Puji syukur kami ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penyusun sangatberharap semoga makalah ini
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Manajemen strategi sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk
menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Ketchen (2009)
Inti dari manajemen strategi adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana
sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis
Salah satu Faktor yang diperlukan oleh manajer untuk menjadi individu positif dalam perusahaan adalah
pemahaman manajemen,Manajemen Strategi dan optimisme tanpa mengenal lelah. Mengelola dengan
perasaan tanpa pengetahuan manajemen dan strategi manajemen yang baik bisa merugikan
perusahaan.
Pada dasarnya proses manajemen strategi dapat dibagi ke tiga (3) bagian utama. Bagian-bagian tersebut
disebut : penentuan strategi, pelaksanaan strategi dan penilaian kinerja.
Ketentuan-ketentuan ini mungkin asing dari segi penggunaannya di kalangan manajer yang mengelola
organisasinya secara konvensional tanpa Manajemen Strategi yang jelas kebanyakan keputusan diambil
hanya melalui perasaan namun Kesanggupan mereka menerima hakikat akan kelemahan cara
pengelolaan tersebut dan bersedia mengadopsi konsep manajemen strategi bisa menjadi titik tolak ke
arah menjadikan perusahaan mereka menjadi perusahaan yang lebih dinamis dan kompetitif.
Untuk manajer yang telah siap untuk berubah maka mereka bisa memulainya dengan membentuk
visi bisnis secara jelas karena ini bisa menjadi perantara paling efektif untuk perusahaan guna
menjelaskan kepada karyawan dan pelanggan akan tujuan jangka panjang yang ingin dicapainya.
Setelah itu mereka harus membentuk misi yang jelas pula dan misi sesuai yang dikatakan Peter F.
Drucker, Bapak Manajemen Modern “Sebagai faktor yang dapat memotivasi karyawan di samping
menjadi perantara terbaik untuk memberi informasi kepada masyarakat pengguna dan pihak yang
memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan akan maksud
keberadaannya”.
Selain dua komponen penting Manajemen Strategi tersebut, manajer juga perlu membiasakan dirinya
dengan lingkungan perusahaannya. Dengan kata lain manajer harus benar-benar menguasai lingkungan
internal dan eksternal perusahaannya.
Antara faktor-faktor yang biasa dinilai untuk lingkungan internal adalah faktor-faktor yang telah
diidentifikasi oleh McKinsey Consulting Group melalui Analisis 7-Snya; Superordinate goal, strategy,
system, style, staff, skill dan structure di samping faktor-faktor lain yang tidak kurang pentingnya yaitu
keuangan, budaya, nilai, kepercayaan, aset (nyata / tidak nyata) dan aturan perusahaan.
Semua faktor ini dapat dijadikan dasar oleh manajer untuk menilai kekuatan dan kelemahan
perusahaannya. Untuk lingkungan eksternal, ia dibagi menjadi dua tingkat; makro dan industri. Analisis
PEST (politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi) untuk lingkungan makro dan Analisis Porter 5
kekuatan (pembeli, pemasok, pesaing, pendatang baru dan produk ganti) di samping LSM, pemerintah,
masyarakat dan serikat buruh di samping faktor-faktor lain yang dirasakan mampu
menciptakan peluang atau ancaman kepada perusahaannya harus dinilai.
Dengan kata lain mengenal lingkungan internal dan eksternal bisa membantu manajer membentuk
Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. yang lebih populer dengan nama Analisis SWOT
sangat penting karena dapat membantu memudahkan manajer menentukan tujuan, strategi dan
kebijakan perusahaan yang lebih komprehensif. Ciri tujuan yang baik adalah specific, measurable,
achievable, realistic and timely (SMART).
pada manajemen strategi, manajer perlu membentuk strategi-strategi yang mampu merealisasikan
tujuan yang telah diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri manajemen strategi di atas. Salah satu kelebihan
konsep ini adalah ia memiliki pendekatan strategis yang tersendiri untuk menghasilkan manajemen
strategi yaitu melalui Matrik tows.
