Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN
Fenomena berwirausaha saat ini semakin marak, dilihat dari banyaknya unit-unit bisnis baru
yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya di segala bidang. Mulai
dari kuliner, event organizer, entertainer, hingga sektor jasa pun juga semakin bervariasi.
Wirausaha menjadi sesuatu yang berada sangat dekat dengan kehidupan sehari hari
masyarakat. Berbagai kalangan menjalankan wirausaha, baik itu kalangan orang tua,
mahasiswa, bahkan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah pun sudah mulai mencoba
untuk berwirausaha. Tidak sedikit pula dari kalangan pekerja yang menjalankan wirausaha
sebagai pekerjaan sampingannya demi mendapatkan passive income. Wirausahawan adalah
seorang yang menjalankan kegiatan kewirausahaan, atau seseorang yang memulai dan
mengoperasikan bisnis (Daryanto, 2012:6). Peran wirausawahan tidak sampai pengoperasian
bisnis saja, Rahayu (2017) menyatakan bahwa wirausahawan sebagai salah satu tonggak
penopang perekonomian suatu negara, dan dari wirausahawanlah negara bisa maju dan
berkembang. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Adapun saat ini banyak
kalangan mahasiswa, yang notabene mengenyam bangku pendidikan dan dipersiapkan untuk
menghadapi dunia pekerjaan justru semakin banyak yang menjalankan atau mendirikan
sebuah bisnis. Berbagai faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk berbisnis semasa kuliah
sangatlah bermacam-macam dan bervariasi. Perbedaan latar belakang dan lingkungan sosial
masing-masing individulah yang menyebabkan banyaknya faktor penyebab mahasiswa
berbisnis di masa kuliah.

Sementara itu, angka pengguna internet terus meningkat seiring perkembangan jaman.
Besarnya perhatian masyarakat Indonesia kepada akses layanan internet atau layanan online
saat ini sungguh sangat menggembirakan, sebab penguasaan yang besar terhadap media
online ini akan menambah wawasan maupun pengetahuan serta yang tidak kalah pentingnya
adalah penghasilan. Sebab media online ini dapat dipergunakan sebagai wahana jual beli
kepada siapa saja yang sama-sama mengakses layanan internet ini. Mayoritas pengguna
internet memanfaatkan internet tersebut salah satunya untuk berbisnis online. Meningkatnya
intensitas pertumbuhan bisnis online seperti sekarang ini berdampak pada meningkatnya nilai
tambah ekonomi wilayah yang tergambar melalui nilai Produk Domestik Regional Bruto
karena besarnya intensitas aktivitas ekonomi akan berbanding lurus dengan peningkatan nilai
tambah ekonomi diwilayah tersebut (Galindo et al, 2009: 4). Besarnya potensi bisnis online
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM sesuai dengan karakteristik usaha
masing-masing (Machmud & Sidharta, 2013: 56). Salah satu bisnis online yang saat ini
marak dilakukan oleh masyarakat terutama di kalangan mahasiswa adalah bisnis dropship.
Melakukan bisnis dengan sistem dropship banyak diminati seben proses dan cara kerjanya
tidak terbilang sulit dan bisa dilakukan di mana dan kapan saja, dengan atau tanpa modal, dan
tidak membutuhkan gudang untuk menyimpan stok barang. Sehingga jual beli sistem
dropship salah satu alternatif yang dipercaya sebagai peluang bisnis kalangan masyarakat
terutama para mahasiswa yang dinilai mudah dan efektif.

B. LANDASAN TEORI
Bisnis Online
Menurut Arief Darmawan bisnis online terdiri dari 2 kata yaitu bisnis dan online. Bisnis
adalah suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan oleh kelompok maupun individual, untuk
mendapatkan laba dengan cara memproduksi produk maupun jasanya untuk memenuhi
kebutuhan konsumennya. Sedangkan kata online menurut kamus web.id adalah suatu
kegiatan yang terhubung melalui jaringan komputer yang dapat diakses melalui jaringan
komputer lainnya. Sehingga bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan
menggunakan jaringan internet, sedangkan informasi yang akan disampaikan atau dijual
biasanya menggunakan media website atau aplikasi. Dalam jual beli online, ketersediaan
barang ada 2 istilah yaitu ready stock dan preorder. Ready Stock adalah barang yang sudah
ada sebelum dipesan, sudah tersedia dan pengiriman barang dilakukan hari itu juga setelah
transfer sejumlah uang oleh pembeli. Sedangkan preorder adalah sistem pembelian barang
dengan memesan barang dan membayar terlebih dahulu sebelum produksi dimulai, dengan
tenggang waktu tunggu yang telah ditentukan. Bisnis online memiliki prospek yang cukup
besar di masa mendatang, karena kini hampir semua orang menginginkan kepraktisan dan
kemudahan dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada dasarnya bisnis online ada 2
macam:
1) Bisnis Produk Creation
Bisnis produk creation adalah segala macam bisnis online yang berbentuk produk
hasil milik sendiri, baik itu produk bentuk jasa (jual jasa) ataupun produk riil. Seperti
sepatu, tas, jilbab dan sebagainya.
2) Bisnis Produk Afiliasi
Afiliasi berarti bergabung atau menjadi bagian dari orang yang menjual produk atau
jasa. Sehingga tidak harus memiliki produk sendiri, istilahnya menjadi makelar. Jika
seumpama berhasil menjualkan produk orang lain maka akan mendapatkan komisi
sekian persen dari hasil penjualannya.

