11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
1
Rakhmayudhi, 2Jaja, 3Koko
1,2,
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Subang,
Jl. R.A. Kartini KM. 3, Pasirkareumbi, Kec. Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat
3
Instalasi PSBTPH,
Jl. Aipda KS Tubun, No. 7, Subang, Jawa Barat
Email: 1rakhmayudhi@unsub.ac.id, 2jaja@unsub.ac.id
ABSTRAK
Sulitnya mencapai ketahanan pangan dikarenakan alur pangan dari hulu ke hilir serta proses
pendukungnya merupakan persoalan yang cukup komplek. Peran Instalasi Pengawasan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura (PSBTPH) sebagai salah satu instansi yang mempunyai fungsi pengawasan
dalam hal informasi produk benih sangatlah vital, terutama terkait dengan informasi ketersediaan benih dengan
kualitas dan kuantitas yang baik. Salah satu permasalahan yang muncul dan berdampak cukup besar pada
keberhasilan fungsi PSBTPH adalah luasnya area kerja (dua kabupaten) yang perlu diawasi dengan keterbatasan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Penelitian dilakukan untuk mencari peluang dalam menyelesaikan
permasalahan keterbatasan peran dan fungsi PSBTPH. Salah satu peluang yang dapat digunakan adalah dengan
mengadaptasi dan memanfaatkan keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam fungsi dan
peran pengawasan dari PSBTPH. Sebagai langkah awal adalah dengan membangun disain Sistem Informasi
yang tepat dari fungsi pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan dalam bentuk Sistem Informasi
Monitoring dan Evaluasi Benih Padi (SIMONEV BENIH PADI). Disain dibangun dengan menggunakan
pendekatan object oriented analysis and design yaitu dengan menggunakan metode Unified Process. Pemilihan
metode yang digunakan adalah dalam rangka menghasilkan rancangan Sistem Informasi berbasis teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan Instalasi PSBTPH dalam fungsi dan perannya sebagai pengawas benih yang
bersertifikasi. Mengacu pada penelitian yang dilakukan pada instalasi PSBTPH khususnya di Kabupaten
Subang, dihasilkan sebuah perancangan sistem yang bisa dijadikan pegangan bagi instalasi berupa sistem
terkomputerisasi dari proses bisnis sertifikasi benih.
Kata Kunci: SIMONEV, benih padi, Instalasi PSBTPH
11
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
Menggambarkan peta proses bisnis (Gambar tahapan, dimana fase pertama yaitu Inception dalam
1) mengenai benih padi, mendeskripsikan fase ini tahapan pertama melakukan pengumpulan
bagaimana alur informasi produk antar petani dan data dengan teknik wawancara terbuka, observasi,
antar dinas terkait pelaporan. Pengelolaan Study literatur dan diskusi. Dengan melakukan
informasi yang cenderung tidak berpola tentunya beberapa proses yaitu analisis prosedur sistem lama,
akan berpengaruh terhadap penyebaran benih menggambarkan prosedur lama yang berjalan dan
berkualitas. Kontrol yang sulit mengakibatkan identifikasi dokumen sistem lama.
informasi tertahan pada titik-titik tertentu terutama Tahap kedua melakukan Pengolahan data
di tingkat petani penyalur (ratail) dan konsumen. (analisis permasalahan) dengan teknik Pishbone,
Efek terburuk adalah sulit didapatnya Informasi dengan melakukan beberapa proses yaitu identifikasi
mengenai stok barang, keberadaan benih, informasi masalah pada sistem lama, prioritas masalah dan
benih terbaru, informasi pelaku/petani terbaru, solusi masalah yang diusulkan.
keseimbangan pelaku dan produk di pasar Tahap ketiga analisis kebutuhan sistem dalam
(pemasaran). Dan imbasnya adalah sulitnya tahapan ini mengidientifikasi kebutuhan fungsional
mendapatkan laporan/data terkini (dalam jam) [2]. dan non fungsional sistem baru dengan pemodelan
Pengelolaan informasi oleh karenanya UML meliputi Use Case Diagram dan Activity
haruslah menjadi prioritas dalam rantai benih ini. Diagram [3].
Bagaimanapun benih yang baik namun dalam Berikutnya fase ke dua yaitu fase Elaboration
pelaksanaan penyebaran tidak terkoordinasi akan pada fase ini ada satu tahapan yaitu perancangan
menjadi masalah yang besar pula. Sehingga sistem dengan melakukan pembuatan prosedur
diperlukan sebuah rancangan bagaimana sistem baru, membuat perancangan sistem dengan
mengembangkan sistem informasi ke arah class diagram dan sequence diagram, merancang
komputerisasi memonitor penyebaran benih. data base serta relasinya merancangan spesifikasi
proses dalam sistem dan merancang prototype sistem
B. METODOLOGI PENELITIAN baru
Dalam penelitian ini (Gambar 2) secara umum
dapat di golongkan menjadi dua fase dan empat
.
12
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
13
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
(2) monitoring yang efektif juga harus mencakup (2) activites, merupakan tindakan atau kinerja
sistem pelaporan yang terkoordinasi. Dan juga yang dilakukan sehingga input digunakan
perlu di pertimbangkan antara jenis dan untuk menghasilkan keluaran yang spesifik;
banyaknya indikator yang digunakan. (3) outputs, produk, barang atau layanan sebagai
hasil dari kegiatan;
C.2. Evaluasi (4) purpose, situasi yang telah diperbaiki, dimana
Fungsi evaluasi berbeda dengan monitoring, kegiatan operasional diharapkan memberikan
monitoring merupakan umpan balik (Feed Back) sumbangan yang signifikan;
bagi pengembilan keputusan untuk meluruskan (5) goal, hasil tertinggi dari hasil sebuah kegiatan
jalannya program selama pelaksanaan. Jika selama atau operasional.
pelaksanaan ada penyimpangan, maka dilakukan
koreksi/perbaikan pelaksanaan.
Sedangkan evaluasi sebagai umpan balik bagi
pengambilan keputusan untuk perencanaan masa
depan apakah program ini diteruskan, diujiulang
atau di hentikan. Jika evaluasi menunjukan
keberhasilan, maka menjadi pertimbangan untuk
dilanjutkan dan diperluas. Tetapi jika, evaluasi
menunjukan tidak berhasil (kurang suskses atau
gagal), maka direkomendasikan untuk dihentikan
(tidak diteruskan)
14
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
kadarluarsa, dan sisa stok benih. Serta (Kontrol) oleh pedagang menyimpan data
memeriksanya sesuai tidak dengan laporan belum tentu penjualannya
disimpan ditempat kesistem monitoring
yang ada; yang aman sehingga setiap transaksi
(2) kemudian data dari pedagang di masukan ke dapat menghambat dilakukan.
data base; dalam monitoring
(3) setelah di input data stok benih tersebut di karena monitoring
tidak dilakukan
cetak; setiap hari.
(4) selanjutnya dilaporkan ke BPSB Jawa Barat Efeciensy Beban kerja yang System monitoring
bagian seksi informasi perbenihan padi, (Efisiensi) dilakukan bagian yang online dapat
palawija dan holtikutura yang berupa monitoring sangat mengelola data stok
berat karena benih tanpa adanya
dokumen bukan file dan dimasukan ke data
mengelola dua batasan ruang dan
base yang ada di BPSB Jawa Barat; kabupaten dengan waktu.
(5) setelah dimasukan ke database bagian seksi jumlah produsen
informasi perbenihan padi, palawija dan yang banyak.
holtikultura mencetak data tersebut sebagai Service Sistem tidak Data base dengan
(Layanan) fleksibel terhadap system informasi
perkembangan produksi benih yang di gabung situasi baru atau monitoring dapat
dengan lima Instalasi yang ada di Jawa Barat; tidak umum ketika memudahkan
(6) setelah di cetak data pekembangan produksi terjadi computer pengerjaan dimana
benih tersebut di sebarluaskan khususnya rusak saja tidak harus di
satu komputer.
instalasi dan para pedagang benih.
15
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
E. ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM proses pengiriman informasi bisa lebih efektif dan
E.1. Kebutuhan Informasi efisien [5].
Tabel 2 menjelaskan mengenai kebutuhan
informasi yang dibutuhakn untuk merancang sistem E.4. Kebutuhan Fungsional
informasi monitoring stok benih. Tabel 3 menghasilkan keluaran berupa
kebutuhan informasi yang akan digunakan sebagai
Tabel 2. Kebutuhan informasi dasar dalam membuat tampilan dari perangkat lunak
Informasi Tujuan Frekuensi yang akan dirancang.
No yang
dibutuhkan
Tabel 3. Kebutuhan fungsional
Data pengguna Petani Produsen, Setiap
1 / SKPPB Instalasi PSBTPH permohonan Kode Deskripsi Keterangan
Wil. Subang pendaftaran Kebutuhan Kebutuhan
Sertifikat hasil Petani Produsen, Setiap Bagian Monitoring
2 uji benih padi Instalasi PSBTPH pengujian F-001 Mengelola
Wil. Subang benih padi proses login
Stok jenis benih Petani Konsumen, Setiap hari / per F-002 Mengelola data Memasukan,
padi Instalasi PSBTPH sepuluh hari, pengguna mengubah atau
3 /SKPPB menghapus data
bersertifikat Wil. Subang bulan dan satu
tahun pengguna system
Evaluasi stok Petani Konsumen, Setiap hari / F-003 Mengelola Memasukan,
4 benih Instalasi PSBTPH max per Sertifikat hasil mengubah atau
Wil. Subang. sepuluh hari uji benih padi menghapus data
Keberadaan Petani Konsumen Setiap hari hasil uji lab benih
5 stok benih padi Instalasi PSBTPH sebagai masukan
bersertifikat Wil. Subang awal stok benih
yang diedarkan
F-004 Evaluasi stok Tindakan terhadap
E.2. Keterhubungan LFA dengan Kebutuhan benih stok benih yang
Informasi sudah kadaluwarsa
Bagian ini (Gambar 4) memaparkan F-005 Pelaporan stok Buat laporan stok
benih benih per periode,
bagaimana LFA secara terstruktur dapat membantu
bulan, tri wulan
memetakan proses bisnis sertifikasi secara dan tahun.
keseluruhan secara sederhana, sehingga Bagian Monitoring, Pedagang Benih
memudahkan dalam pemetaan informasi yang ada. F-006 Mengelola stok Memasukan dan
benih mengubah data
stok benih setiap
transaksi oleh PPB
Petani Konsumen
F-007 Mengelola Mencari informasi
Penempatan terkait dengan
Informasi keberadaan stok
Benih benih di daerah.