Analis SWOT
Matriks TOWS adalah alat lanjutan yang digunakan untuk mengembangkan 4 tipe pilihan strategi: SO,
WO, ST dan WT. Kunci keberhasilan penggunaan matriks TOWS adalah mempertemukan faktor kunci
internal dan external utk membentuk 1 strategi.
Strategi SO adalah strategi yang dibuat dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan utk
mengambil keuntungan dari kesempatan external.
Strategi WO adalah strategi yangg dibuat unttk memperbaiki kelemahan internal dan menggunakan
kesempatan external. WO juga menunjukkan kesempatan yang ada dalam jangkauan yang bisa diraih
oleh perusahaan jika berhasil memperbaiki kelemahan internal.
Strategi ST dibuat utk mengantisipasi ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan internal yang
dimiliki.
Strategi WT mungkin saja terjadi terutama jika perusahaan menghadapi faktor-faktor kelemahan dan
ancaman yang tidak dapat ditangani dgn menggunakan kekuatan dan peluang yang ada. Secara nyata,
bentuk pelaksanaan strategi WT adalah merger, pernyataan bangkrut, restrukturisasi, atau likuidasi.
Matrik ini mampu menghasilkan berbagai strategi melalui asosiasi faktor kekuatan dengan peluang,
kekuatan dan ancaman, kelemahan dengan peluang dan kelemahan dengan ancaman. Manajer yang
cerdas akan memastikan semua strategi yang dihasilkan itu mampu mencapai tujuan, visi dan misi
perusahaannya dan tidak terperangkap dengan dilema paralysis by analysis. Untuk meluncurkan lagi
proses tersebut, manajer perlu membentuk kebijakan bisnis yang jelas dan ramah pengguna. Kelebihan
manajer jika dapat menerapkan konsep ini manajemen strategi, dapat mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki dan hadapi oleh perusahaan dengan lebih jelas,
menyusun bentuk tindakan yang terbaik untuk ke-empat aspek tersebut, merencanakan aktivitas
perusahaan sesuai kepentingan dan mengukur tingkat pencapaiannya dengan lebih sistematis.
intinya bagaimana sebuah organisasi bisa bersaing dan dapat memperoleh keuntungan yang panjang
adalah harus menerapkanmanajemen strategi.
KASUS :
PT Globalflame adalah perusahaan yang memproduksiberbagai jenis barang kosmetik seperti lipstik,
bedak, catkuku,hair spray,dll. Semula lipstik Globalflae merupakanproduk yang menonjol. Pada
puncaknya, penjualan dapatmencapai 20% dari keseluruhan penjualan lipstik di pasaran.Akhir-akhir ini
penjualan turun tajam dan hanya menguasai7% saja. Melihat kondisi ini, perusahaan mengadakansurvey
yang menunjukkan rendahnya kualitas lipstick Globalflame dibandingkan produk pesaing pada
tingkatharga yang sama. Berdasarkan hasil survey tersebutperusahaan dihadapkan pada tiga pilihan,
yaitu (1).Meningkatkan kualitas melalui pengembangan produk,(2)meneruskan penjualan tanpa
melakukan perubahanapapun, dan (3) menghentikan produksi secara keseluruhan
1. Jika hasil pengembangan positif dan produk baru kemudian dipasarkan, maka perusahaan akan
dihadapkan pada dua kemungkinan, yaitu jika tingkatpenjualan tinggi perusahaan memperoleh
keuntungan 50 juta. Tetapi jikatk penjualan rendah perusahaan akan rugi 15 juta.Bila
hasilpengembangan positif tetapi perusahaan memutuskan untuk tidakmemasarkan produk baru maka
perusahaan rugi sebesar 5 juta yangmerupakan biaya untuk proyek pengembangan
3. Jika perusahaan memutuskan untuk tetap memasarkan produk lamasetelah mengetahui bahwa hasil
proyek pengembangan negatif makayang akan diperoleh adalah hasil pada point 2 dikurangi dengan
biayapenelitian.Tetapi bila perusahaan menghentikan produksi maka kerugianyang diderita adalah 5
juta (biaya proyek pengembangan)
Tambahan :
1. Untuk mengetahui berapa besar peluang bahwa proyek pengembanagn akan berhasil, perusahaan
melakukan konsolidasi dan konsultasi dengan staf ahliperusahaan dan lembaga penelitian. Diperoleh
hasil bahwa peluang berhasilnyapengembangan produk adalah 80% sedangkan peluang gagal 20%