Dropship
Saat ini dengan keanekaragaman fitur dan eksistensi dunia maya manusia semakin terus maju
dalam melakukan inovasi yang produktif, termasuk dalam hal melakukan transaksi jual beli
dengan menggunakan media Internet guna mempermudah dan mempercepat proses transaksi.
Sistem dropship senantiasa memenuhi dunia bisnis online saat ini yang dimana pihak penjual
mampu menjual barang hanya dengan menggunakan gambar serta spesifikasi barang tanpa
harus memiliki barang yang akan dijual secara sepenuhnya (Ika, 2015: 324). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, dropship memiliki dua arti yakni perantara perdagangan antara
pembeli dan penjual atau orang yang menjualkan barang atau orang yang mencarikan
pembeli serta orang atau badan hukum yang berjual beli sekuritas atau barang untuk orang
lain atas dasar komisi. Disini pihak toko online secara perseorangan maupun perusahaan
tidak melakukan penyetokan barang dan mendapatkan barang yang akan dijual melalui
prusahaan lain yang memiliki barang secara nyata melalui kesepakatan kerjasama yang telah
dibangun sebelumnya. Secara istilah dropship dikenal sebagai jual beli online, dropship
adalah toko online sedangkan dropshipper adalah perseorangan yang menawarkan barang
dan kemudian mengirimnya kepada konsumen. Rudiana (2015: 55) menjelaskan dalam
jurnalnya menjelaskan bahwa dropship termasuk kedalam jenis bisnis online afiliasi, yakni
sebuah aktifitas penjualan barang yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan menggunakan
media internet tanpa harus memeiliki barang yang dijual secara seutuhnya.

C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penulis menggunakan
teknik sampling purposive untuk menentukan informan dalam penelitian ini. Teknik
sampling purposive yaitu cara menentukan informan dengan memilih informan sesuai dengan
kriteria dan kebutuhan penulis dalam penelitian ini yaitu mahasiswa di .... yang melakukan
bisnis secara dropship. Dalam menjawab permasalahan penelitian, kemungkinan dibutuhkan
satu atau lebih sumber data, hal ini sangat tergantung kebutuhan dan kecukupan data untuk
menjawab pertanyaan penelitian maka dilakukan pencarian pustaka sebagai data pendukung
berupa jurnal, tesis, berita, dan lain-lain terkait topik. Setelah data diperoleh dilakukan
analisis data secara deskriptif, dimana data tersebut akan dirangkai untuk menggambarkan
fenomena yang ada.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan, penulis dapat menguraikan
tentang bisnis dropship yang dilakukan oleh tiga informan yang merupakan mahasiswa di ....
yang melakukan bisnis dropship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga mahasiswa
yang menjalankan bisnis online dari ketiga Universitas memiliki perbedaan dalam bidang
usaha yang mereka jalani seperti pada mahasiswa pertama, yaitu menjalankan bisnis online
diantaranya di bidang fashion. Lalu mahasiswa kedua, menjalankan bisnis online di antaranya
di bidang makanan dan fashion. Sedangkan mahasiswa ketiga, menjalankan bisnis online di
bidang fashion. Dari ketiga mahasiswa tersebut terdapat persamaan bidang usaha yang
dijalankan mahasiswa Surakarta yaitu terletak pada bidang fashion. Terkait dengan hal ini,
sejatinya berbisnis jualan pakaian merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan sebab
pakaian merupakan kebutuhan mendasar setiap manusia dan kebutuhan akan hal itu tidak
akan ada habisnya. Sama halnya penelitian dari Kristianto (2013) menyatakan bahwa produk
kecantikan dan fashion wanita merupakan produk yang paling sering dijual dan dibeli melalui
internet, dimana rata-rata pembeli berumur sekitar 20 - 35 tahun. Menurut wawancara dan
dokumentasi yang sudah dirangkum mayoritas mahasiswa yang berjualan secara online
adalah perempuan yang bergerak dibidang fashion.

