Anda di halaman 1dari 7

MENYUSUN ARAH DASAR PERUSAHAAN:

VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI

Disusun oleh:

Rammadhan Ridha Haryono


Mursyidin
Sumarlin
2.1 Pendahuluan

Pada bab ini peserta didik akan diajak untuk melihat gambar besar dari dinamika penyusunan
dan
pengimplementasian strategi perusahaan. Perhatian secara khusus diarahkan pada tanggung jawab
manajemen dalam menyusun arah dasar perusahaan, membuat tahapan strategi, menentukan target
kinerja, dan bagaimana pada akhirnya manajemen memilih strategi tertentu yang diharapkan mampu
memberikan hasil yang diharapkan.

Bagian ini juga akan memaparkan lebih lanjut mengapa penyusunan strategi merupakan tugas
keseluruhan
tim manajemen perusahaan, bukan hanya bagian tertentu saja. Akan dibahas pula jenis-jenis keputusan
stratejik mana saja dan dibuat di level mana saja yang paling banyak terjadi di perusahaan.

Untuk merangkum bagian ini, peserta didik diajak untuk mempelajari serta memahami lima tahap
manajerial yang saling berhubungan dalam proses penyusunan serta pengimplementasian strategi
perusahaan, yakni:

1. Mengembangkan visi stratejik arah dasar perusahaan jangka panjang, menentukan misi untuk
mendeskripsikan tujuan perusahaan, dan menentukan nilai sebagai panduan dalam mengejar visi
dan misi perusahaan.
2. Menentukan tujuan untuk menjadi tolok ukur kemajuan serta kinerja perusahaan.
3. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan dan mendorong perusahaan kepada tahapan stratejik
yang telah disusun oleh manajemen.
4. Mengimplementasikan strategi yang sudah dipilih secara efektif dan efisien.
5. Memonitor setiap perkembangan, mengevakuasi kinerja serta melakukan penyesuaian yang
sifatnya korektif dalam visi, misi, tujuan, dan strategi perusahaan.

2.2 Tujuan Pembelajaran

1. Memahami mengapa hal ini sangat kritis bagi para manajer perusahaan untuk mempunyai visi
yang jelas mengenai ke arah mana perusahaan akan menuju dan mengapa.
2. Memahami pentingnya membuat tujuan stratejik dan finansial.
3. Memahami mengapa inisiatif stratejik yang diambil pada level organisasi yang berbeda harus
saling dikoordinasikan untuk mencapai target kinerja perusahaan secara menyeluruh.
4. Menjadi lebih menyadari akan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat
mengimplementasikan strateginya dan mencapai tingkatan operasional yang sangat baik.
5. Menjadi lebih menyadari akan peran dan tanggungjawab dewan direksi perusahaan dalam
mengendalikan keseluruhan proses manajemen stratejik.
2.3 Menyusun Visi, Misi Stratejik dan Serangkaian Nilai-Nilai Utama

Dalam tahap awal proses penyusunan strategi, para manajer terkadang harus bergumul dengan isu
mengenai arah mana yang akan dituju perusahaan. Untuk memutuskan berkomitmen terhadap arah dasar
perusahaan yang akhirnya ditentukan, kesimpulan yang sangat beralasan tentang apakah langkah
perusahaan selama ini sudah benar dan menawarkan peluang-peluang pertumbuhan yang menarik dan
menghasilkan profit, ataukah perlu segera dilakukan perubahan atas arah jangka panjang perusahaan
serta strateginya.

Pada bagian ini para peserta didik akan diajak mempelajari lebih jauh tahap pertama dari tugas
manajerial
di perusahaan, yakni merumuskan visi, misi dan nilai-nilai utama perusahaan, yang meliputi:

a. Mengembangkan Visi Stratejik. Visi stratejik hanya akan berdampak bila dipatrikan ke dalam
benak dan hati keseluruhan perangkat organisasi, yang kemudian diterjemahkan ke dalam
tujuan serta strategi perusahaan. Visi stratejik menggambarkan aspirasi perusahaan untuk
masa depannya.
b. Mengkomunikasikan Visi Stratejik. Visi yang dikomunikasikan secara efektif adalah
perangkat untuk mengikat komitmen para karyawan perusahaan untuk bergerak, bertindak
agar perusahaan bergerak maju ke arah yang diinginkan.
c. Menyusun Pernyataan Misi. Misi perusahaan mendeskripsikan maksud dan tujuan, serta
bisnisnya saat ini.
d. Menghubungkan Visi dan Misi dengan Nilai Perusahaan. Nilai utama perusahaan adalah
keyakinan, kepribadian dan norma perilaku yang ditunjukkan oleh para karyawannya, dan hal-
hal tesebut diharapkan dapat menunjukkan bagaimana bisnis perusahaan dijalankan dalam
mengejar visi stratejik dan misinya.