• bila proyek pengembangan positif dan dihasilkan produk baru, maka peluanguntuk mencapai tk
penjualan tinggi adalah 90%sedangkan peluang tk penjulanrendah adalah 10%
• Bila produk lama tetap dipasarkan maka peluang untuk memperoleh tk penjualantinggi adalah 30%
sedangkan peluang tk penjualan rendah adalah 70%
Startegi Manajemen opersional merupakan bayangan dari visi atau fungsi operasi dari perangkat
pendorong atau penentu arah untuk pengambilan keputusan. Strategi setiap perusahaan berbeda-beda,
namun strategi dibangun berdasarkan tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan organisasi. Tujuan
strategi manajemen opersional adalah menghubungkan strategi bisnis dengan pengambilan keputusan
dibagian opersi. Hasilnya adalah sebuah pola pengambilan keputusan yang tatep setia pada azas.
Merancang strategi operasi banyak pendekatan yang dapat ditempuh tetapi harus mengacu pada
strategi bisnis perusahaan, antara lain :
Gambar 7. Model Strategi opersi sebagai Tindak Lanjut dari Strategi perusahaan
Pada gambar Model strategi manajemen operasi di atas, menggambarkan proses manajemen strategi
secara berkelanjutan yang meliputi empat elemen dasar. Lebih jelasnya elemen-elemen dasar dari
proses manajemen strategi dapat dilihat
Implementasi Strategi
Perumusan Strategi
Pengamatan Lingkungan
Sebagai model normatif, proses manajemen strategi meliputi aktivitas-aktivitas mulai dari pengamatan
lingkungan sampai evaluasi kinerja yang berusaha menunjukan bagaimana manajemen strategi
seharusnya dilakukan pada organisasi.
I. Pengamatan Lingkungan
Lingkungan merupakan factor yang terpenting untuk menunjang keberhasilan organisasi dalam
persaingan. Banyak organisasi mengalami kegagalan dalam melaksanakan aktivitas bisnis disebabkan
karena kegagalan untuk memahami dan mengidentifikasi secara benar lingkungan dimana mereka
berada. Buku “The Art of War” oleh Sun Tzu mengatakan : ketahuilah musuh, diri sendiri, daerah dan
cuaca dengan baik maka akan diperoleh kemenangan total. Dalam menentukan tujuan, sasaran, dan
strategi- strategi yang diambil, diperlukan suatu analisis mendalam serta menyeluruh mengenai
lingkungan perusahaan dimana berada. Analisis lingkungan dapat dibedakan atas dua bagian yaitu :
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (Peluang dan Ancaman) yang berada di luar organisasi
dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manjemen puncak. Lingkungan
eksternal meliputi :
Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung
berpengaruh/dipengaruhi oleh operasi utama organisasi. Elemen lingkungan kerja meliputi : pemegang
saham, pemerintah, pemasok, komunitas, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok
kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan.

Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, dimana kekuatan ini tidak berhubungan langsung dengan
aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat/sering mempengaruhi keputusan jangka
pendek. Lingkungan sosial tersebut meliputi : kekuatan-kekuatan ekonomi, sosiokultural, teknologi dan
politik, hukum dalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.
Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (Kekuatan dan Kelemahan) yang ada di dalam
organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-
variabel lingkungan internal meliputi :
Struktur adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi,
wewenang dan arus kerja yang sering disebut rantai kerja.
Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi
secara khusus memunculkan dan mendefinisikan perilaku yang diterima semua anggota organisasi.
Sumber daya adalah asset yang merupakan bahan baku bagi poduksi barang dan jasa organisasi yang
meliputi : keahlian orang, kemampuan dan bakat manajerial, asset keuangan dan fasilitas pabrik.