F-008 Mengeloa Mendaftar sebagai
Registrasi member
16
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
System
Kelola_Pengguna
<<include>>
<<include>> Login
Kelola_Hasil_Uji_Benih
<<include>>
<<include>>
Pelaporan
Bag. Monitoring
Evaluasi_Stok_Benih Penyalur PB
Kirim_Pesan_Kelola_Stok_Benih
Produsen PB
Kirim_Pesan_Info_Benih
<<include>>
Kirim_Pesan_Registrasi
Petani_Konsumen
17
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
KontrolKelolaPengguna Pengguna
Kelola_Pengguna KelolaHasilUjiBenih
+TambahPengguna() +IdPengguna
+TampilKelolaPengguna() +HapusPengguna() +Username
+Password +TampilKelolahasilUjiBenih()
+UbahPengguna()
+validasi() +Nama
Kelola_Registrasi +PilihData() +Alamat
Kontrol_Hasil_Uji_Benih
+PesanKonfirmasi() +Kecamatan
+CariPengguna() +Kabupaten
+Email +tambahHasilUjiBenih()
+NoHandphone +UbahHasilUjiBenih()
+hapusHasilUjiBenih()
+SetDataPengguna() +validasi()
Kontrol_Registrasi +getDataPengguna() +PilihData()
+PesanKonfirmasi()
+TambahPengguna()
+UbahPengguna()
+validasi()
+PesanKonfirmasi() Hasil_Uji_Benih
Petani_Konsumen
+IdHasilUjiBenih
BagMonitoring +IdPengguna
+JenisTanaman
Penyalur_PB +NIP +Varietas
Produsen_PB +NoSKPPB +Volume Benih
+BentukPerusahaan +NomerKelompokBenih
+NoSKPPB +KelasBenih
+NamaPerusahaan
+BentukPerusahaan +TanggalPanen
+AlamatPerusahaan
+NamaPerusahaan +TanggalPenerimaanContoh
+NoTelepon
+AlamatPerusahaan +TanggalSelesaiPengujian
+TanggalBerakhirSKPPB
+NoTelepon +Kadaluarsa
+KodePos
+TanggalBerakhirSKPPB
+KodePos +setDataHasilUjiBenih()
+getDataHasilUjiBenih()
+tampilkelolaevaluasi()
F.3. Perancangan Antar Muka Pada bagian ini (Gambar 8) disediakan layanan
Perancangan antar muka dibuat berdasarkan untuk melihat persediaan stok benih yang ada, hal ini
kebutuhan fungsional yang telah ditentukan dalam berguna untuk mendeteksi jumlah dan kualitas benih
perancangan antar muka ada beberapa rancangan yang tersebar.
yaitu perancangan input dan perancangan output.
F.3.2. Perancangan Output
F.3.1. Perancangan Input Perancangan Output (Gambar 9) merupakan
Perancangan input (Gambar 7) dibuat untuk perancangan keluaran yang dihasilkan dari inputan
mengelola kegiatan pemasukan data dalam sistem. yang ada dalam sistem. Berikut rancangan output
dalam hal ini ada tiga rancangan input yaitu untuk untuk sistem informasi monitoring dan evaluasi stok
mengelola kegiatan data pengguna, Tambah hasil uji benih.
benih, evaluasi stok benih dan pelaporan.
(1) Perancangan Output Laporan
(1) Kelola Laporan Pada bagian ini disediakan layanan cetak
Pada bagian disediakan layanan untuk laporan keseluruhan sebagai bahan monitoring
percetakan laporan per periode pelaporan ini lah secara global.
yang akan digunakan untuk monitoring.
(2) Perancangan Output evaluasi Stok Benih
(2) Kelola Evaluasi Stok Benih Pada bagain ini (Gambar 10) disediakan layanan
untuk bahan evaluasi stok benih yang ada
18
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
19
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Februari 2018, Hal. 11-20
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
G. KESIMPULAN REFERENSI
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan [1] Wirawan, B. dan Wahyuni, S. Memproduksi
maka dapat diambil kesimpulan pemberlakuan Benih Bersertifikat, PS, Jakarta. 2002
centralisasi data stok benih tanaman padi dapat [2] Rakhmayudhi, Jaja. 2012 Perancangan Enterprise
Architecture Instalasi PSBTPH Wilayah Subang.
memberikan kemudahan dalam proses pengambilan 2012. Jurnal Global UNSUB
keputusan terkait dengan monitoring dan evaluasi [3] Idris GS dan Henricus BT. Perancangan Sistem
stok benih tanaman padi. Hasil penelitian diharapkan Informasi Berbasis Object Oriented. Mitra Wacana
dengan pengelolaan informasi secara Media. Jakarta. 2007
terkomputerisasi dapat memberikan sumbangsih [4] BAPENAS, Pemantauan dan Evaluasi Program-
positif terhadap peningkatan peran pelayanan Program Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta
Instalasi PSBTPH, petani, serta peningkatan pangan 2010
dalam rangka mendukung ketahanan pangan. [5] Buletin Diseminora Volume 7, Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jawa Barat. Bandung 2011.
20