2.4 Menentukan Tujuan

Pada bagian ini para peserta didik akan mempelajari apa itu tujuan perusahaan dan bagaimana kita
menentukan tujuan perusahaan tersebut. Pada dasarnya “tujuan perusahaan” adalah target kinerja
perusahaan, berupa hasil yang sangat spesifik yang ingin dicapai oleh manajemen. Tujuan utama
manajemen
dalam menyusun tujuan perusahaan adalah untuk mengkonversikan visi dan misi perusahaan menjadi
target kinerja yang sangat spesifik. Spesifik di sini maksudnya adalah kongkrit, dapat dikuantifikasi,
dapat
diukur, dan mengandung rentang waktu serta batas waktu yang ditentukan. Ada tiga alasan mengapa
tujuan
perusahaan harus kongkrit, terukur dan memiliki deadline yang menjadi sangat bernilai bagi para
manajer:

a. Tujuan itu akan lebih memfokuskan daya upaya para manajer dan staff lainnya serta
menyelaraskan seluruh aktivitas dan tindakan mereka ke semua level dalam organisasi.
b. Tujuan itu akan berperan sebagai tolok ukur, atau alat ukur, untuk melihat progres dan kinerja
perusahaan.
c. Tujuan itu memberi motivasi sekaligus memberi inspirasi bagi para karyawan untuk bekerja
pada tingkat optimal.

Namun ada satu pertanyaan kristis sebelum proses penyusunan tujuan perusahaan dimulai: tujuan seperti
apa, atau yang bagaimana yang harus disusun? Dua jenis target kinerja yang berbeda diperlukan, satu
yang berkaitan dengan kinerja finansial, satunya lagi berkaitan dengan kinerja stratejik. Tujuan finansial
mengkomunikasikan target kinerja finansial manajemen, sementara tujuan stratejik berkaitan dengan
pemasaran serta vitalitas kompetitif perusahaan. Dalam bagian ini peserta didik akan mempelajari setiap
detil perbedaan dari kedua jenis tujuan tersebut. Hal lain yang tak kalah pentingnya akan dipelajari para
peserta didik adalah peran Balanced Scorecard (BSC) dengan prinsip utamanya: a) kinerja stratejik yang
semakin baik akan mempercepat kinerja finansial yang lebih baik, b) keuntungan menyusun tujuan yang
bisa dikembangkan lebih lanjut, c) perlunya tujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, dan d)
perlunya tujuan untuk semua level organisasi di dalam perusahaan.

2.5 Menyusun Strategi

Menyusun strategi adalah sebuah tugas yang harus memperhatikan hal-hal yang sifatnya ‘bagaimana
melakukannya’ misalnya, bagaimana mengembangkan bisnis, bagaimana cara memuaskan pelanggan,
bagaimana mengungguli para pesaing, bagaimana kita menyikapi perubahan kondisi pasar, bagaimana
mengelola setiap unit fungsional dalam bisnis, bagaimana mengembangkan kemampuan yang
diperlukan,
dan bagaimana cara mencapai tujuan-tujuan stratejik dan finansial.

Dalam bagian ini kita akan mempelajari bahwa semakin cepat lingkungan bisnis perusahaan berubah,
semakin kritislah situasi bagi para manajer untuk bertindak seperti wirausahawan yang lihai dalam
mendiagnosa arah dan kekuatan perubahan yang sedang berlangsung, dan merespon dengan segera bila
diperlukan penyesuaian-penyesuaian dalam strategi perusahaan. Dengan demikian, penyusunan strategi
yang baik tak akan dapat dipisahkan dari kewirausahaan yang baik pula.

Hal lain yang juga akan dibahas lebih lanjut pada bagian ini adalah:
a. Bahwa penyusunan strategi melibatkan para manajer di setiap level organisasi. Dalam
perusahaan dengan multi-bisnis, proses pembuatan strategi akan melibatkan empat level
strategi yang berbeda, yakni a) Strategi Korporat; b) Strategi Bisnis; c) Strategi Area
Fungsional; dan d) Strategi Operasi Pada Setiap Lini Bisnis.

b. Visi Stratejik + Tujuan Perusahaan + Strategi = Rencana Stratejik. Rencana Stratejik


bertujuan untuk menghadapi kondisi industri, mengungguli para pesaing, mengejar
pencapaian tujuan, dan membuat kemajuan menuju visi stratejik. Rencana Stratejik umumnya
mencakup komitmen untuk mengalokasikan sumberdaya, serta menentukan batas waktu
dalam upaya mencapai tujuan.

