Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4184-4191 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis Dan Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Business Process


Improvement (BPI) Pada Lembaga Bimbingan Belajar
(Studi Kasus: Lembaga Bimbingan Belajar Prisma)
Arofian Taufi Helmi1, Ismiarta Aknuranda2, Mochamad Chandra Saputra3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1arofian10@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3andra@ub.ac.id

Abstrak
Sebuah organisasi atau instansi tentunya memiliki proses bisnis yang dijalankan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan operasional yang ada pada organisasi atau instansi tersebut demi mencapai visi dan
misi yang telah ditentukan. Lembaga bimbingan belajar Prisma merupakan salah satu bimbingan
belajar yang saat ini semakin berkembang. Seiiring dengan berkembangnya suatu bisnis maka tingkat
pelayanan kepada pelanggan juga harus semakin baik. Saat ini dalam menjalankan proses bisnisnya,
LBB Prisma belum mempunyai proses bisnis yang baku dan jelas. Pencatatan data masih dilakukan
dengan manual. Risiko hilangnya data akan semakin meningkat. Ekspektasi dari ketua LBB Prima
yaitu proses bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah 1)
Memodelkanan dan melakukan simulasi proses bisnis pada Bimbingan Belajar Prisma menggunakan
BPMN 2) Penelitian dimulai dengan studi kepustakaan dan pengumpulan data melalui wawancara.
Selanjutnya dilakukan pemodelan dan simulasi proses bisnis saat ini dengan menggunakan BPMN,
analisis permasalahan, analisi perbaikan proses bisnis menggunakan pendekatan BPI, pemodelan dan
simulasi proses bisnis usulan dan perbandingan hasil simulasi proses. Hasil yang didapat 1)
Pemodelan empat proses bisnis yang nantinya akan dilakukan perbaikan 2) model Proses bisnis usulan
menggunakan teknik BPI 3) Hasil perbandingan simulasi proses bisnis saat ini dan usulan.
Kata kunci: Proses bisnis,BPMN,BPI
Abstract
An organization or agency certainly have business processes that are run to support the operational
activities of the organizations or agencies in order to achieve the vision and mission have been
determined An organization or agency certainly have business processes that are run to support the
operational activities of the organizations or agencies in order to achieve the vision and mission have
been determined. Prisma learning guidance is one of the learning guidance that is currently growing.
Along with the development of a business then the level of service to customers should also be better.
Currently in running the business process, LBB Prisma has not had a standard business process.
Recording of data is still done manually. The risk of loss of data will increase. Expectation from the
chairman of LBB Prima that business processes can run effectively and efficiently. The purpose of this
research is to 1) Modeling and simulating business processes on Prisma Student Guidance using
BPMN
2) Modeling and simulating recommendations business process using the BPI approach on the Prisma
Student Guidance 3) Compare the current business process model and the proposed business
process.Research begins with literature studies and data collection through interviews. Next is
modeling and simulating current business processes using BPMN, problem analysis, business process
improvement analysis using BPI approach, modeling and simulation of proposed business processes
and comparison of process simulation results. The results obtained from this research that is 1)
Modeling of four business processes that will be improved 2) model Proposed business process using
BPI techniques 3) Comparison of current business process simulation results and proposals..
Keywords: Business process, BPMN, BPI

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4184
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4185

