Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIZKY CHANDRA WIRAYUDA RESUME MANAJEMEN PROSES BISNIS

NIM : 11180930000144 Pertemuan ke – 2, 9 September 2019


KELAS : 3E

A. Latar Belakang
Teknologi Manajemen Proses Bisnis atau Business Process Management (BPM) adalah
jawaban yang benar-benar ditunggu dan dibutuhkan kalangan bisnis untuk membantu bisnis
mereka dalam menghadapi tantangan dan kompetisi seperti sekarang ini. BPM adalah solusi TI
dengan pendekatan baru yang ampuh digunakan untuk membantu meningkatkan efisiensi dan
menumbuhkan nilai kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang untuk mengintegrasikan antara
karyawan dan sistem informasi melalui prosesproses yang telah terotomatisasi dan bersifat
sangat fleksibel.

B. Pembahasan
1. Manajemen Proses Bisnis
Mathias Weske (2007)
business process management (BPM) merupakan aktifitas yang akan menkoordinasikan
teknik pengorganisasian untuk mencapai suatu gol, yang di setiap prosesnya akan memiliki
aturan sendiri yang sudah terstruktur, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa proses
tersebut akan berpengaruh terhadap proses yang lain.

Rainer (2011)
business process management (BPM) merupakan sebuah teknik manajemen yang
termasuk metode dan alat untuk mendukung, merancang, menganalisa, dan
mengimplementasi pengolahan dan pengoptimalan proses bisnis.

Jeston dan Nelis (2008)


business process management (BPM) adalah pencapaian tujuan organisai melalui
perbaikan, pengelolaan dan pengendalian dari bisnis proses yang penting.

Kesimpulannya, Business Process Management adalah sebuah teknik untuk mendukung,


merancang, menganalisa dan kemudian diimplementasikan untuk mendukung proses bisnis
organisasi guna mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Dynamic Challenges
MURAH
HARGA
CEPAT KONEKTIVITAS
WAKTU
BAIK
KUALITAS
3. Lack of Process Governance
 Dasar dari sistem berpikir
 Harus memastikan bahwa target, eksekusi, pengaktifan, dan perbaikan. Hal ini sangat
pentng sebagai peran untuk aspek-aspek ini dibagikan di antara orang-orang yang
berbeda dalam organisasi

4. Business Process Management Life-cycle

1) perancangan : identifikasi proses bisnis yang perlu dikelola berdasarkan kebutuhan


bisnis
2) Pemodelan : pengorganisasian proses dan pembuatan alur aktivitas proses bisnis
yang telah diidentifikasi
3) Pelaksanaan : eksekusi proses bisnis berdasarkan model yang dibuat
4) Pemantauan : pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja proses bisnis yang telah
dilaksanakan
5) Pengoptimalan : perbaikan proses bisnis berdasarkan hasil pemantauan kinerja
Primary activities (Aktifitas utama)

 Inbound Logistics (Logistik dalam): mengatur pergerakan masuknya bahan, bagian, dan
barang yang telah selesai dari supplier ke manufaktur atau pabrik perakitan, gudang, atau
toko ritel.

 Operations (Operasi): berkaitan dengan mengelola proses yang mengubah input (dalam
bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan /
atau jasa).

 Outbound Logistics (Logistik Luar): proses yang berkaitan dengan penyimpanan dan
pergerakan produk akhir dan informasi terkait mengenai produksi untuk pengguna terakhir.

 Marketing and Sales (Pemasaran dan Penjualan): menjual produk atau layanan dan proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang
memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya.

 Service: mencakup semua kegiatan yang diperlukan untuk menjaga produk / layanan
bekerja secara efektif untuk costumer setelah itu dijual dan disampaikan.

Support activities (Aktifitas pendukung)

 Procurement (Pengadaan): akuisisi barang, jasa atau karya dari sumber luar.

 Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya Manusia): terdiri dari semua
kegiatan termasuk dalam merekrut, mempekerjakan, pelatihan, pengembangan,
kompensasi dan (jika perlu) menolak atau merumahkan karyawan.
 Technological Development (Pengembangan teknologi): berkaitan dengan peralatan,
hardware, software, prosedur dan pengetahuan teknis untuk menanggung transformasi
perusahaan dari input menjadi output.

C. Kesimpulan
Manajemen proses bisnis memiliki kedinamisan dalam mewujudkan sistem di
lingkungan kerja. Banyak pendapat para ahli yang mengatakan bahwa kata kuncinya
adalah fleksibilitas, Karena memang proses bisnis terus menerus perlu disesuaikan
dengan perubahan lingkungan, kepatuhan dan kebijakan pemerintah. Dalam
perkembanganya banyak organisasi maupun perusahaan yang memerlukan praktik dari
sistem manajemen proses bisnis

Referensi

Weske, Mathias, 2007, Business Process Management : Concepts, Languages, Archtectures,


https://books.google.co.id/books?id=QMyu_B1KTZIC&pg=PA4&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=
3#v=onepage&q&f=false

https://books.google.co.id/books?id=t4wQ-
Hggl8cC&pg=PA9&lpg=PA9&dq=lack+of+process+governance+target+execution&source=bl&ots
=Wac8znDMRG&sig=ACfU3U0OTZ3zDOis2VFw1z0139I-
lNMFtA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjc49jo39PkAhWfILcAHcd_BsQQ6AEwAHoECAoQAQ#v=onep
age&q=lack%20of%20process%20governance%20target%20execution&f=false

https://www.google.com/search?q=porter+value+chain+adalah&rlz=1C1CHBF_enID803ID803&
oq=porter+valu&aqs=chrome.3.69i57j0l5.30647j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8#

https://students.warsidi.com/2017/06/manajemen-proses-bisnis.html

“you cannot improve without management”

Anda mungkin juga menyukai