2.6 Mengimplementasikan Strategi

Mengimplementasikan strategi perusahaan menjadi salah satu aktivitas yang menuntut banyak perhatian
serta menghabiskan banyak waktu. Mengkonversikan rencana stratejik ke dalam tindakan dan hasil akhir
akan menguji kemampuan setiap manajer dalam menggerakkan serta mengarahkan tindakan
organisasional, memotivasi para karyawan, membangun serta memperkuat kompetensi perusahaan dan
kapabilitas kompetitifnya, menciptakan serta memupuk iklim kerja yang kondusif, dan pada akhirnya
berhasil – atau sebaliknya gagal - dalam mencapai target yang telah ditentukan. Dalam banyak situasi,
proses mengelola pengimplementasian strategi perusahaan akan mencakup beberapa aspek utama, dan
inilah yang akan dipaparkan kepada para peserta didik pada bagian ini, yakni:

a. Merekrut staff
b. Membangun dan memperkuat semua sumberdaya
c. Mengorganisir upaya kerja
d. Mengalokasikan sumberdaya
e. Memastikan kebijakan dan prosedur
f. Menciptakan sistem informasi dan operasi
g. Memotivasi karyawan
h. Menciptakan budaya perusahaan serta iklim kerja kondusif
i. Menampilkan kepemimpinan internal

2.7 Mengevaluasi Kinerja dan Melakukan Penyesuaian-Penyesuaian Yang Bersifat Memperbaiki

Proses mengelola strategi perusahaan pada tahap ini bertujuan memonitor perkembangan-perkembangan
eksternal terbaru, mengevaluasi kemajuan-kemajuan yang dicapai, serta melakukan perbaikan-perbaikan
bila dirasa perlu. Hal-hal inilah yang sebenarnya menjadi dasar pertimbangan bagi para eksekutif
perusahaan apakah mereka akan mempertahankan atau merubah visi, misi, tujuan, strategi dan metoda
untuk mencapai strategi perusahaan tersebut.

Pada bagian ini para peserta didik akan belajar bahwa sejauh strategi perusahaan tetap melampaui tiga
ujian strategi memenangkan persaingan, yakni a) keunggulan kompetitif, b) kinerja yang baik dan kuat,
serta c) perusahaan sehat, maka para eksekutif perusahaan akan cenderung memutuskan untuk tidak
merubah strategi, dan barangkali hanya diperlukan penyesuaian minor dalam rencana stratejik.

2.8 Tata Kelola Perusahaan:


Peran BOD Dalam Proses Penyusunan Strategi dan Pengimplementasiannya

Meskipun para manajer senior memiliki tanggung jawab utama dalam penyusunan serta
pengimplementasian strategi perusahaan, pada akhirnya hal ini merupakan tanggung jawab besar dewan
direksi untuk memastikan bahwa kelima tugas manajemen stratejik dilaksanakan untuk kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan yang lain.

Pada bagian ini peserta didik akan diperkenalkan dengan empat kewajiban penting dewan direksi
perusahaan, yakni:

1. Secara kritis harus menilai pendekatan-pendekatan bisnis, strategi serta kemana perusahaan akan
dibawa.
2. Memberikan evaluasi atas keahlian dan keterampilan kepemimpinan para eksekutif seniornya.
3. Membuat rencana kompensasi bagi para eksekutif puncak yang berhasil memberikan hasil yang
sangat baik bagi pemangku kepentingan, khususnya pemegang saham.
4. Mengawasi praktik pelaporan keuangan dan akunting perusahaan.

KESIMPULAN

Dari uraian tentang perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi, dapat
disimpulkan bahwa :

1.Setiap organiasi didunia ini memiliki visi yang universal dan didukung oleh misi,sehingga akan
tercapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai dengan jenis dan bentukorganisasi tersebut.

2.Organisasi yang mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi yangjelas dan tepat
sasaran, akan mampu bertahan dan bersasing dengan organisasi yangsama atau organisasi lainya.
Hal ini akan mewujudkan eksistensi organisasi dalammenghadapi tantangan dan perubahan yang
sudah mengglobal.

3.Visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi dapat diwujudkan secara holistik(keseluruhan),
jika komponen yang ada dalam organisasi memiliki teamwork yangterpadu, sehingga organisasi
tersebut akan mudah dalam mewujudkan visi, misi,tujuan dan sasaran strategis organisasi
yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai