Anda di halaman 1dari 9

BAB I

ANALISA PROSES BISNIS

A. Definisi Analisa Proses Bisnis


Analisis merupakan kajian yang dilakukan guna untuk mengetahui sebuah struktur
secara lebih mendalam. Analisis membutuhkan kegiatan/tenaga lebih ekstra untuk
memahami suatu masalah secara lebih mendetail.
Proses merupakan urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain dalam menggunakan, antara lain; waktu, ruang, keahlian atau sumber daya
lainnya, yang menghasilkan suatu hasil.
Proses terdiri dari 2 (dua) jenis:
1. Proses Alami
Proses yang berjalan dengan sendiri tanpa didesain, seperti: proses perubahan
dari kepompongmenjadi ulat.
2. Proses Didesain
Proses berjalan yang didesain, seperti: proses pendaftaran mahasiswa baru.

Bisnis dapat diartikan mencari/mendapatkan keuntungan. Bisnis merupakan suatu


organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
mendapatkan keuntungan.

Pengertian Proses Bisnis


1. Menurut Hammer dan Champy’s
Proses Bisnis adalah kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan
dan menghasilkan output yang bermanfaat/bernilai bagi pelanggan.
2. Indrajit
Proses bisnis adalah sejumlah aktivitas yang mengubah sejumlah input menjadi output
untuk orang lain.
3. Paul Harmon
Proses Bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis dimana
mencakup inisiasi input, transformasi dari suatu informasi, dan menghasilkan output.
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling
terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau
layanan (demi meraih tujuan tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa
subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk
mencapai tujuan dari superprosesnya.
Dalam definisi lainnya proses bisnis adalah sebuah rantai aktivitas berulang yang
berhubungan secara logis yang menggunakan sumber daya perusahaan untuk mengolah
sebuah obyek (fisik atau mental) dengan tujuan untuk mencapai produk atau hasil yang
terukur dan telah ditentukan untuk pelanggan internal maupun eksternal.

Klasifikasi Proses Bisnis


1. Proses Utama (Primary processes): proses-proses yang menghasilkan nilai, mulai dari
penerimaan material dari supplier sampai aktivitas ke pelanggan.
2. Proses Pendukung (Support processes): proses-proses yang tidak langsung
menghasilkan nilai tetapi diperlukan untuk mendukung proses utama. Meliputi
aktivitas finansial dan manajemen personalia.
3. Proses Pengembangan (Development processes): proses-proses untuk meningkatkan
kinerja rantai nilai dengan proses utama dan pendukung. Misalnya: pengembangan
produk.

Definisi Analisa Proses Bisnis


Analisis Proses Bisnis adalah Kajian yang dilakukan untuk mengetahui urutan
pelaksanaan dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
dengan menggunakan berbagai sumber daya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan
pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Analisa Proses Bisnis adalah Suatu Proses kegiatan dalam suatu perusahaan atau
organisasi yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam proses bisnis. sehingga
perusahaan tersebut dapat memanfaatkan sumber daya (manusia, infrastruktur, modal)
untuk menghasilkan proses bisnis yang terintegrasi.
Tujuan dari analisis proses bisnis diantaranya adalah memahami hubungan proses
bisnis yang sedang berjalan dengan pencapaian visi dan misi organisasi.
Selain itu juga analisis proses bisnis bertujuan mempelajari kumpulan proses dan aktifitas
dari proses bisnis yang digunakan organisasi dan mempelajari seberapa jauh proses bisnis
ini mencapai tujuan dari organisasi.

Latar Belakang integrasi yang berhubungan dengan Analisa Proses Bisnis


1. Efisiensi
Menggabungkan beberapa Proses bisnis menjadi satu proses bisnis yang saling
terintegrasi.
2. Persaingan
Merupakan suatu konsep proses bisnis yang terintegrasi, sehingga memunculkan
proses bersaing dalam suatu unit bisnis.
3. Perkembangan teknologi semakin berkembangnya teknologi dalama sebuah
perusahaan akan memudahkan integrasi proses bisnis bagi perusahaan tersebut.

B. Karakteristik Proses Bisnis


Adapun karakteristik dari proses bisnis akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Definitif
Definitif adalah suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran
yang jelas.
2. Urutan
Urutan adalah suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu
dan ruang.
3. Pelanggan
Pelanggan adalah suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah
Nilai tambah adalah transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai
tambah pada penerima.
5. Keterkaitan
Keterkaitan adalah suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait
dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi Silang
Fungsi silang adalah suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup
beberapa fungsi.
7. Pemilik Proses
Pemilik proses adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan
pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu
karakteristik proses bisnis.