Mengenai alasan untuk melakukan bisnis online, adapun menurut mahasiswa pertama bahwa
hal tersebut mudah, dan tidak memperlukan modal besar, dan bisa di kerjakan dimana saja
dan kapan saja. Kemudian menurut mahasiswa kedua dan ketiga bagi mereka bisnis online
saat ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan bisnis offline sebab jangkauan pasar
berbisnis online sangat luas. Berdasarkan wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa
bisnis online dipilih oleh ketiga mahasiswa sebab kemudahan dan jangkauan pelanggannya
sangat luas. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kurniawan, dkk (2015) bahwa
jenis bisnis yang satu ini tergolong mudah untuk dimulai karena memang cenderung praktis.
Serta dibandingkan dengan bisnis konvensional maka jenis bisnis ini memiliki jangkauan
yang jauh lebih luas karena tidak terbatas tempat. Dengan demikian, melalui media online
tersebut, pengusaha kecil masih bisa bersaing untuk menjual produknya dan justru lebih
diuntungkan karena bisa menjual dengan modal yang relatif lebih rendah disebabkan biaya
produksi dan operasional yang sedikit. Bahkan kemudahan juga tidak dirasakan oleh penjual
namun konsumen sekaligus sebab belanja online memungkinkan konsumen untuk berburu
barang dengan mudah dan praktis. Mereka hanya perlu mencari barang yang ingin mereka
beli hanya dengan memasukkan kata kunci dan melakukan transaksi tanpa bersusah payah.

Lebih lanjut mengenai bisnis dropship yang dijalankan oleh ketiga mahasiswa, adapun sistem
jual beli yang mereka lakukan berbeda-beda. Pada mahasiswa pertama, menyatakan bahwa ia
biasanya saya mencari supplier di google market, dengan hanya memasukan kata kunci
dropship kaos murah yang ia jualkan. Pada mahasiswa kedua, ia melakukan transanksi jual
beli melalui media sosial Instagram, dimana ia memperoleh supplier makanan berupa frozen
food dan supplier pakaian wanita dimana kemudia ia melakukan promosi penjualan juga
melalui sosial media. Dan pada mahasiswa yang ketiga, ia menyebutkan bahwa ia
memperoleh barang melalui supplier di E-Commerce lalu melakukan penjualan kembali
diberbagai platfrom baik itu di sosial media dan di E-Commerce lainnya. Dapat diketahui
bahwa masyarakat yang sudah modern seperti saat ini tak mungkin tidak terkena paparan dari
media sosial, media sosial saat ini juga hadir sebagai sarana untuk berbisnis sama seperti
mahasiswa tersebut. Prinsip berjual di media sosial adalah semakin banyak orang yang
menyadari produk itu ada dan melihatnya, semakin besar juga kemungkinan orang yang ingin
membeli produk tersebut. Selain itu, mengenai industri dari e-commerce sudah berkembang
sangat pesat di Indonesia akhir-akhir ini. Secara umum, kemudahan yang ditawarkan bisnis
E-commerce adalah supplier dan dropship bisa langsung menemukan konsumen yang sesuai
dengan target mereka. Bisa dikatakan kalau E-commerce menjadi jembatan yang
menghubungkan secara langsung sehingga rantai distribusi bisa menjadi lebih singkat.

Alasan ketiga informan menjalankan bisnis dropship ada yang sama dan berbeda. Bagi
mahasiswa kesatu dan ketiga bahwa mereka belum punya cukup modal untuk membeli
terlebih dahulu barang dagangan tersebut kemudian baru diperjual belikan kembali, istilah
lainnya yaitu menjadi reseller. Dengan dropshipping begi keduanya tidak perlu membeli
barang dagangan tersebut terlebih dahulu. Sedangkan bagi mahasiswa kedua, alasan memilih
bisnis dropship sebab tidak memakan banyak waktu, disamping masih menempuh pendidikan
dengan jadwal yang cukup padat, sistem bisnis dropship baginya sangat efektif dan efisien.
Hal ini sejalan dengan penelitian Fauziah (2019), dimana sebagai dropshipper kita akan
memilih barang yang potensial dari supplier untuk dijual. Sebagai media promosinya,
dropshipper hanya perlu mengambil gambar barang yang telah disediakan oleh supplier,
kemudian di upload ke web trading, forum, social networking atau sarana online lainnya. Jika
ada pembeli, maka dropshipper akan mendapatkan order dari pembeli sekaligus
pembayarannya untuk barang yang dibeli. Order harus segera diteruskan ke supplier beserta
pembayarannya. Supplier akan segera menyediakan, mengemas dan mengirim barang
tersebut ke alamat pembeli dengan mencantumkan identitas kita sebagai pengirim barang,
bukan identitas dari supplier. Sebagai penjual, dropshipper memperoleh keuntungan berupa
selisih harga jual ke pembeli dengan harga dari supplier. Bahkan sistem ini tidak kenal batas
waktu atau ruang, dapat dijalankan kapan dan dimanapun.

