Anda di halaman 1dari 15

ARSITEKTUR ENTERPRISE

Arsitektur Bisnis
(Pertemuan 3)

Oleh :
Jaja, M.Kom

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SUBANG
2021
Pengertian Proses Bisnis
Proses bisnis bisa dikatakan sebagai sekelompok
tugas dan aktivitas yang saling berhubungan secara
logis, serta diatur dan dikoordinasikan supaya bisa
menghasilkan suatu bisnis yang spesifik dan unik.
Dengan kata lain, dalam pemodelan proses
bisnis akan dilakukan pengujian struktur organisasi,
mengetahui peran-peran yang dijalankan dalam
organisasi, dan menunjukkan keterkaitan antara
satu sama lainnya
Tujuan Memodelkan Proses Bisnis

• Mendapatkan pemahaman yan benar tentang visi


organisasi dan perangkat pendukungnya, serta
mendokumentasikan apa saja yang dilakukan oleh
organisasi. Bisa juga untuk menjelaskan siapa saja yang
terlibat dalam proses bisnis, dan menggunakan entitas
bisnis apa saja.
• Bisa menjadi sarana untuk melakukan rekayasa ulang
proses bisnis yang terjadi. Dengan demikian bisa dianalisis
efektifitas proses bisnis dan permasalahannya untuk
dilakukan perbaikan.
Prinsip Proses Bisnis

• Mendukung secara optimal proses


pengelolaan sumber daya (resource)
enterprise.
• Menghasilkan nilai tambah terhadap hasil
bisnis yang dilakukan pada proses bisnis
sebelumnya.
Hubungan Arsitektur Bisnis dan Komponen
Arsitektur Enterprise
Langkah-Langkah
Dokumentasi Proses Bisnis

• Dokumentasi struktur organisasi enterprise yang menjadi


objek pengembangan. Struktur organisasi sangat terkait
dengan proses bisnis yang dilakukan karena menunujukkan
gambaran siapa melakukan apa dalam keseluruhan proses
bisnis.
• Mengidentifikasi dan menentukan keseluruhan proses
bisnis yang berjalan. Pengelompokan proses bisnis
berdasarkan pada area fungsi bisnis.
• Menisdtribusikan hasil pembuatan arsitektur bisnis kepada
pihak-pihak terkait.
Analisis Value Chain
• Value chain merupakan global description of
enterprise business process, dimana
bermanfaat untuk menggambarkan proses
bisnis secara menyeluruh yang berjalan dalam
suatu enterprise, dan bagaimana keterkaitan
antara seluruh proses bisnis tersebut dalam
rangka menghasilkan nilai tambah suatu
enterprise.
Value Chain
Fungsi Bisnis Value Chain
Value Chain membagi proses bisnis enterprise
menjadi dua kelompok besar fungsi bisnis yaitu:
1. Primary activities
Bagian menggambarkan urutan kegiatan utama
yang dilakukan oleh enterprise (core business
enterprise).
2. Support activities
Bagian yang menggambarkan kegiatan-kegiatan
yang sifatnya membantu core business.
Fungsi Bisnis Value Chain

1. Primary Activities (Aktivitas utama)


Merupakan area-area fungsi bisnis utama yang merupakan core
activities dari suatu enterprise, yang saling berkaitan untuk
mengumpulkan masukan, menerapkan transformasi pertambahan nilai
dari satu area fungsi ke area fungsi lainnya selanjutnya sampai menjadi
keluaran dari enterprise.
Aktifitas utama bisa dibagi menjadi beberapa area fungsi bisnis yang
meliputi fungsi logistik masukan (inbound logistics), operasi
(operations), logistik keluaran (outbound logistics), pemasaran dan
penjualan (marketing and sales), dan layanan (service). Aktivitas utama
tidak akan bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya jika tidak
ditunjang oleh berbagai aktivitas pendukung yang diperlukan.
Fungsi Bisnis Value Chain

2. Support Activities (Aktivitas pendukung)


Kegiatan yang meliputi area-area fungsi bisnis yang
mengelola sumber daya enterprise dan sifatnya
memberikan dukungan terhadap hampir di setiap tahapan
pertambahan nilai atau area fungsi pada aktifitas utama.
Aktifitas pendukung terdiri dari beberapa area fungsi
bisnis yaitu fungsi infrastruktur perusahaan (firm
infrasturcture), manajemen sumber daya manusia (human
resource management), pengembangan teknologi
(technology development), dan pengadaan (procurement).
Value Chain Institusi Pendidikan
Business Prosess Modeling Notation (BPMN)

BPMN adalah alat bantu untuk menggambarkan alur


proses bisnis dengan menggunakan notasi-notasi
tertentu.
Dilihat dari fungsinya BPMN merupakan
pengembangan dari alat bantu sebelumnya seperti
diagram flowchart, diagram aktivitas, dan diagram alir
data. Dengan demikian, BPMN memiliki fitur-fitur yang
merupakan gabungan dari ketiga diagram tersebut,
ditambah dengan fitur-fitur lainnya untuk lebih
menyempurnakan penggambaran proses bisnis
Diagram Use Case Bisnis
• Setelah proses bisnis divisualisasikan dengan
menggunakan BPMN, untuk lebih memperjelas lagi
bagaimana proses bisnis yang terjadi, maka sebagai
langkah berikutnya adalah dengan membuat
rangkuman proses bisnis. Rangkuman proses bisnis
tersebut merupakan kumpulan layanan (service) apa
saja yang harus disediakan oleh sistem informasi
dalam bentuk use case yang menunjukkan dukungan
terhadap proses bisnis. Sebuah use case bisa saja
mencakup beberapa proses bisnis sekaligus
Daftar Pustaka
• Ana Hadiana, 2016 , Perencanaan dan pengembangan sistem informasi terpadu,, Megatama,
Bandung
• Spewak Steven H., Hill Steven C., 1992, Enterprise Architecture Planning, John Wiley & Sons,
Inc
• Havey Mike, 2005, Essential Business Process Modeling, O’Reilly
• Prasetyo Tri Ferga, 2015, Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Rumah Sakit Kabupaten
Menggunakan Framework TOGAF, Tesis Pasca Sarjana Sistem Informasi STMIK-LIKMI
• Rumapea Sri Agustina, 2010, Analisis Proses Bisnis Pada Distributor Xyz Menggunakan Tools
Pemodelan Idef0, Seminar Nasional AplikasiTeknologi Informasi (SNATI 2010)
• Rumapea Sri Agustina, Suredro Kridanto, 2007, Perencanaan Arsitektur Enterprise
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Seminar Nasional AplikasiTeknologi
Informasi (SNATI 2007)
• Setiawan Ridwan, 2015, Perancangan Arsitektur Enterprise E-STTG Menggunakan TOGAF
ADM, Tesis Pasca Sarjana Sistem Informasi STMIK-LIKMI
• Sobiki Petrus, 2015, Perencanaan Arsitektur Sistem Informasi Perguruan Tinggi Menggunakan
Metode Enterprise Unified Process, Tesis Pasca Sarjana Sistem Informasi Unikom

Anda mungkin juga menyukai