C. Jenis-Jeis Proses Bisnis


Terdapat tiga jenis proses bisnis:
1. Proses Manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem.
Contohnya semisal Manajemen Strategis
2. Proses Operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai
utama. Contohnya semisal proses Pembelian, Manufaktur, Pengiklanan dan
Pemasaran, dan Penjualan.
3. Proses Pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal Akuntansi,
Rekrutmen, Helpdesk, Maintenance.

D. Alasan Pentingnya Analisis Proses Bisnis


1. Meningkatkan Produktivitas dan Menyederhanakan Alur Kerja
Dalam suatu bisnis, dipastikan memiliki suatu alur kerja yang biasa dilakukan
oleh karyawan. Terkadang, suatu proses tertentu memiliki tahapan yang berulang atau
menjadi hambatan bagi karyawan lain untuk melakukan tugas yang perlu dilakukan.
Perbaikan proses dapat membantu mengidentifikasi tugas berulang dan hambatan yang
dapat diotomatiskan menggunakan sistem bisnis sehingga suatu aktivitas dapat
dilakukan dengan lebih cepat.
Selain itu, otomasi proses bisnis dapat berfungsi sebagai alat ukur untuk
memberikan standar bagi suatu aktivitas atau pekerjaan dan mengurangi kesalahan
manusia.
2. Mengurangi Biaya Operasional dan Inefisiensi
Dengan meningkatkan proses kerja atau proses bisnis, organisasi atau
perusahaan akan menjadi lebih siap dalam membuat rencana jangka panjang atau
mengambil keputusan dikarenakan memiliki informasi yang akurat dan dapat
diandalkan. Dengan informasi yang akurat, perusahaan akan dapat membuat
perhitungan biaya dan waktu lebih akurat yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan akan membantu mengurangi biaya dan inefisiensi yang tidak diperlukan.

Rekayasa Ulang Analisis Proses Bisnis


Sebagaimana dijelaskan dalam pengertian analisa proses bisnis dan hubungan
antara analisa proses bisnis dengan rekayasa ulang proses bisnis, maka alasan suatu
perusahaan dalam melakukan analisa proses bisnis sangatlah tergantung pada alasan
Perusahaan melakukan rekayasa ulang proses bisnis yaitu:
1. Untuk memperkuat posisi Perusahaan
2. Untuk mengantisipasi masalah
3. Untuk mengatasi kelemahan Perusahaan

Analisa proses bisnis yang sukses harus mengandung spesifikasi sebagai


berikut:
1. Analisa proses bisnis harus dimulai dengan mengembangkan
suatu pernyataan yang jelas mengenai tujuan dan strategi perusahaan.
2. Pertimbangan untuk memberikan kepuasan pada konsumen sebagai
tujuan dibelakang tujuan dan strategi perusahaan.
3. Menitik beratkan pada proses bisnis diatas fungsi bisnis dan
menselaraskan antara proses dan tujuan perusahaan.
4. Identifikasikan proses nilai tambah dan proses pendukungnya yang akan
memberikan kontribusi terhadap nilai.
5. Menggunakan tehnik dan alat manajemen yang tersedia dan yang sudah
proven dengan sebaik-baiknya untuk memastikan kualitas dari informasi
yang digunakan dan deliverables-nya.
6. Memberikan analisa terhadap operasi yang sedang berjalan
dan mengidentifikasi proses yang tidak memberikan nilai tambah.
7. Mengembangkan terobosan baru bagi suatu kerangka berpikir dan visi
yang berani untuk melakukan perubahan yang radikal daripada
melakukan perubahan yang bertahap.
8. Mempertimbangkan solusi dimana karyawan dikembangkan dan
diperkuat dan teknologi sebagai dasar untuk mengimplementasikan
perubahan.
9. Menyajikan suatu masalah bisnis secara lengkap dan memberikan
informasi dan argumen yang meyakinkan untuk pengambilan
keputusan.
10. Mengembangkan suatu rencana implementasi yang dapat dilakukan
yang berisi spesifikasi tugas, sumber daya , jangka waktu dan
persetujuan.

E. Analisa Proses Bisnis Strategis dan Taktis


Keputusan untuk melakukan analisa proses bisnis dalam rangka melakukan
rekayasa ulang proses bisnis bisa merupakan keputusan strategis dan atau
keputusan taktis Perusahaan. Kegiatan untuk melakukan analisa proses bisnis
dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis pada intinya merupakan kegiatan untuk
merancang kembali proses yang berada pada area “strategic context”.
Strategic context dalam hal ini mempunyai tiga komponen kunci yaitu:
1. Kemampuan yang distinctive dari suatu bisnis
2. Segmen atau pasar untuk bisnis tersebut
3. Keunggulan kompetitifnyayang bertahan lama