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk efektifitas manajemen yang
didasari oleh peluang dan acaman lingkungan yang dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Perumusan strategi perusahaan meliputi :
1. Misi
Misi organisasai adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun
dengan baik mendefenisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan
perusahaan lain. Misi memberitahukan “siapa kita dan apa yang kita lakukan”, misi dapat ditetapkan
secara sempit atau secara luas. Misi perusahaan kiranya dapat didefinisikan sebagai suatu maksud yang
mendasar dan
unik yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan-perusahaan yang sejenis dan yang
mengisyaratkan lingkup opersinya dengan menyatakan barang atau jasa yang dihasilkan serta pasar
yang dilayani”.
2. Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan,
kapan akan diselesaikan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
W.F. Glueck & L.R. Jauch mendefinisikan tujuan perusahaan adalah suatu sasaran akhir yang ingin
dicapai oleh perusahaan melalui kehadiran/keberadaan dan operasinya. Tujuan perusahaan ditetapkan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor : stakeholders; realitas sumberdaya perusahaan dan
konfigurasi kekuasaan internalnya; sistem nilai manajemen puncak dan pengalaman historikal
perusahaan. Tujuan perusahaan bermaksud menjawab pertanyaan “Why are wi in business ?”, oleh
sebab itu tujuan perusahaan penting karena :
3. Strategi
dapat dicapai melalui pelaksanaan semestinya. Selanjutnya strategi yang dinyatakan atau strategi yang
eksplisit adalah strategi yang dengannya beberapa hal dapat diperdebatkan. Akan tetapi investigasi lebih
lanjut barangkali menyatakan adanya strategi implisit yang sangat berbeda.
4. Kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara keseluruhan
serta menghubungkan perumusan strategi dan implementasi. Kebijakan adalah petunjuk-petunjuk
untuk bertindak dalam organisasi, kebijakan menunjukan bagaimana sumberdaya-sumberdaya yang ada
dalam perusahaan harus dialokasikan dan bagaimana tugas-tugas yang diserahkan kepada bagian-
bagian dalam perusahaan agar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga manajer pada tingkat
fungsional dapat menjalankan strategi sebagaimana mestinya.
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam
tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
1. Program
2. Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, dimana setiap program akan
dinyatakan secara rinci dalam biaya yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan. Lebih jelasnya budget (anggaran) adalah suatu rencana yang menggambarkan
penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang atau Program yang disusun secara
kualitatif yang sistematis dalam bentuk formal untuk mencapai suatu tujuan pada masa yang akan
datang. Ada beberapa syarat pokok yang harus diperhatikan dalam penyusunan budget yaitu “realistis,
fleksibel/luwes, dan kontinyu.
3. Prosedur
Prosedur sering disebut Standar Operating Procedures (SOP). Prosedur adalah sistem langkah-langkah
atau teknik-teknik yang berurutan yang mengambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau
pekerjaan di selesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk
menyelesaikan program- program perusahaan.
Evaluasi dan pengendalian adalah proses penilaian dari pelaksanaan aktivitas- aktivitas perusahaan
atau pemantauan terhadap hasil kinerja yang diperoleh berdasarkan perbandingan antara kinerja yang
sesungguhnya dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi hasil
kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi dan
pengendalian merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategi, elemen ini juga dapat
menunjukan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan
mendorong proses keseluruhan untuk dimulainya kembali.
Dalam praktek, komponen manajemen strategi dikerjakan sesuai dengan urutan fungsi pokok
manajemen yaitu perencanaan, implementasi dan pengawasan. Oleh karena itu secara metodologis
manajemen strategi terdiri dari tiga proses yang saling berhubungan dan tidak terputus yaitu perumusan
(formulasi), implementasi (eksekusi) dan proses pengawasan (pengendalian) strategi yang didasarkan
realitas kondisi lingkungan. Proses yang terakhir diperlukan untuk memberikan masukan (feed back)
bagi proses perencanaan berikutnya.
KESIMPULAN