LBB Prisma akan menjadi fokus penulis dalam


1. PENDAHULUAN penelitian ini. Penulis akan memodelkan proses
Suatu organisasi pasti memiliki proses bisnis yang sedang berjalan pada LBB Prisma
bisnis yang mendukung kegiatan bisnis yang dan mengidentifikasi masalah pada proses
ada dalam organisasi untuk mencapai visi dan bisnis tersebut. Selanjutkan akan dilakukan
misi yang teridentifikasi. Proses bisnis itu analisis dan perbaikan proses bisnis LBB
sendiri adalah serangkaian kegiatan yang Prisma.
bekerja sama dalam lingkungan organisasi dan Untuk menganalisis dan memperbaiki
teknis yang bersama-sama mencapai tujuan proses bisnis di sebuah organisasi, maka
bisnis (Weske, 2012). Jika proses bisnis memerlukan suatu cara atau pendekatan untuk
berjalan baik maka kegiatan operasional akan membantu dan menunjang hal itu. Penulis akan
berjalan lebih efisien dan efektif. mencoba menggunakan pendekatan atau metode
Lembaga bimbingan belajar Prisma adalah Business Process Improvement (BPI). Business
salah satu bimbingan belajar yang pada awalnya Process Improvement adalah salah satu
untuk pelajaran matematika sekolah dasar. kerangka kerja sistem sistematis yang
Dengan berkembangannya bisnis ini dan membantu sebuah organisasi dalam memajukan
kebutuhan untuk memberikan bimbingan atau memperbaiki proses bisnis. Tujuan utama
belajar lainnya, akhirnya tidak hanya pelajaran BPI adalah untuk memperbaiki proses bisnis
matematika saja, tapi juga bidang ilmu lain dan memastikan bahwa isu-isu dalam proses
seperti bahasa Inggris, bahasa Indonesia, ilmu bisnis sebuah organisasi ditangani dengan benar
pengetahuian social dan ilmu pengetahuan (Harrington, 1991).
alam. Dengan berkembangnya usaha, tingkat Hal pertama yang akan dilakukan penulis
layanan pelanggan juga harus lebih baik. Hal ini adalah menggunakan BPMN untuk
membuat proses bisnis LBB Prisma harus memodelkan proses bisnis saat ini. Business
berjalan dengan baik. Process Model and Notation (BPMN) adalah
Berdasarkan diskusi yang dilakukan alat untuk menggambarkan atau memodelkan
penulis dengan ketua Lembaga bimbingan diagram proses bisnis yang didasarkan kepada
Prisma, diketahui bahwa LBB Prisma belum teknik diagram alur, dirangkai untuk membuat
memiliki proses bisnis yang jelas. Misalnya, model- model grafis dari operasi-operasi bisnis
layanan siswa yang ingin membayar atau dimana terdapat aktivitas-aktivitas dan kontrol-
mendaftar seharusnya dilayani oleh bendahara kontrol alur yang mendefinisikan urutan kerja
atau admin terkadang dilayani oleh ketua LBB (Ramdhani, 2015).
atau pengajar. Instruksi kerja yang masih belum Analisis dan pemodelan proses bisnis pada
jelas seperti ini dapat menyebabkan masalah LBB Prisma diharapakan menjadi sebuah
seperti kebingungan siswa saat membayar atau pertimbangan bagi LBB Prisma untuk
mendaftar melalui siapa. melakukan perbaikan proses bisnis di
Ketika pelayanan pembayaran dan kedepannya.
pendaftaran pada siswa dapat dilakukan melalui
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
siapa saja selain bendahara atau admin, masalah
yang muncul di LBB Prisma adalah pencatatan
2.1 Proses Bisnis
data akan terpisah. Masalah tersebut yang
nantinya akan menimbulkan kesalahan dalam Menurut Mathias weske dalam bukunya
rekap data di akhir bulan. LBB Prisma business Process Management Concepts,
melakukan semua proses bisnisnya secara Languages, Architectures tahun 2012, proses
manual. Pencatatan data juga masih dilakukan bisnis adalah sebuah kumpulan aktivitas yang
dengan manual. Hal ini akan semakin besarnya dijalankan secara koordinasi didalam
resiko hilangnya data. Ketua LBB juga lingkungan organisasional dan lingkungan
menyampaikan bahwa masalah seperti sudah teknis. Aktivitas-aktivitas ini bersama-sama
sering terjadi dan ketua LBB juga mencapai tujuan bisnis. Setiap proses bisnis
menginginkan segera ada perbaikan dalam ditetapkan oleh satu organisasi (bagian), namun
proses bisnis yang berjalan saat ini. dapat berinteraksi dengan proses yang
Menanggapi permasalaha yang ada pada dijalankan organisasi (bagian) lain.
LBB Prima, penulis akan mengangkat topik ini Andersen (2007) menyatakan proses bisnis
untuk dilakukan penelitian. Proses bisnis pada dapat dibagi menjadi dua yaitu proses utama
dan proses pendukung. Proses utama, yaitu
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4186
proses

