisnis membutuhkan sumber daya untuk memproses masukan.
 Proses bisnis harus melakukan Aktifitasnya secara berurutan.
 Proses bisnis harus dapat melibatkan lebih dari satu bagian.
 Proses bisnis dapat Memberi keuntungan dan kemudahan untuk semua pelanggan

Business Process Modeling adalah pemodelan dari sebuah sistem berdasarkan sebuah proses
sehingga pemodelan tersebut dapat dianalisi dan ditingkatkan. BPM biasanya dilakukan oleh ahli
subjek. Proses modelling dapat dilakukan berdasarkan log peristiwa.
Business Process Modeling digunakan terutama untuk memetakan alur kerja sehingga setiap
elemen yang berperan dalam proses tersebut dapat memahami, menganalis, dan mebuat
perubahan ke proses yang lebih baik sesuai alur kerja atau proses. Media yang digunakan dalam
membuat BPM dapat berupa flowdiagram, diagram alur, fungsional diagram blok aliran, control
diagram alir, grafik Gantt, PERT diagram, dan IDEF sebagai media visualisasi yang mudah
dalam membuat keputusan.

Tujuan dari BPM adalah :

Meningkatkan kecepatan proses.


Mengurangi waktu siklus.
Meningkatkan kualitas
Mengurangi biaya (tenaga kerja, bahan, atau modal)
Sejarah

Istilah Business Process Modeling (BPM) diciptakan pada tahun 1960 di bidang rekayasa sistem
oleh S. Williams pada tahun 1967 artikelnya ‘Business Process Modeling Improves
Administrative Control’.
Pada era 1990-an istilah ‘proses’ menjadi sebuah pandangan untuk lebih produktif. Beberapa
perusahaan di dorong untuk berpikir secara proses, bukan fungsi dan prosedur Proses berpikir
terlihat pada rantai peristiwa di perusahaan dari pembelian untuk pasokan, dari pesanan
pengambilan penjualan, dll. Metodologi lainnya seperti business process redesign, business
process innovation, business process management, integrated business planning, dan metodologi
semuannya bertujuan untuk meningkatkan proses di seluruh fungsi yang terdapat di perusahaan.

Dalam rekayasa perangkat lunak BPM bertujuan untuk memfokuskan pada keadaan praktek
selama pengembangan praktek. Pada era 1990-an ini semua jenis teknik pemodelan baru
menggambarkan proses bisnis yang ada
Dalam implementasiannya Business Process Modeling (BPM) berkaitan dengan banyak ilmu-
ilmu manajemen dimana teknis dan proses - prosesnya berpengaruh untuk menekan mutu dari
sebuah manajemen dan pendekatan secara analitis dan juga tangung jawab dalam hal
peningkatan kualitas.

A. Business Model

Business model adalah kumpulan elemen kecil untuk membentuk sebuah nilai. Business model
mendeskripsikan aspek inti dari bisnis baik formal maupun informal seperti :

 Bisnis
 Tujuan
 Strategi
 Infrastruktur
 Struktur Organisasi
 Praktik
 Proses operasional
 Kebijakan
Business Model dapat diartikan sebagai metode dalam ber-bisnis dimana sebuah perusahaan
dapat berdiri dan berpenghasilan dan memposisikan dalam ber bisnis.
B. Businsess Process

Business process merupakan rantai atau struktur kegiatan yang mengambarkan proses yang
menghasilkan suatu produk atau layanan.
Busniness Process terbagi menjadi 3 model :

 Management Process, berperan sebagai system yang mengoperasikan manajemen umum


seperti tata kelola perusahaan

 Operational Process, dapat diartikan sebagai nilai utama dari segala proses operasional
yang dijalankan sudah merujuk ke nilai – nilai yang dituju

 Supporting Process, berperan sebagai elemen pendukung dimana berfungsi untuk


menyokong proses utama yang dijalankan.

Pada dasarnya bisnis proses fokus pada sub-proses dimana sub-proses ini diharapkan dapat
bekerja secara maksimal agar bisa berkontribusi menuju tujuan utama. Analisis proses bisnis
disinilah dibutuhkan agar pemetaan dari operasional proses mampu bekerja sama dalam
mendefinisikan sub – sub proses dapat mewujudkan tujuan dari sebuah organisasi.

Alur kerja dari sebuah proses merupakan keunikan dari masing – masing organisasi atau seorang
manager, perihal gambaran alur bisnis proses diatas merupakan gambaran abstrak tentang proses
bisnis pada umumnya tergantung pada tujuan dari sebuah organisasi tersebut dan juga metode
yang ingin diambil untuk menjalankan proses tersebut.

 Teknik – Teknik BPM

Proses bisnis notasi pemodelan (BPMN)


Proses implementasi grafis menggunakan alat – alat standar
Diagram UML
Pemodelan dengan cara visualisasi sebagai spesifikasinya
Teknik flowchart
Merupakan tipe diagram dengan beberapa symbol sebagai media pencipta diagram alur.

Data flow diagram


Proses menunjukkan bagaimana proses ini menghubungkan bersama-sama melalui data dan
bagaimana proses berhubungan dengan pengguna lain.
Diagram aktivitas peran
Peran yang notasi abstrak perilaku menggambarkan perilaku yang diinginkan dalam organisasi.
Diagram interaksi peran
Proses yang terhubung dalam jenis matriks secara vertikal.
Grafik Gantt
Pemodelan dengan teknik matriks yang berisi daftar pada sumbu vertikal semua tugas atau
kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu proses.
Teknik Workflow
Pemodelan aliran tugas antara aplikasi komputer atau orang dalam suatu organisasi. Proses
pembangunan alur kerja menggunakan model alur kerja untuk menangkap informasi yang
relevan dari proses. Proses ini terdiri dari empat tahap: Pengumpulan Informasi, Proses Bisnis
Modelling, aliran Kerja Modelling, Implementasi dan Verifikasi & Eksekusi

Anda mungkin juga menyukai