(Minggu 3/ Sesi 4)
TEAM 3
2201845083 – RIYADI
Jawaban:
1. Merumuskan dan menyusun Visi dan Misi yang Jelas dan terukur.
Visi dan Misi merupakan sebuah tolak ukur untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan
perusahaan, sehingga pada praktiknya perusahaan memiliki dasar dalam membuat kebijakan
dan peraturan untuk kepentingan perusahaan maupun karyawan.
Visi adalah sebuah pandangan atau rencana dalam jangka panjang yang ingin dicapai oleh
sebuah perusahaan. Visi sebuah perusahaan biasanya cenderung singkat, namun mampu
mencakup keseluruhan cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan. dalam
bahasa sederhana visi dapat gambarkan sebagai sebuah pernyataan “Kita ingin menjadi
seperti apa?”.
Misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas bermaksud membedakan satu bisnis dari
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Pertanyaan mendasar tentang misi adalah “Apakah
bisnis kita ini ?
Pernyataan misi menentukan lini bisnis apa yang dijalankan perusahaan, dan mengapa bisnis
itu ada atau apa tujuannya. Setiap perusahaan harus memiliki pernyataan tujuan yang tepat
yang membuat orang bersemangat tentang apa yang dilakukan perusahaan dan memotivasi
mereka untuk menjadi bagian dari organisasi.
Misi dalam implementasinya dapat berwujud aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Contohnya :
Visi Misi IKEA
Visi:
“Menciptakan kehidupan Sehari-hari yang lebih baik untuk banyak orang”
Misi:
Dalam merumuskan strategy pihak perusahaan harus mampu menggambarkan bisnis apa
yang akan dimasuki, market apa yang akan ditargetkan, bagaimana alokasi sumber dayanya,
perlukan melakukan ekspansi atau diversifikasi operation, haruskan merger dengan
perusahaan lain dan lain-lain yang didasari oleh data data yang sudah dikumpulkan dan
dianalisa sehingga menghasilkan strategyc plan jangka pendek dan jangka panjang yang
memudahkan perusahaan melakukan kegiatan bisnis as usual.
Proses Formulasi Strategi juga perlu melakukan langkah analisa peluang dan ancaman
eksternal. Hal ini dapat didasarkan pada berbagai trend dan kejadian ekonomi, sosial budaya,
demografis, lingkungan hidup, politik, hukum, pemerintah, teknologi dan kompetitif yang
dapat secara signifikan menguntungkan atau merugikan suatu organisasi dimasa yang akan
datang. Serta melakukan Analisa kekuatan dan kelemahan internal. Apakah suatu organisasi
dijalankan dengan sangat baik atau buruk sangat penting dan perlu dilakukan.
3. Implementasi Strategy.
Penilaian strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Penilaian strategi diperlukan
karena apa yang berhasil saat ini tidak selalu berhasil nanti!. Keberhasilan senantiasa
menciptakan persoalan baru dan berbeda; organisasi yang mudah berpuas diri akan
mengalami kegagalan
Gambar tersebut adalah Model manajemen strategi menjelaskan bahwa mengidentifikasi visi,
misi, sasaran, dan strategi organisasi yang ada merupakan langkah awal yang paling tepat
dilakukan untuk manajemen strategi karena situasi dan kondisi perusahaan yang berubah
setiap saat dapat menghalangi strategi tertentu. Proses manajemen strategis bersifat dinamis
dan berkelanjutan. Perubahan dalam salah satu komponen utama dalam model dapat
mengharuskan perubahan disalah satau atau semua komponen lainnya. Oleh karena itu,
formulasi strategi, implementasi, dan kegiatan evaluasi harus dilakukan secara berkelanjutan,
tidak hanya pada akhir periode (bulan atau tahun) Proses manajemen strategis tidak pernah
benar-benar berakhir.
Meskipun ada variasi dari model manajemen strategis, sebagian besar dibagi menjadi enam
tahap. Memahami enam tahap ini akan membantu manajer untuk membuat dan menerapkan
strategi di perusahaan mereka sendiri.
1. Misi
Misi - bagian paling dasar dari model manajemen strategis - adalah fokus luas yang
harus diputuskan oleh tim manajemen puncak perusahaan sebelum perencanaan strategis
lainnya dapat dilakukan. Misi harus secara garis besar menguraikan apa yang ingin
dilakukan perusahaan dan bagaimana melakukannya. Contoh dari misi adalah untuk
2. Tujuan
Tujuan perusahaan mengikuti dari misinya. Tujuan adalah tujuan yang terukur untuk
mencapai misi. Tujuan mungkin termasuk membangun pabrik, berhasil mengajukan
paten, meningkatkan modal atau lainnya.
3. Analisis Situasi
Fase analisis situasi dari model manajemen strategis melibatkan penilaian lingkungan
saat ini. Ada berbagai kerangka kerja untuk melakukan analisis ini, tetapi yang paling
umum digunakan adalah analisis SWOT, yang mengukur kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman perusahaan.
4. Perumusan Strategi
5. Aplikasi
6. Kontrol
Tahap kontrol adalah langkah terakhir dalam model manajemen strategis. Tujuan dari
tahap ini adalah untuk membuat adaptasi terhadap strategi setelah implementasi.
Seringkali, lingkungan dan bahkan tujuan perusahaan akan berubah. Langkah ini
digunakan untuk mengenali ini dan membuat penyesuaian dengan strategi perusahaan
untuk beradaptasi dengan perubahan ini.