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


yang menghasilkan nilai bagi perusahaan. Management Group. Tujuan utama BPMN
Mereka yang langsung berhubungan dengan adalah untuk memberi semua pengguna bisnis
perusahaan dan menerima suplai dari pemasok notasi yang mudah dimengerti, dimulai dengan
untuk kegiatan pelanggan dan proses analis bisnis yang menciptakan konsep awal
pendukung, bukan proses yang secara langsung proses, pengembang teknologi yang
menghasilkan nilai, melainkan sebuah proses bertanggung jawab untuk menerapkan proses
yang mendukung berlangsungnya proses utama. yang ada, dan proses pengelolaan dan
pemantauannya. Oleh karena itu BPMN
2.2 Business Process Improvement (BPI) berfungsi sebagai jembatan antara perancangan
Menurut H. James Harrington (1991), proses bisnis dan implementasi proses bisnis
Busines Process Improvement (BPI) merupakan (Weske, 2007).
metodologi sistematis yang dikembangkan
untuk membantu organisasi membuat kemajuan 2.3.1 BPI Tools
signifikan dalam cara proses bisnis mereka Ada 12 tools perbaikan BPI yang
beroperasi. BPI dapat membantu organisasi disebutkan oleh Harrington (1991). 12 tools
dalam menyederhanakan dan merampingkan perbaikan tersebut telah terbukti berhasil
operasi proses tersebut, sambil memastikan memperbaiki dan meningkatkan proses bisnis.
bahwa pelanggan internal dan eksternal Tools perbaikan ini terdapat pada fase ke tiga
menerima output yang baik. yaitu streamlining Tools perbaikan tersebut
antara lain :
2.2.1 Fase BPI 1. Eliminasi birokrasi (Bureaucracy
elimination)
2. Eliminasi duplikasi
(Duplication elimination)
3. Evaluasi nilai tambah (Value-added
Gambar 1. Lima Fase dalam assessment)
Business Process 4. Penyerderhanaan (Simplification)
Improvement 5. Pengurangan waktu siklus proses (Process
1. Organizing for Improvement) cycle-time reduction)
Fase untuk membangun komitmen, 6. Pencegahan kesalahan (Error proofing)
pemahaman dan kepemimpinan agar proses 7. Peningkatan performasi (Upgrading)
bisa berhasil. 8. Penyerderhanaan bahasa (Simple language)
9. Standardisasi (Standardization)
2. Understanding the Process) 10. Peningkatan kualitas input (Supplier
Fase untuk memahami dan mendalami partnerships)
semua dimensi dari proses bisnis saat ini 11. Perbaikan skala besar (Big picture
improvement)
3. Streamlinig) 12. Otomisasi dan/ atau mekanisasi
Fase untuk memperbaiki atau (Automation and/ or mechanization)
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan
kemampuan adaptasi proses bisnis 2.4 Matriks Pengujian Kriteria

4. Measurements and control) Andersen (2007) menyebutkan bahwa


pengukuran suatu kinerja diartikan sebagai
Fase untuk menerapakan dan menetapkan suatu proses untuk menilai afektivitas dan
sistem yang bertujuan untuk mengontrol proses efisiensi dari sebuah tindakan yang telah
perbaikan berkelanjutan. dilakukan. Pengukuran kinerja merupakan
5. Countinuous Improvement) bagian dari suatu analisa terhadap proses untuk
Fase untuk menerapakan dan menetapkan mengidentifikasi aktivitas mana yang akan
proses perbaikan berkelanjutan. diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan.
Untuk melakukan pengukuran dan penilaian
2.3 Business Process Model and terhadap kinerja dari proses bisnis, penulis
Nation (BPMN) menggunakan matriks pengujuan kriteria
(Criteria Testing). Criteria testing sendiri
BPMN mewakili simbol pemodelan proses merupakan suatu alat dalam bentuk tabel atau
bisnis yang dikembangkan oleh Object
matriks yang dapat digunakan
untuk menentukan bagian yang harus proses bisnis. Setelah itu mengidentifikasi
diperbaiki. Sebelum melakukan pengujian
kriteria, langkah pertama adalah didefinisikan
dan menentukan Critical Success Factor (CSF)
terlebih dahulu. CSF merupakan sejumlah
faktor yang akan berpengaruh besar pada
kinerja organisasi, persaingan organisasi dan
kinerja pada pangsa pasar.

2.5 Simulasi
Menurut Bizagi (2016) Simulasi proses
dapat membantu dalam proses evaluasi
performansi sebuah model, dibawah konfigurasi
yang berbeda dan dalam waktu real time, untuk
dapat meminimalkan kegagalan yang terjadi
dalam memenuhi spesifikasi yang ditentukan
dan mencegah kekurangan atau kelebihan dalam
penggunaan sumber daya yang ada.

3. METODE PENELITIAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 2. Metodologi penelitian

Pertama dimulai dari studi kepustakaan


dengan mengumpulkan dan mempelajari
literatur, dilanjutkan dengan metode
pengumpulan data yang diperlukan. Selanjutnya
melakukan idenifikasi gambaran umum
organisasi, identifikasi kebutuhan dan
ekspektasi pelanggan dan, memilih proses
bisnis kritis. Untuk memilih proses bisnis kritis
penulis
,menggunakan matrik pengujian kriteria.
Selanjutnya melakukan pemodelan dan simulasi
permasalahan pada proses bisnis dan analisis
perbaikan proses bisnis. Kemudian
melakukan pemodelan dan simulasi proses
bisnis usulan. Selanjutnya melakukan
perbandingan antara hasil simulasi proses
bisnis saat ini dengan hasil simulasi proses
bisnis usulan berdasarkan time analysis.
Langkah terakhir adalah membuat
kesimpulan dan saran.

4. ANALISIS DAN
PEMODELAN PROSES
BISNIS SAAT INI

4. 1 Memilih Proses Bisnis Kritis


Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan penulis dengan ketua LBB Prisma
terdapat tiga faktor yang dianggap dapat
dijadikan sebagai faktor penting penentu
kesuksesan pada LBB Prisma. Ketiga faktor
tersebut adalah data tersimpan dengan baik,
kegiatan yang tidak rumit dan waktu
kegiatan yang cepat. CSF beserta bobotnya
dimasukkan ke dalam matriks pengujian
kriteria. Pada penelitian ini, digunakan
rentang nilai dari 1 sampai 3. Nilai 1 untuk
proses yang tidak berpengaruh, nilai 2 untuk
porses yang berpengaruh dan nilai 3 untuk
proses yang sangat berpengaru pada masing-
masing CSF. Narasumber memberikan nilai
pada masing- masing proses bisnis. Nilai
tersebut kemudian dikalikan dan
dijumlahkan. Proses bisnis yang memiliki
nilai paling tinggi merupakan proses bisnis
yang memerlukan perbaikan. Hasil
pengujian kriteria dapat dilihat pada tabel 1
dibawah ini.
Tabel 1.Matriks Criteria Testing
N Proses CSf Dat Kegiat Wak To
o Bisnis a an tu tal
tersi yang kegi
mpa tidak atan
n rumit cep
den at
gan
baik
Weight 3 2 2
1 Proses Impact 3 3 3
. Bisnis
Pendaftar
an siswa
baru
reguler
Weight 9 6 6 21
X
Impact
2 Proses Impact 2 1 1
. Bisnis
Pendaftar
Penulis menggunakan aplikasi bizagi untuk memodelakan proses bisnis pendafaaran siswa baru
an siswa
reguler saat
baru ini. Alur dari proses bisnis pendaftaran siswa baru reguler seperti pada gambar dibawah ini :
privat
Weight 6 2 2 10
X
Impact
3 Proses Impact 3 2 3
. Bisnis
Pembayar
an
Weight 9 4 6 19 Gambar 3 Model Proses Bisnis Pendaftaran
X
Impact
Siswa Baru Reguler Saat Ini
4 Proses Impact 3 2 2
. Bisnis 4.3 Hasil simulasi Proses Bisnis Pendaftaran
Penggajia Siswa Baru Reguler Saat Ini
n
Simulasi dilakukan menggunakan aplikasi
Weight 9 4 4 17
X bizagi. Waktu dari setiap aktifitas diperoleh dari
Impact hasil observasi. Hasil dari simulasi proses bisnis
5 Proses Impact 3 2 1 pendaftaran siswa baru reguler saat ini adalah
. Bisnis dalam menjalankan prosesnya minimal
Rekap membutuhkan waktu 35 menit 27 detik,
data maksimal 1 jam 11 menit 27 detik, dan rata-rata
keuangan
Weight 9 4 2 15 39 menit 57 detik untuk setiap orang.
X
Impact 5. Rekomendasi Prosis Bisnis
6 Proses Impact 2 1 1
. Bisnis 5.1 Identifikasi Permasalahan Proses Bisnis
Penerima
an tentor Proses bisnis yang telah diidentifikasi
baru menghasilkan beberapa permasalahan yang
Penulis memilihWeight
4 proses bisnis
6 untuk
2 dilakukan
2 10 akan dilakukan perbaikan. Dapat dillihat pada
X tebel
Impact
perbaikan. Proses bisnis yang dipilih berikut :
berdasarkan nilai yang besar dalam pengujian Tabel 2.Permasalahan Pada Proses Bisnis
kriteria. Empat proses tersebut adalah
pendaftaran siswa baru reguler, proses bisnis
pembayaran, proses bisnis penggajian dan
proses bisnis rekap data keuangan. Proses
tersebut memiliki nilai 21, 19, 17 dan 15 .

4.2 Identikasi Proses Bisnis Saat Ini


Setelah melakukan pengujian kriteria
menggunakan matriks pengujuan kritria
didapatkan ada 4 proses bisnis yang akan
dilakukan perbaikan yaitu proses bisnis
pendaftaran siswa baru reguler, proses bisnis
pembayaran, proses bisnis penggajian dan
proses bisnis rekap data keuangan. Langkah
selanjutnya adalah mendalami dan
mengidentifiasi proses bisnis tersebut.
Komponen proses bisnis yang akan
diidentifikasi meliputi tujuan, langkah-langkah
proses bisnis, lingkungan teknis, input dan
output.
Proses Bisnis Pendaftaran Siswa Baru Reguler
No Permasalahan Resiko
1 Pengecekan a. Sering terjadi
ketersediaan kelas kesalahan saat
masih secara manual pengecekan
(pada task Melihat ketersediaan
ketersediaan kelas kelas
sesuai jadwal yang
b. Pengecekan
dipilih)
ketersediaan
kelas cukup
memakan waktu
lama (15 menit)
karena
pengecekan
kelas harus
mengetahui
berapa siswa
yang bisa
ditampung dan
berapa siswa otomatisasi.
yang sudah ada Dalam
2 Pelayanan pendaftaran a. Calon pendaftar penambahan
dilakukan oleh semua sering sistem perlu
karyawan LBB kebingungan adanya suatu
(pada lane karyawan) standar yang
b. Pencatatan data harus
yang masih dipatuhi
terpisah-pisah 2 Pelayanan Standardis Standardisasi
pendaftaran asi sangat
dilakukan diperlukan
3 Pengisian form Terjadi antrian
oleh semua untuk
pendaftaran pendaftar
karyawan memperbaiki
membutuhkan waktu
LBB masalah
yang cukup lama
tersebut
(pada task mengisi
3 Pengisian Penyederh Perlu adanya
form pedaftaran)
form anaan penyederhanaa
pendaftaran n aktifitas untuk
4 Pencatatan data Resiko hilangnya
membutuhk menyelesaikan
pendaftar dilakukan data sering terjadi
an waktu masalah
secara manual
yang cukup tersebut
(pada task mencatat
lama
data pendaftar)
4 Pencatatan Otomatisa Penambahan
dan si sistem
penyimpana informasi akan
5.2 Analisis Perbaikan Proses Bisnis n data menyelesaikan
Setelah mengetahui permasalahan yang ada pendaftar masalah
pada proses bisnis, penulis mencoba dilakukan tersebut karena
memberikan rekomendasi perbaikan proses secara sistem dapat
bisnis tersebut. Metode yang akan digunakan manual membantu
untuk perbaikan adalah Process Business pengolah dan
Improvement (BPI). Ada 12 streaming tools menyimpan
pada BPI namun tidak semua tool digunakan data
untuk memperbaiki proses bisnis, penulis
menyesuaikan perbaikan dengan melihat 5.3 Proses Bisnis Pendaftaran Siswa Baru
permasalahan yang ada. Reguler Usulan
Tabel 3.Rekomendasi Perbaikan Pada Setelah melakukan perbaikan proses
Proses Bisnis bisnis, penulis kembali memodelkan proses
Proses Bisnis Pendaftaran Siswa Baru Reguler
bisnis usulan. Model dari proses bisnis
NO Masalah Teknik Keterangan
Perbaikan pendaftaran siswa baru reguler usulan dapat
1 Pengecekan  Otomatis  Menambahka dilihat pada gambar di bawah ini :
ketersediaan asi n suatu
kelas masih sistem
 Standardi
secara informasi
sasi
manual untuk
mendukung
kegiatan
proses bisnis
 Standardisasi
digunakan Gambar 4 Model Proses Bisnis Pendaftaran
untuk Siswa Baru Reguler Saat Ini
mendukung
perbaikan 5.4 Hasil simulasi Proses Bisnis Pendaftaran
Siswa Baru Reguler Usulan proses bisnis di LBB Prisma. Kemudian
Simulasi dilakukan menggunakan aplikasi
bizagi. Waktu dari setiap aktifitas diperoleh dari
rata-rata waktu ekpektasi pelanggan dan
estimasi waktu menurut penulis. Hasil dari
simulasi proses bisnis pendaftaran siswa baru
reguler usulan adalah dalam menjalankan
prosesnya minimal membutuhkan waktu 11
menit 46 detik, maksimal 14 menit 39 detik,
dan rata-rata 11 menit 54 detik untuk setiap
orang.

5.5 Perbandingan Hasil Simulasi Proses


Bisnis Saat ini dan Proses Bisnis Usulan
Tabel 4.Hasil perbandingan pada proses
bisnis pendaftaran siswa baru reguler saat
ini dan proses bisnis pendaftaran siswa baru
reguler usulan
Waktu Proses Bisnis Saat Proses Bisnis
Ini Usulan
Min. Time 35 menit 24 detik 11 menit 46
detik
Max. Time 1 jam 11 menit 27 14 menit 39
detik detik
Avg. Time 39 menit 57 detik 11 menit 54
detik
Total Time 13 jam 19 menit 3 jam 58 menit
13 detik
Tabel diatas menunjukan waktu yang
diperolah dari hasil simulasi proses binis
pendaftaran siswa baru reguler saat ini dan
usulan. Waktu proses bisnis pendaftaran siswa
baru reguler mengalami penurunan seperti
minimal time waktu sebesar 23 menit 48 detik,
maksimal waktu turun sebesar 56 menit 48
detik dan rata-rata waktu turun sebesar 28 menit
3 detik. Penurunan waktu proses menunjukan
bahwa perbaikan yang dilakukan dapat
membantu proses berjalan lebih cepat.

6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Ada empat proses bisnis yang akan
dilakukan perbaikan yaitu proses bisnis
pendaftaran siswa baru reguler, pembayaran,
penggajian dan rekap data keuangan. Hasil
dari simulasi yang dilakukan menggunakan
bizagi adalah untuk model proses bisnis
pendaftaran siswa baru reguler saat ini
waktu minimal 35 menit 27 detik, maksimal
1 jam 11 menit 27 detik, dan rata-rata 39
menit 57 detik.
2. Terdapat beberapa masalah yang ada pada
dilakukan perbaikan menggunakan tools melalui:
BPI. Setelah diperbaiki proses bisnis di http://www.omg.org/spec/BPMN/2.0/PDF
LBB Prisma ada penambahan pelaku / [diakses 8 maret 2017]
proses binis yaitu sistem informasi. Hasil
simulasi pada model proses bisnis
pendaftaran siswa baru reguler usulan
waktu minimal 11 menit 46 detik, waktu
maksimal 14 menit 39 detik, dan waktu
rata-rata 11 menit 54.
3. Dari hasil perbandingan simulasi proses
bisnis saat ini dan proses bisnis usulan,
menunjukan bahwa perbaikan proses
bisnis berjalan dengan baik dan dapat
mempercepat waktu proses. Proses bisnis
pendaftaran siswa baru reguler waktu
minimal mengalami penurunan sebesar
23 menit 38 detik, waktu maksimal
sebesar 56 menit 48 detik, dan rata- rata
sebesar 28 menit 3 detik.

6.2 Saran
1. Ada penambahan sistem informasi pada
proses bisnis usulan. Pada penelitian
selanjutnya dapat dilakukan perancangan
sistem informasi untuk implementasi
pada LBB Prisma.
2. Perbaikan proses bisnis di LBB Prisma
dapat menggunakan metode lain selain
BPI. Selanjutnya membandingkan
metode tersebut. Setelah melakukan
perbandingan akan mengetahui metode
mana yang lebih baik untuk
menyelesaikan permasalahan proses
bisnis di LBB Prisma.

7. DAFTAR PUSTAKA
Andersen, B., 2007. Business Process
Improvement Toolbox Second Edition.
Wisconsin : ASQ Quality Press.
Bizagi. 2016. Bizagi Process Modeler :
User Guide. Bizagi Modeler. tersedia
melalui
<resources.bizagi.com/docs/BPMNBy
Exa mpleEng.pdf> [diakses 7 maret
2017]
Harrington, H. J., 1991. Business Process
Improvement: The Breakthrough
Strategy for Total Quality,
Productivity, and Competitiveness.
New York : McGraw- Hill
Object Management Group (OMG)., 2013.
OMG Object Management Group.
Tersedia
Ongkunaruk, Pornthipa., 2015. Business
Process Anaysis and Improvement for A
Raw MilkCollection Centre in Thailand.
Agriculture and Agricultural Science
Procedia, 35-39. Tersedia di:
<http://www.sciencedirect.com> [Diakses
1 Maret 2017]
Weske, M., 2007. Business Process
Management Concepts Languages,
Architectures. New York: Springer.

Anda mungkin juga menyukai