Kemampuan yang distinctive dari suatu bisnis bila diaplikasikan pada


segmen dan pasarnya akan memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis tersebut
untuk bertahan terus dalam persaingan dan bertahan dalam eksistensinya.
Bertolak dari ketiga komponen strategic konteks tersebut, ada empat
pertanyaan penting yang perlu dipikirkan lebih dalam yaitu:
1. Apa yang merupakan kemampuan yang kita miliki yang bersifat
distinctive dimata pelanggan kita?
2. Apakah kemampuan tersebut telah diaplikasikan dalam pasar kita?
3. Apa kemampuan baru yang perlu kita kembangkan lebih lanjut agar
posisi keunggulan kompetitif kita pada pasar dapat lebih kuat?
4. Apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kemampuan kita sekarang
agar memperkuat keunggulan kompetitif kita?
Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang bisnis pada intinya
adalah bertujuan dan berlandaskan pada konsep untuk memberikan nilai tambah
kepada pelanggan kita lebih dari apa yang dapat diberikan oleh pesaing melalui
suatu perbaikan yang radikal terhadap kemampuan yang telah kita miliki dan
menciptakan kemampuan baru yang bersifat distinctive.

Analisa Proses Bisnis – Strategis


Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis yang
bersifat strategis mempunyai ruang lingkup pembahasan yang berbeda dengan
yang bersifat taktis. Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses
bisnis strategis atau disebut juga strategic analysis and reengineering biasanya
mempunyai skala besar dan bersifat jangka panjang dimana secara mendasar
melakukan transformasi cara organisasi melakukan bisnis yang akan berdampak
pada strategi bisnis secara keseluruhan.
Analisa proses bisnis dalam rangka rekayasa ulang proses bisnis yang
bersifat taktis atau disebut juga analisa dan rekayasa ulang operasional bersifat
lebih praktis dan dengan cara yang cepat namun tetap harus mendukung terhadap
strategi bisnis. Analisa proses bisnis operasional lebih sederhana dan praktis yang
mana dapat dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan.
Situasi strategi bisnis sangat ditentukan oleh interaksi antara
lingkungan, stakeholder, pesaing, pelanggan dan pemasok. Situasi operasional
bisnis sangat ditentukan oleh interaksi antara orang yang ada dalam organisasi,
pekerjaan- pekerjaan, infrastuktur yang ada serta sistem dan prosedur.
Strategi bisnis menentukan bagaimana operasional harus dijalankan untuk
mencapai hasil yang telah ditetapkan. Operasional sangat menentukan apa yang
menjadi hasil yang diharapkan yang dapat mendukung pelaksanaan strategi bisnis.
Analisa dalam rangka rekayasa ulang strategis dimulai dengan menentukan
apa yang ingin dicapai (strategi) sebelum menentukan bagaimana mencapainya
(operasional).
Langkah-langkah penting dalam melakukananalisa proses bisnis strategis:
1. Identifikasi proses inti operasional dan managerial dengan hasil suatu
map proses tingkat tinggi (high level process map)
2. Proses ini dievaluasi dalam hal dampaknya terhadap pelanggan, tingkat
kesuksesannya dan feasible atau tidaknya bila dilakukan perancangan
ulang dalam suatu jangka waktu tertentu.
3. Mengembangkan suatu visi bagaimana suatu organisasi beroperasi
dimasa yang akan datang serta menentukan satu atau dua proses inti
lainnya yang mendapat prioritas untuk dilakukannya perancangan ulang.
Hasil dari analisa proses bisnis strategis mengidentifikasikan peluang-
peluang untuk memperbaiki dan melakukan perancangan ulang proses bisnis, yang
merupakan dasar bagi Perusahaan dalam penetapan skala prioritas. Hasil analisa
ini juga merupakan dasar bagi Perusahaan untuk melakukan perancangan ulang
proses bisnis yang kemudian dituangkan dalam suatu peta atau high level process
map yang merupakan blue print perusahaan dalam rangka mencapai strategi jangka
panjang Perusahaan.

Analisa Proses Bisnis – Taktis


Analisa proses bisnis yang bersifat taktis dilakukan pada tingkat operasional
Perusahaan yang lebih terfokus pada masalah masalah konkrit dan riil seperti
creative organization redesign dan change management, tidak terfokus pada hal
yang abstrak seperti strategi, sifat bisnis dan proses inti.
Faktor kritis untuk suksesnya analisa proses bisnis yang bersifat taktis
adalah:
1. Mengetahui secara jelas situasi bisnis dimana suatu organisasi berada
dan masalah yang dihadapi.
2. Apa yang bisa menambah nilai pada bisnis
3. Apa yang mempengaruhi hirarki manajemen
4. Bagaimana melakukan diagnosa terhadap bisnis operasi kita
5. Bagaimana menggunakan teknik dan peralatan yang sangat esensial
6. Bagaimana secara sukses dapat memanage perubahan.

*****

Anda mungkin juga menyukai