Terkait dengan sistem jual beli dalam dropship, ketiga informan mengatakan pemilihan
supplier mereka tidak asal memilih. Jawab ketiga informan cukup mirip satu sama lain yaitu
berdasarkan persaingan harga, semakin rendah harga yang ditawarkan, maka harga terendah
tersebut kemuadi yang mereka ambil kemudian jadikan sebagai supplier mereka. Namun
perlu diperhatikan juga kualitas dari barangnya, buka serta merta hanya karna tergiur barang
dengan harga relatif rendah, lalu menjual produk dengan kualitas rendah pula. Namun
mengenai hambatan yang ada, para ketiga informan menyatakan adanya risiko. Bagi
mahasiswa pertama dan kedua, adanya akibat dari keutungan kecil yang diperoleh
dropshipper terkadang dengan menaikkan harga yang lebih tinggi, sangat beresiko karena
bias merusak kepercayaan konsumen. Kemudia bagi informan ketiga adanya misinformasi
kerap terjadi baik itu mengenai info stok barang kurang update dan masalah pengiriman ke
konsumen sehingga beresiko terkena komplain konsumen. Sehingga dapat diketahui bahwa
selain kemudahan yang ditawarkan, bisnis dropship ini memiliki kelemahan dimana selain
margin laba yang diperoleh tidak terlalu besar namun dropshipper tidak punya kendali penuh
terhadap stok barang. Apabila supplier melakukan kesalahan, reputasi dropshipper yang akan
hancur.

E. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diketahui secara keseluruhan bahwa bisnis online
banyak dipilih oleh masyrakat terutam di kalangan mahasiswa sebagai pilih bisnis yang
menjanjikan. Kelebihan dari bisnis online dipilihan sebagai alasan mahasiswa untuk
menjalankan bisnis online dimana tidak memperlukan modal besar, dan bisa di kerjakan
dimana saja kapan saja serta memiliki jangkauan pasar yang sangat luas. Salah satu model
bisnis yang banyak dijalankan oleh mahasiswa adalah bisnis dropship. Berdasarkan data yang
diperoleh rata-rata bisnis dropship yang dijalankan mahasiswa bergerak pada bidang fashion,
dan melakukan penjualan secara mudah melalui media sosial dan e-commerce. Sebab dengan
berjual di media sosial berpotensi semakin banyak orang yang akan melihat produk, semakin
besar juga kemungkinan orang yang ingin membeli produk tersebut begitupun dengan
berjualan di e-commerce sebab perkembangan pesat media ini di Indonesia dengan peluang
yang menjanjikan. Bisnis dropship dipercaya oleh mahasiswa sebagai bisnis yang mudah
sebab tidak perlu modal besar dikarenakan tidak perlu membeli barang terlebih dahulu,
disamping itu tidak memakan banyak waktu, disamping masih menempuh pendidikan dengan
jadwal yang cukup padat, sistem bisnis dropship baginya sangat efektif dan efisien. Namun
kendati demikian, bisnis dropship memiliki kekurangan sebab risiko yang bisa saja terjadi
dimana terkait keuntungan yang tidak terlalu besar akan mengakibatkan dropshipper
menaikkan harga yang berimbas pada kepercayaan konsumen serta terjadinya misinformasi
produk dan pengiriman yang bisa saja terkena komplain konsumen.
Saran
Transaksi sistem dropship ini merupakan transaksi yang menguntungkan kedua belah pihak,
jadi hendaknya dari kedua belah pihak untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
kepada konsumen agar tidak menimbulkan kesan buruk masyarakat tentang sistem jual beli
online terutama dalam sistem dropship. Adapun bagi penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan bisnis online dropship, diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini
dengan mengacu pada penulisan yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai