Anda di halaman 1dari 1

Judul : PEMODELAN PROSES BISNIS SISTEM AKADEMIK MENGGUNAKAN

PENDEKATAN BUSINESS PROCESS MODELLING NOTATION (BPMN) (STUDI


KASUS INSTITUSI PERGURUAN TINGGI XYZ)
Volume dan Halaman : Volume VII No.2
Tahun terbit : 2015
Penulis : Moch Ali Ramdhani
Tujuan Penelitian : Untuk membantu institusi/perusahaan memahami proses bisnisnya
dengan baik, mengidentifikasi permasalahan seperti critical path atau bottleneck yang
mungkin terjadi, mengembangkan, mendokumentasikan serta mengkomunikasikannya pada
semua pemangku kepentingan bisnis.
Isi Jurnal : Pemodelan proses bisnis adalah teknik atau cara untuk memahami, mendesain dan
menganalisa suatu proses bisnis, dimana manfaatnya untuk membantu institusi/perusahaan
memahami proses bisnisnya dengan baik, mengidentifikasi permasalahan seperti critical path
atau bottleneck yang mungkin terjadi, mengembangkan, mendokumentasikan serta
mengkomunikasikannya pada semua pemangku kepentingan bisnis. Sehingga perusahaan
dapat meningkatkan performance dari pengelolaan proses bisnisnya. Secara umum BPMN
cenderung menggambarkan proses dari pandangan seorang analisis bisnis. BPMN tidak
dibuat dengan tujuan untuk dibuat programnya. BPMN perlu disempurnakan (misalnya ke
proses BPEL) sebelum bisa dibuat pedoman pemrograman. Alasan inilah, BPMN digunakan
oleh analisis bisnis dengan tujuan bukan untuk implementasi tapi lebih ke arah penyajian
kebutuhan yang akan diberikan kepada analisis IT dan software development. Umumnya,
BPMN dipakai untuk menghasilkan “BPEL code” yang akan diperbaiki oleh developer
sehingga dapat dibuat implementasinya. Analisa proses bisnis umumnya melibatkan
pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. Analisa
tersebut dapat dilakukan melalui pemodelan proses bisnis yang menggambarkan cara orang-
orang atau pihak -pihak saling berinteraksi di dalam sistem, dan dijelaskan dengan cara atau
standar tertentu. pemodelan proses bisnis yang akan dipaparkan lebih lanjut adalah proses
bisnis penerimaan mahasiswa baru, akademik dan perpustakaan menggunakan pendekatan
BPMN
Kesimpulan : Secara umum BPMN cenderung menggambarkan proses dari pandangan
seorang analisis bisnis. BPMN tidak dibuat dengan tujuan untuk dibuat programnya. BPMN
perlu disempurnakan (misalnya ke proses BPEL) sebelum bisa dibuat pedoman
pemrograman. Alasan inilah, BPMN digunakan oleh analisis bisnis dengan tujuan bukan
untuk implementasi tapi lebih ke arah penyajian kebutuhan yang akan diberikan kepada
analisis IT dan software development. Umumnya, BPMN dipakai untuk menghasilkan “
BPEL code” yang akan diperbaiki oleh developer sehingga dapat dibuat implementasinya.

Anda mungkin juga menyukai