Abstrak
Sebuah organisasi atau instansi tentunya memiliki proses bisnis yang dijalankan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan operasional yang ada pada organisasi atau instansi tersebut demi mencapai visi dan
misi yang telah ditentukan. Lembaga bimbingan belajar Prisma merupakan salah satu bimbingan belajar
yang saat ini semakin berkembang. Seiiring dengan berkembangnya suatu bisnis maka tingkat pelayanan
kepada pelanggan juga harus semakin baik. Saat ini dalam menjalankan proses bisnisnya, LBB Prisma
belum mempunyai proses bisnis yang baku dan jelas. Pencatatan data masih dilakukan dengan manual.
Risiko hilangnya data akan semakin meningkat. Ekspektasi dari ketua LBB Prima yaitu proses bisnis
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Memodelkanan dan
melakukan simulasi proses bisnis pada Bimbingan Belajar Prisma menggunakan BPMN 2) Penelitian
dimulai dengan studi kepustakaan dan pengumpulan data melalui wawancara. Selanjutnya dilakukan
pemodelan dan simulasi proses bisnis saat ini dengan menggunakan BPMN, analisis permasalahan,
analisi perbaikan proses bisnis menggunakan pendekatan BPI, pemodelan dan simulasi proses bisnis
usulan dan perbandingan hasil simulasi proses. Hasil yang didapat 1) Pemodelan empat proses bisnis
yang nantinya akan dilakukan perbaikan 2) model Proses bisnis usulan menggunakan teknik BPI 3)
Hasil perbandingan simulasi proses bisnis saat ini dan usulan.
Kata kunci: Proses bisnis,BPMN,BPI
Abstract
An organization or agency certainly have business processes that are run to support the operational
activities of the organizations or agencies in order to achieve the vision and mission have been
determined An organization or agency certainly have business processes that are run to support the
operational activities of the organizations or agencies in order to achieve the vision and mission have
been determined. Prisma learning guidance is one of the learning guidance that is currently growing.
Along with the development of a business then the level of service to customers should also be better.
Currently in running the business process, LBB Prisma has not had a standard business process.
Recording of data is still done manually. The risk of loss of data will increase. Expectation from the
chairman of LBB Prima that business processes can run effectively and efficiently. The purpose of this
research is to 1) Modeling and simulating business processes on Prisma Student Guidance using BPMN
2) Modeling and simulating recommendations business process using the BPI approach on the Prisma
Student Guidance 3) Compare the current business process model and the proposed business
process.Research begins with literature studies and data collection through interviews. Next is modeling
and simulating current business processes using BPMN, problem analysis, business process
improvement analysis using BPI approach, modeling and simulation of proposed business processes
and comparison of process simulation results. The results obtained from this research that is 1)
Modeling of four business processes that will be improved 2) model Proposed business process using
BPI techniques 3) Comparison of current business process simulation results and proposals..
Keywords: Business process, BPMN, BPI
yang menghasilkan nilai bagi perusahaan. Management Group. Tujuan utama BPMN
Mereka yang langsung berhubungan dengan adalah untuk memberi semua pengguna bisnis
perusahaan dan menerima suplai dari pemasok notasi yang mudah dimengerti, dimulai dengan
untuk kegiatan pelanggan dan proses analis bisnis yang menciptakan konsep awal
pendukung, bukan proses yang secara langsung proses, pengembang teknologi yang
menghasilkan nilai, melainkan sebuah proses bertanggung jawab untuk menerapkan proses
yang mendukung berlangsungnya proses utama. yang ada, dan proses pengelolaan dan
pemantauannya. Oleh karena itu BPMN
2.2 Business Process Improvement (BPI) berfungsi sebagai jembatan antara perancangan
Menurut H. James Harrington (1991), proses bisnis dan implementasi proses bisnis
Busines Process Improvement (BPI) merupakan (Weske, 2007).
metodologi sistematis yang dikembangkan
2.3.1 BPI Tools
untuk membantu organisasi membuat kemajuan
signifikan dalam cara proses bisnis mereka Ada 12 tools perbaikan BPI yang
beroperasi. BPI dapat membantu organisasi disebutkan oleh Harrington (1991). 12 tools
dalam menyederhanakan dan merampingkan perbaikan tersebut telah terbukti berhasil
operasi proses tersebut, sambil memastikan memperbaiki dan meningkatkan proses bisnis.
bahwa pelanggan internal dan eksternal Tools perbaikan ini terdapat pada fase ke tiga
menerima output yang baik. yaitu streamlining Tools perbaikan tersebut
antara lain :
2.2.1 Fase BPI 1. Eliminasi birokrasi (Bureaucracy
elimination)
2. Eliminasi duplikasi (Duplication
elimination)
3. Evaluasi nilai tambah (Value-added
Gambar 1. Lima Fase dalam Business assessment)
Process Improvement 4. Penyerderhanaan (Simplification)
1. Organizing for Improvement) 5. Pengurangan waktu siklus proses (Process
cycle-time reduction)
Fase untuk membangun komitmen, 6. Pencegahan kesalahan (Error proofing)
pemahaman dan kepemimpinan agar proses bisa
7. Peningkatan performasi (Upgrading)
berhasil.
8. Penyerderhanaan bahasa (Simple language)
2. Understanding the Process) 9. Standardisasi (Standardization)
10. Peningkatan kualitas input (Supplier
Fase untuk memahami dan mendalami
partnerships)
semua dimensi dari proses bisnis saat ini
11. Perbaikan skala besar (Big picture
3. Streamlinig) improvement)
12. Otomisasi dan/ atau mekanisasi
Fase untuk memperbaiki atau meningkatkan
(Automation and/ or mechanization)
efektifitas, efisiensi dan kemampuan adaptasi
proses bisnis
2.4 Matriks Pengujian Kriteria
4. Measurements and control)
Andersen (2007) menyebutkan bahwa
Fase untuk menerapakan dan menetapkan pengukuran suatu kinerja diartikan sebagai suatu
sistem yang bertujuan untuk mengontrol proses proses untuk menilai afektivitas dan efisiensi
perbaikan berkelanjutan. dari sebuah tindakan yang telah dilakukan.
5. Countinuous Improvement) Pengukuran kinerja merupakan bagian dari suatu
analisa terhadap proses untuk mengidentifikasi
Fase untuk menerapakan dan menetapkan
aktivitas mana yang akan diprioritaskan untuk
proses perbaikan berkelanjutan.
dilakukan perbaikan. Untuk melakukan
2.3 Business Process Model and Nation pengukuran dan penilaian terhadap kinerja dari
(BPMN) proses bisnis, penulis menggunakan matriks
pengujuan kriteria (Criteria Testing). Criteria
BPMN mewakili simbol pemodelan proses testing sendiri merupakan suatu alat dalam
bisnis yang dikembangkan oleh Object bentuk tabel atau matriks yang dapat digunakan
untuk menentukan bagian yang harus diperbaiki. permasalahan pada proses bisnis dan analisis
Sebelum melakukan pengujian kriteria, langkah perbaikan proses bisnis. Kemudian melakukan
pertama adalah didefinisikan dan menentukan pemodelan dan simulasi proses bisnis usulan.
Critical Success Factor (CSF) terlebih dahulu. Selanjutnya melakukan perbandingan antara
CSF merupakan sejumlah faktor yang akan hasil simulasi proses bisnis saat ini dengan hasil
berpengaruh besar pada kinerja organisasi, simulasi proses bisnis usulan berdasarkan time
persaingan organisasi dan kinerja pada pangsa analysis. Langkah terakhir adalah membuat
pasar. kesimpulan dan saran.